Anda di halaman 1dari 20

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH


(SD/MI)

MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JAKARTA, 2016

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Bahasa Indonesia di
C. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 2
D. Kompetensi Setelah Mempelajarai Bahasa Indonesia di
E. Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 2
F. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia
G. Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 3
H. Pembelajaran dan Penilaian 8
I. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik 12

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN


PEMBELAJARAN
13
A. Kelas I 13
B. Kelas II 18
C. Kelas III 22
D. Kelas IV 25
E. Kelas V 28
F. Kelas VI 31

i
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum


bertujuan agar peserta didik mampu mendengarkan, membaca,
memirsa, berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan
berdasarkan tiga hal yang saling berhubungan dan saling
mendukung mengembangkan pengetahuan peserta didik,
memahami, dan memiliki kompetensi mendengarkan, membaca,
memirsa, berbicara, dan menulis. Ketiga hal tersebut adalah
bahasa (pengetahuan tentang Bahasa Indonesia); sastra
(memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan
menciptakan karya sastra; literasi (memperluas kompetensi
berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan khususnya yang
berkaitan dengan membaca dan menulis).

Pendekatan pengembangan kurikulum bahasa di berbagai negara


maju saat ini menjadi dasar pengembangan Kurikulum 2013 mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Pendekatan dimaksud adalah genre-
based, genre pedagogy, dan CLIL (content language integrated
learning). Pendekatan berbasis genre menjadikan teks sebagai
fokus kajian. Genre merupakan pengelompokkan dari suatu
peristiwa komunikasi. Setiap peristiwa komunikasi memiliki tujuan
komunikatif yang khas yang juga berbeda dalam wujud
komunikasinya. Wujud komunikasi ini ditentukan oleh
masyarakat yang menghasilkan genre tersebut (Swales, 2003). Ada
beberapa prinsip yang bisa disepakati, yaitu: (1) teks terbentuk
karena tuntutan kegiatan sosial; (2) teks itu memiliki tujuan sosial;
(3) bentuk teks merupakan hasil konvensi; (4) kebahasaan (tata
bahasa) suatu teks bersifat fungsional sesuai tujuan sosial; dan (5)
bahasa teks, seperti kosa kata, tata bahasa, atau ciri lainnya tidak
boleh diajarkan terpisah dari pertimbangan struktur teksnya (Biber
& Conrad, 2009). Hal yang perlu diingat adalah bahwa genre
merupakan makna dan tujuan sosial, tipe teks adalah bentuk
fisiknya. Oleh sebab itu pendekatan berbasis genre juga terkadang
disebut berbasis teks.

Teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan istilah


umum sebagai tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan kegiatan
sosial, tujuan sosial. Ada 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu:
laporan (report), rekon (recount), eksplanasi (explanation), eksposisi
(exposition: discussion, response or review), deskripsi (description),
prosedur (procedure), dan narasi (narrative).

Mata pelajaran Bahasa Indonesia dimaksudkan untuk membina


dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai
1
komunikator, pemikir imajinatif, dan warga negara Indonesia yang
melek literasi dan informasi.Pembelajaran Bahasa Indonesia
bertujuan membina dan mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan berkomunikasi yang diperlukan peserta didik dalam
menempuh pendidikan dan di dunia kerja serta lingkungan sosial.

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang


sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih
efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan
substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata
urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus
ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan
pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable);
mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur
pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth
to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan
pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-
keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus
mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus
merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas.
Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif
sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai
dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam
melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam
pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran,
penggunaan metodedan model pembelajaran, yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat
perkembangan kemampuan peserta didik.

Pembelajaran di SD/MI dari kelas I sampai dengan kelas VI


dilaksanakan sebagai pembelajaran tematik terpadu. Silabus
Tematik Terpadu telah disusun terpisah dengan dokumen ini
sebagai acuan dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran
dan pelaksanaan di sekolah. Namun demikian, bagi guru yang
ingin menyusun pembelajaran tematik terpadu dapat
menggunakan Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ini dan
silabus mata pelajaran lainnya di SD/MI.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Bahasa Indonesia di Pendidikan


Dasar dan Pendidikan Menengah

Pengembangan kompetensi lulusan Bahasa Indonesia ditekankan


pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing),
2
berbicara, dan menulis.Pengembangan kemampuan tersebut
dilakukan melalui media teks.Dalam hal ini teks merupakan
perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Pencapaian
tujuan ini diwadahi oleh karakteristik cara mengungkapkan tujuan
sosial yang disebut struktur retorika, pilihan kata yang sesuai
dengan tujuan, serta tata bahasa yang sesuai dengan tujuan
komunikasi. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan,
atau multimodal, yaitu teks yang menggabungkan bahasa dan cara
komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana
disajikan dalam film atau penyajian komputer.

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Bahasa Indonesia di Sekolah


Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Kelas Rendah( I – III) Kelas Tinggi (IV – VI)


1. Menggunakan bahasa secara 1. Menggunakan bahasa
efektif sesuai dengan etika yang secara efektif dan efisien sesuai
berlaku, baik secara lisan dengan etika yang berlaku,
maupun tulis baik secara lisan maupun tulis
2. Menghargai bahasa 2. Menghargai dan bangga
Indonesia sebagai bahasa menggunakan bahasa
persatuan dan bahasa negara Indonesia sebagai bahasa
3. Memahami bahasa persatuan dan bahasa negara
Indonesia dan menggunakannya 3. Memahami bahasa
dengan tepat untuk berbagai Indonesia dan
tujuan menggunakannya dengan tepat
4. Menggunakan bahasa dan kreatif untuk berbagai
Indonesia untuk meningkatkan tujuan
kematangan emosional dan 4. Menggunakan bahasa
sosial. Indonesia untuk meningkatkan
5. Menikmati dan kemampuan intelektual, serta
memanfaatkan karya sastra kematangan emosional dan
untuk memperluas wawasan, sosial
memperhalus budi pekerti 5. Menikmati dan
6. Menghargai sastra Indonesia memanfaatkan karya sastra
sebagai khazanah budaya dan untuk memperluas wawasan,
intelektual manusia Indonesia. memperhalus budi pekerti,
serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6. Menghargai dan
membanggakan sastra
Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual
manusia Indonesia.

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia Sekolah


Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

3
Mata pelajaran Bahasa Indonesia diberikan sejak SD/MI hingga
SMA/MA/SMK/MAK. Pada SD/MI kelas I, II, dan III mata
pelajaran Bahasa Indonesia mengintergrasikan muatan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Kerangka pengembangan kurikulum mata pelajaran Bahasa


Indonesia adalah sebagai berikut:
1. pengembangan kompetensi kurikulum Bahasa Indonesia
ditekankan pada kemampuan mendengarkan, membaca,
memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Pengembangan
kemampuan tersebut dilakukan melalui berbagai teks. Dalam
hal ini teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki
tujuan sosial. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan,
lisan, atau multimodal (teks yang menggabungkan bahasa dan
cara komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan
sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer);
2. kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam mendengarkan, membaca,
memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Untuk mencapai
kompetensi tersebut peserta didik melakukan kegiatan
berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak
dan elektronik, laman tiga dimensi, serta citra visual lain;
3. lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I-XII
merupakan penjabaran 3 aspek: bahasa, sastra, dan literasi;
4. lingkup materi aspek bahasa mencakup pengenalan variasi
bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang
multilingual, bahasa untuk interaksi (bahasa yang digunakan
seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial
peserta komunikasi), aksen, gaya bahasa, penggunaan idiom
(sebagai bagian dari identitas sosial dan personal, struktur dan
organisasi teks (teks terstruktur untuk tujuan tertentu,
bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakan teks agar
kohesif, tingkat kerumitan teks dan topik, pola dan ciri-ciri
kebahasaanya, berteks secara tepat dengan menggunakan kata,
kalimat, paragraf secara efektif);
5. lingkup materi aspek sastra mencakup pembahasan konteks
sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra,
dan menciptakan karya sastra; dan
6. lingkup materi aspek literasi mencakup teks dalam konteks,
berinteraksi dengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, dan
mengevaluasi teks.

Kompetensi berbasis teks (genre) dapat dipetakan sebagai berikut


ini.

Genre Tipe Teks Lokasi Sosial


Menggambarkan Laporan (Report): Buku rujukan, dokumenter,
(Describing) melaporkan buku panduan, laporan
4
informasi eksperimental (penelitian),
presentasi kelompok
Deskripsi: Pengamatan diri, objek,
menggambarkan lingkungan, perasaan, dll.
peristiwa, hal,
sastra
Menjelaskan Eksplanasi: Paparan, pidato/ceramah,
(Explaining) menjelaskan tulisan ilmiah (popular)
sesuatu
Memerintah Instruksi/ Buku panduan/ manual
(Instructing) Prosedur: (penerapan), instruksi
menunjukkan bgm pengobatan, aturan olahraga,
sesuatu dilakukan rencana pembelajaran (RPP),
instruksi, resep,
pengarahan/pengaturan
Berargumen Eksposisi: memberi (MEYAKINKAN/Mempengaruhi):
(Arguing) pendapat atau iklan, kuliah, ceramah/pidato,
sudut pandang editorial, surat pembaca, artikel
Koran/majalah
Diskusi (MENGEVALUASI suatu
persoalan dengan sudut
pandang tertentu, 2 atau lebih)
Respon/ review Menanggapi teks sastra, kritik
sastra, resensi
Menceritakan Rekon (Recount): Jurnal, buku harian, artikel
(Narrating) menceritakan Koran, berita, rekon sejarah,
peristiwa secara surat, log, garis waktu (time
berurutan line)
Narasi: Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi,
menceritakan kisah fabel, cerita rakyat, mitos, dll.),
atau nasehat dan drama.
Puisi Puisi, puisi rakyat (pantun,
syair, gurindam)

Kerangka pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia SD/MI Kelas I


sampai dengan VI mengikuti struktur pengorganisasian Kompetensi
Inti sebagai berikut ini.

Kompetensi Inti

Kelas I Kelas II Kelas III

KI 1: Menghargai dan KI 1: Menerima dan KI 1: Menerima dan


menghayati ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya

KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan


perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, tanggung jawab, tanggung jawab, santun,
santun, peduli, dan santun, peduli, dan peduli, dan percaya diri
percaya diri dalam percaya diri dalam dalam berinteraksi
berinteraksi dengan berinteraksi dengan dengan keluarga, teman,
keluarga, teman, dan keluarga, teman, dan
5
guru guru guru dan tetangganya

KI 3: Memahami KI 3: Memahami KI 3: Memahami


pengetahuan, makhluk pengetahuan faktual pengetahuan faktual
ciptaan Tuhan dan dengan cara mengamati dengan cara mengamati
kegiatannya, dan [mendengar, melihat, [mendengar, melihat,
benda-benda yang membaca] dan menanya membaca] dan menanya
dijumpainya di rumah berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
dan di sekolah tahu tentang dirinya, tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan di sekolah

KI 4: Menyajikan KI 4: Menyajikan KI 4: Menyajikan


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang jelas dalam bahasa yang
jelas dan logis dalam dan logis, dalam karya jelas, sistematis dan
karya yang estetis, yang estetis, dalam logis, dalam karya yang
dalam gerakan yang gerakan yang estetis, dalam gerakan
mencerminkan anak mencerminkan anak yang mencerminkan
sehat, dan dalam sehat, dan dalam anak sehat, dan dalam
tindakan yang tindakan yang tindakan yang
mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku
anak beriman dan anak beriman dan anak beriman dan
berakhlak mulia berakhlak mulia berakhlak mulia

Kelas IV Kelas V Kelas VI

KI 1: Menerima, KI 1: Menerima, KI 1: Menerima,


menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya

KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan


perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, tanggung jawab, tanggung jawab, santun,
santun, peduli, dan santun, peduli, dan peduli, dan percaya diri
percaya diri dalam percaya diri dalam dalam berinteraksi
berinteraksi dengan berinteraksi dengan dengan keluarga, teman,
keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru, guru, dan tetangganya
dan tetangganya dan tetangganya serta serta cinta tanah air
cinta tanah air

KI 3: Memahami KI 3: Memahami KI 3: Memahami


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dan konseptual dengan dan konseptual dengan
mengamati dan cara mengamati, cara mengamati,
menanya berdasarkan menanya dan mencoba menanya dan mencoba
rasa ingin tahu tentang berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
dirinya, makhluk tahu tentang dirinya, tahu tentang dirinya,
ciptaan Tuhan dan makhluk ciptaan Tuhan makhluk ciptaan Tuhan
kegiatannya, dan dan kegiatannya, dan dan kegiatannya, dan
6
benda-benda yang benda- benda yang benda-benda yang
dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah,
di sekolah dan di di sekolah dan tempat di sekolah dan di tempat
tempat bermain bermain bermain

KI 4: Menyajikan KI 4: Menyajikan KI 4: Menyajikan


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dalam dan konseptual dalam
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas, bahasa yang jelas,
logis, dalam karya yang sistematis, logis dan sistematis, logis dan
estetis, dalam gerakan kritis, dalam karya yang kritis, dalam karya yang
yang mencerminkan estetis, dalam gerakan estetis, dalam gerakan
anak sehat, dan dalam yang mencerminkan yang mencerminkan
tindakan yang anak sehat, dan dalam anak sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku tindakan yang tindakan yang
anak beriman dan mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku
berakhlak mulia anak beriman dan anak beriman dan
berakhlak mulia berakhlak mulia

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.

Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Ruang Lingkup Materi Bahasa Indonesia untuk SD/MI:

Kelas I Kelas II Kelas III


1. Membaca dan 1. Ungkapan, ajakan, 1. Informasi tentang
menulis perintah, dan perubahan wujud
permulaan penolakan benda
2. Lambang bunyi 2. Kosakata dan konsep 2. Informasi tentang
vokal dan keanekaragaman sumber dan bentuk
konsonan benda energi
3. Kosakata anggota 3. Kosakata dan konsep 3. Informasi tentang
tubuh dan panca lingkungan geografis, perubahan cuaca
indra kehidupan ekonomi, 4. Kosakata dan konsep
4. Kosakata sosial, dan budaya ciri-ciri kebutuhan,
kesehatan 4. Kosakata dan konsep pertumbuhan, dan
5. Kosakata berbagai lingkungan sehat dan perkembangan
jenis benda tidak sehat makhluk hidup
6. Kosakata peristiwa 5. Puisi anak 5. Informasi tentang cara-
siang dan malam 6. Budaya santun cara perawatan
7. Ungkapan terima (permintaan tumbuhan dan hewan
kasih, permintaan maaf/tolong) sebagai 6. Informasi tentang
maaf, tolong, gambaran sikap perkembangan
pujian, ajakan, hidup rukun teknologi produksi,
7
pemberitahuan, 7. Tulisan tegak komunikasi, dan
perintah, dan bersambung dan transportasi
petunjuk huruf kapital serta 7. Informasi tentang
8. Kosakata dan tanda titik konsep delapan arah
ungkapan 8. Dongeng binatang mata angin
perkenalan diri, (fabel) 8. Dongeng
keluarga, dan 9. Kata sapaan 9. Lambang/simbol
orang-orang di 10.Huruf kapital dan (rambu lalu lintas,
tempat tinggal tanda titik pramuka, dan lambang
9. Kosakata negara
hubungan 10.Ungkapan atau
kekeluargaan kalimat saran,
10. Puisi anak/syair masukan, dan
lagu penyelesaian masalah

Kelas IV Kelas V Kelas VI


1. Gagasan pokok dan 1. Pokok pikiran 1. Teks laporan hasil
gagasan pendukung 2. Informasi dari unsur pengamatan
2. Keterhubungan apa, di mana, kapan, 2. Teks penjelasan
antargagasan siapa, mengapa, (eksplanasi)
3. Informasi dari tokoh bagaimana 3. Teks pidato
melalui wawancara 3. Teks penjelasan 4. Informasi dari buku
4. Teks petunjuk (eksplanasi) sejarah yang
5. Pendapat pribadi 4. Informasi dari iklan mengandung unsur
tentang isi buku 5. Informasi dari teks apa, di mana, kapan,
sastra narasi sejarah siapa, mengapa,
6. Amanat puisi 6. Isi dan amanat pantun bagaimana
7. Pengetahuan baru 7. Konsep-konsep yang 5. Karakteristik teks
pada teks nonfiksi saling berkaitan pada puisi dan prosa
8. Membandingkan hal teks nonfiksi 6. Petunjuk dan isi teks
yang sudah 8. Teks surat formulir
diketahui dengan 7. Perkiraan informasi
hal yang belum dan informasi dari isi
diketahui dari teks teks nonfiksi
nonfiksi 8. Tuturan, tokoh dan
9. Tokoh-tokoh pada tindakan tokoh,
teks fiksi tokoh dan
10.Watak tokoh pada pengalaman pribadi,
teks fiksi serta tuturan penulis
pada teks fiksi

E. Pembelajaran dan Penilaian


1. Pembelajaran

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan sintesis dari tiga


pendekatan, yaitu pedagogi genre, saintifik, dan CLIL. Alur utama
model adalah pedagogi genre dengan 4M (Membangun konteks,
Menelaah Model, Mengonstruksi Terbimbing, dan Mengonstruksi
Mandiri). Kegiatan mendapatkan pengetahuan (KD-3) dilakukan
dengan pendekatan saintifik 5M (Mengamati, Mempertanyakan,
Mengumpulkan Informasi, Menalar, dan Mengomunikasikan).
8
Pengembangan keterampilan (KD-4) dilanjutkan dengan langkah
mengonstruksi terbimbing dan mengonstruksi mandiri. Pendekatan
CLIL digunakan untuk memperkaya pembelajaran dengan prinsip: (1)
isi [konten] teks—berupa model atau tugas--bermuatan karakter dan
pengembangan wawasan serta kepedulian sebagai warganegara dan
sebagai warga dunia; (2) unsur kebahasaan [komunikasi] menjadi
unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa dalam
kehidupan; (3) setiap jenis teks memiliki struktur berpikir [kognisi]
yang berbeda-beda yang harus disadari agar komunikasi lebih efektif;
dan (4) budaya [kultur], berbahasa, berkomunikasi yang berhasil
harus melibatkan etika, kesantunan berbahasa, budaya (antarbangsa,
nasional, dan lokal). Pembelajaran bahasa Indonesia ini dapat
digambarkan dalam model sebagai berikut:

Prinsip umum pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:

1. P eserta didik difasilitasi untuk belajar mencari tahu secara


mandiri;
2. P eserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. Proses pembelajaran dapat menggunakan berbagai pendekatan
untuk mencapai tujuan pembelajaran;
4. P embelajaran berbasis kompetensi;
5. P embelajaran terpadu;
6. Pembelajaran menekankan pada jawaban divergen yang
memiliki kebenaran multi dimensi;
7. P embelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan
antara hard-skills dan soft-skills;
9. Pembelajaran mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
9
11. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
12. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; dan
13. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan dengan


menerapkan prinsip:

1. Bahasa merupakan kegiatan sosial. Setiap komunikasi dalam


kegiatan sosial memiliki tujuan, konteks, dan audiens tertentu
yang memerlukan pemilihan aspek kebahasaan (tata bahasa dan
kosa kata) yang tepat; serta cara mengungkapkan dengan strukur
yang sesuai agar mudah dipahami.
2. Bahan pembelajaran bahasa yang digunakan wajib bersifat otentik.
Pengembangan bahan otentik didapat dari media massa (cetak dan
elektronik); tulisan guru di kelas, produksi lisan dan tulis oleh
siswa. Semua bahan dikelola guru untuk keberhasilan
pembelajaran.
3. Proses pembelajaran menekankan aktivitas siswa yang bermakna.
Inti dari siswa aktif adalah siswa mengalami proses belajar yang
efesien dan efektif secara mental dan eksperiensial.
4. Dalam pembelajaran berbahasa dan bersastra, dikembangkan
budaya membaca dan menulis secara terpadu. Dalam satu tahun
pelajaran mulai dari kelas IV sampai dengan VI peserta didik
dimotivasi agar dapat membaca paling sedikit 2 buku (1 buku
sastra dan 1 buku nonsastra) sehingga setelah peserta didik
menyelesaikan pendidikan pada jenjang SD/MI membaca paling
sedikit 6 judul buku.

10
Implementasi model pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
dibagankan sebagai berikut ini.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

LINGKUP KOMPETENSI PENGALAMAN BELAJAR DAN MODEL PEMBELAJARAN


DAN MATERI PENILAIAN BAHASA INDONESIA

KI 1

KI 2

KI 3 KD 3: PENGETAHUAN

KI 4 KD 4: kETERAMPILAN

2. Penilaian

Hal yang paling utama dalam penilaian adalah guru harus menciptakan
instrument dan suasana penilaian yang menghindarkan peserta didik dari
ketidakjujuran dan plagiarisme peserta didik dalam berkarya/berteks. Oleh
sebab itu, penilaian proses menjadi sangat penting. Sedapat mungkin
peserta didik lebih banyak mengerjakan tugas di sekolah, bukan menjadi
pekerjaan rumah (PR).

Penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum


untuk:
(1) mengetahui ketercapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap berbahasa Indonesia peserta didik;
(2) mengetahui kemampuan siswa di dalam KD tertentu;
(3) memberikan umpan balik bagi kegiatan siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia; dan
(4) memberikan motivasi belajar bagi siswa dan motivasi berprestasi
bagi peserta didik dan guru.
11
Penilaian merupakan sebuah proses yang meliputi tahapan: (1)
perencanaan, (2) pengumpulan data, (3) pengolahan data, (4)
penafsiran, dan (5) penggunaan hasil penilaian.

Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia


dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes.
Instrumen penilaian yang akan dipergunakan harus dikembangkan oleh
guru. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam mengembangkan
instrumen penilaian adalah sebagai berikut: (1) kompetensi yang dinilai, (2)
penyusunan kisi-kisi, (3) perumusan indikator pencapaian, dan (4)
penyusunan instrumen.

Pengembangan Penilaian Mapel Bahasa Indonesia Berbasis Genre

Penilaian untuk mengetahui keberhasilan kompetensi pengetahuan


(misalnya tentang struktur teks dan kebahasaan) digunakan tes tulis dan tes
lisan. Sedangkan untk penilaian kompetensi keterampilan diukur
keberhasilannya dengan tes kinerja, penugasan (lisan, tulis, proyek, atau
multimodal) dan/atau portofolio. Pelaksanaan penilaian sikap dilakukan
dengan lembar pengamatan, lembar penilaian diri, lembar penilaian
antarteman, dan jurnal.

Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru harus diolah terlebih dahulu
sebelum diputuskan sebagai laporan hasil pencapaian kompetensi siswa.

Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu pembelajaran.


Artinya, penilaian harus selalu dilakukan oleh pendidik sebagai bagian dari
profesinya. Berdasarkan hasil penilaian inilah, pendidik akan selalu kreatif
untuk mencari berbagai strategi baru di dalam tindakan mengajarnya. Oleh
karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berangkat
dari hasil penilaian sebelumnya--sebagai pengalaman awal siswa--bukan
dari apa yang seharusnya dipelajari siswa.

Penilaian sikap digunakan sebagai pertimbangan guru dalam


mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut sesuai dengan kondisi
dan karakteristik peserta didik.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan


Peserta didik

Kegiatan Pembelajaran pada silabus dapat disesuaikan dan diperkaya


dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai

12
kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik. Tujuan kontekstualisasi
pembelajaran ini adalah agar peserta didik tetap berada pada budayanya,
mengenal dan mencintai alam dan sosial di sekitarnya, dengan perspektif
global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi
tangguh dan berbudaya Indonesia.

Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan


teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong peserta
didik dalam mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan Bahasa Indonesia.

Pembelajaran Bahasa Indonesia memanfaatkan berbagai sumber belajar


seperti buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa.
Sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-
satunya sumber belajar. Guru dapat menggunakan buku pengayaan atau
referensi lainnya dan mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS
(Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, LKS bukan
hanya kumpulan soal.

II.

13
III. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN

D. Kelas IV
Alokasi Waktu: 7 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan


sebagai berikut ini.

Materi Kegiatan Pembelajaran


Kompetensi Dasar Pembelajaran
3.1 Mencermati gagasan Gagasan pokok dan  Menemutunjukkan kalimat
pokok dan gagasan gagasan pendukung yang mengandung gagasan
pendukung yang pokok dan gagasan
diperoleh dari teks pendukung dari teks yang
lisan, tulis, atau dibaca, didengar dan dilihat
visual(gambar, film)  Menemukan ciri-ciri kalimat
4.1 Menata informasi yang yang mengandung gagasa
didapat dari teks pokok dan gagasan
berdasarkan pendukung dari teks yang
keterhubungan antar dibaca, didengar dan dilihat
gagasan ke dalam  Menemukan kerangka tulis
kerangka tulis yang menujukkan
keterhubungan antargagasan
dalam sebuah
teks.Menyampaikan
informasi dalam bentuk teks
dari keterhubungan
antargagasan dalam kalimat
yang efektif.

3.2 Mencermati Pemetaan gagasan  Menemutunjukkan bentuk


keterhubungan keterkaitan antargagasan yang
antargagasan yang terdapat dalam teks
didapat dari teks lisan,  Menemukan informasi dari
tulis, atau teks yang dibaca atau didengar
visual(gambar, film)  Menuliskan informasi dengan
4.2 Menyajikan hasil memperhatikan
pencermatan keterhubungan antargagasan
tentangketerhubungan dalam sebuah teks.
antargagasan ke dalam
tulisan
14
3.3 Menggali informasi dari Struktur teks  Menemutunjukkan bentuk
seorang tokoh melalui wawancara pertanyaan (apa, mengapa,
wawancara kapan dan dimana serta
menggunakan daftar bagaimana)yang digunakan
pertanyaan untuk menggali informasi dari
4.3 Melaporkan hasil teks wawancara yang disimak.
wawancara  Menemutunjukkan bentuk
menggunakan kosakata jawaban atas pertanyaan (apa,
baku dan kalimat mengapa, kapan, di mana
efektif dalam bentuk serta bagaimana) dari teks
teks tulis wawancara yang disimak
 Mengumpulkan informasi
penting dari teks hasil
wawancara
 Menyusun pertanyaan yang
akan digunakan untuk
menggali innformasi dari tokoh
melalui wawancara dengan
kosa kata baku dalam kalimat
efektif
 Menyusun laporan hasil
wawancara dengan tokoh
dengan menggunakan kosa
kata baku dalam kalimat
efektif

3.4 Membandingkan teks Teks petunjuk  Menemutunjukkan bentuk


petunjuk penggunaan penggunaan alat teks petunjuk penggunaan alat
dua alat yang sama dan  Menemukan bentuk teks yang
berbeda membandingkan petunjuk
penggunaan dua alat yang
4.4 Menyajikan teks sama dan berbeda
petunjuk penggunaan  Menjelaskan dengan lisan atau
alat dalam bentuk teks tulis dari visualisasi petunjuk
tulis dan visual pengggunaan alat dari dua
(gambar, film) barang yang sama dan
menggunakan kosakata berbeda
baku dan kalimat  Menuliskan kalimat petunjuk
efektif penggunaan alat dengan
menggunakan kosakata baku

3.5 Menguraikan pendapat  Teks sastra  Menemutunjukkan latar,


pribadi tentang isi  Pendapat pribadi tokoh, watak, dan pesandari
buku sastra (cerita, cerita, dongen dan sebagainya
dongeng, dan yang dibaca atau didengar
sebagainya)  Menemukan kosakata yang
digunakan untuk menyatakan
4.5 Mengomunikasikan latar, tokoh, watak, dan pesan
secara lisan dan tulisan dalam cerita, dongeng dan
pendapat pribadi sebagainya
tentang isi buku sastra  Menyampaikan secara lisan
yang dipilih sendiri dan atau tulis tentang pendapat
dibaca yang didukung terhadap latar, tokoh, watak,

15
oleh alasan dan pesan cerita, dongeng dan
sebagainya yang dibaca atau
didengar dengan kalimat
efektif.

3.6 Menggali isi dan  Teks Puisi  Menemutunjukkan isi dan


amanat puisi yang  Isi dan amanat amanat dalam teks puisi
disajikan secara lisan dalam teks puisi secara lisan dan tulisan
dan tulis dengan  Menemukan makna kosakata
tujuan untuk yang digunakan dalam puisi
kesenangan  Mendeklamasikan puisi yang
disajikan dengan lafal, intonasi
4.6 Melisankan puisi hasil dan ekspresi yang tepat
karya pribadi dengan  Menulis puisi yang
lafal, intonasi, dan mengungkapkan perasaan diri
ekspresi yang tepat dengan kosakata yang sesuai
sebagai bentuk
ungkapan diri
3.7 Menggali pengetahuan Teks nonfiksi  Menemutunjukkan bentuk
baru yang terdapat teks yang memaparkan
pada teks nonfiksi pengetahuan baru pada teks
nonfiksi
 Mencari informasi tentang
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dariteks
pengetahuan baru dari nonfiksi yang dibaca
teks nonfiksi ke dalam  Mempresentasikan informasi
tulisan dengan bahasa tentang pengetahuan baru
sendiri dengan bahasa sendiri dari
teks nonfiksi yang dibaca
 Memberikan tanggapan
secara tertulistentang
informssi pengetahuan baru
dari teks nonfiksidibaca
 Menulis informasi tentang
pengetahuan baru dalam
bentuk teks nonfiksi

3.8 Membandingkan hal Membandingkan  Menemutunjukkan informasi


yang sudah diketahui teks nonfiksi baru dan informasi yang
dengan yang baru sudah diketahui dari teks
diketahui dari teks nonfiksi yang dibaca
nonfiksi  Menyimpulkan hasil
perbandingkan mengenai
pengetahuan lama dengan
4.8 Menyampaikan hasil pengetahuan baru dalam teks
membandingkan nonfiksi
pengetahuan lama  Mempresentasikan hasil
dengan pengetahuan perbandingan pengetahuan
baru secara tertulis lama dan pengetahuan baru
dengan bahasa sendiri denganmenggunakan bahasa
sendiri

3.9 Mencermati tokoh- Tokoh dalam teks  Menemukantokoh dalam teks

16
tokoh yang terdapat fiksi fiksi
pada teks fiksi  Menemukan informasi yang
diperjuangkan tokoh atau
4.9 Menyampaikan hasil dipertentangkan antartokoh
identifikasi tentang dalam teks fiksi
yang ingin  Menuliskan isi yang
diperjuangkan atau diperjuangakan dan
dipertentangkan dipertentangkan tokoh dalam
antartokoh pada cerita teks fiksi dengan kosa kata
fiksi baku dan kalimat efektif
 Mempresentasikan hal-hal
yang diperjuangkan dan
pertentangkan dalam cerita
fiksi
3.10 Membandingkan watak Tokoh dan watak  Menemutunjukkan watak
masing-masing tokoh dalam teks fiksi tokoh dalam teks fiksi yang
pada teks fiksi dibaca
 Menemukan perbedaan watak
4.10 Menyajikan cara-cara tokoh dalam teks fiksi yang
yang dilakukan oleh dibaca
tokoh cerita fiksi dalam  Menuliskanperbedaan watak
memperjuangkan atau tokoh dalam teks fiksi.
mempertentangkan hal-  Menemukan cara-cara yang
hal yang diinginkan dilakukan tokoh dalam
memperjuangkan atau
mempertentangkan hal-hal
yang diinginkan
 Mempresentasikan hal-hal
yang diperjuangkan dan
dipertentangkan dalam cerita
fiksi dari tokoh yang memiliki
watak yang berbeda-beda

17

Anda mungkin juga menyukai