Oleh:
1935047
Dosen Pembimbing :
PALEMBANG 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
dengan gangguan sistem integumen “Eksim xerotik”. Dalam penyusunan ini penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan tentunya terdapat banyak kekurangan ataupun kesalahan baik dari segi isi, tata
bahasa, maupun cara penulisan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dari penulis.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan
Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan laporan asuhan keperawatan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu : masa anak, masa dewasa, dan
memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan
suatu bangsa terlihat dari peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup
yang akan memasuki era penduduk menua (aging population), karena jumlah
penduduk yang berusia 60 tahun ke atas telah melebihi angka 7,0% pada 2016(Cicih,
2019).
populasi lansia di wilayah Asia dan global setelah tahun 2050 (Dewi, 2014, p. 3).
Fenomena peningkatan jumlah penduduk lansia tidak hanya dialami Indonesia, tetapi
juga negara lain di dunia(Muhith & Siyoto, 2016). Pada usia lanjut dapat
gambaran, hasil Supas 2015 menunjukkan berbagai kesulitan yang dialami oleh
penduduk lansia di Indonesia(Cicih, 2019). Salah satu kesulitan yang dialami lansia
sehari-hari, terlebih lagi lansia sudah tidak mampu untuk mengurus diri sendiri,
seperti bangun dari tempat tidur, mandi, makan, berpakaian dan lain-lain(Cicih,
2019).
penurunan fungsi tubuh dapat mengakibatkan kulit tidak sehat dan mengalami
2017) menyatakan bahwa masalah klinis tersering pada populasi usia lanjut adalah
xerosis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidajat et al., (2017)
bahwa xerotis kutis termasuk dalam lima kategori penyakit kulit terbanyak pada
Kulit kering (xerotik) merupakan kondisi dimana lapisan atas kulit mengalami
kekurangan kelembapan(Black & Hawks, 2014, p. 795). Eksim xerotix dapat timbul
sebagai kulit yang eritematosa,bersisik maupun pecah-pecah secara halus dan dapat
kerusakan kulit jika digaruk kencang(Black & Hawks, 2014). Hal ini sejalan dengan
63,78% pasien geriatri mengalami pruritus akibat xerotis cutis. Hasil penelitian ini
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rodriguez et al., (2015) tentang
didapatkan xerosis cutis 69% pasien dari 302 pasien pruritus dan pada 18% pasien
Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk xerotis yaitu perawatan kaki,
Pernyataan ini sejalan dengan Black & Hawks, (2014, p. 795) bahwa manajemen
penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada kondisi xerotik yaitu hidrasi dan
B. Tujuan
1. Tujuan khusus
2. Tujuan umum
2.3.Untuk mengetahui asuhan keperawatan secara teori pada lansia dengan eksim
xerotik
C. Manfaat
xerotik.
b. Bagi Lansia
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Lansia
1. Pengertian lansia
2016). Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia(Dewi, 2014, p. 4). Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan
2. Batasan lansia
sebagai berikut :
b. WHO (1999) dalam (Mubarak et al., 2012) usia lanjut dibagi menjadi empat
kriteria, yaitu :
“Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau usia lanjut setelah yang
3. Karakteristik lansia
sakit, dari kebutuhan biopsikososial hingga spiritual, serta dari kondisi adaptif
4. Tipe lansia
2. Tipe mandiri
hilang dengan kegiatan yang baru, selektif dalam mencari pekerjaan dan
Lansia dengan tipe yang tidak puas selalu mengalami konflik lahir
dan pengkritik.
4. Tipe pasrah
Lansia dengan tipe pasrah selalu menerima dan menunggu nasib baik,
pekerjaan.
5. Tipe bingung
al., 2012):
a. Teori biologis
Ada beberapa teori yang mendukung teori kejiwaan sosial ini, yaitu :
3. Teori pembebasan
c. Teori psikologi
Teori psikologi dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah satu
teori yang ada. Teori perkembangan yang diungkapkan oleh Hanghurst (1972)
spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia
dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan
yang akan memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan
memuaskan.
Menurut dr. Afgel bahwa proses menjadi tua ditentukan oleh kesalahan
sel genetik DNA dimana sel genetik memperbanyak diri (ada yang
mengakibatkan adanya kelainan pada sel karena dianggap sebagai sel yang
baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah yang
terjadi di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. COVID-19 sekarang menjadi pandemi
terinfeksi COVID-19 dari orang lain yang memiliki virus. Penyakit ini menyebar
terutama dari orang ke orang melalui tetesan dari hidung atau mulut(droplets), yang
dikeluarkan ketika orang dengan COVID-19 batuk, bersin, atau berbicara. Orang
dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan ini, kemudian menyentuh
Gejala COVID-19 yang paling umum terjadi adalah demam, batuk kering, dan
kelelahan, beberapa pasien mungkin akan mengalami sakit dan nyeri, hidung
tersumbat, sakit tenggorokan atau diare(WHO, 2020). Gejala-gejala pada Covid ini
biasanya dimulai dari gejala ringan dan mulai secara bertahap (WHO, 2020).
Data dari WHO (2020) dalam Sutrisno (2020) menunjukkan sekitar 22%
kematian yang terjadi akibat corona adalah lansia yang berumur diatas 80 tahun.
2014). Orang yang lebih tua, dan yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah
tinggi, masalah jantung dan paru-paru, diabetes, atau kanker, berisiko lebih tinggi
terkena penyakit serius(WHO, 2020). Hal itu dikarenakan sistem imunitas pada
lansia tidak mampu bekerja sekuat saat muda sehingga komplikasi yang timbul akibat
Covid-19 akan lebih parah bila lansia sudah memiliki riwayat penyakit
sebelumnya(Sutrisno, 2020).
C. Konsep Penyakit
1. Konsep Teori
1.1.Pengertian
umumnya eksim xerotik ditemukan pada populasi lansia dan timbul tidak
merata dan dapat melibatkan permukaan kulit apapun(Black & Hawks, 2014,
p. 795).
1.2. Etiologi
desinfektan, pelarut)
Tanda dan gejala yang ada pada kondisi xerotik yaitu(Black & Hawks,
2014, p. 795):
a. Erimatosa
b. Bersisik
sensasi sentuh, suhu, dan nyeri(Black & Hawks, 2014, p. 776). kulit
membentuk barier yang mencegah kehilangan air dan elektrolit berlebihan dari
subkutan. Pada usia lanjut usia, fungsi tubuh sudah mulai menurun, salah
satunya adalah kulit. Kulit lanjut usia merefleksikan pengaruh kumulatif dari
kulit , dan menyebabkan stratum korneum menipis sehingga kulit lebih cepat
bereaksi terhadap perubahan minor dalam kelembaban, suhu dan iritan lain.
Stratum korneum merupakan sel yang terbentuk dari kertain yang berfungsi
untuk menyerap air dan melindungi lapisan kulit yang lebih dalam.
membuat kering seperti sabun, desinfektan dan pelarut dan juga pada kondisi
menurunkan kelembaban yaitu seperti udara dingin atau kering pada musim.
pecah-pecah secara halus dan timbulnya tidak merata. Dengan kondisi yang
seperti ini dapat menyebabkan iritasi kemudian kulit menjadi gatal bahkan
2014).
1.5.Penatalaksanaan
faktor iritan(Black & Hawks, 2014, p. 795). Klien dengan kasus xerotik harus
1.5.1. Perendaman
kulit yang masih lembab adalah hal yang paling penting, karena jika
kering atau terbuat dari plastik. Tangan dan kaki dapat ditutupi dengan
kaos kaki basah atau sarung tangan katun basah diikuti kaos kaki
basah (misal Kerlix) dan ditutupi dengan perban elastis atau potongan
kaos kaki, basah diikuti kering. Wajah dapat dibungkus dengan dua
lapis kasa Kerlix basah, diikuti dua lapis kasa Kerlix kering yang
lainnya; dibuat lubang untuk mata, hidung dan mulut. Jika perban
2014, p. 796)
edema
2.1.Pengkajian
obat
b. Pemeriksaan fisik
3. Keadaan rambut
4. Kuku
DATA
ETIOLOGI MASALAH
SUBJEKTIF OBJEKTIF
-Pasien mengatakan -Kulit kaki pasien Faktor risiko suhu Risiko gangguan
kakinya kering, tampak kering lingkungan yang integritas kulit
gatal dan pecah- -Kulit kaki pasien ekstrim, bahan
pecah tampak pecah- kimia iritatif,
pecah dan seperti kelembaban, proses
bersisik penuaan
-Pasien tampak
sesekali menggaruk
kakinya
-Jari kuku kaki
tampak panjang
Pasien mengatakan -Pasien tampak Gangguan stimulus Gangguan rasa
kakinya terasa gatal sesekali menggaruk lingkungan nyaman
kakinya
-Kulit kaki pasien
tampak kering dan
pecah-pecah
2.3.Diagnosa
No Diagnosis Keperawatan
1 Risiko gangguan integritas kulit dengan faktor risiko suhu lingkungan yang
ekstrim, bahan kimia iritatif, kelembaban, proses penuaan
DS : Pasien mengatakan kakinya kering, gatal dan pecah-pecah
DO : -Kulit kaki pasien tampak kering
-Kulit kaki pasien tampak pecah-pecah dan seperti bersisik
-Pasien tampak sesekali menggaruk kakinya
-Jari kuku kaki tampak panjang
2 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan stimulus lingkungan
DS : Pasien mengatakan kakinya terasa gatal
DO : -Pasien tampak sesekali menggaruk kakinya
-Kulit kaki pasien tampak kering dan pecah-pecah
3 Risiko infeksi dengan Faktor resiko kerusakan integritas kulit
DS : Pasien mengatakan kakinya kering dan gatal
DO : -Kulit kaki pasien tampak kering
-Kulit kaki pasien tampak pecah-pecah dan seperti bersisik
-Pasien tampak sesekali menggaruk kakinya
-Jari kuku kaki tampak panjang
2.4.Intervensi
2.5.Implementasi
dilakukan oleh perawat sesuai dengan rencana yang telah disusun, yang dalam
handphone.
2.6.Evaluasi
dalam mencapai tujuan yang telah disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap
perencanaan(Budiono, 2016).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
dengan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari
dalam dan luar tubuh. Salah satu organ yang mengalami penurunan fungsi yaitu kulit
yang kehilangan kelembaban, ditambah lagi dengan faktor eskternal seperti suhu
lingkungan dan zat iritatif yang bisa membuat kulit menjadi kering.
B. Saran
tindakan.
2. Bagi lansia
dengan mencoba melakukan tindakan secara mandiri agar lebih sehat dan