• 2.Oktafiani 2019021454 • 3. Oktaviana tri kartika 2019021455 • 4. Restiana antonia putri 2019021457 • 5. Rica Alviani 2019021478 • 6.Ridho Gratia konstan 2019021460 • 7.Risma devi nur safitri 2019021461 • 8.Putri madina utami 2019021456 HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Adalah Virus yang memperlemah sistem
kekebalan tubuh, dan pada akhirnya menyebabkan AIDS.
AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome)
Adalah sekelompok kondisi medis yang
menunjukan lemahnya kekebalan tubuh, sering berwujud infeksi ikutan (infeksi oportunistuk) dan kanker, yang hingga saat ini belum bisa disembuhkan. (WHO.2005 Permasalahan pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
keluarganya yang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan cara memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi nyeri dengan memperhatikan aspek psikologi dan spiritual. (dr. Veronika & dr. Yefta 2018) Prinsi-prinsip Perawatan Paliatif
1. Mengharagai setiap kehidupan,
2. Menganggap kematian sebagai proses normal 3. Tidak mempercepat atau menunda kematian 4. Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan 5. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu 6. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga 7. Menghindari tindakan medis yang sia-sia 8. Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat, memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita. Peran Anggota Tim Kesehatan dalam Upaya Membantu ODHA
1. Pelaksanaan perawatan (pemberi asuhan keperawatan pada ODHA)
2. Pengelola (sebagai pengelola perawatan) 3. Pendidik(memberikan pendidikan ataupun pelatihan tentang perawatan paliatif) 4. Peneliti (perawat dapat berperan melakukan penelitian di bidang keperawatan dengan tema Perawatan Paliatif Pada ODHA dan Keluarga) Tujuan Perawatan Paliatif Pada Pasien HIV/AIDS
Untuk mengurangi penderitaan pasien, meningkatkan kualitas hidup, serta
memberaikan dukunga kepada keluarganya (WHO,2016)
Manfaat perawtan paliatif pada Pasien
HIV/AIDS
-Meningkatkan kualitas hidup ODHA dan keluarganya.
-Mengurangi Frekwensi Kunjungan kerumah sakit -Meningkatkan kepatuhan pengobatan. (WHO, 2006)