Anda di halaman 1dari 5

4.

jenis jenis bedah prepostetik

Pembedahan preprostetik jaringan lunak :

 Vestibuloplasti
Vestibuloplasti adalah tindakan bedah yang bertujuan untuk meninggikan sulkus
vestibular dengan cara melakukan reposisi mukosa, ikatan otot dan otot yang melekat
pada tulang yang dapat dilakukan baik pada maksila atau mandibular dan akan
menghasilkan sulkus vestibular yang dalam untuk menambah stabilisasi dan retensi
protesa. Vestibulum yang dangkal bias diakibatkan resorbsi tulang alveolar, perlekatan
otot terlalu tinggi dan adanya infeksi atau trauma.
Keadaan sulkus vestibular yang dangkal tidak semua dapat divestibuloplasti tetapi harus
ada dukungan tulang alveolar yang cukup untuk mereposisi n.mentalis, m. buccinatorius
dan m. milohiodeus. Ada macam-macam teknik vestibuloplasti yaitu:
- Vestibuloplasti submukosa
- Vestibuloplasti dengan cangkok kulit pada bagian bukal
- Vestibuloplasti dengan cangkok mukosa yang dapat diperoleh dari mukosa bukal atau
palatal.
 Frenektomi
Frenektomi adalah tindakan bedah untuk mengubah ikatan frenulum baik frenulum
labialis atau frenulum lingualis.
- Frenulum labialis
Pada frenulum labialis yang terlalu tinggi akan terlihat daerah yang pucat pada
saat bibir diangkat ke atas. Frenektomi pada frenulum labialis bertujuan untuk
mengubah posisi frenulum dan jika diperlukan jaringan interdental dibuang, pada
frenulum yang menyebabkan diastem sebaiknya frenektomi dilakukan sebelum
perawatan ortodonti.
Macam-macam frenektomi:
 Insisi vertical
 Cross diamond incision
 Teknik Z Plasty
- Frenulum lingualis yang terlalu pendek
Pada pemeriksaan klinis akan terlihat gerakan lidah terbatas, gangguan bicara,
gangguan penelanan, dan gangguan pengunyahan. Frenektomi frenulum lingualis
pada anak-anak dianjurkan sedini mungkin karena akan membantu proses bicara,
perkembangan rahang dan menghilangkan gangguan fungsi yang mengganggu
pasien. Sedangkan pada orang dewasa dilakukan karena adanya kebersihan mulut
yang buruk. Cara pembedahan dilakukam dengan vertical.
 Hyper mobile ridge
Jaringan hypermobile ridge dihasilkan dari resorpsi residual ridge di bawah gigi
tiruan yang sakit dengan tidak seimbang halangan. Hal ini paling sering terlihat di
bagian anterior ridge mandibula tepi pisau. Pada rahang atas anterior, ini biasanya
hasil dari hiperoklusi anterior rahang atas gigi tiruan lengkap yang menentang
gigi asli rahang bawah atau Gigi tiruan sebagian lepasan kelas I. Meskipun
penghapusan jaringan kristal yang berlebihan seperti itu hampir selalu diperlukan,
kemungkinan augmentasi tulang harus dipertimbangkan sebelum eksisi. Dalam
setiap kasus, jaringan yang sakit harus dipertahankan. Pengelolaan jaringan
hypermobile tersebut termasuk eliminasi inflamasi dengan memberikan periode
istirahat jaringan, koreksi oklusal gigi tiruan lengkap dengan catatan interoklusal
baru dan pemasangan ulang, oral yang bagus kebersihan dan kebersihan gigi
tiruan, atau dengan kesan mukostatik teknik untuk meminimalkan iritasi dari gigi
palsu. Ini juga bisa dikelola oleh koreksi bedah yang meliputi sederhana,
pemangkasan jaringan yang berlebihan tetapi tidak mengganggu jaringan yang
sakit, bedah listrik, diseksi subperiosteal.
Namun, refleksi mukoperiosteal harus minimal untuk mengurangi resorpsi tulang
pasca operasi.
 Exostoses and tori

Eksostosis bukal biasanya ditemukan di sisi bukal dari punggungan atas. Mereka
mengganggu adaptasi yang tepat dari fl anges dan segel perbatasan. Mereka juga
menghalangi dengan kontur flensa dan pengaturan gigi yang tepat. Mereka
dikelola dengan reduksi bedah. Torus palatinus atau palatal torus adalah
penonjolan tulang yang jinak, tumbuh perlahan, prosesus palatina dari rahang atas
dan kadang-kadang dari lempeng horizontal tulang palatine. Etiologi mereka
adalah tidak dikenal. Keturunan, trauma superfisial, maloklusi, dan respons
fungsional terhadap pengunyahan telah disarankan sebagai faktor etiologi yang
mungkin. Biasanya terdiri dari tulang kortikal. Beberapa mungkin juga
mengandung tulang cancellous. Itu Operasi pengangkatan torus palatina
diindikasikan dalam kasus mukosa di atasnya yang mengalami trauma, torus terisi
penuh kubah palatal dan meluas ke langit-langit lunak di luar area pasca
bendungan atau adanya undercut tulang yang dalam atau gangguan dengan bicara
dan deglutition dan psikologis penyebab.
Torus mandibularis atau torus mandibular adalah eksostosis yang biasanya terjadi
bilateral pada permukaan medial tubuh dan prosesus alveolar mandibula. Mereka
umumnya
terletak di daerah kaninus-premolar tetapi juga ditemukan sebagai beberapa nodul
tulang memanjang dari gigi seri ke daerah molar. Etiologi tori mandibula tidak
diketahui, tetapi mereka dianggap oleh beberapa orang sebagai reaksi fungsional
terhadap tekanan pengunyahan. Tori mandibula terdiri dari tulang kortikal padat
dengan jumlah minimal meduler inti. Mucoperiosteum di atasnya sangat tipis,
sebagaimana adanya pada seluruh permukaan medial mandibula. Laserasi atau
ulserasi traumatis pada mukosa tidak jarang. Tori mandibula dihilangkan (1)
ketika menjadi begitu besar menyebabkan gangguan bicara atau kesulitan makan,
(2) ketika mukosa penutup mengalami ulserasi akibat trauma dan gagal untuk
menyembuhkan, dan (3) untuk memfasilitasi pembangunan gigi tiruan sebagian
dan lengkap yang dapat dilepas.

Pembedahan preprostetik jaringan keras :


 Alveoplasti
Alveoplasti adalah prosedur bedah yang biasanya dilakukan untuk mempersiapkan
linggir alveolar karena adanya bentuk yang tidak teratur pada tulang alveolar berkisar
dari satu gigi sampai seluruh gigi dalam rahang. Alveoplasti dapat dilakukan segera
sesudah pencabutan atau dilakukan tersendiri sebagai prosedur korektif yang dilakukan
kemudian.
- Alveoplasti sederhana atau alveoplasti primer
Tindakan ini dilakukan bersamaan dengan pencabutan gigi setelah pencabutan
gigi sebaiknya dilakukan penekanan pada tulang alveolar soket gigi yang dicabut.
Apabila setelah penekanan masih terdapat bentuk yang tidak teratur pada tulang
alveolar pertimbangkan untuk melakukan alveoplasti. Pertama buay flap
mukoperiosteal cutting forcep, atau keduanya. Setelah itu dihaluskan dengan bone
file. Setelah bentuk tulang alveolar baik dilakukan penutupan luka dengan
penjahitan. Selain dengan cara rekonturing apabila diperlukan dapat disertai
dengan tindakan alveoplasti interseptal yaitu pembuangan tulang interseptal hal
ini dilakukan biasanya pada pencabutan multiple.
- Alveoplasti sekunder
Linggir alveolar mungkin membutuhkan rekonturing beberapa lama setelah
pencabutan gigi akibat adanya bentuk yang tidak teratur. Prmbedahan dapat
dilakukan dengan membuat flap mukoperiosteal dan bentuk yang tidak teratur
dihaluskan dengan bor, bonw cutting, forcep, dan bone file. Setelah halus, luka
bedah di tutup dengan penjahitan.
 Augmentasi alveolar
Pada keadaan resorbsi tulang yang hebat. Diperlukan tindakan bedah yang lebih sulit
dengan tujuan menambah besar dan lebar tulang rahang, menambah kekuatan rahang,
memperbaiki jaringan pendukung gigi tiruan. Ada beberapa cara untuk menambah
ketinggian linggir akveolar:
- Dengan cangkok tulang autogenus, tulang dapat diperoleh dari tulang iliaka atau
costae
- Dengan melakukan osteotomy : visor osteotomy dan sandwich osteotomy
- Penambahan dengan menggunakan hidroksilapatit
Hidroksilapatit merupakan suatu bahan aloplastik yang bersifat biokompatibel,
yang dapat digunakan untuk menambah ketinggian tulang alveolar.
 Alveolar ridge augmentasi
Membangun kembali tinggi dan lebar pasien yang contohnya mengalami atrofi rahang
menggunakan material tertentu. Yang akan dilakukan pada :
- Adanya atrofi rahang
- Adanya dimensi alveolar ridge yang tidak cukup untuk penempatan implant

Bertujuan untuk merestorasi rahang sehingga dicapai tinggi dan lebar yang optimum. Untuk
meningkatkan retensi dan stabilitas gigi tiruan, untuk menjaga hubungan antar rahang yang
cukup baik, melindungi struktur anatomis yang vital seperti nervus mentalis.

Refrensi

Riawan, L., & Kasim, A. (2018). Bedah Dento-Alveolar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai