Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2016, Hal 82 – 95 Vol. 13 No.

1
ISSN : 1693-8615 EISSN : 2302-4291 Online : http://farmasiindonesia.setiabudi.ac.id/

Optimasi Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.)


Sebagai Antioksidan Dengan Metode Simplex Lattice Design

Formula Optimization of Noni Fruit Extract Gel (Morinda Citrifolia L.) As


An Antioxidant By Simplex Lattice Design Method

Dewi Ekowati, Evie Yuliaswari, Endang Sri Rejeki


Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
Jl. Letjend Sutoyo Mojosongo Surakarta 57127

________________________________________________________________________________________________________________

ABSTRAK
Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung polifenol, flavonoid, saponin yang
menunjukkan perannya sebagai antioksidan. Ekstrak buah mengkudu diformulasikan dalam
bentuk gel untuk kenyamanan dan kemudahan pemakaian topikal. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan formula sediaan gel yang paling optimum yang berkhasiat sebagai
antioksidan.
Formula gel ekstrak buah Mengkudu dilakukan optimasi dengan metode Simplex Lattice
Design (SLD) design-expert 8.0.6.1. Formula gel menggunakan basis CMC-Na (A) dan
Carbopol 940 (B) sehingga didapatkan 3 formula, yaitu F1 (100% A:0% B), F2 (50% A:50% B),
F3 (0% A:100% B) lalu dioptimasi berdasarkan sifat fisik viskositas, daya lekat, daya sebar, dan
pergeseran viskositas. Gel optimum diuji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode
DPPH. Aktivitas antioksidan dihitung dengan menentukan  maksimum dan operating time
sehingga didapat nilai IC50 melalui analisa probit dengan digunakan vitamin C sebagai
pembandingnya.
Hasil penelitian diperoleh Formula optimum Gel yaitu CMC-Na sebesar 78,92% dan
carbopol 940 sebesar 21,08% dengan nilai desirability 0,511. Hasil uji-t dari viskositas, daya
lekat, daya sebar, dan pergeseran viskositas menunjukkan tidak ada beda signifikan antara
berbagai Formula. Aktivitas antioksidan gel dengan nilai IC50 sebesar 92,875 ppm.

Kata kunci: gel, mengkudu, CMC-Na, Carbopol 940, SLD, antioksidan.


________________________________________________________________________________________________________________

ABSTRACT

Noni Fruit (Morinda citrifolia L.) contains polyphenols, flavonoids, saponins, which plays a
role as an antioxidant. Noni fruit extract is formulated in gel dosage form for the comfortness
and convenience of topical use. This research aims to obtain the optimum formula noni fruit gel
which effective as an antioxidant.
Gel formula was optimazed by method of Simplex Lattice Design (SLD). design-expert
8.0.6.1. Gel formula was preparated using CMC-Na base (A) and (B) Carbopol 940 so it was
obtained 3 formula, i.e. F1 (100% A:0% B), F2 (50% A:50% B), F3 (0% A:100% B) and then
was optimized based on physical properties of viscosity, adhesivity, power spread and the shift
of viscosity. The SLD's equation was used to make the gel with the response a total of physical
prop erties of the gel the most optimum. Optimum gel tested antioxidant activity by using DPPH
method. Antioxidant activity the  maximum and operating time so the IC50 values were
obtained through analysis of probit with the use of vitamin C as a comparison.
The optimum formula of noni fruit extract gel obtained by SLD method was the formula
contained CMC-Na 78,92% : carbopol 940 21,08% with the desirability value of 0,511. The t-test
results of viscosity, power latched onto, power spread and the shift of viscosity shows no
Vol. 13 No. 1 Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu ~83

significant difference. The results demonstrated the optimum gel fruit noni had antioxidant
activity with IC50 value of 92,875 ppm.
Keywords: gel, noni fruit, CMC-Na, Carbopol 940, SLD, antioxidant.
________________________________________________________________________________________________________________

PENDAHULUAN dasarnya dapat diatasi oleh antioksidan


Radikal bebas dapat menimbulkan endogen seperti enzim catalase,
berbagai penyakit seperti kanker, glutathione peroxidase, superoxide
arteriosklerosis, dan penuaan yang dismutase, dan glutathione S-
disebabkan oleh kerusakan jaringan transferase. Namun jika senyawa
karena oksidasi sehingga diperlukan radikal bebas terdapat berlebih dalam
suatu antioksidan yang mampu tubuh atau melebihi batas kemampuan
menagkap radikal bebas sehingga tidak proteksi antioksidan seluler, maka
dapat menginduksi penyakit tertentu dibutuhkan antioksidan tambahan dari
(Kikuzaki et al, 1993). Senyawa radikal luar atau antioksidan eksogen untuk
bebas dan reactive oxygen species menetralkan radikal yang terbentuk
dalam tubuh terbentuk dari proses (Reynertson, 2007).
metabolisme normal tubuh, atau dapat Mengkudu merupakan tanaman
terbentuk dari luar tubuh. Sumber obat yang cukup dikenal oleh
dalam tubuh misalnya terbentuk dari: masyarakat Indonesia. Meskipun
xanthine oxidase, mitokondria, berbau tidak enak, buah yang masak di
fagositosis, reaksi oleh besi atau logam pohon sering digunakan sebagai obat
transisi lain, pembentukan arakidonat, tradisional untuk menyembuhkan
peroksisom, inflamasi, serta olah raga. berbagai jenis penyakit. Mengkudu
Sumber dari luar tubuh terbentuk dari: diketahui mengandung vitamin-vitamin
asap rokok, polusi lingkungan, radiasi, yang berfungsi sebagai antioksidan
obat-obatan, pestisida, anestetik, seperti asam askorbat dan β-karoten.
limbah industri, ozon, serta sinar (Sjabana dan Bahalwan, 2002).
ultraviolet (Langseth, 1995). Pemakaian buah mengkudu secara
Antioksidan didefinisikan sebagai langsung sebagai antioksidan dinilai
senyawa yang dapat menghambat kurang efisien sehingga perlu dilakukan
spesies oksigen reakstif/spesies suatu pengembangan dengan
nitrogen reaktif (ROS/RNS) dan juga membuat ekstrak buah mengkudu
radikal bebas sehingga antioksidan dalam bentuk sediaan kosmetik.
dapat mencegah penyakit-penyakit Sediaan yang sering digunakan
yang berhubungan dengan radikal sebagai kosmetik topikal adalah gel
bebas. Senyawa antioksidan (Sjabana dan Bahalwan 2002). Bentuk
memegang peranan penting dalam sediaan gel cocok digunakan untuk
pertahanan tubuh terhadap pengaruh pemakaian dikulit karena dapat
buruk yang disebabkan radikal bebas. memberikan kenyamanan pemakaian,
Kerusakan oksidatif atau kerusakan mudah diaplikasikan, dan acceptable.
akibat radikal bebas dalam tubuh pada Gel dengan basis hidrofilik dan yang
84 ~ Dewi Ekowati J. Farmasi Indonesia

bersifat memperlambat proses dilakukan secara Simplex Lattice


pengeringan merupakan bahan yang Design karena teknik tersebut lebih
cocok untuk gel sehingga mampu menguntungkan dari segi biaya, waktu,
bertahan lama pada permukaan kulit dan keakuratan hasil (Sulaiman dan
(Bakker dkk., 1990). Basis hidrofilik Kurniawan 2009).
tersebut diantaranya adalah karbopol Tujuan dari penelitian ini yang
dan CMC-Na. pertama adalah untuk mendapatkan
Penggunaan CMC-Na sebagai formula optimum yang mempunyai
basis gel mempunyai keuntungan mutu fisik dan stabilitas yang teraik dari
diantaranya adalah memberikan basis carbopol 940 dan CMC-Na pada
viskositas stabil pada sediaan pembuatan gel ekstrak buah mengkudu
(Lieberman dkk., 1998). Namun, (Morinda citrifolia L.) dengan metode
penggunaan CMC-Na sebagai basis Simplex Lattice Design dan untuk
gel dapat membentuk larutan koloida menentukan aktivitas antioksidan gel
dalam air yang dapat membuat gel ekstrak buah mengkudu (Morinda
menjadi tidak jernih karena citrifolia L.) pada formula optimum
menghasilkan dispersi koloid dalam air terhadap radikal bebas DPPH (1,1
yang ditandai munculnya bintik-bintik difenil-2-pikrilhidrazil).
dalam gel (Rowe dkk., 2006).
Penambahan basis gel berupa karbopol METODOLOGI PENELITIAN
diharapkan dapat memperbaiki
Alat Penelitian
kekurangan tersebut, sehingga gel
Alat yang digunakan dalam
yang dihasilkan menjadi jernih.
penelitian ini adalah : almari pengering,
Kombinasi CMC-Na dan karbopol yang
mesin pembuat serbuk, neraca elektrik
tepat pada proporsi tertentu diharapkan
(Mettler toledo, Japan) dengan
akan menghasilkan gel yang
kapasitas 0,01-210 g, spektrofotometer
diharapkan. Salah satu metode yang
UV-VIS (Spectronic®20 GenesysTM,
dapat digunakan untuk mendapatkan
Japan), Moisture Balance (Ohaus
kombinasi karbopol dan CMC-Na yang
MB23, Germany), viscotester Rion-
menhasilkan formula optimal adalah
Japan VT 04, alat uji daya sebar dan
SLD (Simplex Lattice Design).
alat-alat gelas.
Keuntungan dari metode ini adalah
praktis dan cepat karena merupakan Bahan Penelitian
penentuan formula dengan coba-coba Bahan yang digunakan dalam
(trial and error) (Armstrong & James, penelitian ini adalah: buah mengkudu
1996; Bolton, 1997). (Morinda citrifolia L.), radikal DPPH
Optimasi digunakan untuk (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil), etanol,
memperkirakan jawaban yang tepat aquades, vitamin C. Bahan krim : CMC
sebagai fungsi dari variabel yang Na, Carbopol 940, trietanolamin,
sedang dikaji sesuai dengan respon nipagin, gliserin.
yang dihasilkan dari rancangan
percobaan yang dilakukan. Optimasi
Vol. 13 No. 1 Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu ~85

Jalannya Penelitian trietanolamin, gliserin dan nipagin.


Ekstrak mengkudu ditambahkan ke
1. Penyiapan simplisia
dalam campuran tersebut sambil
Tanaman mengkudu yang sudah di
diaduk. Rancangan formula gel ekstrak
determinasi, kemudian ditetapkan
buah mengkudu tersaji pada tabel 1.
kadar air serbuk menggunakan alat
moisture balance. Serbuk yang telah 3. Pengujian sifat fisik dan stabilitas
memenuhi persyaratan diestraksi gel
menggunakan metode maserasi Uji sifat fisik gel dilakukan dengan
dimana sampel serbuk buah mengkudu penentuan parameter daya sebar, pH,
yang telah dikeringkan ditimbang dan viskositas, sedangkan stabilitas fisik
dimasukkan ke dalam maserator dapat dilihat dari perubahan viskositas
kemudian ditambah etanol 96% dan gel selama penyimpanan satu bulan.
dibiarkan selama 5 hari dengan
4. Pengujian aktivitas antioksidan gel
sesekali dilakukan pengadukan.
Sediaan gel ekstrak mengkudu
Setelah itu dilanjutkan penyaringan
diuji aktivitas antioksidan dengan
untuk memisahkan maserat dari
metode DPPH. Gel ekstrak mengkudu
ampas. Maserat yang dihasilkan
dengan berbagai konsentrasi ditambah
kemudian diuapkan pelarutnya
radikal DPPH dan etanol 96%. Larutan
sehingga diperoleh ekstrak kental
diukur serapannya pada panjang
etanol. Ekstrak yng diperoleh dilakukan
gelombang maksimum. Dilakukan juga
uji identifikasi terhadap kandungan
pengukuran serapan kontrol yang terdiri
kimia meliputi pemeriksaan flavonoid,
atas radikal DPPH dan etanol 96%.
polifenol dan saponin.
Aktivitas antioksidan sampel ditentukan
2. Pembuatan gel ekstrak mengkudu oleh besarnya hambatan serapan
Pembuatan gel ekstrak mengkudu radikal DPPH melalui perhitungan
degan tiga kombinasi geling agent yang persentase inhibisi serapan DPPH
berbeda. CMC Na dan carbopol 940 dengan menggunakan rumus :
dikebangkan dalam air, setelah
mengembang ditambanhakn

Tabel 1. Rancangan Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu


Komposisi Bahan Formula
F I(%) F II(%) F III(%)
Ekstrak kental 10 10 10
CMC Na 2,5 1,25 0,0
Carbopol 940 0,0 1,25 2,5
Trietanilamin 0,5 0,5 0,5
Gliserin 10 10 10
Nipagin 0,2 0,2 0,2
Aqua destillata ad 100 100 100
86 ~ Dewi Ekowati J. Farmasi Indonesia

kandungan bahan organik dalam


5. Penentuan Optimasi formula
simplisia. Hasil penetapan kadar air
Optimasi formula ditentukan
serbuk buah mengkudu sebesar 4,33%
dengan metode Simplex Lattice Design
sehingga simplisia memenuhi
dengan mengunakan data repon
persyaratan kadar air.
viskositas, daya sebar, daya lekat dan
pergeseran viskositas. Hasil identifikasi kandungan kimia
ekstrak buah mengkudu.
HASIL PENELITIAN DAN Ekstrak buah mengkudu dilakukan
PEMBAHASAN identifikasi kandungan kimia untuk
memastikan adanya flavonoid,
Hasil penetapankadar air serbuk
polifenol,dan saponin dalam buah
buah mengkudu.
mengkudu.
Kadar air merupakan salah satu
Dari hasil identifikasi ini dapat
paramater kontrol kualitas serbuk
disimpulkan bahwa buah mengkudu
simplisia. Berdasarkan keputusan
mengandung flavonoid, polifenol, dan
Menteri Kesehatan RI
saponin sebagai senyawa antioksidan
No:661/MENKES/SK/VII/1994 tentang
dan ekstrak yang digunakan benar-
Obat Tradisional memberlakukan
benar ekstrak buah mengkudu.
persyaratan kadar air untuk serbuk
Penelitian yang dilakukan Rohman dkk
simplisia adalah kurang dari
(2006) menunjukkan bahwa buah
10%.Tujuan pengontrolan kadar air
mengkudu mengandung fenolik total
kurang dari 10% adalah untuk
dan flavonoid total,
mencegah pertumbuhan mikroba yang
dimungkinan dapat menguraikan

Tabel 2. Identifikasi kandungan kimia ekstrak buah mengkudu


Fase Pereaksi Hasil
Senyawa Fase gerak Pustaka Rf
diam semprot percobaan
Butanol – asam
Silika gel Aluminium
Flavonoid asetat – air (3 : Kuning Kuning 0,78
GF 254 klorida
1 : 1)
*uji Jingga/kunin
Kuning
tabung g
Metanol – asam
Silika gel Biru
Polifenol formiat 10%(95 Ferri klorida Hitamkelabu 0,62
GF 254 kehitaman
: 5)
*uji Ungu –
Hitam
tabung hitam
Silika gel Kloroform – Anisaldehid
Saponin Biru Biru 0,21
GF 254 metanol (95 : 5) asam sulfat
*uji Buih tidak Buih tidak
tabung hilang hilang
Vol. 13 No. 1 Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu ~87

kandungan fenolik total berkisar antara Viskositas dan perubahan vikositas


5,94 ± 0,08 sampai 36,52 ± 0,35 g gel ekstrak buah mengkudu
ekivalen asam galat/100gram sampel, Viskositas adalah suatu
sementara kandungan flavonoid total pernyataan tahanan dari suatu cairan
berkisar antara 1,19 ±0,02 sampai untuk mengalir, semakin tinggi
17,65 ± 0,17 g ekivalen kuersetin/100 g viskositas akan semakin besar
sampel. tahanannya. Data menunjukkan bahwa
adanya perbedaan viskositas pada tiap
Hasil pengujian sifat fisik gel
formula dikarenakan perbedaan
Organoleptis gel ekstrak buah
konsentrasi CMC-Na dan carbopol 940
mengkudu
yang terkandung pada tiap formulanya.
Hasil pengamatan organoleptis
Viskositas suatu sediaan dipengaruhi
ketiga formula memberikan karakter
beberapa faktor diantaranya, faktor
fisik relatif sama. Ketiga formula
pencampuran atau faktor pengadukan
berbentuk gel semipadat, coklat muda,
saat proses pembauatan sediaan,
tidak berbau dan mempunyai tekstur
pemilihan zat pengental dan surfaktan,
yang lembut.
proporsi fase terdispersi dan ukuran
pH gel ekstrak buah mengkudu
partikel (Ansel, 1989). Perbedaan
Pengujian pH pada gel dilakukan
viskositas akan berakibat pada
menggunakan pH meter yang telah
perbedaan daya sebar sediaan krim
dikalibrasi. Pengujian pH bertujuan
saat digunakan. Viskositas sediaan
untuk mengetahui kesesuaian pH lotion
semisolid yang cocok untuk
dengan pH kulit, berdasarkan rentang
pemencetan dari tube, dan selanjutnya
pH kulit yaitu antara 4,5 – 7,0
untuk memudahkan pemakaiannya
(Wasitaatmaja, 1990). pH sediaan
adalah sekitar 50 sampai 1000 dPa.s.
mempunyai kaitan dengan
(Langenbucher dan Lange, 2007).
kenyamanan di kulit sewaktu
Hasil uji viskositas ketiga formula
digunakan. pH sediaan tidak boleh
gel ekstra buah mengkudu, didapatkan
terlalu asam karena akan
data seperti ditampilkan pada Tabel 4.
menyebabkan iritasi. Dari hasil yang
Berdasarkan tabel 4 ketiga formula
diperoleh terlihat bahwa ketiga formula
mempunyai viskositas 50 - 1000 dPas
sediaan gel yang dihasilkan pH yang
hal ini menunjukkan ketiga formula
masuk dalam rentang4,5 -7sehingga
termasuk dalam kategori sediaan
akan memberikan rasa nyaman di kulit
semipadat yang mudah dalam
ketika diaplikasikan. Hasil uji pH
pemakaiannya.
masing-masing lotion disajikan pada
Tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji pH gel eksrak buah menkudu

Formula pH±SD gel ekstrak buah mengkudu


I 5,24±0,01
II 5,89±0,04
III 6,21±0,005
88 ~ Dewi Ekowati J. Farmasi Indonesia

Tabel 4. Hasil uji viskositas dan perubahan viskositas gel eksrak buah menkudu
Viskositas±SD (d.Pa.s) % perubahan
Formula
Hari ke 2 Hari ke 30 viskositas±SD
I 323,33±5,77 303,33±5,77 6,16±2,94
II 496,67±5,77 480,00±0,00 3,35±1,13
III 443,33±5,77 426,67±5,77 3,75±1,29

Daya sebar gel ekstrak buah tanpa perlu penekanan yang besar
mengkudu selain itu penyebaran bahan aktif pada
Daya sebar berkaitan dengan kulit lebih merata sehingga efek yang
kenyamanan pada pemakaian. Sediaan ditimbulkan bahan aktif menjadi lebih
yang memiliki daya sebar yang baik optimal (Pratama dan Zulkarnain,
sangat diharapkan pada sediaan 2015). Daya sebar menggambarkan
topikal. Menurut Garg dkk (2002), daya pemerataan hand body lotion dan
sebar sediaan semipadat berkisar pada kemampuan untuk menyebarnya saat
diameter 3 cm-5 cm. Formula diaplikasikan pada kulit. Kemudahan
FI(proporsi CMC-Na 100%) mempunyai penyebaran berkaitan dengan
daya sebar paling besar, diikuti formula kenyamanan penggunaan sediaan
FII (proporsi CMC-Na 50%, Carbopol tersebut oleh konsumen. Hasil uji daya
940 50%) dan formula FIII (proporsi sebar ketiga formula hand body lotio,
Carbopol 940 100%) yang paling kecil didapatkan data seperti ditampilkan
daya sebarnya. Formula I mempunyai pada Tabel 5.
daya sebar paling besar, hal ini sesuai
Daya lekat
dengan hasil pengujian viskositas,
Daya lekat berkaitan dengan
dimana FI mempunyai viskositas yang
kemampuan sediaan untuk menempel
paling kecil. Daya sebar berbanding
pada lapisan epidermis. Semakin besar
terbalik dengan viskositas sediaan
nilai daya lekat maka semakin besar
semipadat, semakin besar daya sebar
difusi obat karena ikatan yang terjadi
krim maka viskositasnya semakin kecil.
antara gel dengan kulit semakin lama.
Uji daya sebar dilakukan untuk
Tidak ada persyaratan khusus
mengetahui kemampuan sampel yang
mengenai daya lekat sediaan
berupa sediaan semipadat menyebar
semipadat. Daya lekat dari sediaan
pada permukaan kulit ketika
semipadat sebaiknya adalah lebih dari
diaplikasikan. Sediaan sampel dengan
1 detik (Zats & Gregory, 1996).Hasil uji
daya sebar terlalu kecil maka dalam
daya sebar ketiga formula hand body
penggunaannya diperlukan tekanan
lotio, didapatkan data seperti
yang besar untuk mengoleskan sampel
ditampilkan pada Tabel 6.
tersebut pada tempat terapi, apabila
daya sebar sampel besar maka akan
mudah dioleskan pada tempat terapi
Vol. 13 No. 1 Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu ~89

Tabel 5. Hasil daya sebar sediaan gel ekstrak buah mengkudu


Diameter penyebaran (cm)
Waktu Berat beban (g)
Formula I Formula II Formula III
49,027 3,46 2,87 2,95
99,027 3,73 3,09 3,24
Minggu
149,027 4,04 3,35 3,51
ke- 0
199,027 4,28 3,57 3,69
249,027 4,53 3,99 3,88
Rata-rata ± SD 4,01±0,43 3,37±0,43 3,45±0,37
49,027 3,61 2,98 3,16
99,027 3,70 3,28 3,39
Minggu
149,027 4,04 3,49 3,65
ke-1
199,027 4,27 3,69 3,77
249,027 4,55 4,02 3,93
Rata-rata ± SD 4,03±0,39 3,49±0,40 3,58±0,31
49,027 3,65 3,06 3,14
99,027 3,76 3,51 3,46
Minggu
149,027 4,03 3,55 3,67
ke-2
199,027 4,35 3,75 3,85
249,027 4,59 4,10 4,01
Rata-rata ± SD 4,08±0,39 3,59±0,38 3,63±0,34
49,027 3,78 2,92 3,23
99,027 3,84 3,56 3,50
Minggu
149,027 3,96 3,72 3,66
ke-3
199,027 4,32 3,84 3,89
249,027 4,58 4,13 4,05
Rata-rata ± SD 4,10±0,34 3,63±0,45 3,67±0,32
Tabel 6. Hasil daya lekat sediaan gel ekstrak buah mengkudu
Waktu pengujian Formula I (detik) Formula II (detik) Formula III (detik)
Minggu 0 111,00±5,57 307,33±2,52 179,67±5,03
Minggu 1 107,33±3,06 285,33±4,16 173,67±3,21
Minggu 2 103,67±0,58 268,67±4,04 147,67±3,51
Minggu 3 100,67±1,15 261,67±2,89 142,33±1,15

Penentuan profil sifat fisik gel buah mengkudu


Persamaan viskositas
Y = 323,33 (A) + 443,33 (B) + 453,33 (A) (B)
Keterangan :
Y = respon viskositas
(A) = proporsi CMC-Na 100%
(B) = proporsi Carbopol 940 100%
(A) (B) = proporsi CMC-Na 50%, Carbopol 940 50%
90 ~ Dewi Ekowati J. Farmasi Indonesia

Persamaan di atas memiliki nilai Persamaan di atas memiliki nilai


koefisien positif. Hal ini menunjukkan koefisien positif dan negatif. Hal ini
bahwa komponen tersebut dapat menunjukkan bahwa komponen
menaikkan viskositas. Campuran kedua tersebut dapat menaikkan atau
gelling agent (CMC-Na dan Carbopol menurunkan daya sebar. Proporsi
940) memiliki nilai koefisien yang paling CMC-Na dalam menaikkan daya sebar
tinggi, sehingga pengaruhnya paling lebih berpengaruh dibanding dengan
besar terhadap kenaikan viskositas. proporsi Carbopol 940. Nilai koefisien
Berdasarkan data tersebut diperoleh dari proporsi campuran antara CMC-Na
profil viskositas dari persamaan dan Carbopol 940 bernilai negatif
Simplex Lattice Design dengan sehingga mengakibatkan turunnya
menggunakan program Desain Expert daya sebar. Berdasarkan data tersebut
yang digambarkan pada Gambar 9. diperoleh profil daya sebar dari
Grafik di atas menunjukkan persamaan Simplex Lattice Design
bahwa proporsi dari kombinasi antara dengan menggunakan program Desain
CMC-Na dan Carbopol 940 yang Expert yang digambarkan pada
ditambahkan pada formula lebih baik Gambar 10.
dalam menaikkan viskositas Grafik menunjukkan bahwa
dibandingkan dengan penambahan proporsi dari kombinasi antara CMC-Na
masing-masing proporsi dari CMC-Na dan Carbopol 940 yang ditambahkan
dan Carbopol 940. pada formula memiliki pengaruh yang
Persamaan daya sebar paling besar dalam menurunkan daya
sebar dibandingkan dengan
penambahan masing-masing proporsi
Y = 3,73 (A) + 3,24 (B) – 1,57 (A) (B)
dari CMC-Na dan Carbopol 940.

Gambar 9. Model grafik analisis viskositas


Vol. 13 No. 1 Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu ~91

Gambar 10. Model grafik analisis daya sebar

Gambar 11. Model grafik analisis daya lekat

Gambar 12. Model grafik analisis pergeseran viskositas


92 ~ Dewi Ekowati J. Farmasi Indonesia

Persamaan daya lekat


Y = 111,00 (A) + 179,67 (B) + 876,00 (A) (B)

Persamaan pergeseran viskositas


Y = 5,68 (A) + 2,91 (B)

Persamaan di atas memiliki nilai Grafik di atas menunjukkan bahwa


koefisien positif, sehingga komponen proporsi dari CMC-Na yang
tersebut dapat menaikkan daya lekat. ditambahkan pada formula lebih besar
Campuran CMC-Na dan Carbopol 940 dalam menaikkan pergeseran
memiliki nilai koefisien yang paling viskositas dibandingkan dengan
tinggi, sehingga semakin meningkatkan penambahan proporsi dari Carbopol
daya lekatnya. Berdasarkan data 940.
tersebut diperoleh profil daya lekat dari 1. Penetapan profil formula
persamaan Simplex Lattice Design optimum
dengan menggunakan program Desain Berdasarkan program tersebut
Expert yang digambarkan pada diperoleh daerah optimum yang
Gambar 11 menunjukkan nilai desirability sebesar
Grafik di atas menunjukkan bahwa 0,511 dengan komposisi CMC-Na
proporsi dari kombinasi antara CMC-Na 1,973 dan carbopol 940 0,527. Respon
dan Carbopol 940 yang ditambahkan viskositas sebesar 420 dPas, daya
pada formula paling besar dalam sebar sebesar 3,37 cm, daya lekat
menaikkan daya lekat dibandingkan selama 271,15 detik, dan pergeseran
dengan penambahan masing-masing viskositas sebesar 5,09 %.
proporsi dari CMC-Na dan Carbopol
940. 2. Validasi profil fisik gel
Persamaan di atas memiliki nilai Hasil percobaan yang diperoleh
koefisien positif yang menunjukkan kemudian dilakukan validasi dengan
bahwa komponen tersebut dapat membandingkan hasil prediksi dengan
menaikkan pergeseran viskositas. Nilai percobaan secara statistik dengan
koefisien yang tinggi artinya memiliki menggunakan dengan melihat uji-t
pengaruh yang lebih besar terhadap sampel tunggal (t-Test).
kenaikan pergeseran viskositas. Hasil Pengujian Aktivitas
Proporsi CMC-Na memiliki nilai Antioksidan
koefisien yang lebih tinggi, sehingga Aktivitas antioksidan ditentukan
lebih menaikkan pergeseran viskositas. dengan metode penangkapan radikal
Berdasarkan data tersebut diperoleh (radical scavenging) menggunakan
profil pergeseran viskositas dari radikal DPPH. Metode DPPH
persamaan Simplex Lattice Design merupakan metode yang sederhana,
dengan menggunakan program Desain mudah, cepat, peka, akurat dan hanya
Expert yang digambarkan pada memerlukan sedikit sampel.
Gambar 13.
Vol. 13 No. 1 Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu ~93

Gambar 13. Model grafik analisis formula optimum

Tabel 7. Hasil validasi sifat fisik gel optimum


Sifat fisik gel Prediksi Percobaan Signifikansi Kesimpulan
420 450
Tidak berbeda
Viskositas 420 440 0,074
signifikan
420 430
3,37 3,26
Tidak berbeda
Daya sebar 3,37 3,32 0,572
signifikan
3,37 3,43
271,15 270
Tidak berbeda
Daya lekat 271,15 267 0,158
signifikan
271,15 263
5,09 2,22
Pergeseran Tidak berbeda
5,09 4,44 0,201
viskositas signifikan
5,09 4,44

Tabel 8. Hasil aktivitas antioksidan dari masing-masing larutan uji


Formula
Ekstrak Vitamin C Formula I Formula II Formula III
optimum
IC50(ppm) 51,999 1,852 127,614 100,462 108,418 92,875

Pengukuran aktivitas antioksidan mekanisme donasi atom hidrogen dan


dengan metode DPPH berdasarkan menyebabkan terajadinya peluruhan
pada kemampuan suatu senyawa uji warna DPPH dari ungu ke kuning yang
untuk mengurangi intensitas warna diukur pada panjang gelombang 515
radikal DPPH pada 515 nm (Prior et al., nm (Hanani dkk., 2005).
2005). Senyawa antioksidan akan Paramater yang digunakan untuk
bereaksi dengan radikal DPPH melalui menentukan aktivitas antioksidan
94 ~ Dewi Ekowati J. Farmasi Indonesia

dengan metode penagkapan radikal DAFTAR PUSTAKA


DPPH ini adalah IC50 yaitu konsentrasi
Abdul, R dan Sugeng, R., 2006,
senyawa uji yang dibutuhkan untuk
Aktivitas antioksidan, kandungan
mengurangi intensitas warna radikal
fenolik total dan kandungan
DPPH sebesar 50% (Zou et al., 2000).
flavonoid total ekstrak etil asetat
Semakin kecil nilai IC50, semakin aktif
buah mengkudu serta fraksi-
senyawa uji tersebut sebagai
fraksinya, Majalah Farmasi
antioksidan karena metode ini
Indonesia, 17(3), 136– 142
berdasarkan pengukuran absorbansi
DPPH yang tidak bereaksi dengan Ansel, H. C., 1989, Introduction to
senyawa antioksidan. Pharmaceutical Dosage Forms,
Sebagai pembanding digunakan UI-Press, Jakarta, 313.
Vitamin C yang sudah diketahui Kikuzaki, H. and Nakatani, N., 1993,
memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Antioxidant Effect of some Ginger
Jika dibandingkan dengan nilai IC50 Constituen, J. Food Sci., 8(6)
Vitamin C (1,852 ppm) maka gel 1407-1408
ekstrak buah mengkudu dari ketiga
formula mempunyai nilai IC50 yang Prior, R.L., Wu, X. and Schaich, K.,
lebih besar daripada Vitamin C yang 2005, Standardized methods for
berarti bahwa gel ekstrak buah the determination of antioxidant
mengkudu mempunyai aktivitas capacity and phenolics in foods
antioksidan yang lebih kecil and dietary supplements, J. Agric.
dibandingkan aktivitas antioksidan Food Chem,55, 2698A-J.
Vitamin C. Vitamin C merupakan Rowe R, Sheskey P, Waller P. 2006.
antioksidan yang larut dalam air. Handbook of Pharmaceutical
Data yang diperoleh dari Excipients. Edisi IV. Washington
penentuan aktivitas antioksidan krim DC: Pharmaceutical Press and
buah mengkudu dengan menggunakan American Pharmacist
metode DPPH disajikan pada Tabel 8. Association. Hlm 120-123, 301-
303, 630-631, 466-467. 794.
Kesimpulan
Sjabana, D. dan Bahalwan, R.R., 2002.
Pertama, formula optimum antara
Seri Referensi Herbal : pesona
CMC-Na dan carbopol 940 sebagai
Tradisional dan Ilmiah Buah
basis pada sediaan gel ekstrak buah
Mengkudu (Morinda citrifolia, L).
mengkudu dengan metode Simplex
Jakarta: Salemba Medika.
Lattice Design, yaitu CMC-Na :
carbopol 940 78,92% : 21,08% dengan Sulaiman. T. N. S. dan Kurniawan D.
nilai desirability 0,511. 2009. Teknologi Sediaan
Kedua, sediaan gel ekstrak buah Farmasi. Edisi Pertama.
mengkudu pada formula optimum Yogyakarta: Universitas Gadjah
mempunyai harga IC50 sebesar 92,875 Mada Press.
ppm.
Vol. 13 No. 1 Formula Gel Ekstrak Buah Mengkudu ~95

Sulaiman. T. N. S. dan Kuswahyuning


R. 2008. Teknologi dan Formulasi
Sediaan Semipadat. Yogyakarta:
Laboratorium Teknologi Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada. Hlm. 33-58, 73-79.
Supriadi, dkk. 2001. Tumbuhan Obat
Indonesia: Penggunaan dan
Khasiatnya. Jakarta: Pustaka
Populer Obor. Hlm. 7-12 ; 48.
Zou, Y., Lu, Y. And Wei,D., 2004,
Antioxidant activity of flavonoid-
rich extract of Hypericum
perforatum L in vitro, J. Agric.
Food Chem., 52, 5032-5039

Anda mungkin juga menyukai