Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Tinea Corporis

Tinea Corporis atau kurap tubuh adalah infeksi jamur yang bisa menimbulkan ruam
melingkar kemerahan atau keperakan pada kulit. Penyakit kulit ini bisa muncul di seluruh
bagian tubuh, tetapi umumnya muncul pada lengan dan kaki. Pada umumnya, tinea corporis
lebih mudah menyebar di daerah beriklim hangat dan lembap.

Tinea corporis bukan tergolong penyakit kulit serius dan mudah diobati, tetapi kondisi ini
mudah sekali menyebar dan menular. Beberapa binatang, seperti anjing dan kucing, bisa
menyebarkan jamur tinea corporis pada manusia jika terjadi kontak fisik.

Faktor Risiko Tinea Corporis


Terdapat beberap faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena tinea corporis, yakni:

 Sirkulasi darah yang tidak normal.

 Usia masih sangat muda atau sudah sangat tua.

 Kondisi tempat tinggal yang lembap nan hangat.

 Obesitas.

 Melakukan kontak fisik dengan orang atau hewan yang mengidap penyakit ini.

 Sistem kekebalan tubuh yang lemah.

 Mengenakan pakaian yang terlalu sempit.

 Menderita diabetes tipe 1.

 Kerap olahraga dengan frekuensi kontak antar kulit cukup tinggi seperti gulat.

 Pernah terinfeksi jamur sebelumnya.

 Sering berbagi pakaian, seprai, atau handuk dengan pengidap tinea corporis.

 Mengalami aterosklerosis.

Baca juga:Ini Alasan Kemoterapi Bikin Rentan Kena Tinea Corporis

Penyebab Tinea Corporis


Jamur bernama dermatophytes adalah penyebab utama munculnya tinea corporis. Jamur ini
biasanya berkembang biak pada keratin (jaringan yang keras dan antiair pada kulit, rambut,
dan kuku). Terdapat beberapa cara penularan dan penyebaran jamur dermatophytes yaitu:
 Kontak fisik antar manusia.

 Kontak fisik manusia dengan hewan yang terinfeksi.

 Kontak fisik manusia dengan benda yang menempel jamur dematophytes.

 Kontak fisik manusia dengan tanah yang mengandung spora jamur.

Gejala Tinea Corporis


Gejala tinea corporis biasanya mulai muncul 10 hari setelah tubuh terjadi kontak dengan
jamur, dengan tanda dan gejala umum seperti:

 Munculnya ruam melingkar kemerahan atau keperakan pada kulit.

 Kulit bersisik.

 Terasa gatal dan terjadi peradangan.

 Muncul luka melepuh dan berisi nanah di sekitar ruam.

Pada kasus yang cukup parah, ruam melingkar yang muncul akan berlipat ganda, tumbuh
besar dan mungkin menyatu. Tidak hanya itu, luka melepuh dan bernanah bisa muncul di
sekitar ruam melingkar. Kulit dengan ruam melingkat akan sedikit terangkat dan kulit di
bawahnya terasa gatal.

Diagnosis Tinea Corporis


Dokter dapat melakukan dua cara guna mendiagnosis tinea corporis, antara lain:

 Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa kulit yang terinfeksi, serta menanyakan hal-
hal terkait gejala-gelaja yang dirasakan.

 Pengambilan dan pemeriksaan sampel jaringan kulit yang mengidap tinea corporis.
Dokter akan mengambil sampel hasil kerokan kulit yang terinfeksi untuk selanjutnya
diperiksa di bawah mikroskop.

Baca juga:Hati-Hati, Ini Cara Penularan Tinea Corporis yang Perlu Diketahui

Pengobatan Tinea Corporis


Pengobatan tinea corporis akan dilakukan dengan menggunakan krim, gel, atau obat semprot
antijamur yang dapat dengan mudah didapatkan karena dijual bebas. Gunakanlah krim, gel,
atau obat semprot antijamur pada bagian kulit yang terinfeksi tinea corporis selama dua
minggu, agar infeksi jamur tidak muncul kembali. Jika setelah dua minggu gejala belum
membaik, segera temui kembali dokter. Biasanya dokter akan meminta kamu mengonsumsi
tablet anti jamur.

Pencegahan Tinea Corporis


Beberapa cara untuk membasmi serta menghentikan penyebaran infeksi jamur di antaranya:

 Cucilah pakaian, handuk, serta seprai secara rutin.

 Kenakan pakaian yang tidak sempit atau longgar.

 Hindari untuk menggaruk bagian kulit yang terinfeksi jamur.

 Bersihkan bagian kulit yang terinfeksi setiap hari dan keringkan seluruhnya.

 Mengganti pakaian dalam dan kaus kaki setiap hari.

 Pastikan hewan peliharaan yang dimiliki diperiksa secara rutin ke dokter hewan,
terutama jika diduga terinfeksi jamur.

 Jangan meminjamkan sisir, sikat kepala, atau topi kepada orang lain.

 Cucilah tangan setelah kontak fisik dengan binatang.

Anda mungkin juga menyukai