Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pemasaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam menghubungkan

produsen dengan konsumen dan memberikan nilai tambah yang besar dalam

perekonomian. Panglaykim dan Hazil (1960) menyatakan bahwa terdapat

sembilan macam fungsi pemasaran yaitu: perencanaan, pembelian, penjualan,

transportasi, penyimpanan, standarisasi dan pengelompokan, pembiayaan,

komunikasi, dan pengurangan resiko (risk bearing). Sebagai perusahaan, tataniaga

sama pentingnya dengan kegiatan produksi karena tampa bantuan sistem

tataniaga, petani akan merugi akibat barang-barang hasil produksinya tidak dapat

dijual. Sistem distribusi pangan dari produsen ke konsumen dapat terdiri dari

beberapa rantai tataniaga (marketing channels) dimana masing-masing pelaku

pasar memberikan jasa yang berbeda. Besar keuntungan setiap pelaku tergantung

pada struktur pasar di setiap tingkatan, posisi tawar, dan efisiensi usaha masing-

masing pelaku.

Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia

bahkan makanan pokok bagi sebagian penduduk dunia. Beras merupakan

golongan biji-bijian yang dihasilkan dari tanaman padi. Hasil olahan beras berupa

nasi yang dimakan oleh sebagian besar penduduk Indonesia sebagai sumber

karbohidrat utama pada menu makanan sehari-hari yang bertujuan untuk sumber

pemberi energi.

Respons konsumen terhadap beras bermutu sangat tinggi. Agar konsumen

mendapatkan jaminan mutu beras yang ada di pasaran maka dalam perdagangan
beras harus diterapkan sistem standardisasi mutu beras. Beras harus diuji mutunya

sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) mutu beras giling pada

laboratorium uji yang terakreditasi dan dibuktikan berdasarkan sertifikat hasil uji

(Suismono,2002). Tujuan pengujian mutu beras adalah untuk melakukan

pengukuran atau identifikasi secara kuantitatif terhadap karakter fisik beras dan

menentukan klasifikasi mutu beras yang diinginkan pasar dan konsumen

(Soerjandoko,2010).

Namun terdapat kelemahan pada pengujian standar mutu beras persyaratan

kuantitatif pada parameter kadar air, benda asing dan ukuran butir yang dilakukan

di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Kelemahan pengujian pada parameter

kadar air yaitu secara pengukuran langsung, uji kadar air menggunakan metode

oven bahwa tidak efisien waktu karena membutuhkan waktu pemanasan beras

dalam oven selama 16 jam dan secara pengukuran tidak langsung, menggunakan

alat ukur kadar air beras, moisture meter yang merupakan produk impor sehingga

memiliki harga jual yang relatif mahal. Lalu kelemahan pengujian parameter

benda asing pada beras yaitu pengujian dilakukan dengan pengamatan secara

metode visual oleh mata manusia maka jika pengujian masih manual

menggunakan indera penglihatan dimungkinkan akan terjadi kesalahan penafsiran

oleh pengamat akibat dinamisnya kondisi tubuh manusia. Sedangkan kelemahan

pengujian pada parameter ukuran butir yaitu pengujian menggunakan alat rice

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat


II. METODA PRATIKUM

A. Tempat dan Waktu

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan

tempat penelitian memiliki kesesuain dengan topik yang akan di analisis, yaknik

lokasi penelitian di Desa Petapahan Jaya , Kabupaten Kampar, Riau.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer melipui hasil wawanvara dan observasi di lokasi penelitian.

Datavsekunder berasal dari study literatur, buku-buku, hasil penelitian yang

relevan, dan sebagainya.

Pengambilan data menggunakan mengikuti alur pemasaran mulai dari

petani sebagai produsen sampai ke tingkat konsumen.dari tingkat petani akan di

ketahui aliran produk dan lembaga apa saja yang terlibat dalam proses pemasaran.

C. Analisis Data

D. Konsep Opersional

1. Pemasaran pertanian adalah semua aktivitas perdaganagan yabg

mengikuti aliran barang – barang dan dan jasa secara fisik dari pusat

produksi pertanian ke pusat konsumsi pertanian.

2. Lembaga pemasaran adalah badan- badan yang menyelenggarakan

kegiatan atau fungsi-fungsi pemasaran dimana barang bergerak dari

produsen sampai ke konsumen.

3. Fungsi pemasaran adalah srangkaian aktivitas fungsional dilakukan

oleh lembaga-lembaga pemasaran , baik proses secara fisik maupun


jasa, yang ditunjukkan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen

sessuai kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan atau

penambahan bentuk, waktu, tempat, dan kepemilikan terhadap suatu

produk.

4. Efesiensi opersional adalah peningkatan efisiensi pemasaran akibat

perubahan biaya penyelengaraan fungsi pemasaran tanpa

mempengaruhi sisi outut

5. Efisiensi harga adalah pendekatan untuk melihat kemampuan sistem

pasar dalam mengalukasikan sumber daya memaksimumkan output.

6. Pilaku pasar adalah bagaimanapeserta pasar, yaitu produsen,

konsumen dan lembaga pemasaran menyesuaikan diri terhadap situasi

penjualan dan pembeli yang terjadi.

7. Marjin pemasaram adalah perbedaan antara harga yang dibayarkan

konsumen dengan yang harga yang diterima petani.

8. Rasio keuntungan dan harga , tingkat efesiensi pemasaran dapat

diukur melalui besarnya rasio ke untungan terhadap biaya pemasaran.

Penyebaran rasio keuntungan dan biaya yang semakin merata,

menunjukkan bahwa sistem pemasaran tersebut semakin efisin secara

opersional.
III. Profil, Sampel. ( Menggambarkan Tentang Pengusaha Sebagai Sampel
Secara Lengkap)
A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : Pasek
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 48 Tahun
4. Lama Pendidikan : 12 Tahun
5. Pengalaman Berusaha : Tani Padi : 20
Tahun
6. Jumlah Anggota Keluarga : 5 Orang
Jenis Pekerjaan
Lama
N Hubungan Umur Kelami
Pendidika
o Keluarga (Tahun) n Pokok Sampingan
n (Tahun)
(P/W)
A. Ayah/Ibu 48 P 10 Tani -
B Anak ke 1 22 P 12 Dagang Tani
1. Anak ke 2 17 P 11 Sekolah
2. Anak ke 3 15 W 9 Sekolah
3.
4.
5.
6.
7.
C. Anggota
Lain
1. Orang Tua 58 P 4 - -
2.
3.
B. LAHAN PERTANIAN
Luas sawah irigasi DIDAFTAR petani 8.200 m2 / 1 ha, Luas sawah
irigasi DIGARAP petani 5.700 m2/ha

Lahan Garapan bukan


Lahan Milik (m2/ha)
Jenis milik (m2/ha)
Lahan Digarap Bagi Bagi
Disewa Total Sewa Total
sendiri hasil hasil
Sawah
8.200 - - 8.200 - - -
Irigasi
Sawah
Tadah - - - - - - -
Hujan
Ladang/te
2.500 - - 2.500 - - -
gal
Perkebuna
10.000 - - 10.000 - - -
n
Pekaranga
300 - - 300 - - -
n Rumah

IV. PEMBAHASAN
A. Teknik Pengolahan
B. Alokasi Faktor Produksi Analisis Pemasaran
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai