Anda di halaman 1dari 4

Perjanjian Kolaborasi Pendiri

Perjanjian Kolaborasi Pendiri ini ​("Perjanjian")​ dibuat pada XXX XXX XXX oleh dan antara:

John Doe 1, warga negara Indonesia berdomisili di Jl. Asia Afrika No.19, RT.1/RW.3, Gelora, Kecamatan
Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270, Nomor KTP XXX dan
selanjutnya akan disebut ​“PENDIRI 1​”

John Doe 2, warga negara Indonesia berdomisili di Jl. Asia Afrika No.19, RT.1/RW.3, Gelora, Kecamatan
Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270, Nomor KTP XXX dan
selanjutnya akan disebut ​“PENDIRI 2​”

John Doe 3, warga negara Indonesia berdomisili di Jl. Asia Afrika No.19, RT.1/RW.3, Gelora, Kecamatan
Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270, Nomor KTP XXX dan
selanjutnya akan disebut ​“PENDIRI 3​”

"PENDIRI 1"​, ​"PENDIRI 2", ​dan​ ​ ​"PENDIRI 3"​ selanjutnya dapat secara kolektif disebut sebagai ​"PARA PENDIRI".
Dengan demikian ​PARA PENDIRI​ menyatakan sebagai berikut:

BAGIAN 1
TUJUAN PERJANJIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini PARA PENDIRI berkolaborasi dengan tujuan mengembangkan bersama
Konsep Bisnis dan atau pengetahuan terkait dan hak kekayaan intelektual [terkait dengan] produksi suatu
produk ​("XXX"​)], yang, jika dikembangkan, akan dimiliki secara eksklusif oleh perusahaan yang akan dibentuk
("XXX").

BAGIAN 2
STRUKTUR PERUSAHAAN

1. Perusahaan yang akan dibuat dengan struktur saham kepemilikan sebagai berikut :

● John Doe 1= XXX%


● John Doe 2 = XXX%
● John Doe 3 = XXX%

2. Semua ekuitas yang dikeluarkan di Perusahaan untuk memberikan insentif kepada karyawan (baik di
bawah skema opsi saham karyawan atau lainnya) akan mengacu pada Perjanjian Kepemilikan Saham
dan Akta Perusahaan.

1
3. Saham yang dikeluarkan untuk masing-masing PARA PENDIRI harus pada jadwal vesting [bulanan]
sehingga jika ada hubungan PARA PENDIRI [dengan Perusahaan berakhir dengan alasan apa pun]
[mengakhiri hubungannya dengan Perusahaan atau dihentikan karena sebab] selama [​dua, tiga, empat​]
tahun sejak tanggal penerbitan saham, maka:
a. Opsi 1: Perusahaan dapat membeli kembali bagian saham yang belum menjadi hak atau
nominasi orang lain untuk memperoleh dan memegang saham-saham tersebut dalam setiap
kasus dengan pertimbangan harga per-lembar saham sesuai dengan akte perusahaan

4. Tidak ada PARA PENDIRI yang berhak untuk mentransfer, menjual, atau dengan cara apa pun membuat
pembebanan atas saham mereka di Perusahaan untuk periode [dua] tahun tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya dari semua PARA PENDIRI lainnya.

BAGIAN 2
PEMBENTUKAN PERUSAHAAN
1. Pembentukan perusahaan akan dilakukan 7 hari setelah ​PROTOTIPE 1 ​selesai dan disetujui oleh para
pihak.

2. Dalam pembentukan perusahaan salah satu PENDIRI dapat mewakili PENDIRI lainnya dalam melakukan
pengurusan pendaftaran dan pembentukan PERUSAHAAN kepada Notaris dan pihak lain yang ada
dalam proses ini.

3. Pembayaran jasa pembentukan perusahaan dengan hal ini dibagi tanggung renteng oleh PARA PENDIRI.

4. Apabila salah satu PENDIRI mengundurkan diri dengan alasan apapun sedangkan proses pendirian
sedang dilakukan maka ia harus membantu dan ikut mengurusi segala hal terkait biaya dan urusan
dalam proses pembetulan yang terkait dalam pembentukan perusahaan.

5. Apabila salah satu PENDIRI mengundurkan diri dengan alasan apapun setelah perusahaan didirikan
maka proses mengacu pada Perjanjian Kepemilikan Saham dan Akta Perusahaan terkait.

6. Bila ada perubahan terkait hal apapun dalam proses pendirian maka PARA PENDIRI wajib
menyelesaikan terlebih dahulu proses pendirian perusahaan dan kemudian melakukan perbaikan
secepatnya. Dalam hal ini dapat dilakukan melalui RUPS pertama setelah perusahaan didirikan, atau
proses lainnya yang dinilai cepat sesuai aturan yang berlaku.

7. PARA PENDIRI akan mengadakan perjanjian atau dokumen yang diperlukan atau diinginkan untuk
mengimplementasikan ketentuan Perjanjian ini sesegera mungkin setelah pembentukan Perusahaan.

8. PARA PENDIRI akan mengadakan perjanjian atau dokumen yang diperlukan atau diinginkan untuk
mengimplementasikan ketentuan Perjanjian ini sesegera mungkin setelah pembentukan Perusahaan.

BAGIAN 3
TUGAS DAN KEWAJIBAN PENDIRI

2
1. PARA PENDIRI akan bertugas sesuai dengan posisinya di dalam Perusahaan . Dimana selanjutnya
setelah perusahaan ini dibangun maka pembagian tugas akan dibahas selanjutnya pada Perjanjian
Kepemilikan Saham serta Akta Perusahaan.

2. Dalam proses pembentukan perusahaan maka PARA PENDIRI memiliki kewajiban dalam melakukan
tugasnya masing - masing sesuai dengan pembagian yang telah tentukan.

3. Dari sebelum adanya sebuah Perusahaan atau dalam proses pendiriannya, PARA PENDIRI dengan ini
tunduk dan diwajibkan untuk mengikatkan dirinya kepada konfidensialitas. Yakni hal-hal yang termasuk
dalam segala informasi yang belum dipublikasikan. Termasuk didalamnya informasi baik tertulis
maupun lisan mengenai konsep/proses bisnis, produk, informasi, proses pembentukan perusahaan,
para pihak yang terkait didalam proses, rahasia - rahasia dagang yang kemudian hari setelah
dibentuknya perusahaan itu sebagian menjadi hak kekayaan intelektual yang akan menjadi hak
eksklusif perusahaan.

4. Setelah dilakukannya pembentukan maka PARA PENDIRI secara mutlak dan tidak dapat dibatalkan,
semua haknya, jabatan dan niatnya dalam dan untuk Produk untuk jangka waktu penuh dari hak-hak
tersebut dan semua pembaharuan dan perpanjangan dan akan melakukan semua tindakan-tindakan
lebih lanjut serta melaksanakan semua dokumen dan instrumen lebih lanjut yang mungkin dari waktu
ke waktu diperlukan oleh Perusahaan yang diperlukan atau dibutuhkan untuk memberikan kepemilikan
hukum dan manfaat absolut atas Teknologi di Perusahaan.

5. PARA PENDIRI dengan ini mewakili dan menjamin kepada PARA PENDIRI lain bahwa ia tidak terikat
pihak lain dalam perjanjian atau pengaturan apa pun yang akan membatasi kemampuannya untuk
melakukan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini dan bahwa tidak ada pihak ketiga (selain PARA
PENDIRI lainnya) yang dapat mengklaim hak untuk Teknologi dikembangkan.

6. PARA PENDIRI setuju dalam halnya terjadi kelalaian oleh salah satu PENDIRI dalam menjalankan
kewajibannya maka PENDIRI lainnya bisa melakukan evaluasi dan pemberian sanksi atau permintaan
tanggung jawab atas kelalaiannya tersebut.

BAGIAN 5
KEBERLAKUAN PERJANJIAN

Perjanjian ini akan terus berlaku sampai adanya hal lain yang dipersetujukan oleh PARA PIHAK secara bersama.

BAGIAN 6
PENGECUALIAN
Perjanjian ini akan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUHPer.

BAGIAN 7
PERSELESAIAN MASALAH
1. Dalam halnya terjadi suatu masalah yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat,
maka para pihak diwajibkan melakukan mediasi oleh mediator (pihak ketiga) yang dapat ditunjuk

3
maupun dipilih oleh PMN (Pusat Mediasi Nasional) dalam kurun waktu 3 hari sejak permohonan
perselesaian masalah diberitakan oleh salah satu PENDIRI ke PENDIRI lainnya.

2. Dalam proses ini PARA PENDIRI diperbolehkan untuk melakukan perjanian baru terkait dengan proses
perselesaian masalah sesuai dengan peraturan mediasi yang berlaku.

3. Apabila perselesihan tidak kunjung selesai semaka PARA PENDIRI dengan ini harus memilih proses
perselesaian masalah melalui Arbitrasi atau Pengadilan dalam kurun waktu 2 hari setelah mediasi gagal.
a. Dalam halnya arbitrasi maka PARA PENDIRI dengan hal ini setuju untuk melakukan Arbitrasi
dengan (BANI/SIAC)
b. Dalam halnya pengadilan maka PARA PENDIRI dengan hal ini setuju untuk melakukannya di
Pengadilan Jakarta Pusat.

Perjanjian ini diatur dan tunduk pada hukum Republik Indonesia yang berlaku dan seluruh pihak terkait setuju
bahwa tidak dapat ditarik kembali serta tunduk kepada yurisdiksi eksklusif pengadilan Republik Indonesia untuk
menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul dari atau sehubungan dengan Perjanjian ini.

Para pihak telah menandatangani Perjanjian ini di Jakarta pada XXX XXX XXX

Disetujui dan diakui oleh:

___________________________ ___________________________ ___________________________


John Doe 1 John Doe 2 John Doe 3

Anda mungkin juga menyukai