1.1 Fitur
1. Kombinasi program dengan text editor menggunakan live script
2. Pembuatan grafik 2D ataupun 3D
3. Pembuatan aplikasi dengan MATLAB Graphic User Interface (GUI)
4. Pembuatan model dan simulasi dengan Simulink
5. Integrasi untuk embedded system mengubah menjadi bahasa lain seperti C dan C++
1.2 Aplikasi
Machine Simulation
1
Adress
5 4
2
Folder Work
Explorer Command
space
Window
3
Details
1. Adress
Melihat alamat destinasi dari MATLAB. Ketika MATLAB bekerja, alamat destinasi harus
sesuai dengan letak program berada
2. Folder Explorer
Memberikan isi dari folder yang ada pada Adress
3. Details
Memberikan deskripsi dari file yang dipilih pada Folder Explorer
4. Workspace
Mengetahui nilai dan dimensi dari berbagai variabel yang dipergunkan dalam program
MATLAB. Program harus dijalankan agar menampilkan variabel pada workspace
5. Command Window
Menulis perintah dan memperlihatkan informasi dari perintah yang dijalankan
1 2 3 4
1. New
Membuat file baru baik New Script, New Live Script, atau SIMULINK
2. Open
Membuka file MATLAB
Input perintah
• Menulis pada command window menggabungkan baris prompt dan baris hasil perintah
pada satu tempat
• Command window tidak dapat disimpan namun dapat dicetak menggunakan fitur print
• Baik untuk mencoba jalannya suatu perintah kecil atau mengetahui nilai variabel
No Langkah Gambar
1 Tekan tombol New Script pada tab Home
1+1
1+2
2+3
%tidak dijalankan
1
Susunan kata pada suatu baris
2
Barisan perintah untuk dijalankan suatu program
• Memasukkan gambar
• Membuat heading teks
• Mengubah bentuk teks menjadi italic, bold
• Membuat list
• Mengubah bentuk paragraf (rata tengah, kiri, kanan)
No Langkah Gambar
1 Tekan tombol New Live Script pada tab Home
1+1
1+2
2+3
tidak dijalankan
>> x=1.2
x=
1.2000
Char/String Susunan karakter berupa >> x='saya'
huruf
x=
'saya'
>> x='true'
x=
'true'
Logic Variable Boolean yang hanya >> x=false
bernilai benar(1) atau
salah(0) x=
logical
>> x= 1==1
x=
logical
1
Struct tipe data yang >> x={1,true,'true'}
mengelompokkan data
terkait menggunakan wadah x=
data yang disebut bidang.
Dimana setiap bidang dapat 1×3 cell array
berisi semua jenis data
{[1]} {[1]} {'true'}
A= [1 2 3
345
6 7 8]
1.1102e-15
Membuat matix invers • inv(A)
>>[-2.7022 4.5036 -1.8014
…..5.4043 -9.0072 3.6029
…-2.7022 4.5036 -1.8014]
Size/Length • size(A)
>> ans
3 3
• length(A)
>> 3
Transpose • A’
[1 3 6
247
3 5 8]
reshape(A,1,9)
[1 2 3 3 4 5 6 7 8]
Operasi Logika
& Konjungsi (AND)
| Disjungsi (OR)
8.1 Operator if
Mono Operator If
clear all
clc
A = [1 2 3;
4 5 6;
7 8 9];
if A(1,:) ~= 0
A(1,:) = 0;
end
if A(2,:)<9 & A(2,:)>3
A(2,:) = 6;
end
A
Multi Operator If
clear all
clc
A = [1 2 3;
4 5 6;
7 8 9];
if A(1,:) ~= 0
A(1,:) = 0;
end
if A(2,:)<9
if A(2,:)>3
A(2,:) = 6;
end
end
A
If/elseif
Studi kasus mengganti angka dalam matriks dengan syarat jika tidak memenuhi syarat awal
clear all
clc
A = [1 2 3;
4 5 6;
7 8 9];
if A(1,:) ~= 0
A(1,:) = 0;
end
if A(2,:)<9
if A(2,:)>3
A(2,:) = 6;
end
end
if A(3,:) >= 10
A(3,:) = 9999999;
else if A(3,:) < 10
A(3,:) = 0;
end
end
A
Output:
clear all
clc
A = [1 2 3;
4 5 6;
7 8 9];
[n,m]= size(A)
Itmax=10;
It=0;
Studi kasus pengurangan berulang dengan besar pengurangan berbeda pada kondisi tertentu
clear all
clc
A = [1 2 3;
4 5 6;
7 8 9];
while A(3,1) ~= 0
A(:,1)=A(:,1)-1;
end
while A(:,2) > 0
A(:,2) = A(:,2) - 2;
while A(2,2) ~= -3;
A(:,2) = A(:,2) - 1;
end
end
A
Output:
clear all
clc
A = [1 2 3;
4 5 6;
7 8 9];
while A(3,1) ~= 0
A(:,1)=A(:,1)-1;
end
while A(:,2) > 0
A(:,2) = A(:,2) - 2;
while A(2,2) ~= -3;
A(:,2) = A(:,2) - 1;
end
end
while A(3,3) ~= 0
A(:,3) = A(:,3) - 3;
if A(1,3) == 0
A(:,3) = A(:,3) - 6;
end
end
A
Output:
While/if/elseif/break
Studi kasus pengurangan elemen matriks dengan syarat tertentu dan berhenti setelah mencapai
kondisi yang ditentukan
Output”
while/if/elseif/continue
Studi kasus pengurangan elemen matriks dengan syarat tertentu dan berhenti setelah kondisi yang
ditentukan tercapai.
clear all
clc
A = [1 2 3;
4 5 6;
7 8 9];
while A(3,1) ~= 0
A(:,1)=A(:,1)-1;
if A(3,1) == 2
break
else if A(1,1) == -3;
continue
end
end
A
end
A
Output:
clear all
clc
m=input('Masukkan Komponen Matriks (1xn):');
n=0;
A=[];
B=[];
for k = 1:m;
n=n+2;
A(1,k)=n;
end
n=0;
clear k;
for k = 1:m;
B(k,1)=A(1,k);
end;
A
B
Output:
Studi kasus pembuatan matrik secara manual dengan cara input otomatis
clear all
clc
n=input('Masukkan Baris Ukuran Matriks:');
m=input('Masukkan Kolom Ukuran Matriks:');
A=[];
B=[];
for k = 1:n
for j = 1:m
disp (['Matriks A ' num2str(k) ' ' num2str(j)])
a=input('Masukkan Komponen Matriks_A:');
A(k,j)=a;
end
end
for d = 1:n
for e = 1:m
disp (['Matriks B ' num2str(d) ' ' num2str(e)])
b=input('Masukkan Komponen Matriks_B:');
B(d,e)=b;
end
end
B
Output:
Studi kasus mengganti komponen matriks yang bernilai integer menjadi matriks binary
clear all
clc
A=[1 2 0 1 0 9 0 0 19];
B=[]
for k = 1:length(A);
if A(1,k)~= 0
B(1,k)= 1
elseif A(1,k)== 0
B(1,k)= 0
end
end
Output:
studi kasus mengurutkan angka secara ascendant (dari kecil ke besar) dan berhenti setelah syarat
tertentu
clear all
clc
for k = 1 : 10
d=input('Msukkan Angka :');
a(1,k)= d;
n=0;
while length(a)> 0
b = a(1);
for i = 1 : length(a)
for j = 1 : length(a)
if b > a(j)
b(1,1)= a(j);
break
else
end
end
end
x=find(a==b);
if length(x)>0
y =x(1);
else
y = x;
end
a(y)=[];
n = n + 1;
c(1,n)= b;
end
a=c
end
clear all
clc
for k = 1 : 10
d=input('Masukkan Angka :');
a(1,k)= d;
n=0;
while length(a)> 0
b = a(1);
for i = 1 : length(a)
for j = 1 : length(a)
if b > a(j)
b(1,1)= a(j);
continue
else
end
end
end
x=find(a==b);
if length(x)>0
y =x(1);
else
y = x;
end
a(y)=[];
n = n + 1;
c(1,n)= b;
end
a=c
end
Latihan!
Buat program untuk memasukkan bilangan bulat dalam kisaran 10 hingga 500. (Cari dan
gunakan perintah input.) Jika nomor input bukan bilangan bulat atau di luar batas, teruslah
meminta nomor baru. Simpan nomor dalam variabel N. Gunakan kombinasi fungsi
if/for/else/break/continue/end.
plot(x,y)
Contoh:
x = linspace(0, 2*pi);
y = sin (x);
plot (x,y)
• Fungsi : Menambahkan label pada sumbu, judul dan menyajikan beberapa kurva dan warna
yang berbeda
Contoh :
• Fungsi: Menambahkan legenda dan mengelompokkan beberapa kurva dengan bidang kurva
yang berbeda
Contoh :
bar(“persamaan”)
Contoh :
B = -3 : 0.2 : 3;
bar(B,exp(-B.*B));
barh(B,exp(-B.*B));
B = -3 : 0.2 : 3;
bar(B,exp(-B.*B));
barh(B,exp(-B.*B),'FaceColor',[0 1 0]);));
scatter (X,Y)
Contoh :
X=[1 2 3 4 5 6 7 8 9 10];
Y=[2 2 1 4 1 0 0 1 6 1];
scatter (X,Y)
fplot(function, xinterval)
Contoh : Pada fungsi cos
semilogx(X,Y)
Contoh :
X= [0:0.1:20];
Y= exp(-10*X.^2);
plot(X,Y);
grid on
semilogx(X,Y);
grid on
mesh(X,Y,Z)
Contoh:
• Fungsi sinus
[X,Y] = meshgrid(-8:0.5:8);
R=sqrt(X.^2+Y.^2);
Z=sin(R)./R;
mesh (X,Y,Z,'Edgecolor','black')
surf(X,Y,Z)
Contoh :
[X,Y]=meshgrid(-8:0.5:8);
R=sqrt(X.^2+Y.^2);
Z=sin(R)./R;
surf(X,Y,Z)
Syntax Penjelasan
view(a,e) Mengatur sudut pandang antara
a(azimuth) dan e(elevasi)
Syntax :
figure(2)
Dengan y1,…,yN adalah range dan x1,…,Xm adalah domain.Tedapat beberapa ketentuan yang
harus dipenuhi sebelum kita menggunakan fungsi pada sebuah script,diantanya:
-File fungsi harus diberi nama yang sama dengan nama fungsi tersebut
-File fungsi harus disimpan pada satu folder yang sama dengan script yang ingin dijalankan
Apabila kita memiliki 3 buah titik (𝑥1 , 𝑓1 ), (𝑥2 , 𝑓2), (𝑥3 , 𝑓3) lalu kita ingin menemukan sebuah
titik dengan absis bernilai x yang menngikuti pola dari 3 titik tersebut.maka kita dapat mencari
titik (𝑥, 𝑝2 (𝑥)) dengan persamaan sebagai berikut
𝑝2 (𝑥) = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 ) … . . [1]
𝑏0 = 𝑓1 … . . [2]
𝑓2 − 𝑓1
𝑏1 = … … . [3]
𝑥2 − 𝑥1
𝑓3 − 𝑓2
𝑐1 = … … [4]
𝑥3 − 𝑥2
𝑐1 − 𝑏1
𝑏2 = … … [5]
𝑥3 − 𝑥1
p=b0+b1*(xp-x(1))+b2*(xp-x(1))*(xp-x(2)) %[1]
p =quadinter(x,f,xp)
CALLBACK:
Mengatur COMPONENT
CODE
perilaku setiap BROWSER
BROWSER:
komponen
Memberi Mengatur
tambahan fitur komponen
pada setiap yang telah
callback diletakan