Asuhan Keperawatan Pada An
Asuhan Keperawatan Pada An
OLEH
NIM : B0217011
CI LAHAN CI INSTITUSI
1. Definisi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia
atau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang
sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah
karbon dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi
batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna
terhadap aktifitas sel.
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas O2 lebih dari 21% pada tekanan
1 atmosfer sehingga konsentrasi O2 meningkat. (Patter dan perry,2006).
3. Etiologi
1. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru
agar pernafasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan
karena kecemasan, infeksi, keracunan obat-obatan, keseimbangan asam basa
seperti osidosis metabolik Tanda-tanda hiperventilasi adalah takikardi, nafas
pendek, nyeri dada, menurunnya konsentrasi,disorientasi,tinnitus.
2. Hipoventilasi
Terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi
penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup.
Biasanya terjadi pada keadaaan atelektasis (Kolaps Paru). Tanda-tanda dan
gejalanya pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan
kesadaran, disorientasi, ketidak seimbangan elektrolit.
3. Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang
diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia
dapat disebabkan oleh menurunnya hemoglobin, kerusakan gangguan
ventilasi, menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok, berkurangnya
konsentrasi O2 jika berada dipuncak gunung. Tanda tanda Hipoksia adalah
kelelahan, kecemasan menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat,
pernafasan cepat dan dalam sianosis, sesak nafas.
4. PATHWAY
Infeksi(Bakteri,Virus,Jamur)
Saluran pernafasan
Teraktivasi sel mast
Mengeluarkan hormon(Bradikinin,Histamin,Prostaglandin)
Penumpukan secret
a. Faktor predisposisi
Perkembangan
Biologis
Sosial
Praktik sosial
Pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
Status sosial-ekonomi.
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan yang
semuanya mmemerlukan uang untuk menyediakannya.
Pengetahuan
Pengetahuan mengenai personal hygiene sangat penting
karena pengetahuan yang baik dapat meningktakan kesehatan.
c. Fisiologi Sistem
Perawatan kulit
Mandi
Hygiene mulut
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan
perawatan mulut secara mandiri, sebagai akibatnya mulut menjadi
terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau tidak enak.
Masalah ini dapat meningkatakibat penyakit atau medikasi yang
digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari
dan bergantung terhadap keadaan.Tujuan perawatan mulut pasien
adalah pasien akan memiliki mukosa mulut yang terhidrasi
dengan baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang
ditularkan melalui mulut.
Perawatan Rambut
Kuku
b. Fisik
Kulit kepala kotor, rambut kusam dan acak-acakan.
Hidung dan telinga kotor.
Gigi kotor disertai mulut bau.
Kulit kusam dan tidak terawat
Kuku panjang dan tidak terawat
Badan kotor, bau dan pakaian kotor.
Penampilan tidak rapi
c. Psikologi
Malas, tidak ada inisiatif.
Menarik diri, isolasi diri.
Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
d. Sosial
Interaksi kurang.
Kegiatan kurang.
Tidak mampu berprilaku sesuai norma.
Cara makan tidak teratur.
BAB/BAK disembarangan tempat.
4. Phatofisiologi
a. faktor predisposisi
perkembangan
biologis
sosial
b. faktor presipitasi
yang merupaan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah
kurang penurunan motivasi, kerasakan kognisi atau preceptual,
cemas, lelah atau lemah yang di alami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
mody image
praktik sosial
pengetahuan
budaya
disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tida bias
dimandikan
kebiasaan seseorang
Alamat : Polewali Mamdar Cara masuk : ()Berjalan (√) Kursi Roda ( ) Brankar
B. RIWAYAT KESEHATAN
KeluhanUtama : Sesak dan batuk
Keluhan : Pasien mengatakan dirinya merasa sesak dan batuk dan kesulitan untuk tidur
() Tidak pernah opname (√) Pernah opname dengan sakit : asma bronkial Di RS : Polewali
- Konjungtiva : pucat Sklera : putih ( ) Nyeri Otot ( ) Kaku otot ( ) Lemah Otot
cairan : RL ( ) Total
ELIMINASI OKSIGENIASI
NEOROSENSORIS KEAMANAN
Status Mental : Alergi / sensitivitas :
- Babinsky : ( √) tidak ( ) ya
- Chaddock : (√ ) tidak ( ) ya
- Brudinsky : ( √) tidak ( ) ya
Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :
( ) Gangguan perfusi jaringan cerebral ( )Resiko injury b/d penurunan absorpsi VitK
Disfungsi seksualitas
- Lain-lain :
F. DATA GENOGRAM
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: pasien
H.
DATA FOKUS
TD : 100/80 mmHg
N : 98x/i
S: 36, 2 C
P: 54x/i
ANALISA DATA
MASALAH
No. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 2 3 4
1. DS: Adanya infeksi pada Bersihan jalan nafas tidak
saluran pernafasan efektif
- Klien mengatakan
sesak nafas
disertai batuk
Reaksi inflamasi
DO:
- Bunyi Nafas
mengi
- Klien tampak
Penyempitan saluran
pernafasan
batuk berdahak
- Tampak adanya
Bersihan jalan nafas
retraksi dinding tidak efektif
dada
- Terpasang
nebulazer
TD : 100/80 mmHg
N : 98x/i
S: 36, 2 C
P: 54x/i
Batuk
2. Gangguan pola tidur
DS:
- Pasien
Sesak nafas
mengatakan susah
untuk tidur pada
Kesulitan untuk tidur
malam hari hanya
tidur 4 jam saja
DO: Gangguan pola tidur
- Klien tampak
menguap
TD : 100/80 mmHg
N : 98x/i
S: 36, 2 C
P: 54x/i
3.
Defisit perawatan diri
batuk
DS:
- Klien mengatakan
tidak pernah mandi
Sesak nafas
saat di rumah sakit
- Klien mengatakan
Perubahan status kesehatan
tidak pernah cuci
rambut saat
dirumah sakit Ketidakmampuan pasien
DO: menjangkau kamar mandi
- Keadaan rambut
tampak kotor
Menurunnya motivasi
- Keadaan kulit
pasien untuk merawat diri
kepala tampak
kotor
TD : 100/80 mmHg Defisit perawatan diri
N : 98x/i
S: 36, 2 C
P: 54x/i
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An.W Dx. Medik : Asma bronkial
Umur : 10 Tahun Ruangan : Tulip
Jenis Kelamin : LK Tanggal : 19-09-2021
TGL
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TERATASI
DITEMUKAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif 19-09-2021 22-09-2021
berhubungan dengan hipersekresi
jalan nafas ditandai dengan batuk
tidak efektif
3. 21-09-2021 22-09-2021
Defisit perawatan diri
Nama Pasien : An.W Dx. Medik : Asma bronkial
Umur : 10 Tahun Ruangan : Tulip
Jenis Kelamin : LK Tanggal : 19-09-2021
PERENCANAAN
1 2 3 4
menurunnya motivasi selama 1x24 jam, maka perawatan diri sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
pasien untuk melakukan defisit perawatan diri
3. Identifikasi kebiasaan alat
perawatan diri ditandai toleransi Aktivitas
bantu kebersihan diri,
dengan: meningkat ditandai
berpakaian, berhias dan makan
dengan:
DS: Tindakan terapeutik
- Kemampuan mandi
1. Sediakan lingkungan yang
- Klien mengatakan meningkat
terapeutik
tidak pernah mandi - Verbalisasi
saat di rumah sakit melakukan perawatan 2. Siapkan keperluan pribadi
- Klien mengatakan diri meningkat 3. Dampingi dalam melakukan
tidak pernah cuci - Minat melakukan perawatan diri sampai mandiri
rambut saat dirumah perawatan diri 4. Jadwalkan rutiitas perawatan
sakit meningkat diri
DO: - Mempertahankan 2. Tindakan Edukasi
- Keadaan rambut 1. Anjurkan melakukan
kebersihan diri
tampak kotor
meningkat perawatan diri secara
- Keadaan kulit kepala
- Mempertahankan konsisten sesuai kemampuan
tampak kotor
kebersihan mulut
TD : 100/80 mmHg
meningkat
N : 98x/i
S: 36, 2 C
P: 54x/i
No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 18.00 1. Memonitor frekuensi dan kedalaman nafas Tanggal: 20 september2021
Hasil: Nafas pasien tampak sesak dan dalam Jam 18. 00
S : Klien mengatakan sesak
O : Nafas pasien tampak sesak dan
dalam
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi dan kedalaman
nafas
10.00 2. Memonitor bunyi nafas tambahan (mis. Tanggal: 21 september 2021
Weezing, mengi) Jam: 10.00
Hasil: Bunyi nafas tambahan yaitu mengi S: Pasien tampak sesak dan ada bunyi
nafas tambahan
O: Bunyi nafas tambahan yaitu mengi
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor bunyi nafas tambahan
(mis. Weezing, mengi)
10.15 3. Memberikan posisi semi fowler 30-45 Tanggal: 21 september 2021
derajat Jam: 10.15
Hasil: Pasien mengatakan merasa lebih S: Pasien mengatakan merasa lebih
baik dengan posisinya baik dengan posisinya
4. Pemasangan nebulazer O: Pasien tampak lebih rileks
Hasil: Pasien merasa lebih baik saat A: Masalah teratasi
diberikan P : Hentikan intervensi
10.25 1. Menganjurkan bernafas lambat dan dalam Tanggal: 21 september2020
Hasil: Pasien mengerti dan mampu Jam: 10.25
melakukan S: Pasien mengerti dan mampu
melakukan
O: Pasien dapat melakukan nafas
lambat dan dalam
A: Masalah teratasi
- P : Hentikan intervensi