Kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit dapat menurunkan produksi akibat bersaing
dalam pengambilan air, hara, sinar matahari, dan ruang hidup. Gulma juga dapat
menurunkan mutu produksi akibat terkontaminasi oleh bagian gulma, mengganggu
pertumbuhan tanaman, menjadi inang bagi hama, mengganggu tata guna air, dan
meningkatkan biaya pemeliharaan (Pahan,2008).
Kesimpulan : yang mana dalam suatu kegiatan perkebunan dapat terjadi penurunan
produksi yang mana itu disebabkan karena adanya pertumbuhan gulma yang
mengakibatkan persainagn,perebutan dalam pengambilan air, hara, sinar mayahari, dan
ruang hidup yang mana itu semua dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
perkebunan kelapa sawit yang menyebabkan produksi tanaman berkurang dan yang akan
berdampak pada atau bagi petani yang mana akan mengekuarkan dana untuk melakukan
pembasmian atau pemberantasan gulma tersebut.
Menurut Martin (2006)
Gulma ialah tanaman yang tumbuhnya tidak diinginkan. Gulma di suatu tempat
mungkin berguna sebagai bahan pangan, makanan ternak atau sebagai bahan obat-
obatan. Dengan demikian, suatu spesies tumbuhan tidak dapat diklasifikasikan
sebagai gulma pada semua kondisi. Namun demikian, banyak juga tumbuhan
diklasifikasikan sebagai gulma dimanapun gulma itu berada karena gulma tersebut
umum tumbuh secara teratur pada lahan tanaman budidaya (Sebayang, 2005).