PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaporkan asuhan keperawatan pada pasien dengan CHF
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan abses CHF
b. Penulis mampu merumuskan masalah diagnosa keperawatan pada
pasien dengan CHF
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien
dengan CHF
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan CHF
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan CHF
C. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang diawali dari tahap pengkajian, diagnosa keperwatan,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan memberikan aplikasi tindakan
berdasarkan jurnal ilmiah.
D. Sistematika penulisan
BAB I Pendahuluan:
Latar belakang, Tujuan penulisan, Sistematika penulisan
BAB II Konsep Dasar:
Konsep Asuhan Keperawatan
BAB III Resume Askep:
Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Pathways, Fokus Intervensi
BAB IV Aplikasi Jurnal:
Identitas, Data Fokus, Diagnosa Keperawatan, Analisa sintesa
penerapan EBNP
BAB V Pembahasan:
Justifikasi pemelihan tindakan
BAB VI Penutup:
Kesimpulan, Saran
BAB II
KONSEP DASAR
A. Definisi
B. Etiologi
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan
menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab
kelainan fungsi otot jantung mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi
arterial dan penyakit degeneratif atau inflamasi
f. Faktor sistemik
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4
kelainan fungsional :
IV. Timbul sesak pada aktifitas fisik sangat ringan / istirahat (Smeltzer, 2002)
C. Patofisiologi
peningkatan volume
d. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan reabsorbsi terhadap
cairan
D. Manifestasi klinis
Tanda dominan :
Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan
curah jantung. Manifestasi kongesti berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel
mana yang terjadi.
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak mampu
memompa darah yang dating dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu :
a. Dispnea, Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu
pertukaran gas. Dapat terjadi ortopnoe. Beberapa pasien dapat mengalami
ortopnoe pada malam hari yang dinamakan Paroksimal Nokturnal Dispnea
(PND)
b. Batuk
c. Mudah lelah, Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat
jaringan dan sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa
hasil katabolisme. Juga terjadi karena meningkatnya energi yang digunakan
untuk bernafas dan insomnia yang terjadi karena distress pernafasan dan batuk
g. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi
akibat pembesaran vena hepar
h. Anoreksia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam
rongga abdomen
i. Nokturia
E. Penatalaksanaan
preparat farmakologi
Terapi Farmakologis :
a. Glikosida jantung
F. Proses keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian Primer
1) Airway :
batuk dengan atau tanpa sputum, penggunaan bantuan otot pernafasan,
oksigen, dll
2) Breathing :
Dispnea saat aktifitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal
3) Circulation :
b. Pengkajian Sekunder
a. Aktifitas/istirahat
c. Eliminasi
d. Makanana/cairan
Kehilangan nafsu makan, mual, muntah, penambahan BB
signifikan. Pembengkakan ekstremitas bawah, diit tinggi garam
penggunaan diuretic distensi abdomen, oedema umum, dll
penampilan kurang.
f. Neurosensori
g. Nyeri/kenyamanan