Anda di halaman 1dari 2

Nama, Umur, Jenis Kelamin, alamat, agama, suku bangsa,

Identitas Pasien status pendidikan, pekerjaan

Riwayat Penyakit Klien mengatakan lemas pada badan sebelah kanan,


Sekarang
kaki kesemutan dan kebas

Riwayat penyakit
Perlu ditanyakan apakah pasienpernah menderita penyakit seperti
Dahulu
hipertensi, DM, Pusing sampai ke tengkuk leher dan sebagainya

Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-


Riwayat Penyakit
penyakit yang disinyalir sebagai hipertensi, DM, jantung dan lain
keluarga
sebagainya

Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta


Riwayat Psikososial bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya.

Riwayat Kesehatan

PENGKAJIAN FOKUS
Pola persepsi dan kaji riwayat kebiasaan merokok, minum
tatalaksana hidup sehat alkohol

kaji nafsu makan pasien dengan efusi pleura akan


pola nutrisi dan metabolisme mengalami penurunan nafsu makan akibat sesak
nafas dan penekanan pada struktur abdomen

POLA FUNGSI

akibat sesak nafas kebutuhan oksigen berkurang,


pola aktivitas dan latihan pasien cepat lelah, pasien mengurangi akivitas
karena nyeri dada

adanya sesak nafas, nyeri pada kaki menyebabkan pasien


pola tidur dan istirahat dengan DM akan mengalami gangguan pada pola tidur dan
istirahatnya.

Inspeksi : tidak ada kelainan, dada simetris, Palpasi :gerakan dada bersamaan, vocal fremitus kanan
Sistem respirasi
dan kiri simetris, Perkusi : sonor, Auskultasi : vesikuler

inspeksi letak IC, hitung HR, lakukan perkusi untuk


DATA FOKUS POLA Sistem cardiovaskuler menentukan batas jantung, auskultasi untuk
FUGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK menentukan suara jantung I dan II
PEMERIKSAAN FISIK
DM adalah keadaan hiperglikemia kronik yang disertai berbagai
kelainan metabolic.

Inspeksi mengenai keadaan umum kulit higiene, warna ada tidaknya lesi pada kulit, terdapat luka ulkus
Sitem Integumen diabetik pada kaki.

Seseorang dapat didiagnosis diabetes melitus apabila


terdapat gejala diabetes melitus yiatu poliuri, polidipsia, PENGERTIAN Rotgen dada dilakukan untuk memastikan adanya efusi pleura, dimana hasil
dan polifagia serta kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl pemeriksaan akan menunjukkan adanya cairan
dan kadar gula darah puasa > 126 mg/dl.

kadar gula darah meningkat melebihi batas normal yang Gula darah puasa, Gula darah 2 jam post prandial, HBA1c, Elektrolit,
disebabkan oleh gangguan proses penyerapan gula darah karena Kolesterol, Leukosit.
produksi insulin didalam tubuh tidak cukup untuk menyerap
gula yang dibutuhkan untuk sel-sel tubuh.
Ketonuria
DM tipe I: Diabetes yang tergantung insulin
ditandai dengan penghancuran sel-sel beta
pancreas PEMERIKSAAN
ETIOLOGI PENUNJANG

DM tipe II : Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi BGA: asidosis metabolisme
insulin. Faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya
diabetes tipe

Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan


sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi
suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel.
ASUHAN KEPERAWATAN
DM
PATOFISIOLOGI
Resistensi insulin pada diabetes tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intra sel
ini. Insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oelh OBSERVASI
jaringan.Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang disekresikan 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing , ronchi kering)
TERAPEUTIK
1. Pertahankan kepatenan jalan nafas head-tilt dan chin-lift (jawthrust jika curiga trauma
RR dalam rentang normal, tidak
sevikal)
menggunakan otot bantu pernapasan, Klien
Pola Napas Tidak Efektif (D. 0005) 2. Posisikan semi-fowler atau fowler
Polyuria, polydipsia, polifagia, rasa lelah dan kelemahan otot, rileks, tidak mengeluh sesak nafas
MANIFESTASI KLINIK 3. Berikan oksigen jika perlu
katabolisme protein di otot dan ketidakmampuan sebagian besar sel,
EDUKASI
peningkatan angka infeksi akibat penurunan protein, kesemutan rasa
1. Ajarkan teknik batuk efektif
baal
KOLABORASI
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,ekspektoran, mukolitik, jika perlu
PENATALAKSANAAN
Diet dan pengendalian berat badan, Latihan,
edukasi, terapi farmkaologis.

Observasi
1. Lihat dan kaji kulit adakah lesi/edema
2. Catat penurunan nadi, pengisian kapiler lambat
Tekanan sistolik dan diastolic dalam 3. Ajarkan pasien dan keluarga cara meningkatkan nutrisi dan vitamin bagi
Ketidakefektifan
perfusi jaringan rentang normal. pasien
perifer 4. Ajarkan senam kaki DM
GDS dalam rentang normal
5. Evaluasi sensasi bagian yang sakit.

OBSERVASI
1. Kaji gula darah sewaktu secara teratur
Kadar gluokosa darah terkontrol, 2. Anjurkan pasien mengkonsumsi gula sesuai dengan batas yang ditentukan
mengontrol stress, memanajemen dan 3. Anjurkan pasien menaati program diit yang diberikan
mencegah penyakit semakin parah, 4. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan
Resiko ketidakstabilan kadar Olahraga teratur
glukosa darah)
5. Mengelola kalium
6. Membatasi ambulasi jika hipotensi
7. Kolaborasi pemberian injeksi insulin

OBSERVASI
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit diabetes mellitus
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman 2. Jelaskan patofisiologi diabetes mellitus dengan bahasa yang mudah dipahami Diskusikan perubahan gaya
tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan hidup untuk mencegah komplikasi dm
program pengobatan, melaksanakan prosedur 3. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan pada pasien dm
DIAGNOSA Defisiensi pengetahuan)
yang dijelaskan secara benar, dan mampu 4. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada pasien diabetes mellitus
KEPERAWATAN menjelaskan kembali. 5. Diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi dm
6. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan pada pasien dm

Anda mungkin juga menyukai