Oleh :
UNIVERSITAS AN-NUUR
PURWODADI
2020
KATA PENGATAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “RESPON SAKIT ATAU
NYERI”
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah memberikan
konstribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan malakah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Nyeri............................................................................................. 5
B. Klasifikasi Nyeri......................................................................................... 5
C. Patofisiologis Nyeri.................................................................................... 7
D. Teori Nyeri................................................................................................. 8
E. Manajemen Nyeri........................................................................................ 13
A. Kesimpulan................................................................................................. 18
B. Saran .......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak
atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Potter &
Perry, 2005).
Nyeri berdasarkan durasi terbagi menjadi nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri
akut adalah awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringansampai berat
dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang
dari enam bulan (Wilkinson, 2007). Nyeri kronis adalah suatu situasi atau
keadaan pengalaman nyeri yang menetap atau kontinyu selama beberapa bulan
atau tahun setelah fase penyembuhan dari suatu penyakit akut atau injuri
(Masjoer, 2000).
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan
(Tamsuri, 2007).
Nyeri dapat diatasi dengan terapi farmakologi dan terapi non farmakologi
yaitu teknik relaksasi, massage, kompres, terapi musik, murottal, distraksi, dan
salah satu intervensi keperawatan secara mandiri untuk mengurangi nyeri yang
3
dirasakan oleh pasien. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika
nyeri muncul dan dapat digunakan pada seseorang sehat ataupun sakit (Perry &
Potter, 2005).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nyeri
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Smeltzer dan
menjadi tidak nyaman dan resah serta sulit untuk didefinikan rasa nyeri tersebut.
B. Klasifikasi Nyeri
Nyeri berdasarkan durasi terbagi menjadi nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri akut didefinisikan sebagai nyeri dengan onset segera dan memiliki
durasi terbatas. Nyeri akut biasanya memiliki hubungan temporal dan kausal
5
Table 2.1 Perbedaan Nyeri Akut dan Nyeri Kronis
yang nyata
Onset yang jelas Onset gradual atau jelas
Durasi yang pendek dan jelas Menetap setalah 3-6 bulan setelah
penyembuhan
yang sangat singkat. Nyeri fisiologis sebagai penanda bagi individu terhadap
sementara, hanya selama ada rangsang nyeri dan dapat dilokalisir (Sweleboda
P et al 2013).
trauma atau cedera yang berhubungan dengan penyakit. Beberapa hal yang
inhibisi dari sentral yang normal menghilang, serta terjadinya gangguan pada
koneksi neural, dimana serabut saraf membuat koneksi yang lebih luas dari
C. Patofisiologi Nyeri
dari pasien. Secara umum orang yang mengalami nyeri akan didapatkan respon
D. Teori Nyeri
nosiseptor dapat menghasilkan rangsang nyeri. Sampai saat ini dikenal berbagai
teori yang mencoba menjelaskan bagaimana nyeri dapat timbul, namun teori
talamus, yang akhirnya akan dihantarkan pada daerah yang lebih tinggi
sehingga timbul respon nyeri. Teori ini tidak menjelaskan bagaimana faktor-
2005)
Teori ini menerangkan bahwa ada dua serabut nyeri yaitu serabut yang
intensitas dan tipe input sensori nyeri yang menafsirkan karakter dan kualitas
Tahun 1959 Milzack dan Wall menjelaskan teori gerbang kendali nyeri, yang
sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat
tertutup.
8
E. Managemen Nyeri
1. Managemen Farmakologi
Hal ini terutama berkaitan dengan persepsi yang berbeda dari para pasien
a. Paracetamol
migrain, serta rasa nyeri pada tubuh akibat pilek. Obat ini tersedia dalam bentuk
miligram atau sebanyak 1-2 tablet. Obat pereda nyeri ini dapat dikonsumsi secara
rutin atau hanya saat nyeri muncul, tergantung penyebab nyeri dan anjuran dosis
dari dokter.
waktu 24 jam. Jika Anda perlu mengonsumsi paracetamol secara rutin atau rasa
nyeri belum mereda, tunggulah selama 4-6 jam dari waktu minum paracetamol
sebelumnya.
b. Ibuprofen
disebabkan oleh peradangan, seperti pada penderita radang sendi atau orang yang
mengalami cedera.
Obat pereda nyeri ini memiliki dosis sekali minum sebesar 200-400
miligram atau setara dengan 1-2 tablet. Konsumsi dalam sehari tidak boleh
selama 6 jam sebelum dosis selanjutnya. Jika Anda perlu mengonsumsi 4 butir
2. Managemen Non-Farmakologi
setidaknya dapat sedikit mengurangi rasa nyeri. Beberapa hal yang dapat dilakukan
1. Biofeedback electromyography.
2. Cognitive-Behavioral Therapy (CBT).
Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) merupakan salah satu terapi
nyeri kronik dengan target terapi adalah memperbaiki proses kognitif mal-
adaptif dan behavioral yang berperan dalam nyeri. Hal yang tercakup
dalam CBT pasien nyeri kronik adalah (1) Edukasi penyebab kondisi
CBT untuk mengurangi gejala psikologis pasien nyeri kronik (Park H.J.,
3. Relaxation Training
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ketidaknyamanan pada seorang individu, karena nyeri merupakan sensori subjektif dan
emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan
pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan
jaringan yang actual atau potensial. Rasa nyeri adalah alasan utama seseorang untuk
mencari bantuan perawat kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau
Berdasarkan durasi nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis,
berdasarkan patofisiologias terdiri dari Suara, ekspresi wajah, pergerakan tubuh, interaksi
sosial, Terdapat beberapa cara untuk mengatasi nyeri baik farmakologis dan
B. Saran
Penanganan dan pengobatan rasa nyeri akan sangat beragam, tergantung jenis
nyeri yang dialami oleh pasien. Penanganan tersebut dapat berupa tindakan medis hingga
pemberian obat-obatan pereda nyeri.Beberapa contoh penanganan rasa nyeri selain obat-
jaringan tubuh. Terapi ini dapat mengurangi nyeri dan membantu perbaikan dan
b. Terapi dengan alat radio frequency, yakni terapi untuk mengurangi nyeri pada leher
c. Terapi dengan modalitas listrik seperti TENS, yakni terapi menggunakan arus listrik
untuk meredakan rasa sakit melalui sinyal yang dikirim ke sumsum tulang belakang
dan otak
e. Injeksi dry needle pada titik yang terasa nyeri, yaitu tindakan memasukkan jarum tanpa
f. Injeksi otot dan sendi, yakni tindakan dengan menggunakan obat seperti kortikosteroid
g. Injeksi untuk memacu regenerasi bagian tubuh yang nyeri karena ada
kerusakan/robekan otot
Nyeri sejatinya adalah cara tubuh berkomunikasi bahwa ada hal yang salah dalam
tubuh kita. Apabila Anda merasakan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari, segera
DAFTAR PUSTAKA
Clark MR., 2009. Psychiatry and chronic pain: Examining the interface and designing a structure
Harker J et al. Epidemiology of Chronic Pain in Denmark and Sweden. 2012. P1-30
Mangku G, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Indeks. Jakarta Barat.
2010. hal217-232.
Marazziti D, Mungai F, Vivarelli L, Presta S, Dell’Osso B., 2006. Pain and psychiatry: a critical
Health; 2:31
Meliala L., Pinzon R. Dexa Media. Jurnal Kedokteran dan Farmasi. No. 4 Vol 4. Jakarta1988.
Meliala L, 2004, Terapi Rasional Nyeri: Tinjauan Khusus Nyeri Neuropatik, Aditya Media,
Yogyakarta
Park H.J., Moon D.E., 2010. Pharmacologic Management of Chronic Pain. Korean J Pain June;
Perret, D., Luo, Z.D., 2009. Targeting Voltage-Gated Calcium Channels for Neuropathic Pain
Reeves CJ, Potter, P.A, Perry, A.G. 2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.
Sauer SE, Burris JL, Carlson CR., 2010. New directions in the management of chronic pain:
Swleboda P et.al. Assessment of Pain: Types, Mechanism, and Treatment. Ann Agric Environ