Anda di halaman 1dari 4

ANDREAS DWI NUGROHO/190513595

1. Dua perspektif hukum melahirkan 2 tradisi hokum, yaitu Eropa Continental dan
Anglo Saxon. Dalam prakriknya tidak ada Negara yang benar benar fixed tradisi
hukumnya, tetapi mixed (campuran) tradisi hukumnya. Jelaskan maksud dari
pernyataan tersebut. Jelaskan dengan contoh-contoh bagaimana campuran tersebut
dalam praktik di Indonesia.
Jawab:
Pernyataan di atas telah disebutkan bahwa di dalam praktiknya banyak Negara
yang tradisi hukumya mixed (campuran) dan tidak benar-benar fixed satu tradisi
hukum saja. Karena adanya kelebihan dan kekuarangan dalam penerapan di berbagai
negara dengan satu tradisi hukum saja. Negara yang menerapkan tradisi hukum
campuran karena mengetahui kelebihan tradisi Eropa Continental sebagai kelemahan
tradisi hukum Anglo Saxon dan sebaliknya, dan menyebabkan banyak negara
menggunakan tradisi hukum campuran dengan menimbang keharmonisasian antara
tradisi hukum dengan system negara.
Indonesia menerapkan tradisi hukum campuran Eropa Continental dan Anglo
Saxon dengan contoh pada sistem putusan pengadilan berdasarkan pada peraturan
perundang undangan yang berlaku yaitu Keputusan Menteri dan lain lain.jadi,
keputusan pengadilan bersifat fleksibel (berubah ubah) tergantung hakim yang
memutuskan berdasarkan fakta/bukti yang ada dari tradisi hukum Anglo Saxon. Tidak
menganut sistem juri karena negara menganut faham bahwa orang awam yang tidak
tahu hukum tidak bisa ikut andil/menentukan nasib seseorang, tetapi putusan Hakim
yang menentukan berdasarkan fakta sumber sumber dan saksi saksi yang mendukung
dan merupakan tradisi hukum Eropa Continental.

2. Berikan contoh dengan bersumber pada Pasal UUD 1945 peraturan perundang-
undangan apa yang merupakan :
a) Atribusi kewenangan
1) Pasal 3 ayat (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar.
2) Pasal 5 ayat (1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang
kepada Dewan Perwakilan Rakyat
b) Delegasi kewenangan
ANDREAS DWI NUGROHO/190513595

1) Pasal 17 ayat (4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kemen- terian


negara diatur dalam undang-undang.
2) Pasal 19 ayat (2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-
undang
3) Pasal 22 C ayat (4) Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur
dengan undang-undang.
4) Pasal 22 E ayat (6) Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur
dengan undang-undang
5) Pasal 23 C Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-
undang.

3. Melihat bagan dalam bahan kuliah, jelaskan apa persamaan dan perbedaan antara
Hukum, perundang-undangan dan Undang-undang.
Jawab:
a) Hukum disamakan dengan UU dan Perundang-undangan karena pandangan
legisme. Perundang-undangan disamakan dengan UU karena kedua-nya
mengatur tingkah laku dan sifatnya tertulis.
b) Beda perundang-undangan dan Undang-undang
- UU Dalam Arti Materiil Setiap keputusan tertulis yang dikeluarkan pejabat
yang berwe-nang yang berisi aturan tingkah laku yang bersifat atau mengikat
secara umum merupakan Perundang-undangan.
- UU Dalam Arti Formil Keputusan tertulis sebagai hasil kerja sama antara
pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif yang berisi aturan tingkah laku
yang bersifat atau mengikat umum merupakan Undang-Undang.

4. Dalam membentuk suatu peraturan perundang-undangan dibutuhkan keberlakuan


secara filosofis;
Buatlah contoh konsideran yang memuat keberlakuan secara filosofis sesuai dengan
falsafah yang ada dan hidup di masyarakat/daerah anda sendiri (menggunakan bahasa
asli daerah saudara akan lebih baik).
Jawab:
ANDREAS DWI NUGROHO/190513595

Tuladha saka pertimbangan yaiku ing wilayah Sleman sing nduweni nilai filosofis ing
tembung sing asring dirungokake utawa dimangerteni yaiku "Sleman Sembada", arti
Sembada ing basa Jawa yaiku kepribadian sing ora tundhuk, pantangan sambat, tetep
janji, manut prinsip lan ditemtokake. Swasembada nduweni teges jangkep minangka
sikap lan prilaku sing gelem ngorbanake lan tanggung jawab kanggo mangsuli lan
ngatasi kabeh masalah kanggo kepentingan lan kesejahteraan masarakat.

Sacara harfiah slogan Sleman Sembada ditetepake kaya ing ngisor iki:

- S sehat
- E ayu lan edi
- M sejahtera lan Malah
- B resik lan budaya
- A aman lan adil
- D tentrem lan dinamis
- A adalah agamis

Eksistensi nilai-nilai diajab bisa diwujudake ing pembangunan lingkungan, budaya


urip sing resik lan sehat, menehi motivasi lan partisipasi masarakat kanggo mujudake
Sleman sing resik lan sehat.

5. a. Jelaskan masing-masing teori dalam keberlakuan perundang-undangan secara


sosiologis
Jawab:
1) Teori kekuasaan secara sosiologis yaitu kaidah hukum yang berlaku karena
adanya kewenangan dari penguasa, walaupun diterima atau tidaknya dalam
masyarakat.
2) Teori pengakuan secara sosiologis yaitu kaidah hukum yang berlaku
berdasarkan pengakuan atau diterimanya hukum dalam masyarakat.
b. Jelaskan bagaimana hubungan kedua teori tersebut dalam kaitannya dengan
efektifitas berlakunya suatu perundang-undanghan.
Jawab:
Dari teori di atas adanya hubungan secara sosiologis, bila mana hukum di
tetapkan dan di terapkan oleh penguasa dalam masyaratnya sendiri tidak berjalan,
maka teori pengakuan tidak berjalan dengan semestinya dan tidak terharmonisasi.
ANDREAS DWI NUGROHO/190513595

Karena kedua teori tersebut harus saling melengkapi untuk adanya keberlakuan
perundang-undangan secara sosiologis.

Anda mungkin juga menyukai