Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM

KIMIA ANORGANIK

TOPIK 5

PEMANFAATAN LOGAM ALUMINIUM DARI KALENG BEKAS

Disusun Oleh :

MARIA FITRIANI EWO

193030208037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2021
I. TOPIK PERCOBAAN
Pemanfaatan logam aluminium dari kaleng bekas
II. TUJUAN PERCOBAAN
Membuat gas hidrogen dengan mereaksi antara logam aluminium dengan basa
III. DASAR TEORI
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur
ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi
sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi,
dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan
bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain). Sulit
menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup
reaktif.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa
dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung
kekasaran permukaannya.
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium
itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah mengandung
100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di dalamnya.
Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya adalah gelembung
gas di dalam yang masuk akibat proses peleburan dan pendinginan/pengecoran yang
tidak sempurna, material cetakan akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor
lainnya akibat kualitas bahan baku yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang
aluminium). Umumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium
murni 99%, misalnya aluminium foil.
Pada praktikum ini metode yang di gunakan adalah dengan mencampurkan
aluminium ke dalam larutan NaOH yang kemudian di reaksikan dalam reaktor yang
telah di buat oleh praktikan. Reaksi alumunium foil dengan basa menghasilkan gas
hydrogen Alumunium alumunium foil) dapat menunjukkan sifat asamnya jika
direaksikan dengan basa seperti larutan  atrium hidroksida. Berbagai aluminat dapat
terbentuk senyawa Diana alumunium ditemukan dalam ion negative. Hal ini mungkin
karena alumunium memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen dengan
oksigen, sementara pada natrium perbedaan elektronegatifan antara natrium dan
oksigen terlalu besar untuk membentuk ikatan selain ikatan ionic.
Hydrogen adalah unsur tersederhana terdiri dari satu proton dan satu elektron, dan
paling melimpah di alam semesta. Di bumi kemelimpahannya ketiga setelah oksigen
dan silikon sekitar 1% massa semua unsur di bumi. Sebagian besar hydrogen di bumi
ada sebagai air. Karena kepolaraa dapat berubah dengan mudah antara hidrida (H ),
atom (H) dan proton (H+), hydrogen juga membentuk berbagai senyawa dengan
banyak unsur termasuk oksigen dan karbon. Oleh karena itu, hydrogen sangat penting
dalam kimia (Saito, 2008: 55).
Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen
atau H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan
bahan bakar manapun.
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya
13.   Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis
logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari
permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan
aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung, anti
perspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil,
peralatan masak, kaleng, keramik ,dan kembangapi. Aluminium merupakan
konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga
buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan
diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan
badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan,
tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil
dan compact disks.
Hidrogen bebas tidak terdapat dalam jumlah banyak dialam dan mendapatkannya
juga susah akibat titik didih dan bekunya yang sangat ringan. Untuk itu beberapa cara
berikut dapat digunakan untuk memproduksi hidroge.
Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah
pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara sehingga
lapisan tersebut melindungi lapisan dalam logam dari korosi.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa
dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung
kekasaran permukaannya. Kekuatan tensil aluminium murni adalah 90 MPa, sedangkan
aluminium paduan memiliki kekuatan tensil berkisar 200-600 MPa. Aluminium
memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk, diperlakukan dengan mesin,
dicor, ditarik (drawing), dan diekstrusi.
Resistansi terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi, yaitu terbentuknya
lapisan aluminium oksida ketika aluminium terpapar dengan udara bebas. Lapisan
aluminium oksida ini mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Aluminium paduan
dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat reaksi galvanik dengan paduan
tembaga.
Aluminium juga merupakan konduktor panas dan elektrik yang baik. Jika
dibandingkan dengan massanya, aluminium memiliki keunggulan dibandingkan dengan
tembaga, yang saat ini merupakan logam konduktor panas dan listrik yang cukup baik,
namun cukup berat.
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium
itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah mengandung
100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di dalamnya.
Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya adalah gelembung
gas di dalam yang masuk akibat proses peleburan dan pendinginan/pengecoran yang
tidak sempurna, material cetakan akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor
lainnya akibat kualitas bahan baku yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang
aluminium). Umumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium
murni 99%, misalnya aluminium foil.
Pada praktikum ini metode yang di gunakan adalah dengan mencampurkan
aluminium ke dalam larutan NaOH yang kemudian di reaksikan dalam reaktor yang
telah di buat oleh praktikan. Reaksi alumunium foil dengan basa menghasilkan gas
hydrogen Alumunium alumunium foil) dapat menunjukkan sifat asamnya jika
direaksikan dengan basa seperti larutan  atrium hidroksida. Berbagai aluminat dapat
terbentuk senyawa Diana alumunium ditemukan dalam ion negative. Hal ini mungkin
karena alumunium memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen dengan
oksigen, sementara pada natrium perbedaan elektronegatifan antara natrium dan
oksigen terlalu besar untuk membentuk ikatan selain ikatan ionic.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa
dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung
kekasaran permukaannya
IV. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1 Gelas ukur 100 ml 1
2 Pipet tetes - 1
3 Botol reagen - 1
4 Neraca analitik - 1

b. Bahan
No Nama Bahan Satuan Jumlah
1 Potongan logam aluminium dari Gram 3 gram
kaleng bekas
2 Balon - 1
3 Larutan NaOH

V. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan logam aluminium yanng berasal dari kaleng bekas, bersihkan dari cat dan
dipotong kecil-kecil
2. Timbang sebanyak 3 gram
3. Ukur larutan NaOH 2 normalitas dan masukan kedalam botol reagen
4. Masukan potogan aluminium kedalam botol reagen
5. Segera tutup dengan menggunakan balon
6. Amati reaksi yang terjadi
7. Pada saat tahap uji nyala api terjadi ledakan
VI. DATA HASIL PENGAMATAN
No LANGKAH PERCOBAAN HASIL PENGAMATAN
1 Siapkan logam aluminium yanng -
berasal dari kaleng bekas, bersihkan
dari cat dan dipotong kecil-kecil
2 Timbang sebanyak 3 gram -
3 Ukur larutan NaOH 2 normalitas dan -
masukan kedalam botol reagen
4 Masukan potogan aluminium Terjadi gelembung atau busa pada
kedalam botol reagen lalu segera larutan tersebut dan balon mulai
tutup dengan menggunakan balon membesar atau terisi udara, terjadi
kenaikan suhu warna larutan berubah
menjadi abu-abu dan makin lama
larutan berubah warna menjadi hitam
5 Pada saat tahap uji nyala api Terjadi ledakan

VII. PERHITUNGAN, PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


a. PEMBAHASAN
Siapkan logam aluminium yanng berasal dari kaleng bekas, bersihkan dari cat
dan dipotong kecil-kecil, timbang sebanyak 3 gram, ukur larutan NaOH 2
normalitas dan masukan kedalam botol reagen, masukan potogan aluminium
kedalam botol reagen lalu segera tutup dengan menggunakan balon terjadi
gelembung atau busa pada larutan tersebut dan balon mulai membesar atau terisi
udara, terjadi kenaikan suhu warna larutan berubah menjadi abu-abu dan makin
lama larutan berubah warna menjadi hitam, pada saat tahap uji nyala api terjadi
ledakan.
gas hidrogen dapat dipakai sebagai pendesak air karena sifatnya yang tak larut
dalam air terlebih dahulu hidrogen hasil reaksi dialirkan ke dalam tabung reaksi
yang berisi dengan air dan kemudian tampak volume air dalam tabung semakin
berkurang yang tergantikan oleh posisi hidrogen yang berupa udara kosong dengan
bigitu praktikan dapat mengukur berapa volume hidrogen yang mengisi wadah.
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen
meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560
°C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang
ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu,
sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual.
Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang
dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan
dari ledakan hidrokarbon. H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur
oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan
klorindan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan
hidrogen fluorida.
Pengikisan permukaan logam aluminium dianggap sebagai tolok ukur,
sehingga semakin banyak pengikisan permukaan logam aluminium oleh larutan
perendaman maka semakin banyak nuklida-nuklida aktif yang ikut lepas. Kelarutan
kerapatan alumnium terhadap perendaman menggunakan larutan perendam NaOH
yang menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya konsentrasi NaOH dan
waktu proses perendaman maka dapat menaikkan kelarutan aluminium. Hal ini
menunjukkan semakin banyak logam aluminium yang terkikis berarti semakin
banyak nuklida-nuklida yang menempel di logam yang terlepas.
Pada praktikum ini metode yang di gunakan adalah dengan mencampurkan
aluminium ke dalam larutan NaOH yang kemudian di reaksikan dalam reaktor yang
telah di buat oleh praktikan. Reaksi alumunium foil dengan basa menghasilkan gas
hydrogen Alumunium alumunium foil) dapat menunjukkan sifat asamnya jika
direaksikan dengan basa seperti larutan  atrium hidroksida. Berbagai aluminat dapat
terbentuk senyawa Diana alumunium ditemukan dalam ion negative. Hal ini
mungkin karena alumunium memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan
kovalen dengan oksigen, sementara pada natrium perbedaan elektronegatifan antara
natrium dan oksigen terlalu besar untuk membentuk ikatan selain ikatan ionic.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat
ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu,
tergantung kekasaran permukaannya.
Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Hidrogen atau H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi,
dibandingkan dengan bahan bakar manapun.
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain
aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah
mengandung 100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di
dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya
adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses peleburan dan
pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan akibat kualitas
cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan baku yang
tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium
murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 99%, misalnya aluminium
foil.

VIII. KESIMPULAN
1. Masukan potogan aluminium kedalam botol reagen lalu segera tutup dengan
menggunakan balon. Terjadi gelembung atau busa pada larutan tersebut dan balon
mulai membesar atau terisi udara, terjadi kenaikan suhu warna larutan berubah
menjadi abu-abu dan makin lama larutan berubah warna menjadi hitam.
2. Pada saat tahap uji nyala api terjadi ledakan.
IX. DAFTAR PUSTAKA
https://anorganichems4a.blogspot.com/2013/09/v-behaviorurldefaultvmlo_9132.html

Cotton, F. A., dan Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, UI-Press, Jakarta

Sugiyarto, K. H., dan Suyanti, R. D., 2010, Kimia Anorganik Dasar, Graha Ilmu, Yogyakarta

Hala, Y., 2010, Penuntun Praktikum Kimia Anorganik, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Anda mungkin juga menyukai