Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MANAJEMEN PASIEN SAFETY

PENYAKIT KURAP (JAMUR/FUNGI)

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. Peni Suharti, M.Kes

NAMA KELOMPOK:

1. Vivin Kusuma 20200660013


2. Rangga Aditya 20200660022
3. Fadilah Ariani 20200660035

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI D3 KEPERAWATAN

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kulit merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak di jumpai terutama di
Indonesia. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri,
jamur, dan virus (Dhanutirto, 1987). Pertumbuhan jamur pada kulit dapat disebabkan karena
kondisi kulit yang mudah berkeringat dan lembab, kurangnya kebersihan diri, serta
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. Beberapa penyakit kulit yang banyak diderita oleh
masyarakat tropis ini adalah kurap, panu, dan kandidiasis (Riani, 2014).

Penyakit kurap adalah infeksi pada permukaan kulit yang disebabkan oleh jamur
Trichophyton mentagrophytes. Penyakit ini disebut juga ringworm, karena membentuk
pinggiran yang jelas seperti bentuk cincin pada bagian kulit yang terinfeksi (Anonim, 1980).

Penyabaran kuman masih menjadi tantangan bagi masyarakat, salah satu cara untuk
memutuskan masalah penyebaran infeksi adalah dengan cara mencegah dan menyingkirkan
kotoran dari permukaan kulit yang dapat menyebabkan infeksi. Sediaan sabun mempunyai
kemampuan untuk melepaskan dan membuang kotoran dari permukaan benda, mengurangi
keberadaan kuman yang menyebabkan penyakit menular (SDA, 2005).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa penyebab penyakit kurap?


2. Bagaimana cara penularan penyakit kurap?
3. Bagaimana tanda-tanda jika terinfeksi penyakit kurap?
4. Bagaimana pengobatan penyakit kurap?
5. Bagaimana pencegahan penyakit kurap?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui penyebab dari penyakit kurap


2. Untuk mengetahui cara penularan penyakit kurap
3. Untuk mengetahui tanda-tanda jika terinfeksi penyakit kurap
4. Untuk mengetahui pengobatan penyakit kurap
5. Untuk mengetahui pencegahan penyakit kurap
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kurap

Kadas alias kurap atau lebih kerennya tinea corporis. Ini dia, salah satu penyakit kulit
oleh jamur dermatophitosis yang mudah dikenali karena bentuknya yang khas atau berpulau-
pulau mirip kepulauan indonesia raya. Kadas atau kurap bisa menimpa siapa saja, terutama
orang-orang didaerah tropis, lembah, panas, gerah dan orang-orang yang mudah berkeringat.
Bahkan orang yang mandi lebih 2 kali seharipun atau yang sehari-hari bekerja ditempat ber-
AC, masih dapat terkena kadas. Sebagian penderita kadas tinea corporis cenderung
mengabaikan penyakitnya kecuali ketika ada anggota keluarga atau teman dekat atau pihak
yang mengingatkannya. Tak jarang kadas dibiarkan hingga bertahun-tahun sampai memenuhi
pinggang dan bokong.

2.2 Penyebab Kurap

Penyebab kurap adalah jamur yang menyerang kulit. Terdapat 3 jenis jamur yang
dapat menyebabkan kurap, yaitu jamur Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum.
Infeksi ini dapat menular melalui:

➢ Manusia ke manusia, saat bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi.


➢ Hewan ke manusia, kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
➢ Benda ke manusia, saat menyentuh permukaan benda yang disentuh oleh hewan atau
orang yang terinfeksi.
➢ Tanah ke manusia, saat kulit menempel pada tanah yang terinfeksi baik dari hewan
maupun manusia. Cara penularan ini jarang terjadi.

2.3 Cara Penularan

Penularan kurap lebih sering terjadi pada anak-anak yang sering bertukar pakai
benda-benda yang bisa terkontaminasi jamur. Selain itu, ada beberapa kondisi yang dapat
meningkatkan risiko seseorang terkena kurap, di antaranya:

1) Udara panas dan lembab, yang mendukung perkembangan jamur.


2) Berbagi pemakaian handuk dengan orang yang menderita infeksi jamur kulit.
3) Tidur satu ranjang dengan orang yang terinfeksi jamur kulit.
4) Melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti gulat.
5) Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita AIDS.
6) Sering mengenakan pakaian yang ketat.
7) Memiliki berat badan berlebih.
8) Menderita diabetes.
9) Memakai kaos kaki atau sepatu saat kaki kotor atau lembab.
2.4 Tanda-Tanda Terinfeksi

Ciri umum dari kurap atau kadas adalah ruam berbentuk cincin. Namun, terdapat
beberapa tanda dan gejala yang sedikit berbeda, tergantung pada area yang terinfeksi. Berikut
ciri-ciri penyakit kurap sesuai dengan area yang terkena:

➢ Kulit atau tubuh (tinea corporis)


• Ruam kulit bersisik yang membentuk seperti cincin.
• Kulit merah dan meradang di bagian luar cincin tetapi terlihat normal di bagian
tengahnya.
• Ruam yang berkumpul.
• Area cincin yang sedikit terangkat.
• Rasa gatal pada ruam.
• Bercak dapat tumbuh perlahan, bertambah besar, dan menyebar ke area lain di
tubuh.
➢ Kaki (tinea pedis/kutu air)
• Rasa gatal, terbakar, dan menyengat di antara sela jari kaki.
• Kulit kering dan bersisik di antara jari kaki dan menyebar ke telapak hingga
samping kaki.
• Kulit mengelupas.
• Lepuhan kulit yang pecah hingga berdarah.
• Bercak merah tebal pada kulit yang bersisik.
• Area yang terinfeksi berbau tidak sedap.
• Kuku kaki menjadi lebih tebal dan mudah rapuh atau terluka.
➢ Telapak tangan (tinea manuum)
• Kulit mengering dan menebal di telapak tangan.
• Retakan yang cukup dalam di telapak tangan.
• Bercak berbentuk cincin di bagian belakang tangan.
• Biasanya kondisi ini muncul akibat sering menyentuh kaki yang telah terinfeksi
kutu air.
➢ Kulit kepala (tinea capitis)
• Terdapat area botak di kepala yang bersisik.
• Kebotakan semakin meluas disertai dengan bercak tebal dan kerak di kulit
kepala.
• Munculnya titik-titik hitam di area kepala yang botak.
• Luka terbuka yang mengeluarkan nanah.
• Terdapat area kepala yang lunak, kenyal, dan meradang, terkadang sakit saat
diraba.
• Pembengkakan kelenjar getah bening.
• Rasa gatal yang tak tertahankan.
➢ Selangkangan (tinea cruris)
• Ruam merah disertai dengan pembengkakan yang gatal di lipatan area
selangkangan.
• Ruam menyebar ke pangkal paha hingga ke paha bagian dalam, pinggang, dan
bokong.
• Kulit yang terinfeksi cenderung bersisik dan memiliki batas luar yang sedikit
terangkat.
• Kulit mengelupas dan retak.
• Kadang terasa sangat gatal dan sakit.
• Biasanya gejala akan semakin memburuk saat berjalan, berlari, atau
berolahraga.
➢ Kuku (tinea unguium/onikomikosis)
• Biasa menyerang satu kuku saja atau lebih dari itu.
• Dimulai dengan penebalan jaringan di bawah kuku.
• Kuku menghitam dan menebal.
• Kuku yang menebal biasanya mulai telihat seperti terangkat dari kulit di
bawahnya.
• Kuku hancur.
• Kuku terkadang lepas dari kulit.
• Dibandingkan dengan kuku di jari tangan, infeksi ini lebih sering menyerang
kuku di jari-jari kaki. Selain itu, kondisi ini juga biasanya sering berkembang
pada orang yang sudah lama terinfeksi kutu air.
➢ Wajah (tinea fasialis)
• Muncul ruam merah yang dapat melebar pada area pipi, hidung, sekitar mata,
dagu, dan kening.
• Terkadang ruam merah juga disertai benjolan kecil atau bisul.
• Wajah terasa gatal.
• Gatal yang memburuk ketika wajah terkena paparan sinar matahari.
➢ Jenggot
• Kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah pada area sekitar jenggot.
• Kelenjar getah bening membengkak.
• Rambut jenggot perlahan rontok.
• Kulit yang kering dan terlihat seperti terbuka.
• Ada bagian kulit yang menonjol, lembut, dan mengeluarkan cairan.
• Mengalami kelelahan lebih dari biasanya.
• Kondisi ini biasanya muncul pada pria yang memiliki jenggot cukup tebal.
Biasanya infeksi muncul ketika melakukan kontak dengan hewan yang telah
terinfeksi kadas.
2.5 Pengobatan

Kurap harus diobati dengan segera. Jika tidak, ruam kulit bisa tumbuh dan menyebar
ke area kulit lainnya. Pengobatan kurap yang tepat bisa membantu mencegah penyebaran dan
meredakan rasa gatal yang mengganggu. Selain itu, mengobati kurap juga menjadi salah satu
cara mencegah penyakit ini menular ke orang lain.

Obat antijamur topikal biasa digunakan untuk meringankan ruam akibat kurap. Obat
antijamur topikal merupakan obat yang dioleskan di atas permukaan kulit dan dapat tersedia
dalam bentuk krim, gel, losion, bedak, atau semprotan.

Beberapa obat yang sering digunakan untuk mengatasi kurap adalah obat topikal jenis
azole clotrimazole, fluconazole, ketoconazole dan allylamine terbinafine. Kedua jenis obat ini
berfungsi untuk menghambat kerja ergosterol, sebuah komponen pembentuk sel jamur utama.
Obat antijamur topikal bisa didapatkan tanpa resep dokter. Biasanya obat ini digunakan
sebanyak dua kali sehari pada area yang terkena kadas selama dua sampai empat minggu.
Namun, durasi pemakaian obat ini juga bergantung pada lokasi kadas dan seberapa parah
infeksi yang ditimbulkan. Bila gejala tak kunjung membaik setelah menggunakan obat tanpa
resep, segera hubungi dokter. Sehingga diberikan obat antijamur lain yang lebih efektif.

2.6 Pencegahan

Pencegahan yang bisa dilakukan, adalah sebagai berikut:


1) Tidak berbagi pemakaian barang pribadi, seperti baju, celana, atau handuk, dengan
orang lain.
2) Tidak tidur satu ranjang dengan penderita kurap.
3) Memakai alas kaki jika berada di tempat umum, misalnya kamar mandi umum.
4) Tidak menggunakan pakaian yang sempit atau yang bahannya tidak menyerap keringat.
5) Mencuci tangan setelah melakukan kontak kulit dengan orang lain atau hewan
peliharaan yang terinfeksi jamur kulit.
6) Membersihkan kandang hewan dan area sekitarnya dengan disinfektan.
7) Mandi, mencuci rambut, dan mengganti pakaian setiap hari, serta setiap kali
berkeringat.
8) Menjaga kaki tetap bersih dan kering.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kurap rawan menyerang negara tropis, dan di negara Indonesia adalah salah satunya.
Banyak dari masyarakat yang belum mengenali tanda-tanda dari penyakit kurap, adapun ciri
umum dari penyakit kurap adalah ruam berbentuk cincin, kulit merah dan meradang di bagian
luar, serta rasa gatal. Jika tidak segera di obati, maka penyakit tersebut bisa menyebar
kebagian tubuh yang lain. cara untuk mengantisipasi agar tidak terkena penyakit kurap, yaitu
dengan tidak berbagi pemakaian barang pribadi, seperti baju, celana, atau handuk, dengan
orang lain, mencuci tangan setelah melakukan kontak kulit dengan orang lain atau hewan
peliharaan yang terinfeksi jamur kulit, dan mandi, mencuci rambut, dan mengganti pakaian
setiap hari, serta setiap kali berkeringat.

3.2 Saran

Karena jamur pada kurap hidup ditempat yang lembab, maka seharusnya rutin mandi
agar tidak terlalu berkeringat, dan slalu mencuci tangan ketika sebelum atau sesudah
melakukan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai