Anda di halaman 1dari 7

Nina Mirawati1, Pujia Siti Balkist2, Ana Setiani3 de Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika

Vol. 4 | No. 1 Juni 2021

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO


MENGGUNAKAN POWTOON DAN MOVAVI VIDEO EDITOR
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Nina Mirawati1, Pujia Siti Balkist2, Ana Setiani3


Universitas Muhammadiyah Sukabumi1, Universitas Muhammadiyah Sukabumi2, Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
Ninamirawati3@gmail.com , Pujiabalkist@ummi.ac.id2, ana.setiani.math@gmail.com3
1

ABSTRAK

Pembelajaran matematika memiliki keterbatasan ruang dan waktu. Dimana pembelajaran


matematika SMP dalam satu minggunya hanya 5 jam pelajaran dengan 1 jam pelajaran hanya 40
menit di anggap masih kurang. Selain kurangnya waktu pembelajaran, ada beberapa faktor yang
menjadi kendala dalam pembelajaran matematika, yaitu pengaruh dari faktor internal dan
eksternal. Pada faktor eksternal, misalnya pengaruh dari bahan ajar. Dengan bahan ajar yang
hanya berupa buku paket saja belumlah cukup bagi siswa untuk memahami pelajaran matematika.
Dengan alasan tersebut peneliti mencoba mengembangkan bahan ajar berbasis video dengan
harapan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu pada pembelajaran. Video pembelajaran
ini berisikan pembahasan materi, contoh soal, pembahasan cotoh soal serta latihan soal yang telah
di validasi oleh ahli materi, sehingga bahan ajar yang dikembangkan peneliti sudah dapat
mengarahkan siswa untuk berpikir kritis. Dengan adanya video pembelajaran, diharapkan siswa
dapat belajar dimana saja dan kapan saja tanpa terhalang ruang dan waktu yang membatasi
pembelajaran. Serta tujuan akhir dari pengembangan bahan ajar berbasis video ini adalah dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Kata kunci : Pembelajaran, Bahan Ajar, Video Pembelajaran, Berpikir Kritis.

ABSTRACT

Math learning has a finite amount of space and time. Where a junior high school math class
in one grade is only a five-hour lesson with an hour lesson of only 40 menutes is considered
insufficient. Apart from the lack of time for learning, there are a number of factors that are a
barrier to math study, which is the influence of internal and external factor. On external factor
such as the impact of the ingredients. Using a textbook is not enough for students to understand
math lesson. For this reason research are trying to develop video-based teaching materials in
hopes of overcoming space and time on learning. The learning video countains material
discussions, examples of problems, discussion of examples problems, it’s been valeted by a
material expert, so that the teaching materials developed by researchers can direct students to
critical thinking. With the learning video, it is expected that students can learn anywhere and any
time without the countraining of spcace and time. And the ultimate purpose of this video-based
teaching development is to increase students critical thinking ability.

Keywords : Learning, Textbook, Learning Videos, Critical Thinking.

1. PENDAHULUAN yang keempat, era revolusi yang sering


Pada saat ini Indonesia sedang disebut sebagai revolusi industri 4.0. era
dihadapkan pada era revolusi industri digital ini bukan hanya berdampak pada
94
Nina Mirawati1, Pujia Siti Balkist2, Ana Setiani3 de Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 4 | No. 1 Juni 2021

industri saja akan tetapi juga pada segala siswa dapat disebabkan oleh dua faktor,
aspek kehidupan manusia tanpa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
terkecuali pendidikan. Untuk Faktor internal merupakan faktor yang
menghadapi tantangan yang besar era berasal dari siswa itu sendiri, yang
revolusi industri 4.0 ini, maka meliputi kesehatan, minat, bakat,
pendidikan harus mengikuti perubahan. motivasi, intelegensi dan lain
Guru dituntut untuk beradaptasi dengan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal
zaman, dituntut untuk menguasai bidang merupakan faktor yang berasal dari luar
teknologi agar dapat menyesuaikan diri siswa, yang meliputi lingkungan
dengan peserta didik. Era pendidikan sekolah, lingkungan keluarga, dan
yang dipengaruhi oleh revolusi industri lingkungan masyarakat.
4.0 disebut pendidikan 4.0. Pendidikan Untuk mengatasi kondisi ini selain
4.0 ditandai dengan pemanfaatan melalui tatap muka, pembelajaran bisa
teknologi digital dalam proses dilakukan secara jarak jauh. Tujuannya
pembelajarannya. Bukan hanya untuk mengatasi keterbatasan ruang dan
menerapkan teknologi saja, guru pada waktu. Melalui media jarak jauh siswa
era globalisasi 4.0 mendapat tantangan dapat melakukan interaksi tanpa batas
untuk memerapkan 4 kompetensi yang yang bisa dilakukan setiap saat.
diharapkan dapat menunjang kebutuhan Pembelajaran tatap muka dan jarak jauh
siswa pada abad 21. Salah satunya dapat diintegrasikan sehingga
adalah Critical Thinking yang biasa menghasilkan pembelajaran yang
disebut dengan keterampilan berpikir lengkap. wahyudin (2019) mengatakan
kritis. Berpikir kritis adalah kemampuan bahwa Pembelajaran seperti ini menjadi
pemahaman masalah yang rumit, tuntutan pelaksanaan kurikulum 2013
pengkoneksian informasi satu dan yang yang sedang di integrasikan oleh
lainnya, sehingga dapat memunculkan pemerintah. Video pembelajaran
perspektif, serta menemukan solusi dari memiliki kelebihan untuk membantu
suatu permasalahan. Kompetensi siswa untuk memahami pesan yang
berpikir kritis dimaknai sebagai disampaikan dari pembelajaran secara
kemampuan penalaran, memahami serta lebih bermakna tanpa terikat oleh bahan
membuat pilihan yang rumit, memahami ajar lainnya. Purwati (2015) mengatakan
keterhubungan antar system, menyusun, bahwa dengan menggunakan media
mengungkapkan, menganalisis dan pembelajaran video cenderung lebih
menyelesaikan masalah. Gulo (2019). mudah di ingat dan dipahami, karena
wahyudin (2019) mengatakan video tidak hanya mengandalkan satu
Pembelajaran matematika memiliki indra saja. Hal ini di perkuat dengan
keterbatasan ruang dan waktu dimana hasil penelitian Mell Shilberman dalam
pembelajaran matematika SMP dalam Zaenal (2012) yang mengatakan bahwa
satu minggunya hanya 5 jam pelajaran, hasil penelitian dengan pembelajaran
dengan 1 jam pelajaran hanya 40 menit visual dapat menaikkan ingatan 14%
di anggap masih kurang. Selain menjadi 38%. Penelitian ini juga
kurangnya waktu pembelajaran, Jamal menunjukkan hingga 200% perbaikan
(2014) pada jurnal MAJU menuliskan kosa kata ketika diajarkan dengan visual.
bahwa kesulitan atau kendala belajar Bahkan waktu waktu yang diperlukan

95
Nina Mirawati1, Pujia Siti Balkist2, Ana Setiani3 de Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 4 | No. 1 Juni 2021

untuk penyampaian konsep berkurang c) Evaluation


sampai 40% untuk menambah presentasi Dapat menuliskan penyelesaian soal.
verbal. Video pembelajaran juga dapat
menjadi solusi dari pembelajaran jarak d) Inference
jauh. Dapat menarik kesimpulan secra
A. Kemampuan berpikir kritis siswa logis.
Berpikir kritis adalah kemampuan B. Media Pembelajaran
pemahaman masalah yang rumit, H. Malik dalam sumiharsono dan
pengkoneksian informasi satu dan yang hassanah (2017) mengatakan bahwa
lainnya, sehingga dapat memunculkan media belajar adalah segala sesuatu yang
perspektif, serta menemukan solusi dari dapat digunakan untuk menyalurkan
suatu permasalahan. Kompetensi pesan (bahan pelajaran), sehingga dapat
berpikir kritis dimaknai sebagai merangsang perhatian, minat, pikiran
kemampuan penalaran, memahami serta dan perasaan pembelajaran dalam
membuat pilihan yang rumit, memahami kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
keterhubungan antar system, menyusun, pembelajaran tertentu. Widodo dalam
mengungkapkan, menganalisis dan kelana dan Fadly (2019) mengatan
menyelesaikan masalah. Gulo (2019). bahwa bahan ajar merupakan
Berdasarkan hasil observasi disalah satu seperangkat alat pembelajaran yang
sekolah, siswa SMP belum terbiasa berisi materi, metode dan batasan-
dengan pembelajaran yang batasan dan cara mengevaluasi. Di
menggunakan kemampuan berpikir desain secara sistematis dan menarik
kritis. Siswa belum bisa menyelesaikan untuk mencapai tujuan yang di harapkan.
permasalahan matematika sederhana. Adapun karakteristik bahan ajar menurut
Menurut Ennis dalam Lestari dan prastowo (2013) diantaranya:
Yudhanegara (2015) kemampuan a. Memberi arahan atau petunjuk
berpikir kritis adalah kemampuan belajar untuk guru maupun siswa
berpikir penyelesaian masalah yang b. Tercantum dengan jelas kompetensi
melibatkan matematika, penalaran yang ingin dikembangkan
matematika, dan pembuktian c. Terdapat informasi pendukung
matematika. Adapun indikator berpikir d. Adanya latihan latihan soal
kritis yang akan digunakan adalah e. Tersedianya lembar kerja siswa
indikator menurut Facione dalam f. Alat evaluasi yang jelas
Hayudiani (2017) diantaranya: C. Video pembelajaran
a) Interpretation Arif S. Sadiman dalam Darmawan
Dapat menuliskan apa yang (2018:05) menyatakan bahwa video
ditanyakan soal secara jelas dan adalah media audio visual yang
tepat. menampilkan gambar dan suara. Pesan
yang disampaikan bisa berupa fakta
maupun fiktif, bisa bersifat informatif,
b) Analysis edukatif maupun intruksional. Menurut
Dapat menuliskan apa yang harus Darmawan (2018:08) video mempunyai
dilakukan dalam menyelesaikan karakteristik yang berbeda dari media
soal. lain, yaitu:

96
Nina Mirawati1, Pujia Siti Balkist2, Ana Setiani3 de Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 4 | No. 1 Juni 2021

a. Menampilkan gambar, gerak dengan Metode yang digunakan dalam


suara secara bersamaan. penelitian ini adalah penelitian dan
b. Mampu menampilkan gambar yang pengembangan (research and
tidak mungkin di bawa kedalam development). Tujuan utama dari
kelas karena terlalu besar, terlalu penelitian dan pengembangan ini adalah
kecil, terlalu abstrak, terlalu rumit mengembangkan produk berbentuk
atau terlalu jauh. video menggunakan Powtoon dan
c. Mampu mempersingkat proses. Movavi Video Editor. Penelitian dan
d. Memungkinkan adanya rekayasa pengembangan ini menggunakan 10
(animasi). tahap model pengembangan Borg and
Dalam penelitian ini, software Gall dalam Sugiono, 2016:29) yaitu: 1)
editing video yang akan digunakan Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data
adalah Powtoon dan Movavi Video 3) Desain produk 4) Validasi desain 5) Uji
Editor. Powtoon adalah web apps coba pemakaian 6) Revisi produk 7) Uji
berbasis IT yang bisa digunakan dalam coba produk 8) Revisi desain 9) Revisi
pembuatan presentasi atau video animasi produk 10) Produksi masal. Namun,
dengan mudah. Wisnarni dalam dikarenakan penulis memiliki segala
Deliviana (2017) mengatakan bahwa keterbatasan, maka penulis membatasi
powtoon dinyatakan valid sebagai media tahapan pada penelitian pengembangan
pembelajaran dan layak untuk digunakan ini menjadi 3 tahapan yaitu 1) Potensi
karena telah memenuhi keempat aspek dan masalah, 2) Mengumpulkan
media pembelajaran, aspek tersebut informasi dan 3) Desain produk.
adalah:
a. Aspek perancangan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Aspek pedagogik Penelitian ini menggunakan
c. Aspek isi metode Penelitian dan Pengembangan
d. Aspek kemudahan pnggunaan (R&D), dengan menggunakan model
Keempat aspek tersebut mendapat Brog & Gall dalam sugiono (2016) serta
nilai pada kategori baik. hanya menggunakan 5 tahap saja, yaitu
Fachrizal (2019) dalam web tahap potensi dan masalah,
infokomputer mengatakan bahwa Untuk mengumpulkan informasi, membuat
menghasilkan video yang berkualitas, desain produk, validasi oleh para ahli,
dibutuhkan software editing video. dan tahap perbaikan desain. Lima orang
Software yang dapat digunakan untuk validator dilibatkan dalam proses
editing video sangatlah beragam, validasi media serta validasi
misalnya seperti Adobe Premiere, Sony desain.validator tersebut terdiri dari tiga
Vegas, Final Cut Pro, Avid Media orang ahli bahan ajar dan dua orang ahli
Composer dan masih banyak lagi. Bagi media.
seorang pemula akan lebih Penilaian validasi pada tahapan ini
membutuhkan software editing yang menggunakan angket yang berupa
mudah di pahami serta sederhana. Salah lembar validasi materi serta lembar
satunya Movavi Video Editor. validasi media yang menggunakan
penilaian skala Likert 1 - 5. Pada angket
2. METODE PENELITIAN tersebut terdapat 23 indikator penilaian

97
Nina Mirawati1, Pujia Siti Balkist2, Ana Setiani3 de Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 4 | No. 1 Juni 2021

untuk validasi bahan ajar serta 16 yang terdiri dari satu dosen serta dua
indikator penilaian untuk validasi media. guru mata pelajaran Matematika
A. Hasil Validasi Penilaian ahli materi ini mengutakan
Hasil Validasi Ahli Materi aspek kualitas isi. Hasil dari rata-rata
Penilaian validitas bahan ajar penilaian ahli materi dapat dilihat pada
berbasis video dengan materi pokok tabel dibawah ini.
segitiga pada BAB Segitiga dan
Tabel 1
Segiempat mencakup lima bahasan
Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi
materi, yaitu 1) pengertian segitiga Validator
2)sifat-sitat segitiga 3)jenis-jenis Analisis
1 2 3
segitiga 4)ketaksamaan segitiga serta 𝑥 80 92 104
5)sudut dalam dan sudut luar segitiga. 𝑥𝑖 115 115 115
Proses validasi ini dilakukan oleh tiga 𝑝% 69,56% 80% 90,43%
𝑥̅ 79,99%
orang ahli materi, yang salah satunya
Kriteria Valid
dosen Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Nilai rata-rata pada tabel 1 menunjukan nilai
dan dua lainnya merupakan Guru SMP perpesntase hasil validasi ahli sebesar
yang masih berasal dari Daerah 79,99% dengan kriteria materi Valid untuk
digunakan.
Sukabumi. Ada 23 aspek indikator
Hasil Validasi Ahli Media
penilaian yang digunakan dalam
Penilian oleh ahli media untuk bahan
pengembangan bahan ajar ini yang
ajar matematika berbasis video
terbagi menjadi tiga aspek, terdiri dari: menggunakan Powton dan Movavi Video
aspek kelayakan materi (8 indikator), Editor pada materi Segitiga untuk siswa
aspek kelayakan pembelajaran (9 SMP kelas VII mengutamakan aspek
indikator) dan aspek kelayakan tampilan. Proses penilaian validitas
kebahasaan (5 indikator). bahan ajar berbasis video yang
Penilaian validitas dinilai dengan dikembangkan di nilai oleh dua orang
menggunakan skala 1 – 5 dengan ahli media yang merupakan dosen dari
kategori 1 (sangat kurang baik) 2 Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
(kurang baik) 3 ( cukup baik) 4 (baik) 5 Ada 16 aspek indikator penilaian yang
(sangat baik) dengan tingkat persentase digunakan dalam pengembangan bahan
kelayakan 0% > skor ≤ 36% (sangat ajar ini yang terbagi menjadi dua aspek,
kurang valid) 36% > skor ≤ 52% (kurang terdiri dari: aspek pemrograman (2
valid) 52% > skor ≤ 68% (cukup valid) indikator) dan aspek tampilan (14
68% > skor ≤ 84% (valid) dan 84% > indikator).
skor ≤ 100% (sangat valid). Berdasarkan Berdasarkan hasil Validasi dari
hasil Validasi dari ahli materi, bahan ahli media, bahan ajara yang
ajara yang dikembangkan memiliki nilai dikembangkan memiliki nilai 140 dari
276 dari 345 yang jika dipersentasekan 160 yang jika dipersentasekan mendapat
mendapat nilai 79,99%. Artinya, bahan nilai 87,50%. Artinya, bahan ajar
ajar berbasis video yang dikembangkan berbasis video yang dikembangkan
berada di kategori valid, dengan rentang berada di kategori sangat valid, dengan
nilai 68% > skor ≤ 84%. Tahapan rentang nilai 84% > skor ≤ 100%. Hasil
validasi materi melibatkan tiga validator

98
Nina Mirawati1, Pujia Siti Balkist2, Ana Setiani3 de Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 4 | No. 1 Juni 2021

rata-rata penilaian ahli media dapat dengan materi yang disajikan, tujuan
dilihat pada tabel 2 dibawah: pembelajaran harus sesuai dengan
kompetensi inti dari materi yang
Tabel 2
disajikan serta memperbaiki cara
Hasil Penilaian Oleh Ahli Media
menjelaskan atau cara menjawab dari
Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan contoh soal yang dibuat. Serta beberapa
bahwa bahan ajar yang dikembangkan revisi dari segi bahan ajar yang perlu
oleh peneliti mempunyai kriteria Sangat dilakukan adalah merevisi keserasian
Valid dengan presentase sebesar warna background video serta keseraian
87,50%. warna tulisan dan gambar terhadap
background video.
Validator
Analisis
1 2
𝑋 68 𝑋 5. DAFTAR PUSTAKA
𝑋𝑖 80 𝑋𝑖 Abdul Majid. 2016. Strategi
P% 85% P% Pembelajaran, Bandung. PT
𝑥̅ 87,50 Remaja Rosda.
Kriteria Sangat Valid Adkhar, B. I. (2016). Pengembangan
Media Video Animasi
4. KESIMPULAN Pembelajaran Berbasis Powtoon
Berdasarkan hasil pembahasan, Pada Kelas 2 Mata Pelajaran Ilmu
maka dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan Alam di SD
Labschool UNNES. Skripsi.
penerapan media pembelajaran berbasis
Semarang: Fakultas Ilmu
video menggunakan Powtoon dan Pendidikan Univ. Negeri
Movavi Video Editor terhadap Semarang.
kemampuan berpikir kritis siswa layak Andi Prastowo. (2013). Panduan
digunakan dengan hasil Validasi dari Kreatif Membuat Bahan Ajar.
ahli materi, bahan ajara yang Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
dikembangkan memiliki nilai 276 dari Darmawan, Arif. 2018. Membuat media
video pembelajaran. Diakses
345 yang jika dipersentasekan mendapat
melalui:
nilai 79,99%. Artinya, bahan ajar http://simpatik.belajar.kemendikb
berbasis video yang dikembangkan ud.go.id.Modul.
berada di kategori valid, dengan rentang Daryanto. (2010). Media pembelajaran
nilai 68% > skor ≤ 84%. peranannya sangat penting dalam
Hasil Validasi dari ahli media, mencapai tujuan pembelajaran.
Yogyakarta: gava media.
bahan ajara yang dikembangkan
Deliviana, Evi. 2017. Aplikasi powtoon
memiliki nilai 140 dari 160 yang jika sebagai media pembelajaran:
dipersentasekan mendapat nilai 87,50%. manfaat dan problematikanya.
Artinya, bahan ajar berbasis video yang Prosiding. Badan penerbit
dikembangkan berada di kategori sangat universitas negeri makasar.
valid, dengan rentang nilai 84% > skor ≤ Fachrizal, Rifki. 2019. Lima
100%. rekomendasi software editing
video yang cocok untuk pemula.
Beberapa revisi dari segi materi
Diakses melalui:
yang perlu dilakukan adalah pemberian https://infokomputer.grid.id/read/1
contoh yang harus disesuaikan dengan 21538243/lima-rekomendasi-

99
Nina Mirawati1, Pujia Siti Balkist2, Ana Setiani3 de Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 4 | No. 1 Juni 2021

software-editing-video-yang- Sudrajat. (2010). Media Animasi


cocok-untuk-pemula?page= Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Gulo, soziduhu. 2019.tantangan Cipta.
pendidikan di era revolusi 4.0. Sugiyono. 2016. Penelitian kuantitatif,
diakses melalui: kualitatif dan R&D. Bandung:
https://www.kompasiana.com/sozi alfabeta
/5cf4846995765c2937e9/tantanga Sumiharsono,Rudi dan Hisbiyatul
n-pendidikan-di-era-revolusi-4-0. Hasanah. 2017. Media
Hayudiani, Melia dkk. 2017. Identifiksi Pembelajaran. Jawa timur: CV
kemampuan berpikir kritis siswa Pustaka Abadi.
kelas X TKJ ditinjau dari Wahyudin, Heri. 2019. Pembelajaran
kemampuan awal dan jenis matematika di era revolusi industri
kelamin siswa di SMKN 1 Kamal. 4.0. diakses melalui:
Jurnal ilmiah edutic vol.4 no.1. https://radarkudus.jawapos.com/re
Jamal, Fakhrul.2014. analisis kesulitan ad/2019/04/04/129513/pembelajar
siswa dalam pelajaran matematika an-matematika-di-era-revolusi-
pada materi peluang kelas IX IPA industri-10.
SMA Muhammadiyah meulaboh Zaenal, A. (2012). Tesis. Pengembangan
johan pahlawan. Jurnal MAJU Media Video Pembelajaran IPA
vol.1 no.1. hal 18-36. tentang Kemagnetan pada kelas IX
Kelana,J.B dan D. Fadly pratama. 2019. SMPN 1 Mojowarno Jombang.
Bahan ajar IPA berbasis literasi
sains. Bandung: LEKKAS.
Kustandi, Cecep & Bambang Sutjipto. 2011.
Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia
Lestari, K. E. dan Yudhanegara, M. R.
(2015). Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung. Penerbit:
PT. Refika Aditama.
Purwati, Budi. 2015. Pengembangan
media video pembelajaran
matematika dengan model assure.
Jurnal kebijakan dan
pengembangan pendidikan. Vol.3
no.1.
Putra, Pramudya Dwi Aristya Dan
Sudarti. 2015. Real Life Video
Evaluation Dengan Sistem E-
Learning Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis
Mahasiswa. Jurnal Kependidikan,
Volume 45, Nomor 1, Mei 2015,
Halaman 76-89.
Saputri, ina eka. 2018. Media
pembelajaran berdasarkan
animasi powtoon. Diakses
melalui:https://id.scribd.com/doku
men/3080841301/makalah-
powtoon/. Makalah.

100

Anda mungkin juga menyukai