Anda di halaman 1dari 3

Nama: Raka Amada SR

Kelas: G

NPM: 201000295

Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Hukum

Dosen Pembina : Muhamad Ryan Hidayat, M.Pd.

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Agar kita paham, dan terlatih untuk menulis Bahasa yang benar untuk
kehidupan sehari-hari dan tujuan utama nya adalah untuk menunjang dalam
bidang hukum, seperti membuat surat formal dan lain-lain.

2. Berbahasa Indonesia yang benar berarti bahwa harus digunakan bahasa


Indonesia yang sesuai dengan kaidah atau aturan bahasa Indonesia. Kaidah
bahasa Indonesia meliputi kaidah tata bahasa, kaidah ejaan, dan kaidah
pembentukan istilah. Kaidah tata bahasa dan kaidah pembentukan istilah
berkaitan dengan bahasa Indonesia lisan dan tulis. Penggunaan bahasa yang
tidak memperhatikan kaidah tata bahasa akan membingungkan. Misalnya,
kesalahan tata bahasa dalam kalimat “Karena sering kebanjiran, gubernur
melarang pembangunan gedung di sana”. Apakah “gubernur” yang sering
kebanjiran atau “suatu daerah”? Kesalahan seperti itu sering terjadi dalam
kalimat majemuk. Kaidah ketatabahasaannya adalah “Dalam kalimat
majemuk bertingkat, subjek dalam anak kalimat dapat dihilangkan jika
induk kalimat dan anak kalimat mengandung subjek yang sama”. Dalam
kalimat contoh, subjek pada induk kalimat tidak sama dengan subjek pada
anak kalimat. Akibatnya, subjek pada anak kalimat wajib hadir. Kaidah
pembentukan istilah berkaitan penggunaan kata serapan. Seringkali,
ditemukan ucapan “Selamat pagi. Selamat menjalankan aktifitas hari ini”.
Contoh: Kiriman dari ayah sudah saya terima.

3. Bahasa Negara digunakan dalam setiap acara yang sifatnya kenegaraan


seperti pidato presiden, yang ditujukan kepada seluruh pendengar, rakyat
dan warga negara yang bersangkutan sebagai himbauan dan dibuat oleh
presiden melalui secretariat negara serta diarsipkan dalam arsip negara,
sedangkan Bahasa nasional merupakan Bahasa yang telah disepakati untuk
digunakan dan dimengerti oleh seluruh warga dan bangsa suatu negara.

4. 1. Kesatuan gagasan
Adalah dalam menyusun kalimat efektif harus ada beberapa unsur seperti
subjek, predikat objek dan keterangan yang dapat membentuk suatu kalimat.
2. Kesejajaran
Adalah di dalam kalimat meliki kesamaan imbuhan.
3. Kehematan
Dalam penyusun kalimat efektif tidak diperlukan menggunakan kata-kata
yang tidak diperlukan atau berlebihan.
4. Penekanan
Penyusun kalimat efektif harus ada penekanan karena pendengar atau
pembaca bisa mengerti apa yang ditekankan dalam kalimat tersebut.
5. Kelogisan
Logis atau masuk akal, jadi dalam penyusunan kalimat unsur-unsur nya
harus berhubungan.

5. a. Pipa-pipa menyalur gas bumi adalah buatan dalam negeri.


Kesalahan nya adalah disitu terdapat pemborosan kata dan kalimatnya
sedikit tidak tepat. Kata “negri” harusnya diganti dengan “Negeri” agar
baku.
b. Proposal anda sudah saya baca
“Saya” Pada kalimat tersebut tidak diawali dengan huruf kapital, dan
penempatan kata “saya” seharusnya sesudah kata “sudah”
c. Analisis data harus dilakukan secara cermat
Kata “Analisa” disini merupakan kata tidak baku.
d. Mahasiswa baru diharapkan berkumpul di aula
Kata “bagi para” sebaiknyatidak digunakan karena pemborosan kata.
e. Tiga bungkus nasi dan Sembilan potong ayam diperlukan untuk
perjalanan kami.
Seharusnyakata :diperlukan” diubah menjadi “memerlukan”, karena kalimat
di atas merupakan kalimat pasif. Namun bisa juga menggunakan kata
“diperlukan”, maka objek yang harus mengawali kalimat (kalimat pasif)

Anda mungkin juga menyukai