Anda di halaman 1dari 4

Batu Traktus Urinarius

Patogenesis

Teori pembentukan batu:

A. Teori inti (nukleus); kristal dan benda asing merupakan tempat


pengendapan kristal pada urin yang sudah mengalami supersaturasi
B. Teori matrix; matrix organik yang berasal dari serum atau protein-protein
urin memberikan kemungkinan pengendapan kristal
C. Teori inhibitor kristalisasi; beberapa substansi dalam urin menghambat
terjadi kristalisasi, konsentrasi yang rendah atau absennya substansi ini
memungkinkan terjadi kristalisasi

Ketiga faktor diatas mempengaruhi pembentukan batu, pembentukan batu


disebabkan oleh lebih dari satu faktor pada urin yang mengalami supersaturasi:

Hypercalciuria dapat disebbkan oleh:

- Hipercalciuria absorptif; gangguan metabolisme yang menyebabkan


absorpsi usus yang berlebihan juga pengaruh vitamin D dan
hiperparatiroid
- Hipercalciuria renal; kebocoran pada ginjal

Hiperoxaluria:

- Primer
- Oral dan inhalasi, pemakaian vitamin C dosis tinggi dalam waktu yang
lama, methoxyflurane (obat bius)
- Hiperoxaluria enternik

Hiperuricusuria:

- Makanan yang banyak mengandung purin


- Pemberian sitostatika pada pengobatan neoplasma
- Dehidrasi kronis
- Obat-obatan; Thiazide (diuretik), Salicylate

Sekitar 80% pasien batu ginjal merupakan batu kalsium dan kebanyakan terdiri
dari kalsium oksalat atau agak jarang sebagai kalsium fosfat. Jenis batu lainnya
terdiri dari batu sistin, batu asam urat dan batu struvit.

(Achmad, 2008)
Tanda-Tanda dan Gejala-Gejala

A. Batu Ginjal
Gejala-gejala
 Sakit pada sudut CVA, sakit berupa pegal (akibat distensi parenkim
dan kapsul ginjal), kolik (hiperkristaltik otot polos pada kaliks dan
pelvis ginjal), rasa sakit tidak sebanding dengan bendungan yang
terjadi tetapi tergantung dari bendungan yang terjadi secara tiba-
tiba atau perlahan-lahan.
 Nausea, muntah-muntah disertai distensi abdomen disebabkan
oleh ileus paralitik
 Hematuria makroskopik (5-10%), hematuria mikroskopik (90%)
 Infeksi, bila terjadi sepsis penderita akan demam, menggigil dan
apatis.
Tanda-tanda
Biasanya tidak ditemukan kelainan, kadang-kadang dapat
ditemukan adanya nyeri tekan, nyeri ketok pada sudut CVA, bila
terjadi hidronephrosis dapat teraba adanya massa.

B. Batu Ureter
Gejala-gejala
 Rasa sakit yang mendadak disebabkan oleh batu yang lewat, rasa
sakit berupa pegal disudut CVA (distensi parenkim dan kapsul
ginjal) atau kolik (hiperperistaltik otot polos), kolik ini menjalar ke
perut bagian bawah sesuai dengan lokasi batu dalam ureter, pada
pria rasa sakit sampai ke testis (batu uereter proksimal), pada
wanita rasa sakit terasa sampai ke vulva dan pada pria rasa sakit
sampai ke skrotum (batu ureter distal).
 Gejala traktus digestivus seperti pada batu ginjal
 Bila batu sudah menetap di ureter hanya ditemukan rasa pegal
pada sudut CVA karena bendungan
Tanda-tanda
 Pada saat akut penderita tampak gelisah, kulit basah dan dingin
kadang-kadang terdapat tanda-tanda syok ringan
 Nyeri tekan dan nyeri ketok pada sudut CVA, spasme otot-otot
abdomen, testis hipersensitif (batu ureter proksimal), skrotum
hipersensitif (batu ureter distal)
 Pada batu ureter yang sudah lama menetap hanya ditemukan
nyeri tekan dan nyeri ketok pada sudut CVA atau tidak ditemukan
kelainan sama sekali.

C. Batu Buli-Buli
Gejala-gejala
 Kencing lancar tiba-tiba terhenti terasa sakit yang menjalar ke
penis bila pasien merubah posisi dapat kencing lagi, pada anak-
anak mereka akan berguling-guling dan menarik-narik penis
 Kalau terjadi infeksi ditemukan tanda sistitis, kadang-kadang
terjadi hematuria
Tanda-tanda
 Adanya nyeri tekan suprasimfisis karena infeksi atau teraba
adanya urin yang banyak (retensi)
 Hanya pada batu yang besar dapat diraba secara bimanual
 Pada pria > 50 tahun biasanya ditemukan pembesaran prostat

D. Batu Uretra
Gejala-gejala
 Kencing lancar tiba-tiba berhenti disertai rasa sakit yang hebat
(glans penis, batang penis, perineum dan rektum) terjadi retensi
urin (total atau parsial).
Tanda-tanda
Rasa sakit dapat membimbing ke arah lokasi dimana batu tertahan di
dalam uretra:
 Glans penis  fossa Navicularis
 Uretra anterior  lokasi batu
 Perineum dan rektum  bulbus uretra dan uretra pars prostatika.
Bulbus pada uretra dapat diraba dengan rectal toucher

(Achmad, 2008)
Daftar Pustaka

Achmad, Iwan Asmara. 2008. Urologi; dalam Reksoprodjo, Soelarto. Kumpulan


Kuliah Ilmu Bedah. Tangerang: Binarupa Aksara

Anda mungkin juga menyukai