Anda di halaman 1dari 14

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP

SISTEM MANUSIA MESIN

Disusun Oleh:
Kelompok 9

Dicky Chairuddin (180130083)


Fanimaulia Dinihusna (180130089)
Fadilla Audina Azhara Butar-Butar (180130099)

A8

Mata Kuliah : Sistem Manusia Mesin


Dosen Pengasuh: Ir. Bakhtiar, M.T

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT.


yang telah memberi kesempatan, taufik, dan hidayah, sehingga tugas Mata Kuliah
Sistem Manusia Mesin yang berjudul “Definisi dan Ruang Lingkup Sistem
Manusia Mesin” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW dan keluarganya berserta para sahabatnya yang telah
membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang
yang diridhoi oleh allah SWT.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang
sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan
nasihat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga
makalah ini dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.

Lhokseumawe, 08 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3. Tujuan.................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................3
2.1. Pengertian Manusia Mesin..................................................................3
2.2. Masalah Peraga...................................................................................4
2.3. Keterbatsan Manusia (Dibandingkan Mesin).....................................6
2.4. Keterbatasan Mesin (Dibandingkan Manusia)....................................7
2.5. Model Manusia-Mesin .......................................................................7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia
industri sangat besar. Sebelumnya dikenal dengan istilah human faktor,
didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang
dengan lingkungan kerjanya, terutama dengan hasil rancangan kerja. Ilmu ini
muncul akibat banyaknya kesalahan yang dilakukan dalam proses kerja.
Penelitian menunjukkan bahwa kesalahan dalam proses kerja lebih banyak
disebabkan oleh kesalahan dalam perancangan atau prosedur kerja. Sejumlah
peralatan kerja dirancang tidak sesuai dengan kondisi fisik, psikis, dan
lingkungannya. Pada dasarnya terdapat empat subkategori utama dari ergonomi
yang harus diperhatikan sehubungan dengan kemampuan manusia dalam
melakukan kerja, yaitu skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory ( alat indera
manusia ); enviromental (lingkungan); dan mental.
Kegiatan manusia pada umumnya terlibat dalam interaksi antara manusia-
mesin. Yang dimaksud dengan sistem manusia-mesin adalah kombinasi antara
satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin di mana satu dengan
yang lainnya saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran
berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh. Sedangkan yang dimaksud
dengan mesin dalam hal ini adalah mempunyai arti luas, yaitu mencakup semua
objek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas, dan bendabenda yang biasa
digunakan oleh manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system manusia-mesin!
2. Apa saja macam-macam kaitan system manusia-mesin!
3. Sebutkan komponen sistem kerja manusia-mesin sederhana!

1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan system manusia-mesin.

1
2. Dapat mengetahui macam-macam kaitan system manusia-mesin.
3. Dapat mengetahui komponen system kerja manusia-mesin sederhana,

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusia Mesin


Secara umum manusia mesin dapat didefinisikan sebagai "set of object
together with relationship between the object and between their atributs". Suatu
sistem akan terjadi dalam suatu lingkungan dan perubahan yang timbul.
Lingkungan ini akan mempengaruhi sistem dan dapat pula dibagi-bagikan
kedalam job operation (sub system), job position (job sub position), komponen
task (unit-unit), sub task (part) dan task elemen (behavial elemen).
Sistem Manusia-Mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa
manusia dengan satu atau beberapa mesin, dimana salah satu dengan lainnya akan
saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) berdasarkan
masukan-masukan (input) yang diberikan.
Yang dimaksud “mesin” dalam hal ini, akan mempunyai arti yang cukup
luas, yaitu mencakup semua obyek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas
dan benda-benda yang biasa dipergunakan manusia dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Penyesuaian kerja pada manusia berarti penyesuaian mesin dan
lingkungan kerja terhadap manusia. Dalam banyak hal, teknologi baru telah
menyiapkan mesin-mesin secara sempurna untuk menggantikan pekerjaan
manusia. Akan tetapi teknologi baru tersebut juga membawa suatu integrasi yang
lebih baik antara manusia dan mesin, misalnya display digital dan grafik yang
mudah dipahami serta kontrol-kontrol yang membutuhkan lebih sedikit usaha
daripada sebelumnya.
Dalam sistem manusia-mesin terdapat dua interface penting dimana
ergonomilah yang memegang peranan penting di dalam hubungan tersebut.
Interface tersebut antara lain:
1. Display yang dapat menghubungkan kondisi mesin pada manusia
2. Kontrol, yang mana manusia dapat menyesuaikan respon dengan feedback
(timbal balik) yang di peroleh dari display tadi.
Jadi antara display dan kontrol harus terdapat interaksi yang saling
menyesuaikan. Untuk mendesain interface-interface tersebut mula-mula kita harus

3
memahami beberapa karakteristik penting dari panca indera manusia yaitu
penglihatan dan pendengaran yang mempengaruhi pemahaman tentang display
dan symbol-simbol(sinyal-sinyal) yang dapat didengar. Karena manusia
mempunyai ukuran-ukuran juga batasan dari penglihatan dan pendengaran, maka
interface perlu di disain sedemikian rupa agar manusia dapat memakai sebuah
mesin tertentu dengan cukup aman dan nyaman.

2.2 Masalah Peraga


Tugas dalam merancang sistem Mesin-Manusia ialah guna menentukan
cara yang paling efektif untuk menyajikan keterangan kepada operator manusia
dengan menggunakan peragaan penglihatan, peragaan pendengaran, dan peragaan
perabaan (visual, auditory, tectual display).
Sistem Mesin-Manusia secara umum dapat digambarkan prosesnya sebagai
berikut:
1. Tenaga kerja menerima masukan dalam bentuk perintah, instruksi,
informasi, bahan mentah, dan sebagainya melalui indera penglihatan
dan/atau indera pendengaran.
2. Masukan diolah, terjadi proses berpikir, pemecahan masalah, dan
pengambilan keputusan.
3. Tenaga kerja melaksanakan perintahnya, melaksanakan tugasnya dengan
mengoperasikan dan mengendalikan alat dan mesin dengan menggunakan
alat-alat operasi/kendali seperti tombol, kenop, hendel, tongkat, dan alat
kendali lain.
4. Mesin melakukan apa yang harus ia lakukan.
5. Lewat peraga penglihatan (visual display) dan atau peraga pendengaran
(auditory display) dapat diketahui bagaimana mesin berfungsi. Hasil kerja
mesin merupakan keluaran, bagaimana mesin bekerja merupakan masukan
bagi operator yang harus memutuskan apakah mesin telah bekerja sesuai
dengan yang diharapkan ataukah harus diambil tindakan perbaikan. Dalam
hal yang terakhir operator harus melakukan tindakan korektif dengan
mengoperasikan alat operasi atau kendali. Mesin bekerja setelah ada

4
koreksi dan melalui peraga operator mengetahui tentang bekerjanya mesin
dan seterusnya.
Dalam kaitannya dengan manusia mesin dikenal 3 (tiga) macam hubungan
yaitu:
a. Sistem manusia-mesin hubungan manual (Manual Man-Machine
System). Dalam sistem ini input akan langsung ditransformasikan oleh
pekerja/manusia menjadi output. Disini manusia masih memegang kendali
secara penuh di dalam melaksanakan aktivitasnya. Peralatan kerja yang
ada hanyalah sekedar menambah kemampuan atau kapabilitas dalam
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. (Manusia dominan
sebagai sumber tenaga, melakukan transformasi input menjadi output,
pengendali).
b. Sistem Manusia-Mesin Semi Otomatis (Semi Automatic Man-Machine
System). Tidak seperti halnya pada manual sistem, mekanisme khusus
yang akan mengolah input atau informasi dari luar sebelum masuk ke
dalam sistem kerja manusia dan demikian pula reaksi yang berasal dari
sistem manusia akan diolah atau dikontrol lebih dahulu melewati suatu
mekanisme tertentu sebelum suatu output berhasil diproses. (Dominasi
manusia berkurang, sebagai pengontrol).
c. Sistem Manusia-Mesin Hubungan Otomatis (Automatic Man-
Machine system). Pada sistem yang berlangsung secara otomatis, maka
disini mesin akan melaksanakan dua fungsi sekaligus yaitu : penerima
rangsangan dari luar (sensing) dan pengendali aktivitas seperti umumnya
dijumpai dalam prosedur kerja yang normal. Fungsi operator disini
hanyalah memonitor dan menjaga agar supaya mesin tetap bekerja dengan
baik serta memasukkan data atau menggantikan dengan program-program
baru apabila diperlukan. (Mesin dominan, manusia sebagai pemomtor).
Penyelidikan terhadap fungsi manusia-mesin adalah didasarkan atas suatu
kenyataan bahwa antara manusia dan mesin masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Hal ini berarti bahwa ada beberapa pekerjaan yang akan lebih
baik jika dikerjakan oleh manusia dan sebaliknya ada beberapa bidang pekerjaan
yang lebih baik jika dilakukan oleh mesin.

5
Dari perbedaan kemampuan antara manusia dan mesin, maka diharapkan
dengan membuat hubungan sistem manusia-mesin akan bisa melengkapi satu
sama lain.
Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka
akan diperoleh tabel perbandingan manusia-mesin, antara lain sebagai berikut :

2.3 Keterbatasan Manusia (dibandingkan mesin)


1. Tidak bisa menghasilkan tenaga fisik ataupun tekanan dalam jumlah besar,
misalnya untuk memotong logam.
2. Tidak bisa menggunakan kekuatan otot manusianya dengan intensitas
yang tetap dan/atau tingkat akurasi yang tinggi.
3. Tidak bisa menampilkan kecepatan kerja yang tinggi dan gerakan berulang
tanpa ada rasa lelah, bosan, maupun timbulnya kesalahan.
4. Tidak bisa melakukan analisis dan perhitungan permasalahan yang
kompleks secara cepat dan tepat.
5. Tidak bisa mengerjakan berbagai macam pekerjaan yang berbeda secara
bersamaan dalam waktu relative sama.Tidak bisa menyimpan,
memanggil/mengingat kembali sejumlah data dalam jumlah besar secara
tepat dan akurat.
6. Tidak bisa memberikan tanggapan secara cepat terhadap sinyal kendali
yang berubah-ubah dalam frekuensi yang sering.

6
7. Apabila kondisi lingkungan kerja berada di luar ambang batas
kesanggupan, maka manusia tidak bisa memberikan performansi yang
memuaskan.

2.4 Keterbatasan Mesin (dibandingkan manusia)


1. Tidak bisa memberikan tanggapan terhadap "perintah-perintah" di luar
batas kemampuan yang sudah dirancang sebelumnya.
2. Tidak bisa memberi taggapan terhadap kejadian-kejadian yang tidak
diramalkan sebelumnya.
3. Tidak bisa "berpikir" induktif, yaitu menarik kesimpulan umum dari hal-
hal yang bersifat khusus.
4. Tidak bisa bertindak fleksibel, seperti menggunakan alternative-alternatif
baru yang tidak dirancang/diprogramkan sebelumnya.
5. Tidak bisa berpikir secara layak di luar batas beban atas kapasitas
normalnya.

2.5 Model Manusia-Mesin


Sistem kerja manusia-mesin sederhana terbagi menjadi 9 komponen yang
terbagi dalam 3 kelompok:
1. Komponen manusia dalam sistem kerja
a. The Effectors
3 (tiga) effectors utama adalah: tangan, kaki, suara.
b. The Sensories
- The senses/indera adalah alat/cara manusia membangun kesadaran
(memahami) terhadap kondisi sekitarnya.
- 5 (Five) senses/indera: sight, hearing, touch,taste, smell.
c. The Processing
- Dalam melaksanakan aktivitas kerja, komponen manusia
memerlukan energi dan informasi.
- Energi untuk kerja otot diperoleh dari proses-proses fisiologis, juga
dihasilkan sisa pembakaran.

7
- Otak merupakan pusat pengolah data, yang terdiri dari low-level
programs untuk mengatur aktivitas kerja sensorimotor dasar, dan
higher level cognitive mengatur kerja yang berkaitan dengan otak.
- Manusia merupakan penghasil/sumber sekaligus pengguna energi.
2. Komponen mesin dalam sistem kerja
a. The Controlled Process
Operasi-operasi dasar pada mesin yang dikontrol oleh manusia.
b. Display
Aksi (gerak, kekuatan) yang muncul/ditunjukkan oleh satu atau lebih
mesin yang bekerja.
c. Controls
Interaksi antara manusia dengan mesin didasarkan pada ketetapan
pengontrolan (batasan) yang mampu dilakukan oleh effectors.
3. Lingkungan
a. Workspace
Tempat dalam bentuk sesungguhnya (3 Dimensi) dimana sebuah kerja
bisa dilakukan.
b. Environment (Lingkungan Fisik)
- Di dalamnya terdapat banyak aspek yang mempengaruhi manusia.
Pendekatan terhadap worksystems ditujukan pada cara yang
mempengaruhi manusia dan mesin bekerja.
- Kebisingan, getaran, pencahayaan atau unsur iklim dikaitkan
dengan aspek ergonomis.
c. Work Organization
- Pengertian dasar merujuk pada pengaturan langsung interaksi kerja
antara manusia dengan mesin.
- Secara luas merujuk kepada struktur organisasi dimana aktivitas
kerja berada yang didukung oleh sistem secara teknis maupun
sosial.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Sistem Manusia-Mesin adalah kombinasi antara satu/beberapa manusia
dengan beberapa/satu mesin dimana salah satu dengan yang lainnya akan
saling berinteraksi untuk menghasilkan output berdasarkan input yang
diperoleh. Dan yang dimaksud dengan mesin dalam hal tersebut yaitu
mencakup semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan fasilitas dan
benda-benda.
2. Ada 3 (tiga) macam kaitan manusia-mesin yang meliputi; Manual Man
Machine System, Semi Automatic Man-Machine System dan Automatic
Man-Machine Sytem serta komponen-kompennya yang meliputi
komponen manusia, mesin dan lingkungan dalam sistem kerjanya.
3. Ada 9 komponen system manusia-mesin sederhana yang tegabung dalam 3
kelompok yaitu:
1. Komponen Manusi dalam Sistem Kerja
a. The Effectors
b. The Sensories
c. The Processing
2. Komponen Mesin dalam Sistem Kerja
a. The Controlled Process
b. Display
c. Controls
3. Lingkungan
a. Workspace
b. Environtment (Lingkungan Fisik)
c. Work Organization

3.2 Saran
Dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manusia dan mesin,
sebaiknya diharapkan dengan membuat hubungan Sistem Manusia-Mesin bisa
melengkapi satu sama lain. Dalam hal ini berarti bahwa ada beberapa pekerjaan

9
yang akan lebih baik jika dikerjakan oleh manusia dan sebaliknya ada beberapa
bidang pekerjaan yang lebih baik jika dilakukan oleh mesin, agar terciptanya
sistem kerja yang lebih efektif dan efesien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Farida. 2012. Analisis Postur Kerja Dalam Sistem Manusia Mesin Untuk
Mengurangi Fatigue Akibat Kerja Pada Bagian Air Traffic Control (ATC)
Di PT. Angkasa Pura II Polonia Medan. Jurnal Vol. II, No. 6. Dalam
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jddtm/article/view/56/28 Diakses pada 21
Spetember 2016.

Solichul Hadi A. Bakri. 2010. Analisis Sistem manusia-Mesin dan Pemecahan


Masalah Ergonomi Melalui Pendekatan Participatory pada Ruang
Pengendalian Lalulintas udara Bandar Udara Ngurah Rai. Dalam
http://shadibakri.uniba.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/1A-ATC-
NGURAHRAI.pdf Diakses pada 21 September 2016.

Galih Pandu. 2014. Analisis Ergonomi Untuk Mengidentifikasi Konsumsi Waktu


Dan Faktor Penyebab Kelelahan Menggunakan Metode Study Gerakan.
Dalam. http://documents.tips/engineering/jurnal-sistem-manusia-
mesin.html Diakses pada 21 September 2016.

Torik Husein, Ari Sarsono. 2011. Perancangan Sitem Kerja Ergonomis Untuk
Mengurangi Tingkat Kelelahan. Dalam
http://ejournal.narotama.ac.id/files/PERANCANGAN-SISTEM-KERJA-
ERGONOMIS.pdf Diakses pada 21 September 2016.

Mujahidin. 2000. Perancangan Display Visual Kuantitatif Pada Sistem Manusia


Mesin. Vol. 1, No. 1. Dalam
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/download/181/195
Diakses pada 21 September 2016.

Kussigit Santosa, Piping Supriatna, Itjeu Karliana, Suharyo Widagdo, Darlis,


Bambang Sudiono. 1998. Analisis Interaksi Manusia Mesin Untuk Sistem
Kendali Dan Penampil Pada RKU Reaktor Daya Jenis Reaktor Air
Ringan. Dalam
http://www.iaea.org/inis/collection/NCLCollectionStore/_Public/31/042/3
1042145.pdfDiakses pada 21 September 2016.

11

Anda mungkin juga menyukai