ok 1 Analisis keputusan
07 ALTERNATIF 08 PENYUSUNAN
PRIORITIS HIRARKI dan
PENENTUAN
KRITERIA
01
ANALISIS
KEPUTUSAN
Keputusan (decision) ialah : ”a dicision is an act of choice where in an
executive forms a conclusion about what must or must not be done in a
given situation,” (keputusan ialah suatu tindakan pemilihan di mana
pimpinan menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus atau
tidak harus dilakukan dalam situasi yang tertentu).
Analisis keputusan adalah disiplin ilmiah yang menggunakan
instrumen statistikal dan matematikal yang digabung dengan
pendekatan kesisteman dalam membantu para pimpinan menganalisis
keputusan yang diambilnya.
02
Metode ahp
AHP adalah metode pengambilan
keputusan yang dikembangkan untuk
pemberian prioritas beberapa alternatif
ketika beberapa kriteria harus
dipertimbangkan, serta mengijinkan
pengambil keputusan (decision makers)
untuk menyusun masalah yang kompleks
ke dalam suatu bentuk hirarki atau
serangkaian level yang terintegrasi.
03
Kegunaan ahp
Kegunaan Metode Ahp
Kegunaan utama metode AHP ini yaitu, untuk
pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah-
masalah dalam hal perencanaan, penentuan alternatif,
penyusunan prioritas, pemilihan kebijakan, alokasi sumber
daya, penentuan kebutuhan, peramalan hasil,
perencanaan hasil, perencanaan sistem pengukuran
performansi, optimasi, dan pemecahan konflik.
04
PRINSIP POKOK
AHP
4 prinsip pokok ahp
Decomposition 1 Comparative
Judgement
2
Synthesis of Priority 3
Logical Consistency
4
05
METODE
PENGUMPULAN
DATA
Anatara lain
OBSERVASI
KUISIONER
1 2 3 4
WAWANCAR STUDI
A LITERATUR
06
PENENTUAN
KRITERIA
4 PENENTUAN KRITERIA
1 2 3
AHMAD
HABIBI
Analisis
keputusan
Ada empat sudut pandang
dalam menganalisis pengambilan
keputusan. Pertama sudut
pandang ekonomis, kedua
sudut pandang pasif, ketiga
sudut pandang kognitif, dan
yang ke empat adalah sudut
pandang emosional
08
PENYUSUNAN
HIRARKI dan
Penentuan Kriteria
1. Menghitung Penilaian Kriteria
Tabel 4.2 Tabel Matriks Perbandingan Antar Variable
Kriteria C1 C2 C3 C4
C1 1 5 1 7
C2 1/5 1 1/5 3
C3 1 5 1 7
C4 1/7 1/3 1/3 1
2. Menghitung Eigen
1,00 5,00 1,00 7,00
0,20 1,00 0,20 3,00
A= 1,00 5,00 1,00 7,00
0,14 0,33 0,14 1,00
2,34 11,33 2,34 18,00
0,43 0,44 0,43 0,39
A= 0,09 0,09 0,09 0,17 0,42
X= 0,11
0,43 0,44 0,43 0,39
0,42
0,06 0,03 0,06 0,06 0,05
3. Perhitungan CR
λmax =
Perangkingan
C 1/3
Alternatif
1/3 1 0,33 0,33 1,00 0,14 0,14
1.a.Kompetensi
Menghitung Eigen
1,00 1,00 3,00
0,43
0,43
0,43
0,43
0,43
0,43
0,43
0,43
A= 1,00 1,00 3,00 0,14 0,14 0,14 0,14
0,33 0,33 1,00
Jumlah 2,33 2,33 7,00 1,29 0,43
1,29 0,43
0,43 0,43 0,43 0,43
A= 0,43 0,43 0,43 0,14
0,14 0,14 0,14
0,43
X= 0,43
0,14
λmax=
λmax =
λmax = 3
CI=
=
= =0
IR = 0,58 (karena ada 4 aternatif)
CR = = 0 (Karena CR>0,1, maka evaluasi konsisten)
2. Usia
Alternatif A B C
A 1 2 3
B ½ 1 3
C 1/3 1/3 1
a. Menghitung Eigen
1,00 2,00 3,00
A= 0,50 1,00 3,00
0,33 0,33 1,00
Jumlah 1,83 3,33 7,00
0,55 0,60 0,43
0,54
A= 0,27 0,30 0,43 X= 0,34
0,18 0,10 0,14 0,14
AX = λmax X
1,62 =
0,54
1,02 0,34 = = 0,03
0,43 = λmax
0,14
IR = 0,58 (karena ada 4 aternatif)
CR = = 0,05 (Karena CR>0,1, maka evalu
konsisten)
3. Alternatif
Pengalaman A B
Kerja
C
A 1 2 3
B 1/5 1 3
C 1/3 1/3 1
a. Menghitung Eigen
1,00 2,00 3,00
A= 0,20 1,00 3,00
0,33 0,33 1,00
Jumlah 1,53 3,33 7,00
0,56
X= 0,29
0,15
b. Perhitungan CR
AX = λmax X
1,00 2,00 3,00 0,56 0,56 λmax =
0,20 1,00 3,00 0,29 = λmax 0,29
λmax =
0,33 0,33 1,00 0,15 0,15
λmax = 2,89
0,56 0,57 0,46 CI =
0,11 0,29 0,46 = λmax 0,56
0,19 0,10 0,15 0,29 =
0,15
= = -0,05
C 3 ½ 1
a. Menghitung Eigen
1,00 0,20 0,33
A= 5,00 1,00 2,00
3,00 0,50 1,00
Jumlah 9,00 1,70 3,33
0,11
X= 0,58
0,31
b. Perhitungan CR
AX = λmax X