Anda di halaman 1dari 22

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH


(SD/MI)

MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

ii
JAKARTA, 2016DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah 2
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 3
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Matematika Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 3
E. Pembelajaran dan Penilaian 8
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik 10

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN


PEMBELAJARAN 12
A. Kelas I 12
B. Kelas II 16
C. Kelas III 20
D. Kelas IV 26
E. Kelas V 31
F. Kelas VI 35

i
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat


menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi
dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan
inovatif. Oleh karena itu proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.

Secara umum, pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik


memiliki kecakapan atau kemahiran matematika. Kecakapan atau
kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang
harus dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran,
komunikasi, dan pemecahan masalah (problem solving) yang dihadapi
dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Matematika selalu
digunakan dalam segala segi kehidupan.

Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang


sesuai, merupakan sarana komunikasi yang logis, singkat dan jelas,
dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara,
meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran
keruangan, memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan
masalah yang menantang, mengembangkan kreativitas, dan sarana
untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Pada Kurikulum 2013 khususnya untuk jenjang SD/MI, terdapat


perubahan pada pembelajaran matematika, yaitu konsep pembelajaran
terpadu tematik integratif dengan mata pelajaran lain berlaku dari kelas
I sampai kelas VI. Perubahan ini tentu saja berdampak pada proses
pembelajaran matematika, dimana pembelajaran matematika dapat
juga berorientasi pada pengayaan (enrichment) antar mata pelajaran,
pengembangan kemampuan berpikir, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap diri
sendiri, lingkungan sosial, dan lingkungan alam.

Pembelajaran matematika di SD/MI diarahkan untuk mendorong


peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber, mampu merumuskan
masalah bukan hanya menyelesaikan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran diarahkan untuk
melatih peserta didik berpikir logis dan kreatif bukan sekedar berpikir
mekanistis serta mampu bekerja sama dan berkolaborasi dalam
menyelesaikan masalah.

1
Pembelajaran matematika dilakukan dalam rangka mencapai
kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran tidak langsung
(Indirect Teaching).

Silabus mata pelajaran Matematika SD/MI disusun dengan format dan


penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar
penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun
lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap
mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya.
Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara
ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru
(teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur
pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to
learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan
peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan


kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran,
serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip
tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang
terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan
inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam
melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam
pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan
metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta
didik.

Pembelajaran di SD/MI dari kelas I sampai dengan kelas VI


dilaksanakan sebagai pembelajaran tematik terpadu. Silabus Tematik
Terpadu SD/MI telah disusun terpisah dengan dokumen ini sebagai
acuan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan di
sekolah. Namun demikian, bagi guru yang ingin menyusun sendiri
pembelajaran tematik terpadu, dapat menggunakan dokumen Silabus
Mata Pelajaran Matematika SD/MI ini dan silabus mata pelajaran
lainnya di SD sebagai acuan.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Pendidikan Dasar dan


Pendidikan Menengah

Pendidikan matematika di sekolah diharapkan memberikan kontribusi


dalam mendukung pencapaian kompetensi lulusan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah melalui pengalaman belajar, agar mampu:

2
1. memahami konsep dan menerapkan prosedur matematika dalam
kehidupan sehari-hari,
2. membuat generalisasi berdasarkan pola, fakta, fenomena atau data
yang ada,
3. melakukan operasi matematika untuk penyederhanaan, dan
analisis komponen yang ada,
4. melakukan penalaran matematis yang meliputi membuat dugaan
dan memverifikasinya
5. memecahkan masalah dan mengomunikasikan gagasan melalui
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah,
6. menumbuhkan sikap positif seperti sikap logis, kritis, cermat,
teliti, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
Kompetensi matematika pendidikan dasar dan menengah digambarkan
sebagai berikut.

Gambar 1.1. Kompetensi Matematika

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Sekolah Dasar


/Madrasah Ibtidaiyah

Kompetensi matematika untuk SD/MI sebagai berikut.

Kompetensi Matematika SD/MI


Aspek
I-III IV-VI
Bilangan Menggunakan bilangan Menggunakan bilangan bulat,
cacah, pecahan sederhana prima, pecahan, kelipatan
dalam pemecahan masalah dan faktor, pangkat dan akar
kehidupan sehari-hari sederhana dalam pemecahan
masalah kehidupan sehari-
hari

3
Geometri dan Menggunakan bangun datar Menggunakan bangun datar
Pengukuran dan bangun ruang dan bangun ruang,
sederhana, konsep satuan hubungan antar garis,
(berat, panjang, dan waktu), pengukuran (berat, panjang,
dalam pemecahan masalah luas, volume, sudut,
kehidupan sehari-hari waktu, kecepatan, dan
debit), letak dan koordinat
suatu benda dalam
pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari
Statistika Menyajikan data tunggal Mengumpulkan, menyajikan
dan Peluang sederhana dalam bentuk dan menafsirkan data
gambar tunggal dalam pemecahan
masalah
kehidupan sehari-hari

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Matematika Sekolah


Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Pengembangan kurikulum matematika ke depan diarahkan untuk


meningkatkan kecakapan hidup (life skill), terutama dalam membangun
kreatifitas, kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi atau bekerjasama
dan keterampilan berkomunikasi. Selain itu, pengembangan kurikulum
matematika juga menekankan kemahiran atau keterampilan
menggunakan perangkat teknologi untuk melakukan perhitungan
teknis (komputasi) dan penyajian dalam bentuk gambar dan grafik
(visualisasi), yang penting untuk mendukung keterampilan lainnya
yang bersifat keterampilan lintas disiplin ilmu dan keterampilan yang
bersifat nonkognitif serta pengembangan nilai, norma dan etika (soft
skill).

Pada tingkat SD/MI, kompetensi mata pelajaran matematika disajikan


sebagai mata pelajaran tersendiri, tetapi pembelajarannya dilakukan
secara tematik terpadu dengan mata pelajaran lain dengan
mempertimbangkan konteksnya.

Kompetensi Inti pada kelas I sampai dengan kelas VI SD/MI sebagai


berikut ini.

Kelas I Kelas II Kelas III


KI 1: Menerima dan KI 1: Menerima dan KI 1: Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang dianutnya. agama yang agama yang dianutnya.
dianutnya.
KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, santun, jawab, santun, jawab, santun,
peduli, dan percaya peduli, dan percaya peduli, dan percaya

4
diri dalam diri dalam berinteraksi diri dalam
berinteraksi dengan dengan keluarga, berinteraksi dengan
keluarga, teman, teman, dan guru. keluarga, teman,
dan guru. guru, dan
tetangganya.
KI 3: Memahami KI 3: Memahami KI 3: Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan pengetahuan faktual
dengan cara faktual dengan cara dengan cara
mengamati mengamati mengamati
(mendengar, (mendengar, (mendengar,
melihat, membaca) melihat, membaca) melihat, membaca)
dan menanya dan menanya dan menanya
berdasarkan rasa berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ingin tahu tentang ingin tahu tentang ingin tahu tentang
dirinya, makhluk dirinya, makhluk dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di dijumpainya di dijumpainya di
rumah dan di rumah dan di rumah dan di
sekolah. sekolah. sekolah.
KI 4: Menyajikan KI 4: Menyajikan KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang faktual dalam dalam bahasa yang
jelas dan logis, bahasa yang jelas jelas, sistematis dan
dalam karya yang dan logis, dalam logis, dalam karya
estetis, dalam karya yang estetis, yang estetis, dalam
gerakan yang dalam gerakan yang gerakan yang
mencerminkan anak mencerminkan mencerminkan anak
sehat, dan dalam anak sehat, dan sehat, dan dalam
tindakan yang dalam tindakan tindakan yang
mencerminkan yang mencerminkan mencerminkan
perilaku anak perilaku anak perilaku anak
beriman dan beriman dan beriman dan
berakhlak mulia. berakhlak mulia. berakhlak mulia.

Kelas IV Kelas V Kelas VI


KI 1: Menerima, KI 1: Menerima, KI 1: Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.
KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, disiplin, tanggung disiplin, tanggung
tanggungjawab, jawab, santun, jawab, santun,
santun, peduli, dan peduli, dan percaya peduli, dan percaya
percaya diri dalam diri dalam diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, keluarga, teman, keluarga, teman,
guru dan guru, dan guru, dan
tetangganya. tetangganya serta tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air.

5
KI 3: Memahami KI 3: Memahami KI 3: Memahami
pengetahuan pengetahuan faktual pengetahuan faktual
faktual dengan cara dan konseptual dan konseptual
mengamati dan dengan cara dengan cara
menanya mengamati, menanya mengamati, menanya
berdasarkan rasa dan mencoba dan mencoba
ingin tahu tentang berdasarkan rasa berdasarkan rasa
dirinya, makhluk ingin tahu tentang ingin tahu tentang
ciptaan Tuhan dan dirinya, makhluk dirinya, makhluk
kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
benda-benda yang kegiatannya, dan kegiatannya, dan
dijumpainya di benda-benda yang benda-benda yang
rumah, di sekolah dijumpainya di dijumpainya di
dan tempat rumah, di sekolah, rumah, di sekolah,
bermain. dan tempat bermain. dan tempat bermain
KI 4: Menyajikan KI 4: Menyajikan KI 4: Menyajikan
pengetahuan pengetahuan faktual pengetahuan faktual
faktual dalam dan konseptual dan konseptual
bahasa yang jelas, dalam bahasa yang dalam bahasa yang
sistematis, dan jelas, sistematis, logis jelas, sistematis,
logis, dalam karya dan kritis, dalam logis dan kritis,
yang estetis, dalam karya yang estetis, dalam karya yang
gerakan yang dalam gerakan yang estetis, dalam
mencerminkan mencerminkan anak gerakan yang
anak sehat, dan sehat, dan dalam mencerminkan anak
dalam tindakan tindakan yang sehat, dan dalam
yang mencerminkan mencerminkan tindakan yang
perilaku anak perilaku anak mencerminkan
beriman dan beriman dan perilaku anak
berakhlak mulia. berakhlak mulia. beriman dan
berakhlak mulia.

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Ruang lingkup Matematika SD/MI mencakup:


1. Bilangan,
2. Geometri dan pengukuran,
3. Statistika.

Peta Materi pada Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar/Madrasah


Ibtidaiyah sebagai berikut ini.

Ruang Kelas
Lingkup I II III

6
Bilangan  Bilangan cacah  Lambang  Sifat operasi
sampai dengan 99 bilangan hitung pada
 Nilai tempat dari  Nilai tempat bilangan cacah
bilangan dua  Membandingkan  Penyajian
angka. dan bilangan pada
 Urutan Bilangan mengurutkan garis bilangan
 Penjumlahan dan bilangan  Bilangan sebagai
pengurangan  Penjumlahan jumlah, selisih,
bilangancacah dan hasil kali, atau
sampai dengan 99 pengurangan hasil bagi dua
 Pola bilangan bilangan cacah bilangan cacah
sampai 999  Pecahan sebagai
 Perkalian dan bagian dari
pembagian keseluruhan
sampai 100  Penjumlahan dan
 Pecahan penguranganpeca
sederhana han berpenyebut
sama
Geometri  Bangun ruang  Letak/posisi  Lama waktu
dan dan bangun datar dan jarak suatu suatu kejadian
Pengukuran sederhana tempat  Satuan baku
 Pengubinan  Ruas garis (panjang, berat,
sederhana  Bangun datar, waktu)
 Satuan tidak baku bangun ruang  Satuan tidak
(panjang dan sederhana dan baku (luas bidang
berat) ciri-cirinya datar dan
 Ukuran panjang,  Pola barisan volume)
berat, lamanya bangun datar  Simetri (lipat dan
waktu, dan suhu dan bangun putar)
ruang  Keliling Bangun
 Uang Datar (persegi,
 Satuan baku persegipanjang,
(panjang, segitiga)
berat,waktu)  Unsur dan sifat –
sifat bangun
datar
Statistika  Data tunggal
sederhana

Ruang Kelas
Lingkup IV V VI
Bilangan  Pecahan senilai  Bilangan  Bilangan bulat
 Bentuk berpangkat dan negatif
pecahan (biasa, bilangan akar  Operasi hitung
campuran, pangkat dua pada bilangan
decimal, persen) dan tiga bulat negatif
 Taksiran hasil  Penjumlahan  Operasi hitung
pengoperasian dan campuran pada
dua bilangan pengurangan bilangan cacah
pecahan dua pecahan dan/atau
 Faktor dan dengan pecahan
penyebut

7
Kelipatan berbeda
 Bilangan Prima  Perkalian dan
 FPB dan KPK pembagian
 Pembulatan pada pecahan
hasil
pengukuran ke
satuan,
pululuhan atau
ke ratusan
terdekat
Geometri dan  Segi banyak  Jarak, waktu  Unsur-unsur
Pengukuran (beratutan dan dan kecepatan lingkaran
tak beraturan)  Posisi benda  Keliling dan luas
 Keliling dan terhadap mata lingkaran
luas daerah angin  Diagonal bidang
(persegi,  Denah dan dan diagonal
persegipanjang Skala ruang (pada
, segitiga)  Volume bangun kubus dan
 Hubungan  Ruang (kubus balok)
antar garis dan balok)  Bangun Ruang
(sejajar,  Jaring-jaring (prisma, tabung,
berpotongan, bangun ruang limas, kerucut,
berhimpit) (kubus dan dan bola)
 Pengukuran balok)  Gabungan dari
sudut dengan bangun
busur derajat datar/bangun
ruang
Statistika  Data dan  Penyajian data  Ukuran
pengukuran tunggal pemusatan data
(diagram  Interpretasi tunggal (mean,
batang) Data median, modus)
(Penafsiran
Data)

Ruang lingkup dan peta materi matematika SD/MI digambarkan


sebagai berikut.

8
Gambar 1.2. Ruang lingkup dan peta materi Matematika SD/MI

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran

Pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan saintifik yang


dapat diperkuat dengan model-model pembelajaran, antara lain:
Model Pembelajaran Kooperatif; Pembelajaran Kontekstual; Model
Pembelajaran Penemuan Terbimbing; Project Based Learning; dan
Problem Based Learning.

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana


pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru
baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada
silabus.

Pada proses pembelajaran langsung, pendekatan saintifik


disesuaikan dengan materi yang ada pada mata pelajaran
matematika dimana peserta didik mengembangkan pengetahuan,
kemampuan berpikir, dan keterampilan psikomotorik melalui
interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam
silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan
belajar mengamati kejadian, peristwa, situasi, pola, fenomena yang
terkait dengan matematika dan mulai dikenalkan pemodelan
matematika dalam berbagai bentuk; menanya atau
mempertanyakan mengapa atau bagaimana fenomena bisa terjadi;
mengumpulkan atau menggali informasi melalui mencoba,
percobaan, mengkaji, mendiskusikan untuk mendalami konsep
9
yang terkait dengan fenomena tersebut; serta melakukan asosiasi
atau menganalisis secara kritis dalam menjelaskan keterkaitan
antar konsep dan menggunakan, memanfaatkan dan memilih
prosedur/algoritma yang sesuai, menyusun penalaran dan
generalisasi, dan mengkomunikasikan apa yang sudah
ditemukannya dalam kegiatan analisis.

Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan


keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional
effect. Pada pembelajaran tidak langsung yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan
tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran
langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap
sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh
seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di
kelas, sekolah, dan masyarakat.

Dalam pembelajaran matematika hal yang perlu ditekankan.


a. Aktivitas belajar di bawah bimbingan guru maupun mandiri
dengan menggunakan konsep dan prosedur secara benar dan
sistematis dengan mementingkan pemahaman daripada hanya
mengingat prosedur.
b. Melatih kemampuan berpikir untuk membuat generalisasi
dari fakta, data, fenomena yang ada.
c. Melatih keterampilan melakukan manipulasi matematika
untuk menyelesaikan masalah.
d. Melatih keterampilan penalaran matematika.
e. Pembelajaran berbasis pemecahan masalah.

Kompetensi Matematika di SD dicapai melalui pembelajaran


tematik terpadu dengan mata pelajaran lain.

2. Penilaian

Penilaian mata pelajaran Matematika pada tingkat SD/MI


dilakukan secara tersendiri walaupun pembelajarannya tematik
terpadu. Bentuk instrumen penilaian pada ranah pengetahuan
dan keterampilan disesuaikan dengan konteks pembelajaran dan
berorientasi pada hal-hal konkrit yang dapat ditemukan di
lingkungan sekitar peserta didik, terutama pada kelas awal (kelas
I sampai dengan kelas III).
Pendidik diharapkan menggunakan berbagai metode dan teknik
penilaian. Pembuatan instrumen penilaian dalam mata pelajaran
Matematika SD/MI perlu mempertimbangkan aspek-aspek
penalaran matematika dan pemecahan masalah yang meliputi
empat aspek sebagai berikut:
1. Penilaian pemahaman
10
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik
dalam mendeskripsikan konsep, membandingkan,
mengurutkan bilangan, menentukan hasil operasi matematika
(menggunakan algoritma standar), dan mengidentifikasi sifat-
sifat operasi dalam matematika yang dikaitkan dengan
benda/kejadian di lingkungan sekitar.
2. Penilaian penyajian dan penafsiran
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik
dalam membaca dan menafsirkan tabel dan diagram,
menyajikan data sederhana dalam bentuk tabel dan diagram,
dan melukiskan bangun-bangun geometri.
3. Penilaian penalaran
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik
dalam mengidentifikasi contoh dan bukan contoh, menduga
dan memeriksa kebenaran suatu pernyataan, mengubah
kalimat matematika antar bentuk operasi bilangan, dan
menyusun algoritma proses pengerjaan/pemecahan masalah
matematika.
4. Penilaian pemecahan masalah
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik
menggunakan matematika dalam penyelesaian masalah yang
seringkali disajikan dalam soal cerita.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan


Peserta Didik

Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat diperkaya sesuai dengan


sumber daya yang ada di daerah/sekolah dan peserta didik. Didalam
proses belajar mengajar, peserta didik haruslah mempunyai peran
terpenting. Selain dituntut dapat menguasai pelajaran dengan baik,
peserta didik juga harus menikmati proses pembelajaran. Upaya untuk
menciptakan pembelajaran yang optimal, tentulah harus dimulai dari
guru, oleh karena itu perlu dituntut kreativitas seorang guru dan
menuntut guru untuk terus belajar dan belajar. Dalam pelajaran
matematika alangkah baiknya peserta didik diajak untuk
mengobservasi lingkungan sekitar yang berhubungan dengan pelajaran
yang akan dibahas. Hal ini selain untuk melatih cara berpikir peserta
didik, juga berfungsi untuk membuat peserta didik lebih berminat
terhadap pelajaran yang diikuti. Peserta didik juga akan tidak bosan
mengikuti pelajaran karena akan melibatkan aktivitas fisik, bukan
hanya mendengarkan dan memperhatikan apa yang diterangkan oleh
guru. Tempat dan alat yang paling mudah dan dekat untuk dijadikan
bahan media pembelajaran ialah yang ada di lingkungan sekitar,
tergantung bagaimana kita jeli memanfaatkan dan mengaitkan tempat
dan alat tersebut sebagai media pembelajaran. Untuk mengajarkan
materi Tiga Dimensi (Geometri) misalnya kita dapat mempergunakan
meja, batu, air, tembok, penghapus, komputer, kursi, rak, pulpen, tong
sampah, bola, dan lainnya. Untuk mengajarkan penerapan Logaritma
kita dapat menggunakan tanaman atau tumbuhan serta berita tentang

11
gempa yang ada di koran. Untuk mengajarkan materi Persamaan
Kuadrat bisa memperhatikan orang yang sedang bermain bola. Materi
Sistem Persamaan Linear bisa disimulasikan dengan drama jual beli
atau mewawancarai orang-orang yang ada di lingkunagn sekolah
tentang apa yang mereka beli dan membuat modelnya untuk menerka
harganya. Materi Phytagoras dan Trigonometri bisa menggunakan
media tiang bendera, tembok, lapangan, layang-layang. Materi
Statistika dapat mengukur ketinggian, warna baju, berat badan,
kendaran yang lewat, merek sepatu, jenis kelamin, daerah asal, jenis
kendaraan, orang-orang yang ada dilingkungan sekolah. Materi
Kesimetrian bisa menggunakan bangunan, motif pakaian atau batik.
Materi Kombinasi bisa meminta peserta didik membawa dadu atau koin
mata uang. Materi Bilangan dan Deret bisa menggunakan korek api
atau pun peserta didik. Aritmatika bisa mewawancari pola belanja dan
pengeluaran peserta didik maupun guru. Dan materi lain pun bisa coba
kita gali sebagai media pembelajaran. Yang paling penting ialah
bagaimana seorang guru jeli mengaitkan benda dan alat yang ada
disekitar sebagai media pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mengikuti pelajaran dengan baik.

Pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan teknologi, maka


dalam pembelajaran seyogianya juga dapat menggunakan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana, sumber belajar,
maupun alat pembelajaran.

Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap diperlukan untuk merangsang


minat baca dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Lembar kerja
(LKS) sedapat mungkin disusun oleh guru dengan memberi peluang
kreativitas peserta didik terlibat dalam merancang prosedur kegiatan.

12
13
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN

A. Kelas IV

Alokasi waktu: 6 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai


melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
a a ×c a a ÷ �ㅳ Pecahan senilai  Mengenal pecahan senilai
= = 3.1
b b ×c b b÷c dengan menggunakan alat
Menjelaskan peraga untuk menunjukkan
pecahan-pecahan dua pecahan itu senilai atau
senilai dengan tak senilai (misalnya:
gambar dan model sepotong coklat dibagi
konkret menjadi 2 sama besar maka
4.1 Mengidentifikasi akan senilai dengan 3
pecahan-pecahan bagian dari sepotong coklat
senilai dengan yang dipotong menjadi 6
gambar dan model sama besar)
konkret  Memahami persamaan dan
perbedaan pecahan senilai
dan pecahan tak senilai
 Menjelaskan strategi
penyelesaian masalah yang
terkait dengan pecahan
senilai dengan mengalikan
atau membagi pembilang
dan penyebut dengan
bilangan yang sama.
Contoh:
atau
 Menyelesaikan masalah

14
yang berkaitan dengan
pecahan senilai
3.2 Menjelaskan berbagai Pecahan:  Mencermati permasalahan
bentuk pecahan  Pecahan biasa sehari-hari yang berkaitan
(biasa, campuran,  Pecahan dengan pecahan biasa,
desimal, dan persen) campuran pecahan campuran, desimal,
dan hubungan  Desimal dan persen
diantaranya  Persen Mengidentifikasi
4.2 Mengidentifikasi hubunganpecahan dengan
berbagai bentuk desimal dimulai dengan
pecahan (biasa, pecahanberpenyebut 10
campuran, desimal, dituliskansebagai bilangan
dan persen) dan desimal satuangka di belakang
hubungan
p
diantaranya  0, p
koma,misalnya 10
 Mengidentifikasi hubungan
pecahan dengan desimal
untuk pecahan yang
berpenyebut 100, 1.000, dan
seterusnya
 Mengubah pecahan
campuran ke bentuk
pecahan biasa
 Mengubah pecahan biasa ke
bentuk desimal
 Mengubah bilangan desimal
ke bentuk pecahan
 Mengubah bilangan pecahan
ke desimal dan persen
 Menjelaskan strategi
penyelesaian masalah yang
terkait dengan pecahan
(biasa, campuran, desimal,
dan persen)
 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
pecahan biasa, pecahan
campuran, desimal, dan
persen
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan pecahan biasa,
pecahan campuran, desimal,
dan persen
3.3 Menjelaskan dan Taksiran hasil  Mencermati permasalahan
melakukan pengoperasian sehari-hari yang berkaitan
penaksiran dari dua bilangan dengan taksiran dari
jumlah, selisih, hasil pecahan jumlah, selisih, hasil kali,
kali, dan hasil bagi dan hasil bagi dua bilangan
dua bilangan cacah cacah maupun pecahan
maupun pecahan  Menentukan taksiran dari
4.3 Menyelesaikan jumlah, selisih, hasil kali,

15
masalah penaksiran dan hasil bagi dua bilangan
dari jumlah, selisih, cacah maupun pecahan dan
hasil kali, dan hasil penggunaanya dalam
bagi dua bilangan kehidupan sehari-hari
cacah maupun  Mengidentifikasi cara
pecahan menentukan taksiran dari
jumlah, selisih, hasil kali,
dan hasil bagi dua bilangan
cacah maupun pecahan
 Menyelesaikan masalah
yang terkait dengan taksiran
hasil pengoperasian dua
bilangan pecahan
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang terkait dengan
taksiran hasil pengoperasian
dua bilangan pecahan
3.4 Menjelaskan faktor Faktor dan  Memperhatikan
dan kelipatan suatu Kelipatan gambar/ilustrasi/alat
bilangan peraga yang berkaitan
4.4 Mengidentifikasi dengan faktor dan kelipatan
faktor dan kelipatan suatu bilangan. Misal: Jika
suatu bilangan ada 36 pemain musik dalam
marching band maka akan
ada beberapa formasi baris
berbaris (tetap dalam
parade) yang dapat mereka
susun, misalnya formasi 9
baris dan setiap baris ada 4
orang pemain musik
 Menentukan cara mencari
faktordari bilangan yang
ditentukandengan pohon
faktor dan tabel
 Menuliskan kelipatan dari
bilanganyang ditentukan
 Menggunakan konsep faktor
dan kelipatan suatu
bilangan untuk
menyelesaikan masalah
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan faktor dan kelipatan
suatu bilangan
3.5 Menjelaskan bilangan Bilangan Prima  Mengamati bilangan dari 1
prima sampai 100 dalam bentuk
4.5 Mengidentifikasi tabel persegi, kemudian
bilangan prima mencari bilangan prima
antara 1-100
 Mencermati permasalahan
sehari-hari yang berkaitan
dengan bilangan prima
 Menyelesaikan masalah

16
yang terkait dengan
bilangan prima
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang terkait dengan
bilangan prima
3.6 Menjelaskan dan FPB dan KPK  Mengidentifikasi faktor dari
menentukan faktor bilangan yang ditentukan,
persekutuan, faktor paling tidak faktor dari dua
persekutuan terbesar bilangan yang berbeda
(FPB), kelipatan  Mencari FPB dari bilangan
persekutuan, dan yang ditentukan
kelipatan persekutuan sekurangnya dua bilangan
terkecil (KPK) dari dua dengan menggunakan
bilangan berkaitan himpunan faktor
dengan kehidupan persekutuan, pohon faktor,
sehari-hari tabel dan pembagian
4.6 Menyelesaikan Euclides
masalah yang  Mengidentifikasi kelipatan
berkaitan dengan dari bilangan yang
faktor persekutuan, ditentukan sekurangnya dua
faktor persekutuan bilangan
terbesar (FPB),  Mencari KPK dari bilangan
kelipatan yang ditentukan
persekutuan, dan sekurangnya dua bilangan
kelipatan persekutuan dengan menggunakan
terkecil (KPK) dari dua himpunan kelipatan
bilangan berkaitan persekutuan, pohon faktor
dengan kehidupan dan tabel
sehari-hari  Menyelesaikan masalah
yang terkait dengan FPB dan
KPK
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang terkait dengan
FPB dan KPK
3.7 Menjelaskan dan Pembulatan hasil  Mengidentifikasi cara
melakukan pengukuran ke pembulatan kebawah,
pembulatan hasil satuan, puluhan, contoh: 12,4 cm dibulatkan
pengukuran panjang atau ratusan menjadi 12 cm dan 24,7 kg
dan berat ke satuan terdekat. dibulatkan menjadi 25 kg
terdekat  Mengidentifikasi cara
4.7 Menyelesaikan pembulatan ke atas, contoh:
masalah pembulatan 12,6 cm dibulatkan menjadi
hasil pengukuran 13 cm; 28,9 kg dibulatkan
panjang dan berat ke menjadi 29 kg
satuan terdekat  Mengukur benda-benda di
sekitar kelas atau sekolah
menggunakan alat ukur
seperti meteran, timbangan
dan melakukan pembulatan
pada hasil pengukurannya
 Menyelesaikan permasalahan
yang melibatkan pembulatan
 Menyajikan penyelesaian

17
permasalahan yang
melibatkan pembulatan
3.8 Menganalisis Segi banyak:  Mengenal berbagai bentuk
segibanyak beraturan  Segi banyak segi banyak beraturan dan
dan segibanyak tidak beraturan tak beraturan dari gambar
beraturan  Segi banyak atau poster
4.8 Mengidentifikasi tak beraturan  Membuat diagram
segibanyak beraturan pengelompokan segi banyak
dan segibanyak tidak beraturan dan tak beraturan
beraturan dan menjelaskan alasannya
 Menyelesaikan permasalahan
yang melibatkan segi banyak
 Menyajikan penyelesaian
permasalahan yang
melibatkan segi banyak
3.9 Menjelaskan dan Keliling dan luas  Mengidentifikasi berbagai
menentukan keliling daerah bangun datar persegi, persegi
dan luas daerah  Persegi panjang dan segitiga
persegi,  Persegipanjang  Melakukan eksplorasi
persegipanjang, dan  Segitiga pengukuran bangun datar
segitiga persegi,persegi panjang, dan
4.9 Menyelesaikan segitiga untuk menentukan
masalah berkaitan keliling dan luas bangun
dengan keliling dan datar persegi, persegi
luas daerah persegi, panjang dan segitiga
persegipanjang, dan  Menggunakan rumus untuk
segitiga menentukan keliling dan luas
bangun datar
 Menyelesaikan permasalahan
yang melibatkan keliling dan
luas daerah (persegi,
persegipanjang, segitiga)
 Menyajikan penyelesaian
permasalahan yang
melibatkan keliling dan luas
daerah (persegi,
persegipanjang, segitiga)
3.10 Menjelaskan Hubungan antar  Menggunakan kerangka
hubungan antar garis kubus atau balok, untuk
garis (sejajar,  Garis sejajar mengidentifikasi rusuk-
berpotongan,  Garis rusuk sejajar, rusuk-rusuk
berhimpit) berpotongan yang berpotongan dan
menggunakan  Garis berhimpit
model konkret berhimpit  Menggambar garis-garis
4.10 Mengidentifikasi sejajar, berpotongan, dan
hubungan antar garis berhimpit
(sejajar, berpotongan,  Menjelaskan sifat-sifat garis-
berhimpit) garis sejajar, garis-garis
menggunakan model berpotongan dan berhimpit
konkret  Menyelesaikan permasalahan
yang melibatkan hubungan
antar garis (sejajar,
berpotongan, dan berhimpit)

18
 Menyajikan penyelesaian
permasalahan yang
melibatkan hubungan antar
garis (sejajar, berpotongan,
dan berhimpit)
3.11 Menjelaskan data Data dan  Menafsirkan data yang
diri peserta didik dan pengukuran disajikan dalam bentuk
lingkungannya yang diagram batang
disajikan dalam  Membuat diagram batang
bentuk diagram dari sekumpulan data yang
batang berbeda dari data
sebelumnya
4.11 Membaca data diri  Menggunakan konsep
peserta didik dan diagram batang untuk
lingkungannya yang menyelesaikan masalah
disajikan dalam dalam kehidupan sehari-hari
bentuk diagram  Menyajikan penyelesaian
batang masalah yang berkaitan
dengan data dan pengukuran
3.12 Menjelaskan dan Pengukuran  Menentukan satuan baku
menentukan ukuran sudut dengan pengukuran sudut
sudut pada bangun busur derajat  Menentukan alat pengukur
datar dalam satuan sudut yang sesuai untuk
baku dengan mengukur berbagai macam
menggunakan busur bentuk sudut yang berbeda
derajat pada bangun datar
4.12 Mengukur sudut  Menggunakan bussur derajat
pada bangun datar untuk mengukur sudut pada
dalam satuan baku bidang datar
dengan  Memprediksi ukuran suatu
menggunakan busur sudut dan memeriksa
derajat ketepatan hasil prediksi
dengan melakukan
pengukuran
 Menggunakan pengukuran
sudut dengan busur derajat
untuk menyelsaikan masalah
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan pengukuran sudut
dengan busur derajat

19

Anda mungkin juga menyukai