Anda di halaman 1dari 11

Jl. Haluoleo No.

5 Kompleks Perkantoran Bumi Praja Anduonohu Kendari

SPESIFIKASI TEKNIS KONSTRUKSI

PEKERJAAN :

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI TAMBAK D.I.T.


WUNDULAKO

LOKASI :

KEC. WUNDULAKO, KAB. KOLAKA


TAHUN ANGGARAN 2021

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN (SPESIFIKASI TEKNIS)


PEKERJAAN PENINGKATAN SALURAN TAMBAK

BAGIAN I UMUM

Pasal 1
PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS

1. Persyaratan Teknis ini merupakan Pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan (yang


disebut kegiatan) termasuk seluruh konstruksi dan pekerjaan-pekerjaan lainnya
sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.
2. Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis ini berlaku
untuk seluruh konstruksi yang termasuk dalam pekerjaan kegiatan ini, disesuaikan
dengan gambar-gambar, keterangan-keterangan tambahan tertulis dan perintah-
perintah Direksi/Pengawas.
3. Semua pekerjaan yang ditentukan dalam dukumen ini mengacu dan harus
mengikuti persyaratan tersebut pada Bab II Pasal 1 dan Standard Nasional
Indonesia (SNI), Standard Konsep Standard Nasional Indonesia (SK SNI), serta
peraturan-peraturan Nasional Internasional lain yang ada hubungannya dangan
pekerjaan ini.
4. Standard-standard utama yang dipakai adalah standard-standard yang dibuat dan
berlaku resmi dinegara ini, apabila tidak terdapat standard yang dapat
diberlakukan terhadap pekerjaan tersebut, maka harus digunakan standard
internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya
standard dari Negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebuat yang
dibelakukan.
5. Gambar denah, potongan-potongan dinyatakan dalam gambar rencana dan
dijelaskan pula dalam gambar detail lengakp dengan ukurannya. Dan apabila
terdapat ketidakjelasan dalam ukuran pada gambar, maka Pelaksana wajib meminta
penjelasan dan petunjuk kepada Direksi/Pengawas Teknik sebelum pekerjaan
dikerjakan.

Pasal 2
LOKASI PEKERJAAN

1. Lokasi Pekerjaan ini di Daerah Irigasi Tambak (D.I.T.) WUNDULAKO yang terletak di
Kecamatan WUNDULAKO Kabupaten KOLAKA Provinsi Sulawesi Tenggara sebagaimana
yang ditunjukkan pada gambar situasi.
Pasal 3
LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tambak ( D.I.T. ) WUNDULAKO adalah


pekerjaan galian sedimen / tanah berlumpur termasuk perataan dan perapihan pada
saluran primer sepanjang 2.575 m, dengan volume galian sedimen / tanah berlumpur
14.441 m3.

Pasal 4
PEKERJAAN PENUNJANG KEGIATAN

1. Kantor Lapangan
a. Pelaksana harus menyediakan kantor lapangan sebagai Kantor direksi dan Kantor
Pelaksana termasuk perlengkapannya yang cukup memadai sebagai ruang
kerja/ruang rapat lapangan (site meeting).
b. Pelaksana harus pula menyediakan gudang penyimpanan material di lokasi
Kegiatan yang ditempatkan pada posisi yang aman dan strategis sehingga tidak
mengganggu kelancaran pekerjaan.
c. Biaya pembuatan bangunan sederhana atau biaya sewa bangunan dan
perlengkapan untuk maksud tersebut pada poin a dan b diatas, menjadi beban
Pelaksana.
2. Izin-izin
Pengurusan izin-izin yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
sampai selesai serta biaya-biaya yang timbul karenanya jadi beban Pelaksana dan
harus sudah diperhitungkan sebelumnya.
3. Mobilisasi/Penyediaan Peralatan
Apabila untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan kendaraan/alat-alat berat
atau peralatan-peralatan lain yang dipandang perlu untuk menunjang
pelaksanaan Pekerjaan, maka hal ini menjadi kewajiban Pelaksana untuk
menyediakannya, dan seluruh biaya yang timbul menjadi beban dan kewajiban
Pelaksana.
4. Sarana/Kelengkapan Penunjang Lain-lain
a. Pelaksana harus memperhitungkan adanya fasilitas penerangan dan penyediaan air
bersih yang cukup pada saat penyediaan pekerjaan.
b. Pelaksana harus menyediakan lampu-lampu penerangan apabila pekerjaan
tersebut dilaksanakan pada malam hari, termasuk pula kabel-kabel serta alat yang
diperlukan lampu-lampu penerangan yang akan menjamin lancarnya pekerjaan.
c. Pelaksana harus menyediakan rambu-rambu untuk keperluan lalu lintas melewati
jalan dan rambu tersebut cukup jelas untuk menjamin lancarnya pekerjaan.
d. Kotak obat-obatan lengkap dengan isinya pertolongan pertama pada kecelakaan
harus selalau tersedia selama masa pelaksanaan pekerjaan.
e. Pelaksana harus mengusahakan atas tanggungannya sendiri, langkah-langkah dan
peralatan yang perlu untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan yang digunakan
agar tidak rusak dan berkurangnya mutu karena pengaruh cuaca.
f. Apabila sewaktu-waktu Pemberi Tugas atau tamu-tamu yang berkepentingan atas
pelaksaan Pekerjaan mengadakan peninjauan lokasi pekerjaan, atas
diselenggarakan Site Meeting, Pelaksana harus menyediakan konsumsi.

Pasal 5
GAMBAR - GAMBAR

1. Gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada Pelaksana dan
gambar tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah
diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan
2. Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana
dan spesifikasi-spesifikasi yang berhubungan dengan hal itu. Tidak dibenarkan menarik
keuntungan dari kesalahan atau kekurangan yang ada pada gambar atau perbedaan
ketentuan antara gambar dan isi spesifikasi teknis.
3. Apabila ternyata terdapat kekurangan dan hal lain yang meragukan, Pelaksana harus
mengajukan kepada Direksi secara tertulis, dan Direksi akan mengoreksi dan
menjelaskan gambar-gambar rencana tersebut untuk kelengkapan yang telah
disebutkan dalam spesifikasi.
4. Penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan
selanjutnya oleh Direksi, dan akan disampaikan kepada Pelaksana secara tertulis.
Pelaksana harus menyiapkan gambar-gambar yang mengajukan perbedaan antara
gambar-gambar kontak dan gambar-gambar pelaksanaan, semua biaya untuk
menyiapkan dan mencetak akan ditanggung oleh Pelaksana.
5. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan, Pelaksana harus membuat gambar
lengkap sesuai pelaksaan dilapangan atau As Built Drawing termasuk gambar-gambar
setelah terjadi perubahan dan harus diserahkan kepada pihak Pekerjaan sebelum
mengajukan termijn terakhir.

Pasal 6
RENCANA KERJA

Pelaksana harus menyiapkan suatu rencana kerja dan harus disampaikan kepada
Direksi. Rencana kerja tersebut harus mencakup :
1. Tanggal mulai, serta selesainya pekerjaan konstruksi dan atau pemasangannya.
Instruksi dari berbagai bagian termasuk pengujiannya.
2. Jam kerja bagi tenaga-tanaga yang disediakan oleh Pelaksana.
3. Jumlah dari tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahap pekerjaan disertai dengan
latar belakang pendidikan serta pengalamannya.
4. Macam serta jumlah mesin-mesin serta alat-alat yang dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
5. Cara pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 7
PENGADAAN MATERIAL

1. Pengadaan bahan/material harus berpedoman pada Syarat-Syarat Teknis dan


Gambar Rencana, baik ditinjau dari segi kualitas, kualitas ataupun ukuran-ukuran
sebagaimana yang disyaratkan, dimana Direksi/Pengawas Teknik berhak menolak
bahan bangunan yang tidak sesuai dan Pelaksana berkewajiban segera
menyingkirkan bahan yang tidak sesuai tersebut dari lokasi pekerjaan.
2. Cara penyimpanan/penimbunan/penumpukan bahan bangunan harus memenuhi
persyaratan yang sesuai dengan masing-masing jenis bahan atau sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas Teknik.
3. Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat di pasaran, maka dapat diganti
dengan bahan lain yang sejenis dan setara, dimana sebelumnya Pelaksana harus
mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas Teknik.
4. Pelaksana harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.

Pasal 8
PENYEDIAAN PERALATAN DAN TENAGA

1. Peralatan dan Tenaga Kerja yang diperlukan bagi pelaksaan pekerjaan harus
disediakan/disiapkan sendiri oleh Pelaksana dengan jumlah dan kapasitas/kemampuan
yang memadai sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus disetujui oleh
Direksi/Pengawas Teknik.
2. Pelaksana harus mengajukan daftar peralatan secara terperinci, yang akan digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus disetujui oleh Direksi dalam hal
pembuatanya, nomor pengenal, kondisi dan rencana waktu tiba di lokasi pekerjaan.
3. Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruan alat-alat tersebut yang akan
mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti, sehingga
Direksi menganggap pekerjaan segera dimulai.

Pasal 9
PENJELASAN UMUM

1. Semua uraian yang tercantum dalam persyaratan ini termasuk gambar kerja adalah
mengikat dan akan dinyatakan lebih lanjut dalam masing-masing bagian pada pasal-
pasal berikut dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan.
2. Apabila ada bagian yang tidak disebutkan dalam uraian ini, pelaksanaannya disesuaikan
dengan gambar.
3. Jika terdapat perbedaan gambar dengan uraian ini, Pelaksana diwajibkan menghubungi
Direksi Teknis/Pengawas guna mendapatkan pemecahanya.
4. Jika terdapat kekurangan pada gambar kerja dan penjelasan, Pelaksana dapat
melengkapinya dengan petunjuk Direksi.

Pasal 10
PEMBERSIHAN LOKASI

1. Lapangan harus dibersihkan dari semak-semak, dan sisa-sisa bongkaran/sampah


dan lain-lain.
2. Pohon-pohon kayu yang mengganggu kelancaran harus ditebang, dan hasil
penebangannya dibuang sesuai tempat yang ditentukan Direksi.

Pasal 11
PENGUKURAN, PEMOTONGAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK

1. Semua pekerjaan pengukuran dan pematokan yang berkaitan dengan pekerjaan ini
menjadi tanggung jawab Pelaksana dilaksanakan dengan alat ukur yang baik
atau sesuai kebutuhan seperti : Theodolit, Water Pass dan Roll Meter.
2. Pelaksana harus mengerjakan pengukuran dan pematokan untuk menentukan
kedudukan dan peil dasar konstruksi sesuai dangan gambar rencana. Pelaksanaan ini
harus seluruhnya telah di setujui oleh Direksi sebelum memulai pekerjaan
sebelumnya.
3. Pelaksana harus menaati dan meneliti ukuran-ukuran yang tertera pada gambar, dan
apabila ada perbedaan pada gambar harus dilaporkan dan dibicarakan dengan
Direksi/Pengawas untuk pemecahannya.
4. Direksi harus melaksanakan revisi pemasangan patok tersebut apabila dipasang perlu
dan Pelaksana harus mengerjakan revisi tersebut dengan petunjuk Direksi.
5. Sebelum melalui pekerjaan pemasangan patok tersebut, Pelaksana harus
memberitahukan kepada Direksi dalam waktu tidak kurang dari 2 x 24 jam
sebelumnya, sehingga direksi dapat menyiapkan peralatan yang perlu untuk
melakukan pengawasan.
6. Pekerjaan mematok yang sudah sesuai diukur oleh Pelaksana untuk kemudian
disetujui oleh Direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Direksi dapat
digunakan sebagai dasar pembayaran.
7. Seluruh biaya yang diperlukan pekerjaan yang dimaksud dalam pasal ini manjadi
beban pihak Pelaksana.

Pasal 12
PAPAN NAMA KEGIATAN

Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan pada lokasi kegiatan dengan ukuran

dan panjang lebar 80 x 120 cm2 sebagai papan nama pemberitahuan yang berisikan
informasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, pembiayaan, jangka waktu pelaksanaan,
nama Konsultan Pengawas dan Kontraktor pelaksana. Papan nama kegiatan ini
dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan seluruh biaya yang timbul menjadi
beban dan kewajiban Pelaksana.

Pasal 13
ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI

1. Administrasi
a. Pelaksana wajib menyediakan Buku Direksi dan Buku Tamu yang disediakan pada
kantor Direksi.
b. Membuat Request Sheet untuk meminta persetujuan Direksi/Pengawas tentang
kesiapan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
c. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan.
d. Bila pelaksanaan pekerjaan berlangsung ditemui hal-hal yang mengakibatkan
terjadinya perubahan kontrak (Addendum) dalam volume pekerjaan, maka
Pelaksana wajib membuat perhitungan tambah/kurang dengan memperoleh
persetujuan dari pihak pemilik kegiatan dan dan hasil perhitungan terlebih dahulu
harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas.
2. Dokumentasi.
Pelaksana wajib mengambil rekaman pekerjaan pada kondisi 0 % (nol persen), 50 %
(lima puluh persen), dan 100 % (seratus persen).

Pasal 14
GALIAN SEDIMEN / TANAH BERLUMPUR ( MEKANIS ) TERMASUK
PERATAAN DAN PERAPIHAN

1. Galian sedimen/tanah berlumpur dilakukan dengan tenaga mekanis. Pekerjaan ini


dilaksanakan pada pekerjaan rehabilitasi saluran tambak. Penggalian dilakukan setelah
jalur saluran sudah dibersihkan. Pekerjaan ini meliputi penggalian, pembuangan dan
pembentukan tanah hasil galian sesuai dengan elevasi dan dimensi penampang saluran
yang akan dibuat atau berdasarkan gambar rencana.
i. Alat yang digunakan adalah Excavator dengan kapasitas yang telah ditentukan dalam
dokumen lelang atau alat lain dengan persetujuan Direksi.
2. Bahan yang digunakan adalah kayu kenepel sebagai bahan landasan alat excavator
pada waktu melakukan penggalian. Dan bahan bakar untuk operasional alat mekanik
excavator.
3. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan
pemeriksaan/pengukuran dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan
dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpai dan keadaan
lapangan sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi kelancaran pekerjaan.
4. Seluruh perintang yang berada dalam lapangan harus disingkirkan, dan dibersihkan dari
lapangan, kecuali hal-hal yang dijelaskan dalam gambar harus dibiarkan tetap.
Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal seperti itu.
5. Semua galian sedimen harus dilaksanakan sesuai gambar dan syarat-syarat yang
sudah ditentukan dengan menggunakan peralatan berat seperti backhoe/excavator
dengan jumlah dan kapasitas sesuai dengan arahan direksi.
6. Hasil tanah galian yang akan digunakan lagi harus diletakkan ditanggul saluran dan
dirapihkan untuk digunakan sebagai bahan timbunan tanggul saluran sesuai dengan
gambar dan syarat-syarat yang sudah ditentukan.
7. Dimensi dan elevasi kemiringan saluran harus sesuai dengan gambar rencana atau
menurut persetujuan Direksi Lapangan.
8. Perapihan galian tanah dilakukan secara mekanis menggunakan alat excavator.
9. Kontraktor harus mengambil tindakan pengamanan terhadap pondasi/bangunan-
bangunan yang lain yang letaknya cukup dekat dengan lobang galian hingga bangunan-
bangunan tersebut dijamin tidak akan mengalami kerusakan (misalnya : terjadi retak-
retak, miring, amblas dan lain-lain).
10. Adanya kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kelalaian Kontraktor adalah tanggung
jawab Kontraktor untuk biaya perbaikannya.
11. Mengingat besarnya volume penggalian dan terbatasnya jangka waktu pelaksanaan
maka Kontraktor harus menggunakan alat-alat berat untuk proses penggalian,
pembuangan dan penimbunan dalam jumlah dan kapasitas produksi yang cukup. Hal ini
menuntut Kontraktor untuk melakukan manajemen alat berat/alat proyek yang baik
sehingga dampak pengaruh bagi lingkungan sekitarnya dapat dibatasi.
12. Sisa tanah galian yang tidak digunakan lagi harus dibuang ke luar lokasi. Lokasi
pembuangan tanah harus dipilih dan dipersiapkan oleh Kontraktor dengan
mempertimbangkan aspek gangguan lingkungannya dan atas ijin direksi.
13. Mobilisasi, operasional dan demobilisasi alat-alat berat (seperti backhoe, buldozer, truk
dll.) yang digunakan Kontraktor harus memperhatikan kemampuan dan kapasitas
sarana lingkungan seperti bangunan yang dipertahankan, jalan, pagar, dll. Sehingga
tidak merusak sarana yang telah ada. Semua kerusakan yang terjadi akibat hal tersebut
di atas menjadi tanggungjawab Kontraktor untuk memperbaikinya seperti kondisi dan
fungsi semula.
14. Ukuran pembayaran galian tanah dengan alat dibuat berdasarkan harga satuan setiap
per meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja,
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan

Pasal 15
PEMBERSIHAN AKHIR / FINISHING
1. Pada akhir pekerjaan, seluruh permukaan hasil galian tanah dan sebagiannya harus
bersih dari sisa-sisa galian dan kotoran lainnya.
2. Gundukan-gundukan tanah bekas galian harus diratakan serta bahan-bahan yang tidak
terpakai lagi harus diangkut keluar dari lokasi pekerjaan.

3. Bila ada bagian-bagian pekerjaan yang oleh suatu hal menyebabkan kecacatan pada
bagian pekerjaan tersebut belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, maka
Pelaksana wajib melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian-bagian pekerjaan
tersebut.
Pasal 21
MASA PELKSANAAN PEKERJAAN

Masa pelaksanaan untuk pekerjaan Rehabilitasi Jaringan irigasi Tambak D.I.T


Wundulako yaitu 90 (Sembilan puluh) hari kalender

A. PERSONIL MANAJERIAL

Kebutuhan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

1. Daftar personil manajerial yang menjadi persyaratan evaluasi tender :

Pengalam Kerja Sertifikat Kompetensi Tingkat


No. Jabatan
(Thn) Kerja Pendidikan

SKT Pelaksana Min. STM/SMK


1. Pelaksana Lapangan Min. 3 Thn
Irigasi Bangunan

Min. 3 Thn SKA Ahli Muda K3 Min. SMA


2. Ahli K3 Konstruksi
Min. 0 Thn SKA Ahli Madya K3

B. DAFTAR PERALATAN MINIMUM

Kebutuhan peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini yaitu:

No. Nama Peralatan Kapasitas Minimum Jumlah Keterangan

1. Excavator PC 200 1 Unit Bukti Kepemilikan/Sewa

C. BAGIAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKAN

Daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakan tidak ada


D. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI

1. Daftar jenis pekerjaan utama dan identifikasi bahaya

Tingkat
No. Jenis Pekerjaan Uraian identifikasi bahaya
Risiko

1. Mobilisasi dan - Kecelakaan lalu lintas akibat > luka 12


demobilisasi Alat berat berat
8
(Excavator) - Pengaturan lalu lintas kurang baik >
luka sedang 12
- Tertimpa Alat berat > Luka berat
2. Uitzet trase saluran - Tergelincir pada saluran > luka ringan 4

3. Pasang 1 m' profil - Tergelincir pada saluran > luka ringan 6


melintang untuk galian - Terkena Alat pertukangan > luka ringan
6
tanah saluran

4. Pengadaan dan - Tergelincir pada saluran > luka ringan 6


Pemasangan Patok 1 -
6
Buah, Patok kayu - Terkena Alat pertukangan > luka ringan
(Kaso 5/7), panjang 1
m'

5. Galian Sedimen / - Alat Berat (Excavator) tergelincir > luka 16


Tanah Berlumpur berat
16
(Mekanis) - Tertabrak Excavator > luka berat
- Terkena Bucket Excavator 16

(Tingkat resiko = kekerapan x keparahan)

Dari uraian diatas diambil satu jenis jenis pekerjaan dan satu identifikasi bahaya yang
memiliki risiko paling tinggi untuk menjadi persyaratan kualifikasi sebagai berikut :

Tingkat
No. Jenis Pekerjaan Uraian identifikasi bahaya
Resiko

1. Galian Sedimen / - Alat Berat (Excavator) tergelincir > luka 16


Tanah Berlumpur berat
16
(Mekanis) - Tertabrak Excavator > luka berat
- Terkena Bucket Excavator 16
2. Penetapan risiko keselamatan kerja

Untuk paket pekerjaan ini, risiko keselamatan konstruksi yang ditetapkan dengan tingkat
Risiko sedang

D. DOKUMEN KUALIFIKASI

1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha :

a. Surat Izin Usaha Konstruksi (SIUJK) dengan kualifikasi Kecil sesuai SBU yang
dipersyaratkan diterbitkan oleh pemerintah Kab./Kota yang masih berlaku

b. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam
dan Prasarana Sumber Daya Air lainya (SI001) dengan kualifikasi usaha kecil

2. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT tahunan) tahun pajak
2019

3. - Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu empat tahun terakhir
baik dilingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman sub kontrak bagi
pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun

- Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu sepuluh tahun pada
pekerjaan irigasi, pantai atau sungai dan bangunan air lainnya

4. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan kualifikasi usaha kecil

Kendari, Februari 2021

PPK Bidang PJPA

ASDAR DARWIS, ST, M.S.P


NIP. 19800515 200604 1 035

Anda mungkin juga menyukai