Anda di halaman 1dari 26

BUKU PEDOMAN PANUM

KEPERAWATAN GERONTIK

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI
BARAT 2022
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar isi ............................................................................................ 4

Format Pengkajian ............................................................................. 5

Indeks ADL KATZ ........................................................................... 12

Skala Depresi Geriatrik Yesavage ..................................................... 16

Isaacs Walkey Impairtment Measurement ........................................ 17

Perawatan Lansia Pasif....................................................................... 18

Tindakan untuk mengurangi dampak penurunan penglihatan akibat

Penuaan ............................................................................................ 24

Latihan yang dilakukan ditempat tidur ............................................. 25

Latihan yang dilakukan sambil duduk ............................................. 16

Metode Stepping ............................................................................. 28

2
FORMAT RIWAYAT KESEHATAN

1.Riwayat Klien / Data


Nama : Suku :
Tempat /TGL lahir : Agama :
Jenis kelamin : Status pernikahan :
Pendidikan : Orang yang paling
dekat dihubungi :
Alamat / no.telepon :

2. Riwayat
Pasangan Anak-anak
Hidup : Hidup :
Status kesehatan : Nama & alamat :
Umur :
Pekerjaan : Kematian
Kematian Tahun meninggal :
Tahun meninggal : Penyebab kematian :
Penyebab kematian :

3. Riwayat
Status pekerjaan saat ini :
Pekerjaan sebelumnya :
Sumber pendapatan saat ini :

4. Riwayat
Tipe tempat Lingkungan Hidup
tinggal : permanen Jumlah tingkat :
Jumlah kamar :
Jumlah orang yang Tetangga terdekat :
tinggal di rumah :
Derajat privasi :

5. Riwayat
Hobbi / minatRekreasi :
Keanggotaan organisasi :
Liburan / perjalanan :

6. Sumber
Dokter / Sistem Pelayanan
/ perawat : Kesehatan Yang
Rumah sakit / puskesmas :
Klinik :
Pelayanan kesehatan di :
Lain – lain :

3
7. Deskripsi Aktivitas selama 24 jam
Tidur Siang :

Tidur malam :

8. Status Kesehatan Saat


Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :

Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu :

Keluhan – keluhan utama :

Pengetahuan / pemahaman dan penetalaksanaan masalah kesehatan tentang status


kesehatannya saat ini :

Derajat Keseluruhan fungsi relatif terhadap masalah kesehatan dan diagnosa medis :

Obat – Obatan

Nama obat :
Dosis obat :
Bagaimana / kapan menggunakannya :
Dokter yang menginstruksikan :
Tanggal resep :

Masalah –masalah berkaitan dengan konsumsi obat

Defisit :
Efek samping yang tidak menyenangkan :
Persepsi keefektifan obat :
Kesulitan memperoleh obat :

Riwayat Alergi

Obat – obatan :
Makanan :
Alergen :
Faktor –faktor lingkungan :

4
Nutrisi
Ingat kembali diet 24 jam (termasuk masukan cairan), diet khusus, pembatasan
makanan atau pilihan :

Riwayat peningkatan / penurunan berat badan :

Pola konsumsi makanan (mis: frekuensi sendiri atau dengan orang lain :

Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan (mis: pendapatan tidak


adekuat, daya serap lambat, masalah menelan / mengunyah, stress emosional :

Kebiasaan :

9. Statusmasa
Penyakit Kesehatan Masa :
kanak-kanak

Penyakit serius kronik :

Trauma :

Perawatan di rumah sakit ( catat alasan masuk , tanggal, tempat,durasi, dokter) :

Operasi ( perhatikan jenis, tanggal, tempat, alasan operasi, dokter) :

Riwayat obstetric :

10. Riwayat
Gambarlah silsilah keluarga (min:3 generasi ,disertai keterangan,)

5
Survey hal berikut ini :

Kanker :
Diabetes Melitus :
Penyakit Jantung :
Hipertensi :
Gangguan Kejang :
Penyakit Ginjal :
Arthritis :
Alkoholisme :
Masalah Kesehtan Mental :
Anemia :

Beri tanda cek pada YA atau TIDAK untuk setiap gejala, termasuk analisa gejala penuh
11. Tinjauan Sistem
pada respon positif pada akhir setiap sistem.
Umum Ya Tidak
Kelelahan
Perubahan berat badan setahun yang lalu
Perubahan nafsu makan
Demam
Keringat malam
Kesulitan tidur
Sering pilek infeksi
Penilaian diri terhadap seluruh status kesehatan
Kemampuan untuk melakukan AKS (aktifitas kehidupan sehari-
hari)
Lesi/luka
Pruritus
Perubahan pigmentasi
Perubahan tekstur
Perubahan nevi
Sering memar
Perubahan rambut
Perubahan kuku
Katimumul pada jari-jari kaki, kalus
Pemajanan lama terhadap matahari
Pola penyembuhan lesi, memar

Hemoptik Ya Tidak
Pendarahan memar
Pembengkakan klenjar limfe
Anemia
Riwayat tranfusi darah

Kepala Ya Tidak
Sakit kepala
Trauma berarti pada masa lalu
Pusing
Gatal kulit kepala

6
Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan
Kaca mata/lensa kontak
Nyeri
Air mata berlebihan
Pruritus
Bengkak sekitar mata
Floater
Diplopia
Kabur
Fotopubia
Skotomata
Riwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan paling akhir
Tanggal pemeriksaan glukoma paling akhir
Dampak pada penampilan AKS

Telinga Ya Tidak
Perubahan pendengaran
Rabas
Tinitus
Vertigo
Sensivitas pendengaran
Alat-alat prostesa
Riwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan akhir
Kebiasaan perawatan telinga
Dampak pada penampilan AKS

Leher Ya Tidak
Kekakuan
Nyeri/nyeri tekan
Benjolan massa
Keterbatasan gerak

Mulut dan Tenggorokan Ya Tidak


Sakit tenggorokan
Lesi/ulkus
Serak
Perubahan suara
Kesulitan menelan
Pendarahan gusi
Karies/sudah tanggal
Alat-alat prostesa
Riwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan gigi terakhir
Pola menggosok gigi
Pola flossing
Masalah dan kebiasaan membersihkan gigi palsu

7
Hidung dan Sinus Ya Tidak
Rinorea
Rabas
Epistaksis
Obstruksi
Mendengkur
Nyeri pada sinus
Drip postnatal
Alergi
Riwayat infeksi
Penilaian dari kemampuan olfaktori

Payudara Ya Tidak
Benjolan massa
Nyeri/nyeri tekan
Bengkak
Keluar cairan dari puting susu
Perubahan pada puting susu
Pola pemeriksaan payudara sendiri
Tanggal dan hasil mammograf paling akhir

Kardiovaskuler Ya Tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada
Palpitasi
Sesak nafas
Disipnea pada aktifitas
Disipnea noktural proksimal
Murmur
Edema
Varises
Kaki timpang
Parestesia
Perubahan warna kaki

Pernafasan Ya Tidak
Batuk
Sesak nafas
Hemoptisis
Sputum
Mengi
Asma / alergi pernafasan
Tanggal dan hasil pemeriksaan sianar X dada terakhir

8
Gastrointestinal Ya Tidak
Disfagia
Tidak dapat mencerna
Nyeri ulu hati
Mual muntah
Hematemesis
Perubahan nafsu makan
Intoleran makanan
Ulkus
Nyri
Ikterik
Benjolan massa
Perubahan kebiasaan defekasi
Diare
Konstipasi
Melena hemoroid
Pendarahan rectum
Pola defekasi biasanya

Perkemihan Ya Tidak
Disuria
Menetes
Ragu-ragu
Dorongan
Hematuria
Poliuria
Oliguria
Nokturia
Inkontinensia
Nyeri saat berkemih
Batu
Infeksi

Genitoreproduksi wanita Ya Tidak


Lesi
Rabas
Disparenuria
Pendarahan pasca sanggama
Nyeri pelvic
Sistole/rektokel/prolaps
Penyakit kelamin
Infeksi
Masalah aktifitas seksual
Riwayat menopause
Tanggal dan hasil pap paling akhir
GRPA

9
Genitoreproduksi pria Ya Tidak
Disuria
Frekuensi memetes
Ragu-ragu
Dorongan
Hematuria
Poliuria
Oliguria
Nokturia
Inkotinensia
Nyeri saat berkemih
Batu
Infeksi

Muskuluskeletal Ya Tidak
Nyeri persendian
Kekakuan
Pembengkakan sendi
Deformitas
Spasme
kram
Kelemahan otot
Masalah cara berjalan
Nyri punggung
Protesa
Pola kebiasaan latihan
Dampak pada penampilan AKS

Sistem endokrin Ya Tidak


Intoleran panas
Intoleran dingin
Goiter
Pigmentasi kulit/tekstur
Perubahan rambut
Polifagia
Polidipsia
poliuria

Sistem saraf pusat Ya Tidak


Sakit kepala
Kejang
Sinkope/serangan jantung
Paralisis
Paresis
Masalah koordinasi
Tie/tremor/spasme
Paratesia
Cedera kepala
Masalah memori

10
Psikososial Ya Tidak
Cemas
Depresi
Insomnia
Menangis
Gugup
Takut
Masalah dalam mengambil keputusan
Kesulitan dalam berkosentrasi
Pernyataan perasaan umum mengenal kepuasan/frustasi
mekanisme koping yang biasa
Stress saat ini
Masalah dalam kematian
Dampak penampilan AKS

11
Index ADL Katz

Index Kemandirian Dalam Aktivitas Sehari-hari

Index kemandirian dalam aktivitas sehari-hari dibuat berdasarkan evaluasi kemandirian


atau ketergantungan fungsional klien dalam hal mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah, kontinensia, dan makan. Definisi spesifik dari kemandirian atau ketergantungan
fungsional diuraikan di bawah index.
A : Kemandirian dalam hal makan, berpakaian, kontinensia, ke kamar kecil, berpakaian,
dan mandi.
B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi tambahan.
E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan.
F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah
dan satu fungsi tambahan
G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.

Lain-lain : Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E, atau F.
Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau banruan pribadi aktif, kecuali
seperti secara spesifik diperlihatkan di bawah ini. Seorang klien yang menolak untuk
melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap
mampu.

Mandi (spon, pancuran, atau bak)


Mandiri : Bantuan hanya pada satu bagian tubuh (seperti punggung atau
ekstremitas yang cacat) atau mandi sendiri sepenuhnya.
Tergantung : Bantuan lebih dari 1 bagian tubuh, dibantu masuk dan keluar bak,
atau tidak dapat mandi sendiri.
Berpakaian
Mandiri : Mengambil baju dari lemari / laci, berpakaian, melepaskan
pakaian, mengancing pakaian,mengikat dan melepas ikatan sepatu.
Tergantung : Tidak berpakaian sendiri atau dibantu sebagian.

Ke kamar kecil
Mandiri : Ke kamar kecil, masuk dan keluar dari kamar kecil, merapikan baju,
membersihkan organ-organ ekskresi, dapat mengatur bedpan sendiri yang
digunakan hanya pada malam hari dan dapat/ tidak dapat menggunakan alat
bantu.
Tergantung : menggunakan bedpan atau pispot atau dibantu saat masuk dan menggunakan
toilet.

Berpindah
Mandiri : Berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi secara mandiri ( menggunakan/
tidak menggunakan alat bantu)
Tergantung : Dibantu saat berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi, tidak melakukan satu
atau lebih perpindahan.

Kontinensia

1
Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri.
Tergantung : Inkontinensia total atau parsial pada BAB dan BAK, control total atau parsial
dengan enema, atau penggunaan urinal dan/atau bedpan secara teratur.

Makan
Mandiri : Mengambil makanan dari piring dan memasukkannya ke mulut, (memotong-
motong daging/ikan, mengolesi roti dengan mentega tidak dimasukkan dalam
evaluasi).
Tergantung : Dibantu saat makan, tidak makan sama sekali, atau makam parenteral

1
Lampiran C
SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE

1. Apakah anda puas dengan kehidupan anda ?


2. Apakah anda mengurangi hobi dan aktivitas sehari-hari ?
3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong ?
4. Apakah anda sering merasa bosan ?
5. Apakah anda selalu bersemangat ?
6. Apakah anda takut sesuatau yang buruk akan terjadi pada anda ?
7. Apakah anda selalu merasa bahagia ?
8. Apakah anda sering merasa putus asa ?
9. Apakah anda lebih suka tinggaldirumah pada malam hari daripada keluar dan
melakukan sesuatu yang baru ?
10. Apakah anda merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan dibanding
dengan orang lain ?
11. Apakah anda berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan ?
12. Apakah anda merasa tak berguna ?
13. Apakah anda merasa berenergi ?
14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tidak ada harapan ?
15. Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda ?

 Skor 1 poin untuk tiap respon yang sesuai dengan jawaban YA atau TIDAK
setelah pertanyaan.
 Skor 5 atau lebih menunjukkan adanya depresi.

1
Lampiran D
ISAACS – WALKEY IMPAIRMENT MEASUREMENT

1. Apa nama tempat ini ?


2. Ini hari apa ?
3. Ini bulan apa ?
4. Tahun berapa sekarang ?
5. Berapa umur klien ? ( jika klien menjawab 1 tahun lebih muda atau lebih tua,
maka dianggap benar)
6. Tahun berapa klien lahir ?
7. Bulan berapa klien lahir ?
8. Tanggal berapa klien lahir ?
9. Berapa lama klien tinggal di panti jompo ? (kesalahan 25% dianggap benar)

Keterangan :
Kesalahan 0 – 2 : fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3 - 4 : kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5 – 7 : kerusakan intelektual
sedang Kesalahan 8– 9 : kerusakan
intelektual berat

1
PERAWATAN LANSIA PASIF

Perawatan Lansia yang pasif


Bagi lansia yang terus beristirahat ditempat tidur, kebersihan diri dan tempat tidur perlu tetap
diperhatikan
1) Diusahakan agar bantal tidak terlalu keras atau lembek
2) Latihan bangun dan tidur dengan usaha sendiri agar otot-otot badan tetap aktif dan
menghindarkan pegal-pegal dan atrofi otot
3) Letak tidur diatur antara lain sebagai berikut :
 Letakkan guling dibawah kedua lutut
 Berikan bantal angin yang berbentuk cincin untuk mencegah lecet pada tumit dan bokong
 Letak tidur dimiringkan bergantian pada sisi kanan atau kiri
 Pada letak/posisi setengah duduk dibagian kepala tempat tidur diberi sandaran atau papan

 Cara pindah dari tempat tidur kursi


1) Siapkan kursi malas atau kursi roda, letakkan letakkan ditempat tidurnya disebelah dinding
2) Dudukkan orangnya kesamping tempat tidur dan luncurkan kaki kebawah sisi tempat tidur
3) Penolong berdiri tepat dimuka orang yang ditolong tersebut, sambil meletakkan kedua
tangannya dikedua ketiak pasien
4) Suruhlah pasien meletakkan kedua lengan diatas pundak penolong untuk membantu
menopang daya beratnya, dengan kaki menginjak diatas kaki penolong
5) Angkat perlahan-lahan, sehingga pasien berdiri tegak di atas kaki penolong
6) Tahan untuk beberapa detik dalam posisi berdiri, lalu mulai
7) Duduklah perlahan-lahan

 Perawatan Rehabilitasi Dasar pada Usia Lanjut yang lumpuh


Lumpuh atau kelumpuhan berarti hilangnya fungsi dari bagian tubuh yang terkena
Lumpuh ada 3 macam :
1) Lumpuh sebelah badan disebut hemiplegia
2) Lumpuh kedua tungkai bawah disebut : Paraplegia
3) Lumpuh keempat tungkai atas dan bawah, disebut Quadriplegia

Penyebab kelumpuhan :
1) Kecelakaan (trauma), karena tabrakan kendaraan, jatuh tergelincir dan sebagainya
2) Non trauma, akibat radang atau gangguan pada pembuluh darah otak dan sebaginya

Perawatannya :
1) Perawatan secara umum
Hal yang perlu diperhatikan dalam keperawatan pasien lumpuh adalah bagian-bagian badan yang
tertekan .
Posisi tidur perlu dirubah-rubah, untuk mencegah timbulnya lecet (dekubitus) pada kulit yang
tertekan terus.
Posisi tidur yang dianjurkan antara lain :
a) Posisi tidur terlentang
= Letak Kepala :
Kepala diletakkan dibagian yang tidak sakit dan diberi bantal sebagai penahan
= Letak Bahu :
Diberi bantal dibawahnya untuk menghindari ketegangan otot tangan diletakkan melebar
keluar dengan membentuk sudut 45 derajat.
Letak tangan dan pergelangan
Diberi bantal dibawahnya dengan posisi bagian dalam arah keluar dan pada tangannya
diberi gulungan kain untuk menghindarkan pengerutan (atropi)

1
Panggul
Kiri kanan diberi bantal dan bagian lutut yang lumpuh diberi bantal agar kaki tidak kaku
atau jatuh (drop foot)

b) Posisi Tidur Miring


Pada posisi ini tubuh dibaringkan pad sisi yang sakit
- Bantal dikepala sebaiknya yang lunak untuk memberi rasa nyaman
- Lengan atas kedepan dan diletakkan diatas bantal dengan sudut 45 derajat dan tangan
diberi kain gulungan untuk mencegah atropi
- Kaki juga diarahkan kedepan dan diberi bantal dibawahnya serta lutut di tekuk kurang
lebih 15 derajat.

c) Posisi tidur telungkup


- Kepala diarahkan kesamping dalam keadaan nyaman
- Bagian dada, dibawahnya diberi bantal untuk menahan tubuh dan memberi kebebasan
bergerak bagi kepala dan leher.
- Tangan diletakkan lurus membentuk sudut 30 derajat dengan tubuh
- Kaki diberi bantal dibawahnya untuk memberi posisi tekuk (fleksi) poda lutut

1
2) Perawatan rehabilitasi dasar :
- Perawatan saluran pernafasan jika perlu diberi contoh pernafasan yang baik
- Latihan menggerakkan sendi-sendi tiap hari secara penuh dan meletakkan pada posisi
fingsional yang sempurna
- Malatih otot-otot yang lemah sehingga dapat memperkuat otot-otot yang terganggu antara lain
:
a) Melatih otot-otot yang terganggu

b) Melakukan beberapa gerakan jari tangan yang sakit/lumpuh

1
c) Latihan gerak sendi bahu dan siku

d) Latihan gerak kaki

e) Latihan gerak panggul

1
f) Latihan gerak tumit

g) Latihan gerak kaki

h) Latihan gerak diatas tempat tidur

- Menggerakkan tangan yang sakit dengan mengangkatnya keatas

- Gerakan mengangkat kaki yang sakit keatas

2
i) Latihan pindah dari tempat tidur ke kursi roda/memakai tongat penyangga.

Penderita boleh duduk di kursi roda dan latihan senam. Belajar pindah dari tempat tidur
ke kursi roda.

j) Latihan memakai kruk atau tongkot penyangga untuk jalan (latihan tersebut dapat naik
atau mendaki)

k) Latihan diri sendiri (self help)


- Latihan harus dilakukan setiap hari secara rutin apa yang dianjurkan dokter
- Latihan pindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan kursi roda
- Latihan cara memakai baju/celana sendiri
- Jika mungkin latihan olah raga atau keterampilan ringan di kamar

2
TINDAKAN UNTUK MENGURANGI DAMPAK PENURUNAN
PENGLIHATAN AKIBAT PENUAAN

TEKNIK LATIHAN
1. Tatap wajah orang yang diajak bicara
2. Gunakan beberapa lampu yang tidak terllu terang dibanding lampu yang sangat terang
3. Hindari silau dari jendela karena penggunaan tirai yang tipis atau jendela yang kotor
4. Baca buku dengan huruf yang besar
5. Letakkan barang-barang yang sering digunakan dalam batas penglihatan
6. Gunakan benda-benda warna terang
7. Gunakan warna kontras pada pintu & tangga
8. Identifikasi milik pribadi, kamar & kursi roda dengan desain unik dibanding dengan
menggunakan angka atau huruf

2
LATIHAN YANG DILAKUKAN DITEMPAT TIDUR

TEKNIK LATIHAN :
1. Fleksikan lutut dengan tangan yang berlawanan memegang lutut untuk membantu
2. Berbalik dari kanan kekiri atau sebaliknya
3. Silangkan tungkai seperti gunting
4. Angkat dada
5. Fleksikan lutut sambil telungkup
6. Lakukan gerakan mengayuh sepeda
7. Angkat bantal diatas kepala dengan lengan lurus

2
LATIHAN YANG DILAKUKAN SAMBIL DUDUK

2
Teknik Latihan :
1. Putar sendi bahu dengan lengan tetap di samping
2. Putar lengan
3. Rotasikan kepala
4. Fleksikan dan ekstensikan leher
5. Tekan kursi dengan menggunakan lengan
6. Lakukan gerakan menendang sambil duduk
7. Gelindingkan kaki diatas kaleng atau botol

Latihan yang dapat dilakukan kapan saja


Teknik latihan :
1. Gelindingkan pensil di atas permukaan datar
2. Fleksikan jari-jari tangan dengan menggenggam pensil
3. Lakukan gerakan mengunyah
4. Gosok punggung dengan handuk
5. Perkuat otot-otot rectoperineal
6. Tarik masuk perut untuk menguatkan otot-otot abdomen

2
METODE STEPPING

TEKNIK LATIHAN :
1. Metode yang tepat untuk melangkah ke dan dari anak tangga adalah dengan
menempatkan kedua kaki di ujung anak tangga sebelum melangkah naik atau
turun
2. Metode yang salah adalah meregangkan tungkai sebelum melangkah

Anda mungkin juga menyukai