Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

I DENGAN MASALAH TB MDR


DI BANGSAL ANGGREK 1 RSUD DR MOEWARDI

DISUSU OLEH :
VIVIYANA EKA NUR QULIST
202114148

PROGRAM PENDIDIKAN STUDI PROFESI NERS

FAKUTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2021
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Nn. I
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Belum bekerja
Alamat : Madiun
Nomer registrasi :0153xxxx
Dx Medis : TB
Tanggal masuk Rs : 11 November 2021
Tanggal pengkajian : 19 November 2021

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. M
Umur : 38 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat :Madiun
Hubungan : Ibu

3. Keluhan Utama
Pasein mengatakan batuk.

4. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit mengeluh Sesak napas dan batuk.
Pasien mengeluh batuk kurang lebih 4 bulan, oleh keluarga pasien dibawa ke
Rumah sakit madiun pada tanggal 04 Novemeber 2021 setelah medapatkan
pengobatan selama 7 hari dokter menyarankan Nn I untuk rujuk ke RSUD Dr
Mowardi, setelah di rontgen ternyata di paru-paru kiri Nn I terdapat cairan, dokter
menyarkan Nn I untuk rawat inap supaya mendapatkan pengobatan. Pasein di
rawat di bangsal anggrek 1 pada tanggal 11 November 2021.
2) Riwat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sudah pernah di rawat di rumah sakit 6 bulan yang lalu
dengan keluhan yang sama yaitu sesak nafas dan batuk-batuk, pasien dirawat di
rumah sakit madiun.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan di keluarganya tidak mempunyai peyakit yang sama yaitu TB,
pasien mengatakan tidak ada penyakit kelaurga yang menurun seperti hipertensi,
ISPA, asma, DM dan tidak ada mempunyai penyakit meluar seperti TBC,
hepatitis, HIV dll.
Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Tinggal Satu Rumah
: Pasien
5. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pasien mengatakan :
1) Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Pasein mengatakan tentang pentingnya kesehatan jika ada keluarga yang sakit
maka akan segera di bawa ke pelayanan kesehatan terdekat. Pasien mengatakan
dengan cara menjaga lingkungan tetap bersih dan makan 3 kali sehari disertai
buah, sayuran dan istirahat yang cukup.
2) Pola nutrisi
a) Asupan makan
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari pagi, siang, malam
habis 1 porsi demgan menu nasi, sayur, tahu, tempe. Pasien mengatakan
tidak ada pantangan atau makanan yang dihindari, kemampuan mengunyah
pasien baik, gigi lengkap dan bersih, gusi merah muda, lidah warna merah
muda, membran mukosa lembab, nafsu makan baik. Tidak ada elergi
makanab BB: 43 kg kg dan turgor kulit elastis
Selama sakit : pasien mengatakab makan 2 kali sehari pagi, makan habis ½
porsi makanan dengan makanan yang diberikan di RS. Pasien mengatakan
tidak ada pantangan makanan yang dihindaru. Kemampuan mengunyag dan
menelan pasien baik dan tidak ada kesulitan untuk menelan pasien makan
dengan sendiri tanpa bantuan keluarga. Gigi lengkap dan bersih, gusi merah
mudam lidah merah mudam membran mukosa kerin. Pasien mengatakan
hilang nafsu makan. Tidak ada alergi BB : 43 kg pasien tidak mengalami
mual muntah.
b) Asupan cairan
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum 7- 8 gelas perhari, jenis minuman
air putih dan teh.
Selama sakit : pasien mngatakan minum 6 gelas perhari, jenis minuman air
putih dan teh
3) Pola Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB sehari 1 kali dengan jumlah kurang
lebih 50 gram, karakteristik BAB lembek, tidak ada konstipasi dan diare,
warna fases kuning, bau khas fases, faktor yang mempengaruhi BAB adalah
intake makanan.
Selama sakit : pasien mengatak BAB sehari 1 kaalu dengan jumlah kurang
lebih 50 gram, karakteristik fases lembek, tidak ada konstipasi dan diare,
warna fases kuning, bau khas fases, faktor yang mempengaruhui adalah
intake makanan.
b) BAK
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAK sehari 1 kali dengan jumlah kurang
lebih 600 cc, tidak ada dorongan dan retensi, bau amoniak, warna kuning,
Faktor yang mempengaruhi BAK adalah intake cairan.
Selama sakit : pasien tidak terpasang selang kateter BAK sehari 3 kali
dengan jumlah 600 cc, warna kuning pekar, bau amoniak, tidak ada dorongan
dan retensi, faktor yang mempengaruhi BAK adalah intake cairan. Pasien
tidak terpasang kateter
4) Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur malam 7- 8 jam, pasien biasanya tidur
siang 1-2 jam. Pasien tidak menngukanan obat tidur, tidak ada faktor yang
mempengaruhi tidur.
Selama sakit : pasien mengatakan selama di rumah sakit tidur malam 8-9 jam.
Pasien tidur siang 1 jam, pasien mengatakan tidak menggunakan obat tidur, tidak
ada faktor yang mempengaruhi tidur.
5) Pola aktifitas dan latihan
a) Mobilisasi
Pasien mengatakan selama sakit aktivitas mandiri tidak dibantu keluarga
maupun orang lain, postur tegak, tidak ada tremor, tidak ada deformitas,
pasien saat di rs tidak menggunakan alat bantu.
b) Posisi
Pada saat dikaji pasien posisi pasien kadang duduk kadang kadang berbaring,
tidak ada faktor yang mempengaruhi sesak nafas
c) Ambulasi
Pasien mengatakan mampu berpindah tempat secara mandiri tetapi di bantu
keluarga atau orang lain.
6) Pola kognitif
Pasien mampu menyebutkan 7 urutan angka 1,2,3,4,5,6,7 melafalkan kata 5 huruf
a,b,c,d,e dengan dibalik e,d,c,b,a saat ini memori jauh pasien dapat mingigat
kapan tanggal lahirnya yaitu tanggal 23-12-1999.
7) Pola hubungan pasien
Pasien sebagai seorang anak selama di dirawat di RS dr Mowardi selalu ditemani
oleh orang tuanya.
8) Pola Seksual dan Reproduksi
a) Riwayat perkawinan
Pasien mengatakan belum minakah.
b) Riwat reproduksi
Pasien mengatakan belum punya anak.
c) Riwayat kehamilam
Pasien mengatakan belum pernah melahirkan.
9) Pola Konsep Diri
a) Gambaran diri
Pasien mengatakan bersyukur dengan semua anggota tubuh yang lengkap
tanpa ada kekurangan satupun
b) Identitas diri
Pasien merupakan orang yang ramah, sabar dan penampilanya terihat rapi
dan memakai pakian yang sopan
c) Peran diri
Pasien menagtakan dikeluarga berperan sebagai seorang anak dan sebagai
masyarakat dilingkungan rumahnya
d) Ideal diri
Pasien menagtakan ingin sembuh dari penyakitnya dan pulang kerumah
untuk beraktivita seperti biasa
e) Harga diri
Pasien menagtakan tidak pernah merasa minder dan malu untuk
berkomunikasi dengan orang lain dengan keadaanya sekarang.
10) Pola koping dan toleransi stress
a) Faktor yang menimbulkan sterss
Pasien mengatakan gelisah apabila batuk tidak berkurang
b) Respon untuk mengatasi penyakitnya
Pasien mengatakan selalu sabar dan berdoa
c) Akibat yang timbul dari koping yang digunakan
Pasien mengatakan lebih tenang dan bersabar
11) Pola nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit : pasien mengtakan beragama islam dan sholat 5 waktu secara rutin
Selama sakit : pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit jarang
melaksanakan sholat
6. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : lemah
2) Kesadaran : Compos Metis
3) TTV : 108/72 mmHg, RR :24 X/mnt, N: 98X/mnt, S : 36 C. SPO2 : 97
4) BB : 43 kg TB : 155 cm IMT: 17,9

7. Pemeriksaan Fisik
1) Kulit
Tidak ada kemerahan dan benjeloan, tidak ada nyeri tekan dan gatal-gatal, kulit
elastis, warna sawo matang,tidak ada perubahan rambut dan kuku
2) Kepala
Penyebaran rambut mereta, tekstur lembut,wana putih, tidak ada benjolan atau
lesi, mesochepal, muka/wajah simetris, tidak ada kelainan, ekspersi wajah
meringis kesakitan menahan nyeri
3) Mata
Posisi mata kanan dan kiri sejajar, kelopak mata sejajar, kelopak mata sama
dengan kulit sejajar, apparatud akrimalis tidak berlebihan, skelers dan
konjungtiva anemis, pupil simetris reaksi terhadap cahaya apabila terkena cahaya
pupil akan melebar.
4) Telinga
Bentuk simetris antara kanan dan kiri, ukuran sedang, tidak ada penumpukan
serum, tidak ada nyeri tekan, tidak ada brnjolan, fungsi pendengaran baik
5) Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris, mukosa hidung merah muda, tidak ada
pembengkakan, tidak ada polip.
Perkusi : tidak nyeri tekan pada sinus
6) Mulut dan tenggorokan
Bibir : warna merah parut, mukosa bibir lembab
Rongga mulut :jumlah gigi 32 buah, tidak ada karies gigi, tidak ada peradangan
gusi
Lidah : lidah bersih, warna merah muda, fingsi pengecapan bagus pasien bisa
merasakan makanan dan minuman
7) Leher
I/P : Posisi trakea terdapat berada di tengah, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
8) Paru
Inpeksi : bentuk dada simetris, RR : 24x/mntr, upaya nafas tidak maksimal, tidak
terdapat deformitas atau kelainan bentuk dada, gerekan penafasan normal, tidak
terdapat luka maupun benjolan, pasien terpasang O2 5 liter, perkembangan paru
kanan dan kiri sama, pasien tidak terpasang WSD
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspenasi dada kanan dan kiri simetris, taktil
fremitus kanan dan kiri sama saat pasien diminta mengucap sembilan-sembilan
dada kanan kiri bergetar sama
Perkusi : suara paru ronkhi
9) Payudara
Inspeksi :ukuran sedang, warna kulit sama dengan kulit sekitar, tidak ada lesi,
payudara kanan kiri simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
10) Jantung
I : terlihat pulsasi jantung pada ics 5 dan 6
P : Tidak ada nyeri tekan pada pulsasi jantung ics 5 dan 6
P : Pekak
A : suara jantung 1 dan 2 lup dup
11) Abdomen
I : kulit abdomen bersih , bentuk abdomen simetris, tidak terdapat
pembengkakakan, tidak ada bekas luka post op
A : bising usus 10x/mnt
P : bunyi abdomen tympani
P : Ada nyeri tekan di abdomen kanan
12) Genatalia
Pasien berjenis kelamin perempuan
13) Ekstremitas
5 5
5 5
Keterangan :
0 : Paralisis Sempurna
1. :Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi atau dilihat
2. : Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan
3. : Gerakan normal melawan topangan
4. : Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan
minimal
5. : Kekuatan normal gerakan penuh yang normal melawan gravitasi
dan tahanan penuh

8. Pemerikasaan penumjang
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 13,6 g/dl
Leukosit 14,1 % *
Trombosit 335 ribu/ul
Hematokrit 44%
Eritrosit 5.35 juta/ul *
MCV 82.0/um*
MCH 25.4 Pg*
MCHC 31,0 g/dl*
RDW 20,8 %
MPV 6,1 fl*
PDW 19 %*
Eosinofil 6.09 %*
Limfosit 8.39 %*
Netrofil 85,03 %*
Monosit 5,27 %

Hasil rotgen thorak


Radiologi : TB paru lama aktif lesi luas disertai mulitipel bullae, efusi pleura kiri,
CTR tak valid di ukur
9. Pengobatan
1. Nacl 20 tpm/24 jam
2. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
3. Curcuma / 8jam
4. NAC 200 mg/8 jam
5. Omz 40 mg/12 jam
6. Sulfurfat 15/8 jam
7. Ampicilin 1,5 gr/8 jam
8. Ariprazole 2,5 mg/12 jam
9. Vit B 100 mg/ 1x1 jam
10. Levofloxacin 750 mg/24 jam

10. Analisa Data


No Tgl/jam Data fokus Etiologi Problem
1. 18-11- Ds : Sekresi yang Bersihan
2021 Pasien menagtakan tertahan nafas
Jam batuk berdahak tidak
09.00 Do : efektif
- TTV :
TD : 98/66
N : 89
S : 36,3
RR:
25X/mnt,
SPO2 : 97
- Pasien tampak
kesulitan
mengeluarkan
sputum
- Suara nafas
ronchi

B. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan

C. Rencana Keperawatan
Tujuan dan
No Tgl/jam Diagnosa Intervensi Rasional TTD
Kriteria Hasil
1. 18-11- Bersihan Setelah 1. Identifikasi 1. Untuk Vvi
2010 dilakukan kemampuan menget
jalan nafas
Jam asuhan batuk ahui
09.00 tidak efektif keperawatan 2. Atur posisi batuk
selama 1x7 jam flower/semif pasien
berhubunga
diharapkan lower 2. untuk
n dengan jalan nafas 3. Ajarkan mengur
pasien bersih, fisio terapi angi
sekresi
Dengan kriteria dada. sesak
yang hasil : 4. Kolaborasi nafas
1. Sektret bisa pemberian 3. agar
tertahan
keluar mukolitik sekret
Tujuan dan
No Tgl/jam Diagnosa Intervensi Rasional TTD
Kriteria Hasil
2. Suara nafas atau keluar
pasien tida ekspektoran,  4. agar
ronchi jika perlu jalan
nafas
pasien
bersih

D. Implementasi
No Tgl/jam Diagnos Implementasi Respon TTD
a
1. 18-11- 1 Identifikasi batuk S
:pasien mengatakan Vivi
2021 pasien sekret belum bisa
09.10 keluar
O : suara nafas pasien
tampak ronchi
2 09.30 1 Memberikan posisi S : pasien mengatakan Vivi
fowler batuk
O : pasien tampak
kesulitan
mengluarkan sekret
3. 10.00 1 Mengajarkan fisio S : pasien mengatakan Vivi
terapi dada masih batu
O : sektret keluar sedikit

E. Evaluasi
No Tanggal /jam Diagnosa Evaluasi
1. 19-11-2021 1 DS :
12.00
Pasien menagtakan batuk
Do :
- TTV :
TD : 65/49
N : 107
S : 36,1
RR: 25X/mnt, SPO2 : 99
- Pasien tampak kesulitan
mengeluarkan sputum
- Suara nafas ronchi
No Tanggal /jam Diagnosa Evaluasi
A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan sekresi yang tertahan
belum teratasi
P : Intervensi dilajutkan
1. Identifikasi kemampuan batuk
2. Atur posisi flower/semiflower
3. Ajarkan fisio terapi dada.
4. Kolaborasi pemberian mukolitik
atau ekspektoran, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai