Anda di halaman 1dari 3

2.

Etiologi dan factor predisposisi


Etiologi dari terjadinya neoplasma adalah disebabkan karena adanya mutasi pada
suatu sel, dimana penyebab mutasi itu bisa dari beberapa sumber salah satunya karena
radiasi. Mutasi pada DNA sel menyebabkan kemungkinan terjadinya neoplasma sehingga
terdapat gangguan pada proses regulasi homeostasis sel. Karsinogenesis akibat mutasi
materi genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan
tumor atau neoplasma. Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian
besar energy digunakan untuk berkembang biak. Pertumbuhan tak terkontrol yang
seringnya terjadi dengan cepat itu dapat mengarah ke pertumbuhan jinak (benign)
maupun ganas (malignan atau kanker).
Mutasi DNA dapat terjadi spontan atau diinduksi oleh pengaruh lingkungan.
Sebagai tambahan, kanker sering menunjukkan perubahan epigenetik, seperti
peningkatan metilasi DNA fokal dan perubahan modifikasi histon, yang mungkin berasal
dari mutasi yang didapat pada gen yang mengatur modifikasi tersebut. Perubahan genetic
dan epigenetic ini akan mengubah ekspresi atau fungsi gen kunci yang mengatur proses
mendasar pada sel, misalnya pertumbuhan, pertahanan, dan penuaan
(senescence).Perubahan genetik ini dapat bersifat herediter, diturunkan ke sel anak saat
pembelahan sel. Akibatnya, sel yang membawa perubahan ini tunduk pada seleksi
Darwin dimana sel yang mengandung mutasi akan lebih mudah tumbuh dan lebih tahan,
yang akan mengalahkan sel lain sehingga akan mendominasi populasi sel.

Terdapat beberapa factor predisposisi terjadinya neoplasma :


1. Usia
Frekuensi kanker meningkat seiringg pertambahan usia. Akibat kanker pada usia
antara 55 tahun dan 75 tahun angka ini menurun bersama dengan jumlah
piopulasinya, setelah usia 75 tahun. Peningkatan insiden seiring usia mungkin dapat
dijelaskan dengan terjadinya akumulasi mutasi somatic yang disebabkan oleh
berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang menyertai
penuaan juga mungkin berperan.
Kanker menyebabkan lebih dari 10% kematian pada anak-anak berusia 15 tahun atau
kurang. Kanker mematikan yang utama pada anak-anak adalah leukemia, tumor
sistem saraf pusat, limfoma, sarcoma jaringan lunak, dan sarcoma tulang.
2. Hereditas
Terjadinya kanker juga dapat disebabkan karena keturunan dari orang tua yang
memiliki riwayat menderita kanker. Terjadinya kanker melalui keturunan ini dapat
melalui dua jalur yakni autosom dominan dan autosom resesif. Sindrom kanker
autosom dominan meliputi beberapa kanker di mana pewarisan (inheritans) satu gen
mutan akan sangat meningkatkan risiko terbentuknya tumor. Kecenderungan tumor
ini menunjukkan bahwa penurunan terjadi dengan cara pola autosom dominan.
Retinoblastoma pada anak merupakancontoh paling mencolok pada kelompok ini.
Sekitar 40% kasus retinoblastoma bersifat familial.Penurunan risiko kanker melalui
autosom dominan disebabkan karena adanya penurunan gen suppressor yang sudah
bermutasi. Sehingga pertumbuhan tumor akan menjadi cepat. Sementara ciri
sekelompok kelainan autosom resesif ialah kromosom atau DNA yang tidak stabil
dan terdapat banyak pada kasus kanker tertentu. Salah satu yang paling sering
dipelajari ialah xeroderma pigmentosum, di mana terjadidefek pada DNA repair.
3. Karsinogen kimia
Kebanyakan karsinogen kimia adalah pro karsinogen yaitu karsinogen yang
memerlukan perubahan metabolis agar menjadi karsinogen aktif. Sehingga dapat
menimbulkan perubahan pada DNA,RNA dan protein sel tubuh.
4. radiasi
Radiasi UV berkaitan dengan terjadinya kanker terutama kanker kulit pada orang
kulit putih karena pada saat radiasi UV menimbulkan dimmer yang merusak rangka
fosfodiester DNA
5. virus
virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik. Virus DNA dan RNA dapat
menimbulkan transformasi sel. Mekanisme transformasi sel oleh virus RNA adalah
setelah bergabung dengan DNA sel penjamin. Setelah menginfeksi sel, materi genetic
virus RNA dapat membawa bagian materi genetic sel yang di infeksi disebut V
onkogen kemudian dipindahkan ke materi genetic sel yang lain.
6. Hormone
Bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis
7. Status imunologik
Kemampuan organisme yang lebih tinggi untuk dapat melindungi diri dengan
mekanisme imunologik terhadap sel-sel kanker yang dapat terjadi akibat transformasi
sel        reaksi humoral ( antibody terhadap sel tumor ) dan reaksi seluler ( sel-sel
kanker dihancurkan oleh sel-sel limfoid spesifik seperti T Limfosit, B Limfosit
makrofag ). 
8. Factor lingkungan
Faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan modifikasi, tapi tidak bersifat
karsinogen ( makanan, obat-obatan, agenesis yang menginduksi hyperplasia,
rangsangan menahun seperti fistel atau ulkus mungkin hanya sebagai promotor dalam
patogenesis).

Refrensi :

- Robbins. Buku ajar patologi volume 1 edisi 7. 2007. EGC. Jakarta


- Chairani,rizki. 2017.Jurnal perbandingan antara neoplasma jinak dan ganas pada
payudara berdasarkan pemeriksaan fisik diagnostic biopsy aspirasi jarum halus.jurnal
kedokteran universitas muhammadiyah Sumatera utara. Vol 1 no 2 (2017)

Anda mungkin juga menyukai