Anda di halaman 1dari 13

ANALISA ELISATEST

(Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

KELOMPOK 3
Agitha Alifia Putri (201030700084)
Agus Ikhtiar Marpaung* (201030700033)
Herul Hendrawan* (201030700017)
Siti Risdah Rosipah (201030700015)
Suci Agstiawati (201030700032)
Pengertian Metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) adalah suatu teknik biokimia


yang terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran
antibodi atau antigen dalam suatu sampel. ELISA telah digunakan sebagai alat
diagnostik dalam bidang medis, patologi tumbuhan, dan juga berbagai
bidang industri. Dalam pengertian sederhana, sejumlah antigen yang tidak
dikenal ditempelkan pada suatu permukaan, kemudian antibodi spesifik dicucikan
pada permukaan tersebut, sehingga akan berikatan dengan antigennya.
Jenis-Jenis Metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

Teknik ELISA dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

• Teknik ELISA kompetitif yang menggunakan konjugat


antigen-enzim atau konjugat antibodi-enzim, dan
• Teknik ELISA nonkompetitif yang menggunakan dua
antibodi (primer dan sekunder)
Teknik ELISA telah berkembang menjadi berbagia macam
jenis teknik.
Beberapa macam teknik ELISA yang relatif sering
digunakan, antara lain:

ELISA (Enzyme-Linked ELISA (Enzyme-Linked


01 Immunosorbent Assay)
02 Immunosorbent Assay)
Direct Indirect

ELISA (Enzyme-
03 Linked Immunosorbent
Assay) Sandwwich
01 ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
Direct

Teknik ELISA ini merupakan teknik ELISA yang paling


sederhana. Teknik ini seringkali digunakan untuk
mendeteksi dan mengukur konsentrasi antigen pada sampel
ELISA direct menggunakan suatu antibody spesifik
(monoklonal) untuk mendetaksi keberadaan antigen yang
diinginkan pada sampel yang diuji.
02 ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
Indirect

ELISA Indirect ini pada dasarnya juga merupakan


teknik ELISA yang paling sederhana,
Hanya saja dalam teknik ELISA indirect yang dideteksi
dan diukur konsentrasinya merupakan antibody. ELISA
indirect menggunakan suatu antigen spesifik
(monoklonal) serta antibody sekunder spesifik tertaut
enzim signal untuk mendeteksi keberadaan antibody
yang diinginkan pada sampel yang diuji.
03 ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
Sandwwich

Teknik ELISA jenis ini menggunakan antibody primer spesifik


untuk menangkap antigen yang diinginkan dan antibody sekunder tertaut
enzim signal untuk mendeteksi keberadaan antigen yang diinginkan.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari ELISA sandwich mirip dengan ELISA
direct, hanya saja pada ELISA sandwich, larutan antigen yang
diinginkan tidak perlu dipurifikasi. Namun, karena antigen yang
diinginkan tersebut harus dapat berinteraksi dengan antibody primer
spesifik dan antibody sekunder spesifik tertaut enzim signal, maka
teknik ELISA sandwich ini cenderung dikhususkan pada antigen
memiliki minimal 2 sisi antigenic (sisi interaksi dengan antibodi) atau
antigen yang bersifat multivalent seperti polisakarida atau protein.
Prinsip Kerja Metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

Prinsip dasar dari teknik ELISA ini secara simple dapat dijabarkan sebagai berikut:
Apabila menggunakan kit dengan pelat yang sudah dilapisi
antibodi, ELISA dimulai dengan langkah pelapisan, di mana
lapisan pertama terdiri dari antigen target atau antibodi,
diadsorpsi ke dalam pelat polistiren 96-well. Hal ini diikuti
oleh langkah pemblokiran di mana semua site yang tidak
terikat dilapisi dengan agen pemblokiran. Setelah
serangkaian pencucian, pelat diinkubasi dengan antibodi
yang terkonjugasi enzim. Serangkaian pencucian lainnya
menghilangkan semua antibodi yang tidak terikat. Substrat
Gambar 4. Prinsip sederhana ELISA kemudian ditambahkan, menghasilkan sinyal kalorimetri dan
akhirnya pelat dapat dibaca (ELISA Handbook, -).
Kelebihan dan Kekurangan ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
a) ELISA Direct
ELISA direct memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
• Immunoreaktifitas antibodi kemungkinan akan berkurang akibat bertaut dengan enzim.
• Penautan enzim signal ke setiap antibodi menghabiskan waktu dan mahal.
• Tidak memiliki fleksibilitas dalam pemilihan tautan enzim (label) dari antibodi pada percobaan yang
berbeda.
• Amplifikasi signal hanya sedikit.
• Larutan yang mengandung antigen yang diinginkan harus dimurnikan sebelum digunakan untuk uji
ELISA direct.
Sedangkan kelebihan dari ELISA direct antara lain:
• Metodologi yang cepat karena hanya menggunakan 1 jenis antibody.
• Kemungkinan terjadinya kegagalan dalam uji ELISA akibat reaksi silang dengan antibody lain
(antibody sekunder) dapat diminimalisasi.
b). ELISA Indirect
ELISA indirect memiliki kelemahan, antara lain:

membutuhkan waktu pengujian yang relative lebih lama dari pada ELISA direct karena
ELISA indirect membutuhkan 2 kali waktu inkubasi yaitu pada saat terjadi interaksi antara
antigen spesifik dengan antibody yang dinginkan dan antara antibody yang diinginkan
dengan antibody sekunder tertaut enzim signal, sedangkan pada ELISA direct hanya
membutuhkan 1 kali.

Sedangkan kelebihan dari ELISA indirect antara lain:

• Terdapat berbagai macam variasi antibody sekunder yang terjual secar komersial di pasar.
• Immunoreaktifitas dari antibody yang diinginkan (target) tidak terpengaruh oleh penautan
enzim signal ke antibody sekunder karena penautan dilakuka pada wadah berbeda.
• Tingkat sensitivitas meningkat karena setiap antibody yag diinginkan memiliki beberapa
epitop yang bisa berinteraksi dengan antibody sekunder.
c). ELISA Sendwich
Kelemahan ELISA sandwich antara lain :

Teknik ini hanya dapat diaplikasikan untuk medeteksi antigen yang bersifat
multivalent serta sulitnya mencari dua jenis antibody yang dapat berinteraksi antigen
yang sama pada sisi antigenic yang berbeda (epitopnya harus berbeda).

Kelebihan ELISA sandwich antara lain :

Kelebihan teknik ELISA sandwich ini pada dasarnya berada pada tingkat
sensitivitasnya yang relatif lebih tinggi karena antigen yang diinginkan harus dapat
berinteraksi dengan dua jenis antibody, yaitu antibody penangkap dan antibody
detector, kemampuannya menguji sampel yang tidak murni, dan mampu mengikat secara
selektif antigen yang dikehendaki.
Kesimpulan
Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) adalah suatu teknik biokimia yang
terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibodi atau antigen
dalam suatu sampel. ELISA telah digunakan sebagai alat diagnostik dalam bidang medis,
patologi tumbuhan, dan juga berbagai bidang industri. Dalam pengertian sederhana,
sejumlah antigen yang tidak dikenal ditempelkan pada suatu permukaan, kemudian antibodi
spesifik dicucikan pada permukaan tersebut, sehingga akan berikatan dengan antigennya.
Jenis-Jenis Metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) Secara umum,
teknik ELISA dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknik ELISA kompetitif yang menggunakan
konjugat antigen-enzim atau konjugat antibodi-enzim, dan teknik ELISA nonkompetitif yang
menggunakan dua antibodi (primer dan sekunder).
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai