Zooin Arthropoda
Zooin Arthropoda
PRAKTIKUM VI
PHYLUM ARTHROPODA
OLEH:
NIM :1613041006
KELAS : II B
FILUM ARTRHOPODA
I. Tujuan Praktikum
2. Myriapoda
Kelas myriapoda berasal dari dua kata, yaitu Myria yang berarti
banyak dan podos yang berarti kaki yang kedua kata tersebut
berasal dari bahasa yunani atau bahasa latin. Dari arti kata
Myriapoda tersebut maka dapat dikatakan kelas ini merupakan
kelompok hewan berkaki banyak. Salah satu contoh dari kelas ini
yaitu kaki seribu. Baian-bagian tubuh dari Myriapoda sulit di
bedakan antara toraks dan abdomenna. Tubuhnya memanjang
seperti cacing sehingga hanya tampak bagian kaput dan badan
setiap segmen tubuhnya memiliki lubang respirasi yang disebut
spirakel yang menuju ke trakea. Ekskresinya yaitu dengan tubula
Malpighi. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan reproduksi
seksual secara internal. Kelas Myriapoda dibagi menjadi dua ordo
yaitu ordo Chilopoda dan ordo Diplopoda.
3. Crustacea
Kata crustaccea berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata
crusta yang berarti kulit, dimana hewan yang termasuk dalam kelas
ini memiliki rangka luar ( eksoskeleton) yang keras. Umumnya
kelas Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang
hidup di darat. Kelas Crustacea terdiri dari dua sub kelas yaitu
subkelas Entomostraca dan Malocostraca. Entomostraca adalah
kelompok crustacea yang berukuran mikrokopik, hidup bebas
sebagai zooplankton atau bentons di perairan, meskipun ada yang
parasit. Contoh kelompok ini yaitu Paphina sp , Cypris virens , dan
Cydocps sp. Sub kelas Malocostraca adalah kelompok crustacea
dengan jumlah jenis yang lebih besar dari pada Entomostraca.
Contoh dari subkelas ini yaitu udang, lobster, dan kepiting. Udang
memiliki eksoskeleton yang keras untuk melindungi tubunya.
Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang
menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen. Bagian
sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa
karapaks. Saluran pencernaan udang sudah lengkap. Pernafasan
udang dilakukan dengan insang. Insang terdapat di bagian ventral
tubuh dekat kaki. System peredaran darah bersifat terbuka. Darah
udang tidak berwarna, namun mengandung hemosianin. System
peredaran darah udang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan
sinus yang rongganya berdinding tipis. Reproduksi udang, yaitu
reproduksi seksual terjadi secara internal. Organ kelamin bersifat
aioseus ( berumah dua ) organ kelamin jantan dan organ kelamin
betina ada pada individu yang berbeda.
4. Insecta
Kelas Insecta berasal dari bahasa latin yaitu dari kata insecti yang
berarti serangga. Nama lain dari insect yyaitu hexapoda ( hexa
yang berarti enam dan poda berarti kaki ). Insecta dapat hidup di
berbagai tempat yaitu di air tawar, air laut dan darat. Hewan yang
termasuk dalam kelas ini merupakan satu-satunya keompok
invertebrata yang dapat terbang. Tubuh insecta dapat dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Contoh dari
kelas ini yaitu belalang dan kecoa. Organ kaput memiliki organ
indera yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antenna, mata
majemuk ( mata faset ) dan ata tunggal ( oseli ). Toraks insecta
bersegmen tiga. Bagian abdomen insecta tidak memiliki anggota
tubuh, pada bagian abdomennya terdapat spirakel yaitu lubang
pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea ini merupakan alat
pernapasan insecta. Pada bagian abdomen juga terdapat tubula
Malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada bagian posterior
saluran pencernaannya. System sirkulasi dari kelas insecta yaitu
system peredaran terbuka. Organ kelamin insecta beruah dua
( dioseus ). Alat kelamin terletak pada bagian terakhir abdomen.
Fertilisasi terjadi secra internal. Insecta melakukan ekdisis pada
tahap tertentu selama perkembangan hidupnya. Ekdisis di lakukan
karena eksoskeleton inseecta tidak fleksibel. Sebagian besar insecta
mengalami perubahan ukuran tubuh dan perubahan ini disebut
metamorphosis. Klasifikasi dari kelas Insecta dibedakan menjadi
dua sub kelas yaitu sub kelas Apterigota ( Insecta tidak bersayap )
dan sub kelas Pteriggota ( Insecta bersayap ). Contoh dari sub kelas
Apterigota yaitu Kutu buku ( Lepisma saccharira ). Contoh dari sub
Kelas Eterigota yaitu Kecoa, Belalang< yang mana sub kelas ini
terdiri dari ordo Orthoptera, Hemiptera, Homoptera dan Odonata
( Hardisusanto , 2004 )
Bahan :
Udang ( Penaeus monodon )
Capung ( Neurothemis sp )
Kupu-kupu ( Appias libythea )
Sumber: Buku ajar Zoologi Invertebrata oleh Prof. Dr. Wayan Bawa.
Praktikum Udang
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum.
2. Mengganmbil seekor udang, kemudian letakkan diatas papan seksi sedemikian
rupa, sehingga bagian dorsalnya menghadap ke atas.
3. Mengamati bentuk morfologi tubuh udang tersebut dengan sesame
4. Melanjutkan pengamatan, kemudian menggambarkan udang tersebut dengan
kertas lembar kerja, dengan sebaik-baiknya, serta berikan keterangan yang
tepat pada bagian-bagain gambar tersebut.
5. Melakukan pembedahan untuk melihat organ dalamnya, terutama jenis
kelamin, apakah betina atau jantan
6. Melepaskan dari tubuh udang, baik karapaks ( Carapace ), satu kaki toraks II
( Thorapod II / Perpod II ), satu kaki renang I ( pleopod I / Swimeret I ) dan
kaki ekor ( Uropod ). Gambarlah organ-organ yang dilepaskan tadi, serta beri
keterangan selengkapnya.
7. Memotong / mengiris seara melintang, satu segmen sefalotoraks yang
mengandung insang dan satu segemn abdomennya, lalu gambarlah serta beri
keterangan bagian-bagiannya.
8. Menuliskan sistematika / klasifikasi dari specimen yang diamati.
Praktikum Insecta
2. Kupu – kupu
Family Nymphalidae merupakan salah satu family yang jumlahnya banyak dan
memiliki pola warna sayap yang beragam. Spesies pada family Nymphalidae
memiliki ukuran tubuh sedang hingga besar berkisar antara 25-150 mm. Sayap
bagian depan berbentuk hamper segitiga dan sayap bagian belakang memanjang
ke depaan dan membengkok. Beberapa spesies memiliki ekor pada bagian sayap
bawah. Family Nymphalidae memiliki kemampuan terbang yang cepat dan kuat.
Kupu-kupu memiliki sayap yang beraneka ragam warna. Pada umumnya sayap
tidak berekor dan memiliki warna coklat, jingga bercampur coklat atau hitam.
Pada bagian bawah sayap terlihat pudar dan menyerupai daun mati sehingga
beberapa spesies memanfaatkan sebagai bentuk kamuflase untuk menghindari
predator. Pada umumnya family Nymphalidae memiliki penyebaran yang luas dan
menyukai tempat seperti hutan, daerah terang dan lading. Sumber makanan kupu-
kupu adalah buah-buahan yang busuk.
Klasifikasi Kupu-kupu:
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family: Nymphalidae
3. Capung
Capung termasuk dalam kelompok insecta atau serangga yang memiliki ciri-
ciri terdiri atas tiga bagian yaitu kepala ( caput), dada ( toraks ) dan perut
( abdomen ). Kepala capung relative besar disbanding tubuhnya, bentuknya
membulat/ memanjang ke samping dengan bagian belakang berlekuk ke dalam.
Bagian yang sangat menyolok pada kepala adalah sepasang mata majemuk yang
besar yang terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium. Diantara
kedua mata majemuk tersebut terdapat sepasang antenna pendek, halusseperti
benang.
Mulut capung berkembang sesuai dengan fungsinya sebagai pemangs, bagian
depan terdapat labrum ( bibir depan ), di belakang labrum terdapat sepasang
mandibular ( rahang ) yang kuat untuk merobek badan mangsanya. Di belakang
mandibular dan bagian mulut yang paling belakang adalah labium yang menjadi
bibir belakang.
Bagian dada ( toraks) terdiri dari tiga ruas adalah protoraks, mesotoraks, dan
metatoraks, masing-masing mendukung satu pasang kaki. Menurut fungsinya kaki
capung termasuk dalam tipe kaki raptoral yaitu kaki yang dipergunakan untuk
berdiri dan menangkap mangsanya. Abdomen terdiri dari beberapa ruas, ramping
dan memanjang seperti ekor atau agak melebar. Ujungnya dilengkapi tambahan
seperti umbai yang dapat digerakan dengan variasi bentuk tergantung jenisnya.
Sayap capunhg bentuknya khas yaitu lonjong/ memanjang dan tembus
pandang. Kadang-kadang berwarna menarik seperti coklat kekuningan, hijau, biru,
atau merah. Lembaran sayap ditopang oleh venasi. Para ahli mengidentifikasi dan
membedakan capung dengan melihat susunan venasi pada sayap.
Klasifikasi Capung:
Kingdom: Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Ordonata
Family : Aeshindae
VII. Kesimpulan
Hrdisusanto, Suwarno. 2004. Biology 1b. Jakarta > PT. Sunda Kelapa
Rahardian, Renan & Azni Ananda. 2003. Top Pocket No. 1 Biology. Jakarta : PT.
Wahyumedia