Anda di halaman 1dari 4

Apa itu IUD?

IUD, singkatan dari “intrauterine device“. Berbentuk seperti “T” dan sedikit
berukuran sekitar 3 cm.  IUD akan dipasang dalam rahim dan mencegah
kehamilan dengan menghentikan sperma untuk mencapai dan membuahi sel
telur. Alat kontrasepsi ini dapat mencegah kehamilan hingga jangka waktu
sepuluh tahun. 

Bagaimana Cara Kerja dari IUD?


Pada dasarnya, kontrasepsi IUD terdiri dari ada dua jenis, yaitu IUD hormonal
dan non-hormonal. IUD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon
progestin sedikit demi sedikit setiap hari. Hormon ini kemudian akan
mengentalkan cairan di bagian leher rahim sehingga sperma jadi lebih sulit
untuk bisa masuk ke dalam rahim.
Kalaupun berhasil terjadi pembuahan, hormon ini akan menipiskan lapisan
rahim sehingga membuat sel telur yang dibuahi susah untuk menempel.
Penggunaan IUD jenis ini diduga bisa membuat menstruasi seorang wanita
jadi lebih ringan.
Sementara itu, IUD non-hormonal memiliki lilitan tembaga di sekelilingnya.
Tembaga ini yang akan mengeluarkan zat yang menimbulkan peradangan di
dalam rahim yang kemudian merusak sel sperma dan sel telur sebelum
keduanya sempat bertemu. Namun, penggunaan IUD jenis ini diduga bisa
sebabkan menstruasi yang terjadi lebih berat.

Apakah IUD Bisa Benar-Benar Mencegah Kehamilan?


Melansir NHS UK, sejauh ini IUD termasuk alat kontrasepsi yang paling efektif
selain implan. Kurang dari 1 orang yang gagal dari 100 pengguna, alias lebih
dari 99 persen efektif mencegah terjadinya kehamilan.

Berapa Lama Efektivitasnya Bertahan?


IUD hormonal mampu mencegah kehamilan hingga lima tahun, sementara
IUD tembaga mampu mencegah kehamilan hingga 10 tahun. Jika seorang
wanita telah berusia 40 tahun atau lebih ketika memasang IUD, maka dapat
dibiarkan sampai masa menopause atau diartikan bahwa ia tidak lagi
membutuhkan kontrasepsi.
Bagaimana Cara Memasang IUD? Apakah Sakit?
Dokter kandungan atau bidan yang berpengalaman umumnya akan
memastikan kamu sedang tidak dalam kondisi hamil saat memasangnya.
Lalu, mereka akan menginformasikan tahap-tahap pemasangan IUD sebelum
proses pemasangan.
Selama proses pemasangan memang ada rasa tidak nyaman dan kamu
diperbolehkan meminum obat pereda nyeri setengah jam sebelumnya. Hal ini
karena IUD harus dimasukkan ke dalam rongga rahim, sementara jalur
masuknya adalah leher rahim berbentuk seperti lorong sempit.
Untuk itu, dokter akan menggunakan bantuan spekulum untuk menahan leher
rahim agar tetap terbuka selama proses pemasangan IUD. Proses ini hanya
memakan waktu sekitar 5-10 menit.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memasang IUD?


IUD bisa dipasang kapan saja baik pada saat menstruasi maupun tidak. Jika
dipasang pada saat menstruasi, maka pastikan seorang wanita sedang tidak
hamil. Pemasangan lebih mudah dan tidak terlalu nyeri jika dilakukan saat
menstruasi karena saat haid kondisi serviks sedang terbuka. Sebenarnya,
kelebihan pemasangan saat kamu tidak haid adalah memudahkan untuk
melihat ketika terdapat infeksi.

Apakah IUD Bisa Dipasang Setelah Proses


Persalinan?
IUD bisa dipasangkan 48 jam setelah persalinan. Namun, IUD juga bisa
dipasang 6-8 minggu setelah persalinan.

Apakah IUD Mempengaruhi ASI?


Kabar baiknya, pemasangan IUD tidak memengaruhi ASI. AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim) yaitu IUD hanya memberikan efek di rahim saja,
sehingga tidak mempengaruhi organ lain dan produksi ASI.
Berapa Biaya Pemasangan IUD?
Karena bisa mencegah kehamilan dalam jangka waktu yang cukup lama,
maka harga pemasangan IUD relatif lebih mahal dari KB suntik dan pil. Perlu
diingat bahwa biaya ini dikeluarkan sekali saja dalam rentang 5 hingga 12
tahun pemakaian.
Di rumah sakit, harga pemasangan IUD bisa mencapai lebih dari Rp 500.000,
sementara di puskesmas bisa jauh lebih murah bahkan gratis, tergantung
kebijakan pemerintah daerah yang bersangkutan. Harga ini bervariasi
tergantung merk, jenis, dan biaya dokter.

Adakah Efek Samping dari Kontrasepsi IUD? 


Pada IUD non-hormonal, efek samping yang sering muncul adalah haid yang
lebih banyak dan lebih nyeri. Sementara pada IUD hormonal yang terjadi
sebaliknya, yaitu haid menjadi tidak teratur bahkan tidak haid sama sekali.
Tidak hanya itu, keputihan dan flek juga bisa muncul. Namun, keluhan ini bisa
menghilang dengan sendirinya seiring dengan adaptasi tubuh kita terhadap
IUD.

Jika Belum Memiliki Anak, Bolehkan Memasang


IUD?
Jika kamu ingin menggunakan IUD tetapi belum punya anak, hal ini
diperbolehkan. Namun, karena rahim wanita yang belum pernah melahirkan
berukuran lebih kecil daripada yang sudah memiliki anak, sangat
memungkinkan jika IUD keluar dengan sendirinya. 

Jika Ingin Kembali Hamil, Berapa Lama Bisa


Kembali Subur?
Begitu IUD dikeluarkan dari rahim, kamu langsung subur kembali.
Lantas, Pentingkah “Masa Jeda” pada
Rahim saat Ingin Menggunakan IUD?
Kita bisa melepas IUD yang lama sekaligus memasang yang baru di dalam
rahim. Hal ini karena risiko infeksi jadi lebih kecil daripada melakukan dua
prosedur terpisah. Selain itu, proses pelepasan dan penggantian secara
sekaligus juga disarankan karena dikhawatirkan jika terdapat jeda, seorang
wanita bisa saja hamil. 

Anda mungkin juga menyukai