Anda di halaman 1dari 6

JALUR PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap perubahan
zaman.
A. Jalur Pendidkan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi
diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam UU No. 20
tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal,
non-formal dan informal.
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Jadi pendidikan formal adalah
pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan
dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat mulai dari taman kanak -kanak sampai
perguruan tinggi.
Ditinjau dari sudut tingkatan maka jalur pendidikan formal terdiri dari:
a. Pendidikan Prasekolah yaitu pendidikan yang diperuntukkan bagi anak sebelum
memasuki pendidikan dasar.
b. Pendidikan Dasar yaitu Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs)
c. Pendidikan Menengah yaitu Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan SMU/SMK) dan
Madrasah Aliyah (MA)
d. Pendidikan Tinggi yaitu Akademi, Institusi, Sekolah tinggi dan Universitas
Ditinjau dari sifatnya maka jalur pendidikan formal terdir dari:
a. Sekolah umum yaitu sekolah yang mengutamakan perluasan ilmu pengetahuan dan
peningkatan ketrampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada
tingkat akhir masa pendidikan. Termasuk dalam hal ini SD atau MI, SMP atau MTS, SMU
atau MA.
b. Sekolah kejuruan yaitu sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-
keahlian tertentu seperti SMEA,MAK, SMK, STM.
2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan non formal merupakan slah astu jalur pendidikan yang dilaksanakan di luar
system persekolahan. Pendidikan luar sekolah memiliki banyak cakupan, salh satunya yatiu
pendidikan keluarga. Pendidikan dalam keluarga merupakan salah satu tujuan pendidikan luar
sekolah yang merupakan subsistem pendidikan nasioanal yang memberikan keyakinan nilai
budaya dan keterampilan (Ramadhani,dkk. 2018).
Pendidikan non formal adalah pendidikan yang tidak terikat oleh jenjang pendidikan
seperti pendidikan formal di sekolah. Pendidikan non formal pada umumnya dilaksanakan tidak
dalam lingkungan fisik sekolah. Maka dari itu dapat diidentikkan dengan pendidikan luar
sekolah. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Sasaran pokok pendidikan non formal adalah anggota masyarakat. Program-programnya
dibuat sedemikian rupa agar bersifat luwes tetapi lugas dan tetap menarik minat para konsumen
pendidikan. Berdasarkan penelitian di lapangan, pendidikan non formal sangat dibutuhkan oleh
anggota masyarakat yang belum sempat mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan
formal karena sudah lewat umur atau terpaksa putus sekolah karena suatu hal.
Tujuan terpenting dari pendidikan non formal adalah program-program yang ditawarkan
kepada masyarakat harus sejalan dan terintegrasi dengan program-program pembangunan yang
dibutuhkan oleh masyarakat banyak.
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim,
sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan
formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional
pendidikan. Atau lebih singkatnya, pendidikan informal adalah pendidikan dengan ruang lingkup
keluarga dan lingkungan. Lebih singkatnya, pengertian pendidikan informal adalah pendidikan
keluarga. Pendidikan informal diberikan kepada setiap individu sejak lahir dan sepanjang
hidupnya, baik itu melalui keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Pendidikan ini menjadi dasar
pembentukan kebiasaan, watak, dan perilaku seseorang di masa depan. Pendidikan keluarga atau
pendidikan informal dalam sistem pendidikan nasional sebenarnya memiliki nilai yang sama
dengan pendidikan formal. Pendidikan formal dilaksanakan dengan sistem terbuka atau tatap
muka dalam kelas dan berjenjang dan atau dengan jarak jauh. Pendidikan formal juga
dilaksanakan oleh guru sebagai pembimbing, pengajar, dan pelatih. Sedangkan dalam pendidikan
keluarga, sistem tatap mukanya tidak secara kaku dilaksanakan secara berjenjang dan dengan
sistem kelas, karena dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan oleh ibu dan ayah serta orang-
orang dewasa di dalam keluarga tersebut.
Pendidikan informal adalah pendidikan kelurga dimana keluargaberfungsi sebagai
sebuah lembaga pendidikan yang pertama dan utama.Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa
keluarga adalah kumpulan individu yang memiliki rasa pengabdian tanpa pamrih, demi
kepentingan seluruh individu yang bernaung di dalamnya. Begitu pentingnya keluarga dari
kehidupan manusia bagi individu maupun sekelompok orang (Jailani, 2014)
Perbedaan antara pendidikan formal dan pendidikan informal yang paling mencolok adalah
dalam proses pembelajarannya. Pendidikan formal dilaksanakan lebih menekankan sebagai
proses pengajaran atau dalam transfer of knowledge (teaching). Proses persekolahan inilah yang
disebut dengan schooling. Sedang dalam pendidikan informal proses pembelajarannya
dilaksanakan lebih menekankan sebagai proses pendidikan (educating), yang memiliki maka
mendidik dan membimbing.
B. Perbedaan Jenjang Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal
No Pendidikan Formal Pendidikan Non formal Pendidikan Informal
1 Tempat pembelajaran Tempat pembelajaran Tempat
di gedung sekolah. bisa di luar gedung pembelajaran bisa di
mana saja
2 Ada persyaratan khusus Kadang tidak ada Tidak ada
untuk menjadi peserta persyaratan khusus. persyaratan
didik
3 Kurikulumnya jelas. Umumnya tidak Tidak berjenjang
memiliki jenjang yang
jelas
4 Materi Materi pendidikan pada Tidak ada materi
pelajaran/pendidikan umumnya lebih banyak tertentu yang harus
lebih banyak yang yang bersifat praktis tersaji secara formal.
bersifat akademis, dan dan khusus.
umum.
5 Waktu penyampaian Waktu penyampaian Pendidikan tidak
diprogam lebih panjang diprogam lebih pendek. diprogamkan secara
atau lebih lama. tertentu
6 Ada ujian formal Terkadang ada ujian Tidak ada ujian.
7 Penyelenggara Dapat dilakukan oleh Umumnya tidak
pendidikan adalah pemerintah atau swasta diselenggarakan
pemerintah atau pemerintah.
swasta.
8 Ada waktu belajar Ada waktu belajar Tidak ada waktu
tertentu (terprogam). tertentu (terprogam). belajar tertentu.
9 Kredensials (Ijazah, Kredensials umumnya Tidak perlu adanya
dan sebagainya) kurang memegang kredensials.
memegang peranan peranan penting,
penting terutama bagi terutama bagi
penerimaan siswa pada penerimaan siswa.
tingkatan pendidikan
yang lebih tinggi.
1 Usia siswa di suatu Usia siswa di suatu Tidak ada ketentuan
0 jenjang relative kursus tidak perlu
homogen, khususnya sama.
pada jenjang-jenjang
permulaan.

C. Kesimpulan
Jalur pendidikan di Indonesia meliputi jalur pendidikan formal, nonformal dan informal.
Ketiganya memiliki perbedaan yang saling mengisi dan melengkapi. Seperti sudah dijelaskan
bahwa jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi
diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Karenanya pemerintah
mengundangkan jalur pendidikan.
Pemerintah mengagas jalur pendidikan ini dikarenakan sistem pendidikan nasional adalah
keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional dimana yang menjadi peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan pendidik
adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Z. 2019. Pengertian, Perbedaan, Karakteristik Pendidikan Formal, Non Formal dan In
Formal. Retrieved From: https://www.haloprofesi.com/2019/10/pengertian-
perbedaan-karakteristik.html

Jailani, S. 2014. Teori Pendidikan Keluarga Dan Tanggung Jawab Orang Tua Dalam
Pendidikan Anak Usia Dini. Nadwa Jurnal Pendidikan Islam.Vol. 8, No. 2.
Oktober. 2014
Ramadhani, Febri dan Syur aini. 2018. Gambaran Kompetensi Profesional Menurut Warga
Belajar pada Program Kesetaraan Paket B di PKBM Legusa Kabupaten Lima Puluh
Kota. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Padang. Retrieved From http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pnfi

Suyafril dan Zelhendri Zen. 2017. Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan. Padang:
Kencana.

Anda mungkin juga menyukai