Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
Sejarah peradaban manusia dari zaman kuno sampai saat ini menunjukkan manusia masih bergantung
pada linkungan sekitarnya . kebutuhan bahan makan manusia terus meningkat secara baik dari segi
kualitas dan kuantitas seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan gaya hidup,sehingga
manusia melakukan segala hal untuk memenuhi segala hidupnya.dalam upaya kebutuhan hidup
manusia memanfaatkan sumber daya alam.pengetahuan dan iptek ,namun sayangnya manusia tidak
memperhatikan ospek kesimbangan ekosistem akibatnya terjadi kerusakan lingkungan seperti erosi
,pencemaran lingkungan,kehilangan plasma nutfah dan pemanasan global.

Akibat dari kerusakan tersebut telah terjadi permasalahan di bidang pertanian seperti degradasi
kesuburan tanah,serangan hama dan penyakit, serta terjadinya pemanasan global menyebabkan sering
terjadinya kondisi iklim yang ekstrim.akibat ini telah mengakibatkan penurunan produksi lahan dan
tanaman gagal panen. Berbagai permasalahan tersebut semakin menuntut adanya berbagai teknologi
dalam upaya mendukung dalam bidang pertanian khususnya pemenuhan bahan makan umat manusia
dari dalam aspek dan kualitas.sejarah menunjukan bahwa tindakan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya khususnya bahan makanan, mengalami perkembangan dari waktu ke waktu
sampai manusia melakukan yang namanya tindak agronomi.

Tindakan agronomi manusia untuk memenuhi kebutuhan makanan, pada


awalnya hanya berburu dan mengumpulkan hasil hutan. Berbagai sumber kepurba kalaan terungkapkan
bahwa rakyat Kaisar ”Shen Nung” yang hidup 100 abad yang lalu di lembah sungai kuning, pada mulanya
hidup dari berburuhewan dan mengumpulkan buah-buahan, bebijian dan kacang-kacangan. Akantetapi
setelah rakyatnya bertambah banyak, lingkungannya tidak dapat memberikan hasil alam yang cukup
untuk mendukung kehidupan sehingga terjadilah kelaparan. Menurut cerita, Kaisar “Chen Ning”
kemudian menciptakan bajak dari kayu yang pipih untuk mengolah tanah dan rakyatnya disuruh
menanam jawawut. Itulah katanya permulaan adanya pertanian, danberalihlah kebudayaan dari Zaman
Batu lama atau Paleolitikum ke zaman Batu Baru atau Neolitikum yang ditandai oleh adanya pertanian
yang menetap. Dari zaman ke zaman, teknologi pertanian mengalami perkembangan hingga menjelma
menjadi sutau ilmu yang disebut dengan Agronomi. Ilmu agronomi berkembang pesat seiring
dengan penemuan teori dan hukum serta teknologi.Pencapaian produksi tanaman yang tinggi,
berkualitas dan lestari memerlukan dukungan pengetahuan dan IPTEKS dibidang agronomi, sehingga
pengetahuan teori dan aplikasinya di lapangan sangat diperlukan saat ini masa yang akan datang.

 Agronomi merupakan salah satu disiplin ilmu dari ilmu pertanian yang mempelajari aspek biofisik dan


biokimia yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya tanaman. Agronomi berasal dari dua
kata Yunani yaitu “agros” dan” nomos”. Agros artinya tanah atau pertanaman, sedangkan nomos
berasal dari kata “ namein” yang artinya mengelola atau manajemen. Agronomi bisa diterjemahkan
sebagai ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan tanah dan tanaman agar dari suatu genotip tanaman
tertentu dapat dihasilkan produksi bahan organikyang optimal atau bentuk tanaman yang
dikehendakidengan merekayasa interaksi faktor genetik tanaman dengan lingkungan biofisiknya, yaitu
semua komponen iklim, dan non biofisik antara lain fisiografi.Oleh karena itu agronomi adalah ilmu
terapan yang mempelajari interaksi antarlingkungan biofisik dan biokimia seperti iklim, cuaca,
lahan/tanah (termasuk mikroorganisme), topografi dan elevasi dengan tanaman, dengan tujuan
menghasilkan fenotip tanaman dari gentip tertentu sesuai dengan keinginan manusia, khususnya
penanaman.Agronomi dapat pula diartikan sebagai suatu  

ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkunganguna memperoleh produksi
yang maksimum. Dengan demikian agronomimemiliki kerangka acuan yang berisi tiga pengertian pokok
yaitu lapanganproduksi(lingkungantanaman),pengelolaan (manajemen) dan produksimaksimumSeorang
ahli agronomi harus pandai memilih gentip tanaman ataukultivar tanaman yang palingsesuai pada suatu
kondisi lingkungan fiksik tertentu sehingga diperoleh produksi paling menguntungkan.

Dalam memecahkansuatu permasalahan seorang ahli agronomi harus berpedomanpada


empat prinsip, yaitu (1)apakah penanganan secara teknik dimungkinkanatau reltif mudah, (2) apakah
produksi tanaman yang dihasilkan itu eknomismenguntungkan dilihat dari biaya produksi, (3) apakah
cara pendekatan itutidak bertentangan dengan norma-norma kemsayarakatan, dan (4)
apakahpenanganan itu tidak menurunkan produktivitas sumber daya alam sertamampu menjamin
kelestarian lingkungan hidup.Sejalandengan perkembangan semua ilmu pengetahuan ke arahspesialisasi
yang menyempit dan mendalam maka ilmu agronomi jugaberkembang menjadi dua disiplin ilmu, yaitu
ilmu tanaman(crop science) danilmu tanah (soil science). Selanjutnya kedua disiplin ilmu tersebut
berkembangmenjadi beberapa subdisiplin ilmu seperti pemuliaan tanaman, ekologitanaman, ilmu fisika
tanah, ilmu kimia tanah, ilmu kesuburan tanah, ilmugenesa dan klasifikasi tanah.Dalam proses
perkembangan ilmu agronomi,peranan biokimia, ekologi dan biometrika makin tampil ke depan.Ilmu-
ilmupenunjang ini makin terasa diperlukan untuk menerangkan hasil-hasilkuantitatif yang ditemukan
dalam penelitian ilmu agronomi.Dalamperkembangan ilmu agronomi lebih lanjut, terjadi perkembangan
bioteknologimodern berbasiskan ilmu biologi molekuler antara lain memungkinkanpersilangan
antaraspesies, tanaman transgenik dan kultur jaringan.

 Aspek agronomi meliputi tiga aspek pokok yaitua.Aspek pemuliaanHasil pemuliaan tanaman misalnya
untuk suatu varietas yang memilikiberbagai sifat unggul. Sifat unggulnya sangat tergantung kepada
tingkattindak agronomi yang dilakukan. Keunggulan varietas dapat terusdikembangkan bila subjek
agronomi dapat menguasai berbagai sifatfisiologi objeknya.b.Aspek fisiologi
tanaman Aspek fisiologi dalam bidang agronomi mencakup segenap kelakuantanaman dari taraf benih
sampai taraf panen, suatu varietas dengankelakuan dormansi tidak cocok untuk meningkatkan produksi.
Dormansibenih merupakan kelakuan fisiologis yang adakalanya menguntungkan.c.Aspek ekologi
tanaman Aspek ekologi tanaman mencakup spektrum hubungan timbal balik yangterdapat antara
tanaman dan lingkungannya serta antara kelompok-kelompok tanaman.Tanaman dalam hal ini, tidak
hanya tumbuh sebagai individu ataukelompok individu yang terisolasi. Semua tanaman berinteraksi satu
sama lain dengan lingkungan sejenisnya (tanaman yang sama), dengan tanaman lain dandengan
lingkungan fisik tempat hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai