PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat, hal ini terlihat dari data
yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada bulan Desember 2003 di Indonesia terdapat
2 Bank Umum Syariah dan 8 Unit Usaha Syariah dengan total asset perbankan syariah di
Indonesia sebesar lebih dari Rp.7,8 triliun (belum termasuk BPR Syariah). Sedangkan pada
bulan Desember 2008 terdapat 5 Bank Umum Syariah dan 28 Unit Usaha Syariah dengan
total asset sebesar Rp.49 triliun. Hal tersebut merupakan pencapaian prestasi yang
Bank BNI telah mengembangkan Unit Usaha Syariah sejak tahun 2000. Dan
sepanjang periode 2000-2008 Unit Usaha Syariah BNI telah berhasil menempatkan dirinya
sebagai unit usaha syariah terbesar di industri perbankan syariah dengan pangsa pasar
sebesar 6% dari total industri. Untuk asset BNI Syariah sudah tumbuh 70%, pembiayaan
mencapai 80%, dan rasio simpanan terhadap pembiayaan (financing to deposit ratio/ FDR)
mencapai 98% per akhir 2008. Adapun rasio pembiayaan bermasalah (non performance
BNI syariah telah mendapatkan dukungan saluran distribusi yang meliputi 59 kantor
cabang syariah, 700 channeling outlet dan 2.918 jaringan ATM BNI, 6.900 ATM Link serta
10.500 ATM Bersama, 24 jam layanan phone banking dan juga internet banking.
1
Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah
menyebutkan bahwa untuk mendirikan Bank Umum Syariah modal minimumnya harus Rp.
1 triliun dan akan diturunkan menjadi Rp. 500 milyar untuk pendirian melalui spin off.
Dengan adanya peraturan Bank Indonesia tersebut Bank BNI akan memisahkan/ spin
off unit syariahnya menjadi Bank Umum Syariah tanpa adanya investor lain. Rencana
pemisahan tersebut sudah ada sejak tahun 2008 dan pada saat ini sudah sampai pada proses
Target bank syariah untuk dapat memiliki asset 5% dari asset perbankan nasional akan
mudah dicapai melalui proses spin off. Dengan adanya pemisahan unit usaha syariah ini
akan dapat menggenjot kinerja keuangan termasuk membuat rangkaian program yang akan
menunjang target pertumbuhan perbankan syariah. Sehingga dengan strategi spin off BNI
Syariah dapat lebih meningkatkan kinerjanya dan meningkatkan pangsa pasar di industri
B. Permasalahan
Dari latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini
adalah :
Menganalisis strategi Spin Off BNI Syariah sebagai strategi untuk meningkatkan pangsa
2
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah strategi Spin Off sudah tepat dilakukan untuk meningkatkan
2. Strategi kedepan paska spin off apakah yang bisa digunakan untuk dapat meningkatkan
D. Manfaat Penelitian
pembaca dan sebagai bahan pertimbangan yang dapat memberikan ide untuk
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tesis ini, sistematika penulisan yang dipaparkan digunakan untuk
3
Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
manfaat penelitian.
Berisi paparan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini dan
Bab ini menjelaskan hasil analisis data yang telah dilakukan serta pembahasannya, dalam
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yang merupakan