Scenario 2
SGD IPE 4
Anggota
Ni Wayan Novita Sari Dewi (1902551004)
Made Bagus Tunicha Goranatha (1902511016)
Ni Wayan Aristia Budi Utami (1902511017)
Jennifer Louisa (1902511018)
I Putu Bagus Krisna Pramana Putra (1902511019)
Putu Risya Sadhu Putra (1902511020)
Ni Putu Suartiningsih (1902561019)
Alifa Anisa Putri (1902561021)
I Komang Trisna Angga Pradipta (1902531013)
Ida Ayu Putu Somawati (1902531015)
Ni Komang Ana Puspa Sari (1902521004)
I Gusti Ayu Rosa Mirah Firdayeni (1908551007)
Ni Putu Indah Widyantari (1908551008)
Gede Ariantika Putra (1902541043)
Gracillia Francisca Mataheny (1902561064)
2
Kasus Skenario 2
Di suatu Desa dilaksanakan kegiatan vaksinasi massal untuk COVID-19. Saat
kegiatan vaksinasi sedang dilakukan, tiba-tiba datang sekelompok masyarakat yang
berusaha menghentikan kegiatan vaksinasi tersebut dengan alasan vaksin
yang disuntikkan tidak akan meningkatkan kesehatan, tetapi malah akan
menyebabkan penyakit setelah vaksin. Petugas kesehatan mengkomunikasikan
tentang vaksinasi yang dilaksanakan kepada masyarakat.
3
Self Learning Objectives
Tujuan Belajar Umum
5
Self Learning Objectives
TUJUAN KHUSUS
6
Penyebab Penolakan Vaksin Covid-19
7
Strategi Komunikasi yang Baik saat Vaksinasi
Strategi komunikasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi pertentangan terhadap
pelayanan kesehatan vaksinasi oleh masyarakat adalah dengan melakukan komunikasi
yang dapat menyediakan dan menyampaikan informasi publik yang dibutuhkan atau
tidak diragukan agar dapat menangkal berbagai disinformasi dan hoax terkait vaksin
covid-19. Data yang baik dan berkualitas akan memenuhi kriteria tepat waktu, objektif,
relevan, dan representatif.
Selain itu, komunikasi harus bersifat informatif, edukatif, persuasif, inspiratif, dan
promotif agar stigma negatif masyarakat terhadap vaksin covid-19 berubah juga
berpengaruh terhadap tindakan penghentian kegiatan oleh masyarakat.
8
Upaya Mengatasi Masalah Penolakan Vaksinasi
memberikan edukasi tersebut dapat tetapi juga bagi masyarakat, yaitu dalam
mencapai kekebalan kelompok (herd
dirancang sedemikian rupa supaya
immunity). Herd immunity dapat terbentuk
menarik minat masyarakat, seperti
apabila sebagian besar masyarakat
dikemas dalam bentuk hiburan namun
berpartisipasi secara penuh terhadap
tetap menyampaikan pesan kesehatan
kegiatan vaksinasi
9
Masukan untuk Pemerintah
10
Pentingnya Pengetahuan Vaksin dan KIPI
Setiap tenaga kesehatan hendaknya mengetahui hal-hal mendasar mengenai vaksinasi dan
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi yang pada kasus di-interpretasikan sebagai “penyakit setelah
vaksin”. Arus informasi yang deras memerlukan filter yang kuat, tenaga kesehatan diperlukan
dalam hal ini sehingga terjadi kesetaraan pemahaman.
Vaksin merupakan produk biologis yang merangsang sistem imunitas untuk membentuk
kekebalan tubuh (antibodi) yang bertahan cukup lama untuk melawan antigen dari patogen
spesifik yang masuk dalam tubuh jika terjadi pajanan. Vaksin baik yang mengandung
mikroorganisme maupun komponen biologisnya, sudah dikendalikan agar tidak menimbulkan
kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius. Pada penerima vaksin Covid-19 dilaporkan
rata-rata terjadi KIPI ringan seperti rasa pegal pada area injeksi, demam ringan, malaise.
11
Terima
Kasih
“Tak Kenal maka Tak Kebal”
SGD IPE 4
12