Etiologi dari terjadinya neoplasma adalah disebabkan karena adanya mutasi pada suatu sel, dimana penyebab mutasi itu bisa dari beberapa sumber salah satunya karena radiasi. Mutasi pada DNA sel menyebabkan kemungkinan terjadinya neoplasma sehingga terdapat gangguan pada proses regulasi homeostasis sel. Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau neoplasma. Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energy digunakan untuk berkembang biak. Pertumbuhan tak terkontrol yang seringnya terjadi dengan cepat itu dapat mengarah ke pertumbuhan jinak (benign) maupun ganas (malignan atau kanker). Mutasi DNA dapat terjadi spontan atau diinduksi oleh pengaruh lingkungan. Sebagai tambahan, kanker sering menunjukkan perubahan epigenetik, seperti peningkatan metilasi DNA fokal dan perubahan modifikasi histon, yang mungkin berasal dari mutasi yang didapat pada gen yang mengatur modifikasi tersebut. Perubahan genetic dan epigenetic ini akan mengubah ekspresi atau fungsi gen kunci yang mengatur proses mendasar pada sel, misalnya pertumbuhan, pertahanan, dan penuaan (senescence).Perubahan genetik ini dapat bersifat herediter, diturunkan ke sel anak saat pembelahan sel. Akibatnya, sel yang membawa perubahan ini tunduk pada seleksi Darwin dimana sel yang mengandung mutasi akan lebih mudah tumbuh dan lebih tahan, yang akan mengalahkan sel lain sehingga akan mendominasi populasi sel.
Terdapat beberapa factor predisposisi terjadinya neoplasma :
1. Usia Frekuensi kanker meningkat seiringg pertambahan usia. Akibat kanker pada usia antara 55 tahun dan 75 tahun angka ini menurun bersama dengan jumlah piopulasinya, setelah usia 75 tahun. Peningkatan insiden seiring usia mungkin dapat dijelaskan dengan terjadinya akumulasi mutasi somatic yang disebabkan oleh berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang menyertai penuaan juga mungkin berperan. Kanker menyebabkan lebih dari 10% kematian pada anak-anak berusia 15 tahun atau kurang. Kanker mematikan yang utama pada anak-anak adalah leukemia, tumor sistem saraf pusat, limfoma, sarcoma jaringan lunak, dan sarcoma tulang. 2. Hereditas Terjadinya kanker juga dapat disebabkan karena keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat menderita kanker. Terjadinya kanker melalui keturunan ini dapat melalui dua jalur yakni autosom dominan dan autosom resesif. Sindrom kanker autosom dominan meliputi beberapa kanker di mana pewarisan (inheritans) satu gen mutan akan sangat meningkatkan risiko terbentuknya tumor. Kecenderungan tumor ini menunjukkan bahwa penurunan terjadi dengan cara pola autosom dominan. Retinoblastoma pada anak merupakancontoh paling mencolok pada kelompok ini. Sekitar 40% kasus retinoblastoma bersifat familial.Penurunan risiko kanker melalui autosom dominan disebabkan karena adanya penurunan gen suppressor yang sudah bermutasi. Sehingga pertumbuhan tumor akan menjadi cepat. Sementara ciri sekelompok kelainan autosom resesif ialah kromosom atau DNA yang tidak stabil dan terdapat banyak pada kasus kanker tertentu. Salah satu yang paling sering dipelajari ialah xeroderma pigmentosum, di mana terjadidefek pada DNA repair. 3. Karsinogen kimia Kebanyakan karsinogen kimia adalah pro karsinogen yaitu karsinogen yang memerlukan perubahan metabolis agar menjadi karsinogen aktif. Sehingga dapat menimbulkan perubahan pada DNA,RNA dan protein sel tubuh. 4. radiasi Radiasi UV berkaitan dengan terjadinya kanker terutama kanker kulit pada orang kulit putih karena pada saat radiasi UV menimbulkan dimmer yang merusak rangka fosfodiester DNA 5. virus virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik. Virus DNA dan RNA dapat menimbulkan transformasi sel. Mekanisme transformasi sel oleh virus RNA adalah setelah bergabung dengan DNA sel penjamin. Setelah menginfeksi sel, materi genetic virus RNA dapat membawa bagian materi genetic sel yang di infeksi disebut V onkogen kemudian dipindahkan ke materi genetic sel yang lain. 6. Hormone Bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis 7. Status imunologik Kemampuan organisme yang lebih tinggi untuk dapat melindungi diri dengan mekanisme imunologik terhadap sel-sel kanker yang dapat terjadi akibat transformasi sel reaksi humoral ( antibody terhadap sel tumor ) dan reaksi seluler ( sel-sel kanker dihancurkan oleh sel-sel limfoid spesifik seperti T Limfosit, B Limfosit makrofag ). 8. Factor lingkungan Faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan modifikasi, tapi tidak bersifat karsinogen ( makanan, obat-obatan, agenesis yang menginduksi hyperplasia, rangsangan menahun seperti fistel atau ulkus mungkin hanya sebagai promotor dalam patogenesis).
Refrensi :
- Robbins. Buku ajar patologi volume 1 edisi 7. 2007. EGC. Jakarta
- Chairani,rizki. 2017.Jurnal perbandingan antara neoplasma jinak dan ganas pada payudara berdasarkan pemeriksaan fisik diagnostic biopsy aspirasi jarum halus.jurnal kedokteran universitas muhammadiyah Sumatera utara. Vol 1 no 2 (2017)