Anda di halaman 1dari 2

PENDEKATAN VIRTUAL LEARNING

A. HAKIKAT PENDEKATAN VIRTUAL LEARNING

Perkembangan teknologi komputer, informasi dan komunikasi (KIK) menimbulkan apa yang disebut
era informasi dan pengetahuan. Perkembangan ini memunculkan istilah Virtual Learning yang lebih
dikenal dengan Virtual Learning Environment (VLE) atau kelas virtual. Haryono (2002) mengutip Turof
(1995) untuk memberi batasan kelas virtual sebagai “a class in an electronic space” atau lingkungan
belajar mengajar yang diciptakan dalam bentuk perangkat lunak yang dapat dihantarkan lewat internet
dan perangkat komputer.

B. PENERAPAN VIRTUAL LEARNING

Penerapan kelas virtual ini mempersyaratkan adanya prasarana dan sarana yang boleh dikatakan
rumit dan cukup mahal. Prasarana yang harus ada adalah listrik dan jaringan telepon, serta dapat juga
menggunakan satetil. Perpus

Model Virtual Learning Environment di Asia Tenggara

(Haryono & Alatas,2003)

Perancangan dan
produksi bahan ajar

Bahan ajar mandiri Belajar kolaboratif Referensi

Manajemen Registrasi Siswa belajar Perpus


secara mandiri

Teman Sekelas

Konsultasi dengan Guru Assesment

- Mandiri
- Dinilai Guru

Lulus
Hal-hal yang harus dilakukan guru untuk menerapkan kelas virtual, sebagai berikut:

1. Menyusun rancangan menggunakan sumber daya yang ada di internet untuk mencpai tujuan
pembelajaran tertentu
2. Membuat tugas dan kegitan siswa yang terencana dan berkesinambungan yang dikerjakan siswa
dalam kelas virtual secara teratur
3. Bekerjasama dengan teknisi komputer untuk memprogram kelas virtual
4. Melatih siswa menggunakan program kelas virtual
5. Setelah kelas virtual dilaksanakan, guru memonitor kegiatan belajar siswa
6. Mendorong siswa untuk berkomunikasi lewat program chatting dengan menggunakan papan
bulletin
7. Mendorong siswa untuk bekerjasama dalam kelompok
8. Menyediakan waktu tanya jawab

C. KEKUATAN DAN KELEMAHAN VIRTUAL LEARNING


Kekuatan virtual learning antara lain:
1. Pendidik dapat berinteraksi dengan guru, bahan ajar, sesame teman melalui mediasi sistem
internet atau intranet
2. Kelas maya memungkinkan meningkatkan jumlah siswa tanpa menambah infrastruktur/gedung
3. Kelas virtual dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri dan belajar sepanjang hayat
4. Untuk sekolah tatap muka kelas maya dapat bekerjasama dengan pihak lain dalam topik-topik
yang tidak disediakan disekolah
5. Dapat melatih siswa menjadi pencipta pengetahuan bukan sekedar pengguna pengetahuan.

Kelemahan pendekatan pembelajaran virtual, antara lain:


1. Memerlukan infrastruktur sarana dan prasarana yang masih tergolong mahal
2. Diperlukan keterampilan baru baik guru maupun siswa agar dapat mengoperasikan dan
berpartisipasi dalam kelas virtual
3. Komunikasi berjalan lamban terutama yang mengandung gambar, chart, bagan, animasi, clip
audio/video
4. Kemampuan bahasa inggris yang kurang, sedangkan pengetahuan banyak disampaikan dalam
bahasa inggris.

Anda mungkin juga menyukai