KEPERAWATAN GERONTIK
Halaman
Penuaan ............................................................................................ 24
2
FORMAT RIWAYAT KESEHATAN
2. Riwayat
Pasangan Anak-anak
Hidup : Hidup :
Status kesehatan : Nama & alamat :
Umur :
Pekerjaan : Kematian
Kematian Tahun meninggal :
Tahun meninggal : Penyebab kematian :
Penyebab kematian :
3. Riwayat
Status pekerjaan saat ini :
Pekerjaan sebelumnya :
Sumber pendapatan saat ini :
4. Riwayat
Tipe tempat Lingkungan Hidup
tinggal : permanen Jumlah tingkat :
Jumlah kamar :
Jumlah orang yang Tetangga terdekat :
tinggal di rumah :
Derajat privasi :
5. Riwayat
Hobbi / minatRekreasi :
Keanggotaan organisasi :
Liburan / perjalanan :
6. Sumber
Dokter / Sistem Pelayanan
/ perawat : Kesehatan Yang
Rumah sakit / puskesmas :
Klinik :
Pelayanan kesehatan di :
Lain – lain :
3
7. Deskripsi Aktivitas selama 24 jam
Tidur Siang :
Tidur malam :
Derajat Keseluruhan fungsi relatif terhadap masalah kesehatan dan diagnosa medis :
Obat – Obatan
Nama obat :
Dosis obat :
Bagaimana / kapan menggunakannya :
Dokter yang menginstruksikan :
Tanggal resep :
Defisit :
Efek samping yang tidak menyenangkan :
Persepsi keefektifan obat :
Kesulitan memperoleh obat :
Riwayat Alergi
Obat – obatan :
Makanan :
Alergen :
Faktor –faktor lingkungan :
4
Nutrisi
Ingat kembali diet 24 jam (termasuk masukan cairan), diet khusus, pembatasan
makanan atau pilihan :
Pola konsumsi makanan (mis: frekuensi sendiri atau dengan orang lain :
Kebiasaan :
9. Statusmasa
Penyakit Kesehatan Masa :
kanak-kanak
Trauma :
Riwayat obstetric :
10. Riwayat
Gambarlah silsilah keluarga (min:3 generasi ,disertai keterangan,)
5
Survey hal berikut ini :
Kanker :
Diabetes Melitus :
Penyakit Jantung :
Hipertensi :
Gangguan Kejang :
Penyakit Ginjal :
Arthritis :
Alkoholisme :
Masalah Kesehtan Mental :
Anemia :
Beri tanda cek pada YA atau TIDAK untuk setiap gejala, termasuk analisa gejala penuh
11. Tinjauan Sistem
pada respon positif pada akhir setiap sistem.
Umum Ya Tidak
Kelelahan
Perubahan berat badan setahun yang lalu
Perubahan nafsu makan
Demam
Keringat malam
Kesulitan tidur
Sering pilek infeksi
Penilaian diri terhadap seluruh status kesehatan
Kemampuan untuk melakukan AKS (aktifitas kehidupan sehari-
hari)
Lesi/luka
Pruritus
Perubahan pigmentasi
Perubahan tekstur
Perubahan nevi
Sering memar
Perubahan rambut
Perubahan kuku
Katimumul pada jari-jari kaki, kalus
Pemajanan lama terhadap matahari
Pola penyembuhan lesi, memar
Hemoptik Ya Tidak
Pendarahan memar
Pembengkakan klenjar limfe
Anemia
Riwayat tranfusi darah
Kepala Ya Tidak
Sakit kepala
Trauma berarti pada masa lalu
Pusing
Gatal kulit kepala
6
Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan
Kaca mata/lensa kontak
Nyeri
Air mata berlebihan
Pruritus
Bengkak sekitar mata
Floater
Diplopia
Kabur
Fotopubia
Skotomata
Riwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan paling akhir
Tanggal pemeriksaan glukoma paling akhir
Dampak pada penampilan AKS
Telinga Ya Tidak
Perubahan pendengaran
Rabas
Tinitus
Vertigo
Sensivitas pendengaran
Alat-alat prostesa
Riwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan akhir
Kebiasaan perawatan telinga
Dampak pada penampilan AKS
Leher Ya Tidak
Kekakuan
Nyeri/nyeri tekan
Benjolan massa
Keterbatasan gerak
7
Hidung dan Sinus Ya Tidak
Rinorea
Rabas
Epistaksis
Obstruksi
Mendengkur
Nyeri pada sinus
Drip postnatal
Alergi
Riwayat infeksi
Penilaian dari kemampuan olfaktori
Payudara Ya Tidak
Benjolan massa
Nyeri/nyeri tekan
Bengkak
Keluar cairan dari puting susu
Perubahan pada puting susu
Pola pemeriksaan payudara sendiri
Tanggal dan hasil mammograf paling akhir
Kardiovaskuler Ya Tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada
Palpitasi
Sesak nafas
Disipnea pada aktifitas
Disipnea noktural proksimal
Murmur
Edema
Varises
Kaki timpang
Parestesia
Perubahan warna kaki
Pernafasan Ya Tidak
Batuk
Sesak nafas
Hemoptisis
Sputum
Mengi
Asma / alergi pernafasan
Tanggal dan hasil pemeriksaan sianar X dada terakhir
8
Gastrointestinal Ya Tidak
Disfagia
Tidak dapat mencerna
Nyeri ulu hati
Mual muntah
Hematemesis
Perubahan nafsu makan
Intoleran makanan
Ulkus
Nyri
Ikterik
Benjolan massa
Perubahan kebiasaan defekasi
Diare
Konstipasi
Melena hemoroid
Pendarahan rectum
Pola defekasi biasanya
Perkemihan Ya Tidak
Disuria
Menetes
Ragu-ragu
Dorongan
Hematuria
Poliuria
Oliguria
Nokturia
Inkontinensia
Nyeri saat berkemih
Batu
Infeksi
9
Genitoreproduksi pria Ya Tidak
Disuria
Frekuensi memetes
Ragu-ragu
Dorongan
Hematuria
Poliuria
Oliguria
Nokturia
Inkotinensia
Nyeri saat berkemih
Batu
Infeksi
Muskuluskeletal Ya Tidak
Nyeri persendian
Kekakuan
Pembengkakan sendi
Deformitas
Spasme
kram
Kelemahan otot
Masalah cara berjalan
Nyri punggung
Protesa
Pola kebiasaan latihan
Dampak pada penampilan AKS
10
Psikososial Ya Tidak
Cemas
Depresi
Insomnia
Menangis
Gugup
Takut
Masalah dalam mengambil keputusan
Kesulitan dalam berkosentrasi
Pernyataan perasaan umum mengenal kepuasan/frustasi
mekanisme koping yang biasa
Stress saat ini
Masalah dalam kematian
Dampak penampilan AKS
11
Index ADL Katz
Lain-lain : Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E, atau F.
Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau banruan pribadi aktif, kecuali
seperti secara spesifik diperlihatkan di bawah ini. Seorang klien yang menolak untuk
melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap
mampu.
Ke kamar kecil
Mandiri : Ke kamar kecil, masuk dan keluar dari kamar kecil, merapikan baju,
membersihkan organ-organ ekskresi, dapat mengatur bedpan sendiri yang
digunakan hanya pada malam hari dan dapat/ tidak dapat menggunakan alat
bantu.
Tergantung : menggunakan bedpan atau pispot atau dibantu saat masuk dan menggunakan
toilet.
Berpindah
Mandiri : Berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi secara mandiri ( menggunakan/
tidak menggunakan alat bantu)
Tergantung : Dibantu saat berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi, tidak melakukan satu
atau lebih perpindahan.
Kontinensia
1
Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri.
Tergantung : Inkontinensia total atau parsial pada BAB dan BAK, control total atau parsial
dengan enema, atau penggunaan urinal dan/atau bedpan secara teratur.
Makan
Mandiri : Mengambil makanan dari piring dan memasukkannya ke mulut, (memotong-
motong daging/ikan, mengolesi roti dengan mentega tidak dimasukkan dalam
evaluasi).
Tergantung : Dibantu saat makan, tidak makan sama sekali, atau makam parenteral
1
Lampiran C
SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE
Skor 1 poin untuk tiap respon yang sesuai dengan jawaban YA atau TIDAK
setelah pertanyaan.
Skor 5 atau lebih menunjukkan adanya depresi.
1
Lampiran D
ISAACS – WALKEY IMPAIRMENT MEASUREMENT
Keterangan :
Kesalahan 0 – 2 : fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3 - 4 : kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5 – 7 : kerusakan intelektual
sedang Kesalahan 8– 9 : kerusakan
intelektual berat
1
PERAWATAN LANSIA PASIF
Penyebab kelumpuhan :
1) Kecelakaan (trauma), karena tabrakan kendaraan, jatuh tergelincir dan sebagainya
2) Non trauma, akibat radang atau gangguan pada pembuluh darah otak dan sebaginya
Perawatannya :
1) Perawatan secara umum
Hal yang perlu diperhatikan dalam keperawatan pasien lumpuh adalah bagian-bagian badan yang
tertekan .
Posisi tidur perlu dirubah-rubah, untuk mencegah timbulnya lecet (dekubitus) pada kulit yang
tertekan terus.
Posisi tidur yang dianjurkan antara lain :
a) Posisi tidur terlentang
= Letak Kepala :
Kepala diletakkan dibagian yang tidak sakit dan diberi bantal sebagai penahan
= Letak Bahu :
Diberi bantal dibawahnya untuk menghindari ketegangan otot tangan diletakkan melebar
keluar dengan membentuk sudut 45 derajat.
Letak tangan dan pergelangan
Diberi bantal dibawahnya dengan posisi bagian dalam arah keluar dan pada tangannya
diberi gulungan kain untuk menghindarkan pengerutan (atropi)
1
Panggul
Kiri kanan diberi bantal dan bagian lutut yang lumpuh diberi bantal agar kaki tidak kaku
atau jatuh (drop foot)
1
2) Perawatan rehabilitasi dasar :
- Perawatan saluran pernafasan jika perlu diberi contoh pernafasan yang baik
- Latihan menggerakkan sendi-sendi tiap hari secara penuh dan meletakkan pada posisi
fingsional yang sempurna
- Malatih otot-otot yang lemah sehingga dapat memperkuat otot-otot yang terganggu antara lain
:
a) Melatih otot-otot yang terganggu
1
c) Latihan gerak sendi bahu dan siku
1
f) Latihan gerak tumit
2
i) Latihan pindah dari tempat tidur ke kursi roda/memakai tongat penyangga.
Penderita boleh duduk di kursi roda dan latihan senam. Belajar pindah dari tempat tidur
ke kursi roda.
j) Latihan memakai kruk atau tongkot penyangga untuk jalan (latihan tersebut dapat naik
atau mendaki)
2
TINDAKAN UNTUK MENGURANGI DAMPAK PENURUNAN
PENGLIHATAN AKIBAT PENUAAN
TEKNIK LATIHAN
1. Tatap wajah orang yang diajak bicara
2. Gunakan beberapa lampu yang tidak terllu terang dibanding lampu yang sangat terang
3. Hindari silau dari jendela karena penggunaan tirai yang tipis atau jendela yang kotor
4. Baca buku dengan huruf yang besar
5. Letakkan barang-barang yang sering digunakan dalam batas penglihatan
6. Gunakan benda-benda warna terang
7. Gunakan warna kontras pada pintu & tangga
8. Identifikasi milik pribadi, kamar & kursi roda dengan desain unik dibanding dengan
menggunakan angka atau huruf
2
LATIHAN YANG DILAKUKAN DITEMPAT TIDUR
TEKNIK LATIHAN :
1. Fleksikan lutut dengan tangan yang berlawanan memegang lutut untuk membantu
2. Berbalik dari kanan kekiri atau sebaliknya
3. Silangkan tungkai seperti gunting
4. Angkat dada
5. Fleksikan lutut sambil telungkup
6. Lakukan gerakan mengayuh sepeda
7. Angkat bantal diatas kepala dengan lengan lurus
2
LATIHAN YANG DILAKUKAN SAMBIL DUDUK
2
Teknik Latihan :
1. Putar sendi bahu dengan lengan tetap di samping
2. Putar lengan
3. Rotasikan kepala
4. Fleksikan dan ekstensikan leher
5. Tekan kursi dengan menggunakan lengan
6. Lakukan gerakan menendang sambil duduk
7. Gelindingkan kaki diatas kaleng atau botol
2
METODE STEPPING
TEKNIK LATIHAN :
1. Metode yang tepat untuk melangkah ke dan dari anak tangga adalah dengan
menempatkan kedua kaki di ujung anak tangga sebelum melangkah naik atau
turun
2. Metode yang salah adalah meregangkan tungkai sebelum melangkah