Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“AQIDAH”

Dosen Pembimbing:

Zulpiadi, S.Pd.I, MA

Disusun Oleh:

Dwi Natasya Johan

Fatima Azzahra

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-IV KEPERAWATAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nikmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah pada mata kuliah "Pendidikan Agama Islam"

Makalah ini berjudul “Aqidah” yang didalamnya membahas pengertian


aqidah, dan Allah swt. itu wujud, maha esa dan maha sempurna.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya pada makalah ini,
dan kami berharap semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati saran dan kritik dari
pembaca guna peningkatan pembuatan laporan pada tugas yang lain diwaktu
mendatang.

Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................. 1
D. Manfaat ........................................................................................... 2
BAB II ISI ......................................................................................................... 3
A. Aqidah.............................................................................................. 3
B.Allah Itu Wujud................................................................................. 6
C. Allah Maha Esa ............................................................................... 3
D. Allah Maha Sempurna .................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang semputna dan diridhoi oleh Allah swt.
hanya saja kesempurnaan Islam ini hanya bisa kita rasakan dalam
kehidupan jika kita pun melaksanakannya secara sempurna. Jika kita
hanya melaksanakan Islam secara setengah-setengah, atau sebagiannya
saja, maka kita tidak akan bisa merasakan kesempurnaan islam itu
sendiri.
Kita hanya bisa merasakan sebagain saja dari kesempurnaan itu.
Dan yang lebih penting, kita hanya akan bisa menjadi muslim yang
seutuhnya jika kita masuk ke dalam islam secara keseluruhan. Jika kita
masuk kedalam Islam secara setengah-setengah, kita pun akan menjadi
muslim yang setengah-setengah.
Nabi Muhammad saw. telah bersabda ‘Telah aku tinggalkan dua
perkara, selama kalian (umat Islam) berpegang teguh, kalian tidak akan
sesat, yaitu Kitabulloh (Al-Qur’an dan Sunah Nabi (Al-Hadist))

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Aqidah?
2. Bagimana dengan Allah itu wujud?
3. Bagaimana dengan Allah itu maha esa?
4. Bagaimana dengan Allah itu maha pengasih?

C. TUJUAN

Untuk mengetahui dan memahami apa arti dari kaidah dan


mengerti maksud dari Allah itu wujud, maha esa, dan maha penyayang.

1
D. MANFAAT
Diaharapkan nantinya kita akan menjadi muslim yang seutuhnya
Menjadi muslim yang lebih taat beribadah dan bermanfaat untuk
semua serta di ridhoi dunia akhirat

2
BAB II
ISI

A. Aqidah
1. Pengertian
Menurut bahasa aqidah memiliki arti kokoh, kuat, dan erat.
Sedangkan menurut istilah aqidah merupakan keyakinan yang kokoh akan
sesuatu tanpa ada keraguan dan keyakinan hati dan pembenarannya
terhadap sesuatu. Aqidah dapat juga diartikan sebagai keimanan yang
mantap tanpa disertai keraguan dalam hati seseorang. Dalam pengertian
agama maka pengertian aqidah adalah kandungan rukun iman. Yang
mana isi rukun ima antara lain.
1. Beriman dengan Allah
2. Beriman dengan para malaikat
3. Beriman dengan kitab-kitab-Nya
4. Beriman dengan para Rasul-Nya
5. Beriman dengan hari akhir
6. Beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk

Sehingga akidah ini juga bisa diartikan dengan keimanan yang mantap
tanpa disertai keraguan di dalam hati seseorang (lihat At Tauhid lis Shaffil
Awwal Al ‘Aali hal. 9, Mujmal Ushul hal. 5)

2. Kedudukan Aqidah yang Benar.

Akidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci


diterimanya amalan. Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh Allah Ta’ala di
dalam firman-Nya:

‫صالِحًا َوال يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِه أَ َحدًا‬


َ ‫فَ َم ْن َكانَ يَرْ جُو لِقَا َء َربِّ ِه فَ ْليَ ْع َملْ َع َمال‬

3
“Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya
hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun
dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.” (QS. Al Kahfi: 110)

Allah ta’ala juga berfirman,

َ ُ‫وح َي إِلَ ْيكَ َوإِلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِكَ لَئِ ْن أَ ْش َر ْكتَ لَيَحْ بَطَ َّن َع َمل‬
َ‫ك َولَتَ ُكون ََّن ِمن‬ ِ ُ‫َولَقَ ْد أ‬
ِ َ‫ْالخ‬
َ‫اس ِرين‬

“Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang


sebelummu: Sungguh, apabila kamu berbuat syirik pasti akan terhapus
seluruh amalmu dan kamu benar-benar akan termasuk golongan orang-
orang yang merugi.” (QS. Az Zumar: 65)

Ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan


diterima apabila tercampuri dengan kesyirikan. Oleh sebab itulah para
Rasul sangat memperhatikan perbaikan akidah sebagai prioritas pertama
dakwah mereka. Inilah dakwah pertama yang diserukan oleh para Rasul
kepada kaum mereka; menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan
penyembahan kepada selain-Nya.

Aqidah Islam adalah adalah masalah masalah ilmiah yang berasal


dari Allah SWT.dan Rasul-Nya yang wajib bagi setiap umat muslim untuk
meyakininya sebagai pembenaran terhadap Allah SWT.dan Rasul.

3. Cara Memperkuat Aqidah


1. Mempelajari ilmu ilmu yang bermanfaat di antarannya adalah
membaca Al-Qur’an dan Mentadaburinnya,mempelajari nama dan sifat
Allah Ta’Ala memperhatikan keindahan agama islam ,mambaca sirah
Nabi Muuhammad SAW.dan membaca Salafush Shaleh.
2. Memperhatikan ayat-ayat Allah yang kauniyyah

4
3. Bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh,baik dengan hati, lisan,
maupun anggota tubuh lahiriyah termasuk berdakwah di jalan Allah
swt. dan menjauhi sebab-sebab yang mengurangi keimanan
4. Mengingat betapa lemahnya kita dan betapa Allah swt. maha perkasa
(QS. Al An’am : 17) yang berbunyi.
َ ‫َوإِ ْن يَ ْم َس ْسكَ هَّللا ُ بِضُرٍّ فَاَل َكا ِشفَ لَهُ إِاَّل هُ َو ۖ َوإِ ْن يَ ْم َس ْس‬
‫ك بِ َخي ٍْر فَهُ َو َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬

Artinya :
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka
tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia
mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-
tiap sesuatu.

5. Adzab Allah swt. sangatlah pedih (QS. An Nuur:63) yang berbunyi.

ُ ‫ْض ُك ْم بَ ْعضًا ۚ قَ ْد يَ ْعلَ ُم هَّللا‬ ِ ‫لَا تَجْ َعلُوا ُدعَا َء ال َّرس‬


ِ ‫ُول بَ ْينَ ُك ْم َك ُدعَا ِء بَع‬
ِ ُ‫الَّ ِذينَ يَتَ َسلَّلُونَ ِم ْن ُك ْم لِ َوا ًذا ۚ فَ ْليَحْ َذ ِر الَّ ِذينَ يُخَ الِفُونَ ع َْن أَ ْم ِر ِه أَ ْن ت‬
ٌ‫صيبَهُ ْم فِ ْتنَة‬
‫صيبَهُ ْم َع َذابٌ أَلِي ٌم‬
ِ ُ‫أَوْ ي‬

Artinya :

Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan


sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah
telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu
dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab
yang pedih.

4. Hal Yang Menyebabkan Terjadinya Penyimpangan Aqidah

5
1) Bodoh terhadap prinsip-prinsip akidah yang benar.
2) Fanatik terhadap nenek moyang meski hal atau kegiatan tersebut
termasuk kebatilan, dan meninggalkan semua ajaran yang bertentangan
dengan ajaran nenek moyang walau hal itu termasuk kebenaran (QS.
Al Baqarah : 170)
3) Mengikuti hal yang tidak berdasarkan dalil dan hadis
4) Berlebih-lebihan dalam menghormati para wali dan orang-orang saleh.
5) Lalai dalam merenungkan, memahami dan menerapkan ayat ayat alah,
baik ayat kauniyah maupun qur’aniyah.
6) Kehilangan bimbingan agama yang benar.
7) Kebanyakan media informasi dan penyiaran melalaikan tugas penting
yang mereka emban.
5. Bahaya kerusakan Aqidah
Dampak yang akan timbul apabila seseorang tidak beraqidah
1) Menjerumuskan seseorang atau jamaah ke dalam lubang kesyirikan
dan kekufuran serta pengingkarang.
2) Mengakibatkan kehinaan, keterbelakangan dan kerendahan umat
Islam sepanjang masa dan tempat.
3) Memecah-belah umat muslim
4) Jauh dari pertolongan Allah swt.
5) Masuk kedalam neraka.

B. Allah Itu Wujud

Di dalam Al-Qur’an kita akan melihat bahwa wujud Allah yang


diyakinkan kepada kita yang pertama melalui fitrah iman dan makhluk
ciptaan-Nya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
berganti malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa
yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu

6
segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi, sesungguhnya itu adalah tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (QS. Al Baqarah, 2:164).

Ayat ini merupakan ayat dimana Allah SWT menuntut akal


manusia untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi dengan segala
isinya yang sebenarnya bila akal setiap manusia mau berfikir, maka tidak
akan ada yang bisa dilakukan oleh manusia kecuali harus menyatakan
bahwa Allah adalah pencipta segalanya.

C. Allah Maha Esa


Tuhan yang Maha Esa dan Ketuhanan merupakan penghayatan
kepada Asmaul Husna dan Sifat Wajib Allah SWT.Penghayatan tersebut
untuk menimbulkan keyakinan bahwa Allah itu Esa dalam Dzat, Sifat, dan
Perbuatan-nya yang kemudian diartikan sebagai ke-Tauhid-an kepada
Allah SWT.Konsep ketauhidan tersebut merupakan realisasi dari ucapan
dua kalimat Syahadat. Firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas (112)
ayat 1-4 :

َّ ‫﴾ هَّللا ُ ال‬١﴿ ‫قُلْ هُ َو هَّللا ُ أَ َح ٌد‬


‫﴾ َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا‬٣﴿ ‫﴾ لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬٢﴿ ‫ص َم ُد‬
٤﴿ ‫﴾أَ َح ٌد‬

Artinya :“Katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepadan-Nya segala sesuatu.Dia tidak beranak dan juga
tidak diperanakkan.Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan-
Nya” (QS. Al Ikhlas (112) : 1-4).

C. Allah Maha Sempurna

7
Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang berkata: “Ash-
Shamad adalah penguasa yang maha sempurna kekuasaan-Nya, maha
mulia yang sempurna kemuliaan-Nya, maha agung yang sempurna
keagungan-Nya, maha penyantun yang sempurna sifat penyantun-Nya,
maha kaya yang sempurna kekayaan-Nya, maha perkasa yang sempurna
keperkasaan-Nya, maha mengetahui yang sempurna pengetahuan-Nya,
dan maha bijaksana yang sempurna hikmah/kebijaksanaan-Nya, Dialah
yang maha sempurna dalam semua bentuk kemuliaan dan kekuasaan,
Dialah Allah yang maha suci dan sifat-sifat ini hanyalah pantas
(diperuntukkan) bagi-Nya”. Hal ini juga terdapat dalam Qur’an surah al-
Ikhlaash:1-2 yang berbunyi

“Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah ash-Shamad


(Penguasa Yang Maha Sempurna dan bergantung kepada-Nya segala
sesuatu)”(QS al-Ikhlaash:1-2).

Dan dalam sebuah hadits yang shahih Rasululah  shallallahu ‘alaihi wa


sallam  bersabda kepada para sahabat radhiyallahu ‘anhum, “Apakah
kalian tidak mampu membaca sepertiga (dari) al-Qur’an dalam satu
malam?” Maka para sahabat radhiyallahu ‘anhum merasakan hal itu
sangat berat dan meraka berkata: Siapa di antara kami yang mampu
(melakukan) hal itu, wahai Rasulullah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “(Surat) Allah al-Wahid (Yang Maha Esa) ash-
Shamad (Penguasa Yang Maha Sempurna dan bergantung kepada-Nya
segala sesuatu) adalah (sebanding dengan) sepertiga al-Qur’an”

BAB III

8
KESIMPULAN DAN SARAN

Aqidah dapat diartikan sebagai keimanan yang mantap tanpa disertai


keraguan didalam hati. Yang mana ada beberapa hal yang dapat membuat aqidah
seseorang menyimpang dan hal tersebut dapat berdampak buruk bagi diri sendiri
orang tersebut maupun jamaah. Manusia yang beraqidah yang mantap
mempercayai bahwa Allah itu wujud, maha esa, dan maha sempurna.

Maka dari itu kita sebagai umat muslim haruslah memahami dan dapat
menerapkan aqidah yang mantap serta menghindari hal-hal yang dapat merusak
aqidah.

DAFTAR PUSTAKA

9
http://repository.ut.ac.id/4126/1/MKDU4225-M1.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195506241980101-
WAGINO_HAMID_HAMDANI/10_AQIDAH_ISLAM_.pdf

http://eprints.ums.ac.id/14412/4/03._BAB_I.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai