Anda di halaman 1dari 13

11 Jenis Penyakit Kurap (Tinea) pada Tubuh

Ada yang sering dialami anak-anak, ada pula yang lebih banyak dialami orang
dewasa

Artikel ditulis oleh Dresyamaya Fiona


Disunting oleh Widya Citra Andini
Penyakit kurap atau tinea adalah sekumpulan infeksi kulit menular yang
disebabkan oleh beberapa jenis jamur. Namanya tergantung di bagian tubuh
mana kurap tersebut berada.

Kurap disebabkan infeksi jamur, sedangkan organisme jamur penyebabnya


disebut dermatofita.

Menurut jurnal American Family Physician November  2014, ada tiga dermatofita


yang terlibat dalam kurap, yakni Trichophyton,
Microsporum, dan  Epidermophyton.

Berikut jenis-jenis penyakit kurap (tinea) berdasarkan lokasinya di tubuh.

Jenis-Jenis Penyakit Kurap

Kurap adalah infeksi kulit jamur yang menular. Area yang paling sering terkena
termasuk kaki, selangkangan, kulit kepala, dan di bawah payudara.
Penyakit kurap dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit atau secara tidak
langsung melalui handuk, pakaian atau barang-barang.

Lantas, apa sajakah jenis penyakit kurap yang perlu kita ketahui?

1. Tinea Capitis (Penyakit Kurap Kepala)

Foto: i.pinimg.com

Kurap jenis ini adalah  infeksi jamur  yang paling umum terjadi pada anak di bawah
usia 12 tahun, terutama antara usia 3-7 tahun.

Penyakit kurap ini sangat menular. Tak hanya kulit kepala, penyakit  tinea
capitis  juga terjadi di alis, bulu mata dan kecenderungan menyerang batang dan
folikel rambut.

Mengutip Derment NZ, obat yang ampuh dalam mengobati kurap capitis yakni
obat oral yang mengandung terbinafine, itraconazole, dan fluconazole.
2. Tinea Corporis (Penyakit Kurap Tubuh)

Foto: medgadget.com

Bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, namun kurap corporis lebih banyak
ditemukan di lipatan kulit.

Healthy Children memaparkan, kurap ini bisa berkembang di daerah kepala dan
terasa gatal, bulat, dan menojol. Rambut rontok  akibat kurap ini juga sering
terjadi.

Dalam beberapa kasus, anak yang mengidap kurap corporis, lukanya akan berisi
nanah (abses).
ADVERTISEMENT

Steroid sering diberikan untuk mempercepat penyembuhan. Terkadang, bakteri


dapat menginfeksi area yang terkena.

Jika ini terjadi, dokter anak mungkin menyarankan penggunaan obat antibiotik.
Ketika kurap  menyebabkan kutu air , kulit bisa menjadi gatal dan merah dengan
pecah-pecah dan mengelupas di antara jari-jari kaki. Ini paling sering terjadi pada
remaja.

3. Tinea Pedis (Penyakit Kurap Kaki)

Foto: buoyhealth.imgix.net

Kurap pedis dikenal juga dengan sebutan athlete’s foot. Biasanya terjadi di sela
jari kaki, tapi bisa juga menyebar ke telapak, samping, dan punggung kaki.

Penyebabnya bisa karena berkeringat, tidak mengeringkan kaki setelah berenang


atau mandi, atau memakai kaos kaki dan sepatu yang terlalu sempit.

Dalam kasus ini, komplikasi bisa terjadi seperti kaki membengkak, nyeri, dan
panas. Bernanah dan demam adalah tanda-tanda lainnya dari infeksi bakteri.

Infeksi bakteri juga mungkin menyebar ke kelenjar getah bening.

Tea tree oil telah digunakan sebagai terapi alternatif untuk mengobati kurap kaki
ini.

Sebuah studi yang dilakukan Australasian Journal of Dermatology, melaporkan


bahwa 50 persen tea tree oil   efektif mengobati kurap  kaki atlet pada beberapa
pasisen.
4. Tinea Cruris (Penyakit Kurap Selangkangan)

Foto: images-prod.healthline.com

Penyakit yang juga disebut jock itch ini banyak menyerang remaja dan dewasa
muda pria saat memakai pakaian olahraga. Kondisi ini sulit disembuhkan.

Jenis kurap cruiris ini hampir mirip dengan kurap (tinea corporis).

Gejala yang dirasakan yakni ruam, kulit merah bersisik yang menyebar ke paha
bagian dalam dari selangkangan atau skrotum  (jika terjadi pada laki-laki).

Kurap ini bisa membentuk pola seperti cincin di daerah bokong. Penyakit kurap ini
bisa terasa sangat gatal.

Sebenarnya cara mengatasi kurap ini cukup sederhana. Bisa diatasi dengan obat,
bedak, ataupun losion antijamur dan dioleskan di area yang terinfeksi..
ADVERTISEMENT
5. Tinea Unguium (Penyakit Kurap Kuku)

Foto: bmj.com

Kurap jamur kuku  ini adalah jenis infeksi jamur yang umum.

Kurap dan infeksi yang memiliki nama lain onychomycosis ini menyerang kuku


kaki dan kadang kuku tangan.

Namun, bukan ruam yang muncul seperti pada penyakit kurap lain, melainkan
kuku yang menebal, rusak, dan berubah warna.

Ini lebih sering terjadi pada pria, orang dewasa , dan orang yang menderita
diabetes, psoriasis, penyakit pembuluh darah perifer, atau masalah kesehatan
lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Mengutip studi yang diterbitkan dalam Fairview, kurap kuku ini didiagnosis
melalui mikroskop dengan melihat potongan kuku.

Dengan pengobatan yang tepat, kurap unguium dapat disembuhkan. Tetapi


seringkali membutuhkan waktu beberapa bulan saat kuku tumbuh.
6. Tinea Manuum (Penyakit Kurap Tangan)

Foto: huidziekten.nl

Ini jenis penyakit kurap yang agak jarang ditemui. Kurap manuum adalah infeksi
jamur pada tangan

Kurap ini menyebabkan ruam merah bersisik yang biasanya memiliki tepi yang
sedikit menonjol.

Corak kurap ini biasanya membentuk lingkaran. Ini juga kerap terjadi pada kedua
kaki.

Karena kurap ini cukup menular, biasanya tertular dengan menyentuh kulit
seseorang atau bersentuhan dengan permukaan yang telah terkontaminasi oleh
seseorang dengan kurap manuum.

Bahkan, ini dapat menular dari hewan, termasuk anjing , kucing, sapi, dan landak.
Mengenakan pakaian atau sepatu yang ketat,  terutama saat berkeringat, dapat
membuat lebih rentan terkena penyakit kurap.

7. Tinea Faciei (Penyakit Kurap Wajah)


ADVERTISEMENT

Foto: herb-med.com

Jenis kurap selanjutnya yakni kurap faciei. Bisa muncul di bagian wajah mana
saja. Kurap faciei dapat dialami semua usia dan ras, baik laki-laki maupun
perempuan.

Namun, kondisi ini paling sering terlihat pada orang berusia 20-40 tahun.

Jenis kurap ini biasanya diobati dengan salep antijamur, tetapi jika pengobatan
tidak berhasil, obat antijamur minum dapat diberikan, termasuk terbinafine dan
itraconazole.
8. Tinea Barbae (Penyakit Kurap Jenggot)

Foto: 1mhealthtips.com

Jenis kurap ini merupakan bagian dari kurap faciei, namun spesifik terletak di
area kumis dan jenggot. Tentu saja penyakit ini hanya dialami pria remaja dan
dewasa.

Pada kasus kurap barbae yang ringan, dokter dapat memberi obat-obatan
antijamur topikal, seperti krim, losion, atau sampo antijamur.

Dianjurkan untuk mencukur rambut di bagian yang terinfeksi terlebih dahulu, agar
salep dapat menyerap dan mengobati secara optimal.
ADVERTISEMENT

Pada kasus yang lebih parah, diperlukan obat-obatan tablet untuk dikonsumsi.
Salah satunya adalah griseofulvin yang dikonsumsi pasien selama 2-3 minggu.

Kurap barbae dapat sembuh jika diobati dengan benar. Lesi yang bengkak akan
mereda dalam waktu beberapa bulan.
Namun, jika penyakit ini tidak diobati, penderita dapat mengalami
kebotakan  dengan luka parut.

9.Tinea Imbricata

Foto: lh6.googleusercontent.com

Infeksi jamur kurap ini biasa terjadi di Polinesia barat daya, Melanesia, Asia
Tenggara, India, dan Amerika Tengah.

Di sebagian daerah di Indonesia, penyakit yang gatal dan menyerang anggota


tubuh ini disebut “kaskado”.

Melansir studi dalam Science Direct , kurap jenis ini dapat menginfeksi pada
semua usia, meskipun bayi dan anak kecil paling sering terkena.

Ciri utama pada kurap imbricata adalah pembentukan cincin di sebagian besar
tubuh yang terinfeksi dan membentuk sisik pada kulit.
ADVERTISEMENT
10. Tinea Incognito

Foto: 2.bp.blogspot.com

Siapa sangka, ternyata penggunaan obat-obatan tidak depat dapat memicu


terjadinya kurap pada kulit, lho.

Infeksi kurap inconigito disebabkan karena penggunaan steroid  atau calcineurin


inhibitor akibat adanya salah diagnosis atau gambaran awal yang tidak jelas.

Sering kali pasien atau dokter percaya bahwa mereka menderita dermatitis, oleh
karena itu digunakan krim steroid topikal. Krim steroid untuk meredam
peradangan.

Namun, bila krim dihentikan selama beberapa hari rasa gatalnya semakin parah,
sehingga krim steroid segera digunakan kembali.

Semakin banyak steroid yang dioleskan, semakin luas infeksi jamur dan semakin
tidak dapat dikenali.

Obat oles tersebut menekan respons imun lokal sehingga menyebabkan jamur
tumbuh dengan mudah.
ADVERTISEMENT
11. Tinea Versicolor

Foto: skinps.com

Berbeda dengan kurap jenis lain yang disebabkan oleh dermatofita, kondisi yang
juga dinamakan pityriasis versicolor  ini disebabkan oleh ragi.

Infeksi kulit ringan ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja.

Menurut Mayo Clinic , kurap versicolor adalah infeksi jamur yang umum pada kulit.
Jamur mengganggu pigmentasi normal kulit, menghasilkan bercak kecil yang
berubah warna.

Bercak ini mungkin berwarna lebih terang atau lebih gelap dari pada kulit di
sekitarnya dan paling sering terjadi di bahu.

Infeksi yang paling umum terjadi pada anak yang belum puber adalah
kurap corporis dan kurap capitis, sedangkan pada orang dewasa adalah
kurap cruris, kurap pedis, dan kurap unguium.

Kurap captis, corporis, faciei, dan  barbae sering dikaitkan dengan istilah


“ringworm”. Namun, kondisi tersebut tidak disebabkan oleh cacing (worm).
Istilah ringworm digunakan karena ruam yang muncul berbentuk seperti cincin
(ring).

Baca Juga: 6 Tips Memilih Body Scrub Untuk Kecantikan Kulit

Penyakit kurap di atas kebanyakan terjadi di  iklim yang hangat  dan lembap
seperti di Indonesia.

Salah satu cara mencegahnya adalah menjaga kebersihan, mengeringkan kulit


yang basah, dan menghindari pinjam-meminjam pakaian.

Anda mungkin juga menyukai