Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN JIWA

Munasih
P1337420921011

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2021
HALUSINASI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien:
- Menyendiri
- Bingung
- lambat
- kontak mata kurang
- pembicaraan lambat dan diulang ulang
2. Diagnosa keperawatan : Halusinasi
3. Tujuan keperawatan:
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya
- Pasien dapat mengenal halusinasinya
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi
therapiutik.
- Diskusikan dengan klien tentang halusinasi yang dialaminya.
- Identifikasi jenis, waktu,isi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi dan
respon klien terhadap halusinasi.
- Diskusikan dengan klien tentang apa yang dirasakan jika halusinasi dan
beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
- Ajarkan cara mengontrol halusinasi dalam jadwal rencana kegiatan harian.

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawaratan:


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi”
b. Validasi/evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
“wah pagi ini kelihatannya bapak Supriono lebih cerah sekali”
“Nama saya munasih bapak bisa panggil saya asih,saya yang merawat
bapak”
Bapak Supriono suka dipanggil siapa?”
“Pakai pak /mas”
“Saya bertugas untuk merawat bapak selama 7 jam antara jam 07.00-
13.30 WIB,jadi kalau ada sesuatu yang diperlukan atau disampaikan
silahkan menyampaikannya saat kita bertemu”
“Saya disini siap membantu bapak Supri untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi sehingga nantinya saya harapkan baapk mampu
mengenali saat suara yang tidak nyata itu datang.

C. Strategi Pelaksanaan
SP 1 : Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
pencetus, perasaan, respon
Orientasi:
“Assalamualaikum, Selamat pagi pak.. perkenalkan nama saya munasih.,
senang dipanggil asih,Nama bapak siapa? Senangnya dipanggil apa?”
“Baiklah pak S, Bagaimana keadaan hari ini ? Apakah semalam bisa tidur?”
“Pak S , bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara yang
mengganggu bapak dan cara mengontrol suara-suara tersebut, Apakah
bersedia? “Berapa lama mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
mau berbincang-bincang dimana? baiklah kita akan berbincang-bincang
disini”
Kerja:
“Apakah pak S mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan
oleh suara yang didengar? Apakah pak S mendengarnya terus menerus atau
sewaktu- waktu?”
“Kapan yang paling sering mendengar suara itu? Berapa kali dalam sehari Pak
mendengarnya? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu
sendiri?” “Apa yang di rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana
perasaan bapak ketika mendengar suara tersebut? Kemudian apa yang
lakukan? Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?”
“Baiklah, apa yang alami itu namanya Halusinasi. Ada empat cara untuk
mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan
melakukan aktifitas.” “Hari ini, Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama
dahulu, yaitu dengan menghardik, apakah bersedia?”
“Bagaimana kalau kita mulai ya. Saya akan mempraktekan dahulu, baru bapak
mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini, jika suara itu
muncul katakan dengan keras “ pergi...pergi saya tidak mau dengar.. kamu
suara palsu” sambil menutup kedua telinga, seperti ini ya. Coba sekarang
ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi.”
“Wah bagus sekali, sudah bisa mempraktekkan.”

Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak S setelah kita kita bercakap-cakap?”
“Baiklah , Jika suara itu masih terdengar menganggu, seperti yang telah kita
pelajari bila suara-suara itu muncul bapak bisa mengatakan “ pergi-pergi saya
tidak mau dengar kamu suara palsu”
“Bapak lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan latihan itu
selama 3 kali sehari yaitu jam 08:00, 14:00 dan jam 20:00 atau disaat
mendengar suara tersebut. cara mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai
dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya. Jika bapak
melakukanya secara mandiri maka menuliskan di kolom M, jika
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka buat di
kolom B, Jika tidak melakukanya maka tulis di kolom T. apakah bisa
mengerti?”
“Baiklah, Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara yang
kedua yaitu dengan minum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul,
apakah bersedia? Jam berapa? Bagaimana kalau jam 09:00? dimana kita
berbincang-bincang?
Baiklah besok saya akan kesini jam 09:00 ya. Saya permisi ya .
Assalamualaikum wr.wb”

SP 2 : Enam benar minum obat


Orientasi
“Assalamualaikum, bapak S masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan
hari ini? Apakah masih masih mendengar suara yang menyuruh bekerja?
Apakah telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?”
“Apakah dengan menghardik suara-suara yang medengar berkurang?
Sekarang coba praktekkan pada saya bagaimana melakukannya. Bagus sekali
pak.”
“Coba kita lihat jadwal kegiatan hariannya ya, bapak belum bisa melakukan
kegiatan menghardik secara mandiri. “Baiklah, sesuai janji kita kemaren hari
ini kita akan latihan cara yang kedua dari empat mengendalikan suara-suara
yang muncul yaitu cara minum obat yang benar, apakah bersedia?”
“Berapa lama mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit? mau
berbincang-bincang dimana?”

Kerja
“Apakah sudah dapat obat dari rumah sakit? Jika sudah perlu meminum obat
ini secara teratur agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak.
Obatnya ada tiga macam, yang warnanya kuning namnya resperidone minum
2 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah dan mondar
mandirnya, yang warnanya putih namanya Trihexyphenidyl minum 2 kali
sehari supaya rileks dan tidak kaku, yang warnanya putih kecil lorazepam
gunanya untuk membantu bisa rilex dan tidur nyenyak. Jadwal minumnya
yaitu jam 7 pagi, dan jam 7 malam dan jam 20.00wib. Bila bapak ada keluhan
tidak nyaman setelah minum obat sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas
dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan
dokter ya .”
“Sampai disini, apakah mengerti ?”
“Baiklah, kita lanjutkan ya. Sebelum meminum obat lihat dulu label yang
menempel di bungkus obat, apakah benar nama bapak S yang tertulis disitu.
Selain itu perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir
obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara
meminum obatnya. Baapk harus meminum obat secara teratur dan tidak
menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter.”
“Sekarang kita memasukan waktu meminum obat kedalam jadwal ya. Cara
mengisi jadwalnya adalah jika minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh
keluarga maka di isi dengan M artinya mandiri, jika meminum obatnya
diingatkan oleh perawat maka di isi B artinya dibantu, jika tidak meminum
obatnya maka di isi T artinya tidak melakukannya. Mengerti ? Ayo coba
ulangi kembali cara mengisi jadwal kegiatan? “

Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang obat?”
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba
sebutkan?”
“Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00, 19:00 dan jam 20.00wib
pada jadwal kegiatan. Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat
yang telah kita buat tadi ya, jangan lupa lakukan semua dengan teratur ya.”
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat manfaat minum obat
dan berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu bercakap-
cakap dengan orang lain. apakah bersedia?”
“Kira- kira jam berapa bersedia ? Dimana kita akan berbincang-bincang ?”
“Saya permisi dulu ya. Assalammualaikum wr.wb”

Anda mungkin juga menyukai