Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MATA UJIAN : PERANCANGAN KONTRAK


HARI, TANGGAL : Selasa, 14 Desember
2021 KELAS : A, B, C, D, dan E
WAKTU : 15:30 - 17:30 (120 menit)
DOSEN PENGUJI : Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, S.H., M.Hum.
Fx. Suhardana, S.H., M.H.
Puspaningtyas Panglipurjati, S.H.,
LL.M. Etty Indrawati, S.H., M.H.
SIFAT UJIAN : Terbuka

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) (Sesuai dengan RPS Mata Kuliah)

1. Memahami konsep-konsep hukum secara umum

2. Mampu menerapkan hukum dalam menyelesaikan masalah hukum

3. Mampu menentukan keputusan yang tepat dalam menjawab kebutuhan masyarakat

4. Mampu merumuskan pendapat hukum terhadap persoalan hukum

5. Mampu memilih cara penyelesaian masalah hukum secara mandiri dan/atau dalam tim

6. Mampu menyusun dokumen-dokumen hukum secara profesional

7. Mampu membuat kajian hukum sesuai dengan etika akademik dan metodologi hukum

8. Mampu menggunakan kemajuan teknologi dan data digital dalam menjalankan profesi

9. Mampu menciptakan lapangan kerja dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat


di bidang hukum

A. Perancangan Franchise Agreement/ Perjanjian Waralaba

Pada saat ujian tengah semester Saudara telah membuat Memorandum of Understanding
(MoU) waralaba/ franchise antara Toni dan PT Express Delivery (ED) untuk pendirian gerai/
outlet franchise jasa pengiriman paket C&T (Cepat dan Tepat). Toni (35 tahun) yang ingin
membuka usaha jasa pengiriman paket (baik berupa dokumen maupun barang) akan
menjalin kerjasama waralaba/ franchise dengan perusahaan waralaba yang bergerak di
bidang jasa antar atau pengiriman paket ternama yakni PT ED. Sebagaimana Saudara telah
ketahui PT ED adalah Franchisor/ Pemberi Waralaba yang memiliki merek jasa antar atau
pengiriman paket yaitu Merek C&T yang outletnya tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Toni akan mendirikan 1 (satu) gerai/ outlet franchise jasa pengiriman paket C&T di daerah
Padalarang Bandung. Berdasarkan uraian tersebut:

= = = FH UAJY = = =
Buatlah Franchise Agreement/ Perjanjian Waralaba antara Toni dan PT ED untuk pendirian
gerai/ outlet franchise jasa pengiriman paket C&T tersebut! (50 poin) (CMPK 1, 2, 3, 5, 6,
7, 8, 9)

B. Buatlah Legal Opinion/ Pendapat Hukum terhadap uraian kasus di bawah ini!

Jangka waktu waralaba dalam Perjanjian Waralaba jasa pengiriman paket C&T antara Toni
dan PT ED adalah selama 6 (enam) tahun. Pada tahun ketiga Toni merasa sudah memahami
operasional bisnis jasa pengiriman paket C&T dan berkeinginan/berencana untuk tidak
membayar lagi royalty kepada PT ED dengan cara mengganti merek jasa pengiriman paket
C&T dengan merek yang lain. Toni mendatangi Saudara selaku konsultan hukum untuk
meminta pendapat hukum Saudara terkait rencananya tersebut. Buatlah Legal Opinion/
Pendapat Hukum atas rencana Toni tersebut! (50 poin) (CMPK 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
Nama : ANDREAS DWI NUGROHO
NPM : 190513595

SURAT PERJANJIAN FRANCHISE/WARALABA


ANTARA
PT EXPRESS DELIVERY (PT. ED)
DENGAN
TONI
TENTANG
BIDANG JASA ANTAR/PENGIRIMAN PAKET

Pada hari ini Selasa, tanggal 19-10-2021, yang bertanda-tangan di bawah ini :
Nama : Petrus Suryadi, Direktur PT. ED
Alamat : Jl. Trunojoyo No. 64 Bandung
Nomor Telepon : 0856124124194
No. KTP : 8608153135792
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. ED dalam perjanjian ini selanjutnya disebut Franchisor.

Nama : Toni
Alamat : Jl. Cibenying Selatan No. 47, Bandung
Nomor Telepon : 0899124124771
No. KTP : 3403081412414
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi selaku penerima Franchise yang selanjutnya disebut
Franchisee.

Franchisor dan Franchisee sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian kerja sama Franchise dengan
menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Franchisor setuju memberikan izin kepada Franchisee dengan nama C&T, untuk itu
Franchisee dapat menggunakan merek dan sistem secara bersamaan dengan Franchisee lainnya yang
sudah diizinkan oleh Franchisor sebelumnya.
2. Bahwa Franchisor memberikan hak ekslusif kepada Franchisee untuk membuka outlet di Jl. DR.
Junjunan No. 116 Bandung.
3. Franchisee setuju menjalankan serta mematuhi semua ketetapan dan persyaratan-persyaratan yang
ditetapkan oleh Franchisor.

Atas dasar pertimbangan yang diuraikan tersebut di atas, Franchisor dan Franchisee sepakat untuk
melaksanakan Perjanjian ini dalam bentuk kerja sama yang untuk selanjutnya disebut sebagai Perjanjian,
dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
 SYARAT-SYARAT
1. Menyediakan modal awal usaha sebesar Rp. 400.000.000 (Empat Ratus Juta Rupiah) yang harus disetor
ke rekening Franchisor.
2. Menyediakan lahan tanah serta membangun bangunan untuk pembuatan outlet.
3. Memiliki tempat usaha yang memenuhi syarat secara hukum dengan ketentuan dari Franchisor.

PASAL 2
ROYALTI
Franchisee mendapatkan royalti dengan Persentase Penghasilan Bersih
1. Rp 0 – Rp. 100.000.000 -> 2 %
2. Rp 100.000.000 – 200.000.000 -> 4 %
3. > Rp 200.000.000 -> 6 %

PASAL 3
SENGKETA DENGAN PIHAK KETIGA
Franchisee tidak akan melibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung Franchisor bila Franchisee
terlibat tuntutan hukum dan/atau non hukum yang dilakukan oleh pihak lain berkaitan dengan usaha C&T
yang dikelolanya.

PASAL 4
KEWAJIBAN FRANCHISOR
1. Menyelenggarakan program pelatihan untuk franchisee secara berkesinambungan dan berkala paling
sedikit 12 (dua belas) kali dalam setahun.
2. Memberikan konsultasi gratis kepada franchisee apabila C&T berada dalam keadaan krisis yang dapat
menyebabkan tutupnya atau berhentinya bisnis C&T

PASAL 5
KEWAJIBAN FRANCHISEE
1. Seluruh biaya untuk pengadaan perabotan untuk keperluan C&T sesuai dengan standar franchisor serta
biaya-biaya lain seperti pengurusan perizinan atas pembukaan dan pengoperasian C&T menjadi
tanggungan franchisee sendiri.
2. Franchisee atau pekerja yang dipekerjakan oleh franchisee pada C&T yang dimaksudkan dalam perjanjian
ini wajib mengikuti program pelatihan dan kerja praktek yang diselenggarakan franchisor atas biaya
franchisee.

PASAL 6
PAJAK
Setiap pembayaran yang dilakukan oleh franchisee kepada franchisor yang atas pembayaran tersebut
franchisor dibebani pajak sesusai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka beban pajak
tersebut ditanggung oleh franchisee

PASAL 7
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku selama 6 (enam) tahun sejak perjanjian ini ditandatangani yakni tanggal 19 Oktober
2021 dan berakhir pada tanggal 29 Oktober 2027 dan atas kesepakatan kedua belah pihak dapat diperpanjang
dengan syarat dan jangka waktu yang akan ditetapkan kemudian.

PASAL 8
KUASA
1. Franchisee dengan ini memberikan kuasa kepada franchisor untuk sewaktu-waktu sesuai dengan
keinginan franchisor untuk memeriksa dan atau mengaudit segala catatan dan pembukuan franchisee
tanpa pengecualian apapun juga.
2. Seluruh biaya audit dan biaya lain termasuk biaya pengacara dibayar dalam proses pemeriksaan dan atau
audit sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sepenuhnya ditanggung oleh franchisee.

PASAL 9
PEMBATALAN
Franchisor dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini karena hal-hal berikut:
1. Apabila franchisee lalai dan atau tidak melakukan kewajibannya yang diatur dalam perjanjian ini padahal
sudah diberikan peringatan ketiga oleh franchisor namun masih melakukan pelanggaran baik berbeda
maupun yang sama, pelanggaran mana yang dianggap serius menurut ukuran franchisor.
2. Apabila Franchisee sengaja melakukan kecurangan dan pembohongan berkas yang dilakukan dengan
sengaja dan hal itu dimaksudkan agar Franchisee mendapatkan keuntungan sepihak.

PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul sengketa diantara kedua belah pihak akibat dari perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat.
2. Apabila dalam musyawarah untuk mufakat tersebut tidak berhasil mencapai kesepakatan maka kedua
belah pihak akan menyelesaikan secara hukum.

PASAL 11
PENUTUP
Demikianlah perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun serta dibuat 2 (dua) rangkap masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dan di
buat diatas materai. Dibuat dan ditandatangani di Bandung 19 Oktober 2021.

Franchisor Franchisee

Petrus Suryadi, Direktur PT. ED Toni

Legal Opinion

Posisi Kasus
Jangka waktu waralaba dalam Perjanjian Waralaba jasa pengiriman paket C&T antara Toni dan PT ED
adalah selama 6 (enam) tahun. Pada tahun ketiga Toni merasa sudah memahami operasional bisnis jasa
pengiriman paket C&T dan berkeinginan/berencana untuk tidak membayar lagi royalty kepada PT ED
dengan cara mengganti merek jasa pengiriman paket C&T dengan merek yang lain. Toni mendatangi
Saudara selaku konsultan hukum untuk meminta pendapat hukum Saudara terkait rencananya tersebut.

Permasalahan Hukum
Dalam kasus di atas adanya wanprestasi yaitu atas dasar Toni merasa sudah memahami operasional
bisnis jasa pengiriman paket C&T dan berencana untuk tidak membayar lagi royalty kepada PT ED
dengan cara mengganti merek jasa pengiriman paket C&T dengan merek yang lain. Bahwa keterangan
di atas telah sesuai dengan unsur-unsur wanprestasi yaitu ada perjanjian oleh para pihak, ada pihak
melanggar atau tidak melaksakan isi perjanjian yang sudah disepakati, sudah dinyatakan lalai tapi tetap
juga tidak mau melaksanakan isi perjanjian. Dapat di pahami wanprestasi adalah keadaan di mana
Franchisee atau Toni tidak/lalai melaksanakan perjanjian yang telah disepakati. Wanprestasi yang
dimaksud diatur dalam Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer), berbunyi:
“Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila
debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu
yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang
melampaui waktu yang telah ditentukan”.

Pembahasan
Kasus di atas yang telah terjadi Wanprestasi diatur dalam Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPer). Wanprestasi ini memberikan akibat hukum terhadap Toni yang melakukannya dan
membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak pihak PT ED yang dirugikan untuk menuntut pihak
yang melakukan wanprestasi untuk memberikan ganti rugi, sehingga oleh hukum diharapkan agar tidak
ada satu pihak pun yang dirugikan karena wanprestasi tersebut. Kewajiban-kewajiban yang dianggap
lalai apabila tidak dilaksanakan oleh Franchisee atau Toni, yaitu Kewajiban untuk memberikan sesuatu
yang telah dijanjikan dalam perjanjian warlaba yaitu royalty kepada Franchisor atau PT ED. Kewajiban
untuk melakukan suatu perbuatan sebagai Franchisee dan harus bertanggung jawab kepada Franchisor
yaitu PT ED.
Kewajiban untuk tidak melaksanakan suatu perbuatan dengan cara mengganti merek jasa pengiriman
paket C&T dengan merek yang lain. Terdapat pula peringatan sebelum adanya sanksi dari Franchisor
atau PT ED dengan adanya peringatan untuk tidak melanggar apa yang telah di perjanjikan, peringatan
tersebut terbatas hanya 3 kali atas pelanggaran yang dilakukan. Setelah semua usaha yang dilakukan
tidak dapat di perbaiki atau dalam batas masksimal atau keterlaluan maka dari pihak Franchisor atau
PT ED dapat melakukan Tindakan yang telah tertera dalam perjanjian warlaba tersebut. Dengan
adanya kesepakatan Bersama atas perjanjian yang dibuat maka dari ke dua belah pihak sama-sama
mengerti apa kosekuensi dari pelanggaran perjanjian tersebut. Franchisee atau Toni harus dapat
mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan atau dilanggar, sebagai yang melakukan Tindakan
tersebut harus mau dan bertanggungjawab. Karena perjanjian bukan di buat secara sepihak namun juga
atas kedua belah bihak yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan akhibat hukum yang sama.
Dengan demikian Franchisee atau Toni juga sadar akan sanksi yang diberikan kepadanya, dan hak PT
ED sebagai Franchisor yang memutuskan apakan masih layak dipertahankan, namun sebelum adanya
sanksi perlu adanya musyawarah dan mufakat, bila mana Toni tidak dapat merubah sikap dan
tindakannya atas tanggung jawabnya sebagai Franchisee maka akan dilanjutkan melalui jalur hukum.
Akibat hukum atau sanksi yang diberikan kepada Toni karena melakukan wanprestasi adalah yaitu
Ganti rugi adalah membayar segala yang dilakukan Toni, Ketentuan tentang ganti rugi diatur dalam
pasal 1246 KUHPerdata, yang terdiri dari tiga macam, yaitu: biaya, rugi dan bunga. Biaya adalah
segala pengeluaran atas pengongkosan yang nyata-nyata telah dikeluarkan oleh kreditur sedangkan
bunga adalah segala kerugian yang berupa kehilangan keuntungan yang sudah dibayangkan atau yang
sudah diperhitungkan sebelumnya. Ganti rugi itu harus dihitung berdasarkan nilai uang dan harus
berbentuk uang. Jadi ganti rugi yang ditimbulkan adanya wanprestasi itu hanya boleh diperhitungkan
berdasar sejumlah uang. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesulitan dalam penilaian
jika harus diganti dengan cara lain.

Kesimpulan
Dengan demikian kesimpulan pada kasus diatas yaitu semua jenis tindakan wanprestasi yang dilakukan
oleh Toni ini sangat merugikan PT ED sehingga Toni wajib bertanggungjawab terhadap kerugian yang
dialami PT ED dengan cara memberikan ganti rugi. Dilihat dari prespektif PT ED, pemberian ganti
rugi merupakan bentuk pertanggunjawaban nyata akibat Tindakan wanprestasinya kepada PT ED.
Dengan diberikannya fasilitas-fasilitas tersebut, PT ED telah beritikad baik untuk melakukan
musyawarah terlebih dahulu namun jika Toni masih sama makan akan berlajut ke pengadilan.
Tanggungjawab Toni tergantung dari perjanjian antara Toni dan PT ED. Namun atas kerugian yang
disebabkan Toni, dapat diajukan tuntutan ke pengadilan. Jika Toni telah melaksanakan kewajibannya
untuk memberikan ganti rugi apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya, meskipun ganti rugi yang diberikan masih sangat terbatas dan
menguntungkan PT ED sendiri.

Yogyakarta, 14 Desember 2021

Andreas Dwi Nugroho

Anda mungkin juga menyukai