Anda di halaman 1dari 21

ALUR PELAYANAN

VAKSINASI COVID -19


No dokumen :

S
No Revisi :
O
Tanggal Terbit : 20 Januari 2021
P
Halaman : 1/3

PUSKESMAS
Adriana T. Bety,A.Md.Keb
NAIBONAT
NIP.197304201992122001

1. Pengertian Pelayanan vaksinasi COVID-19 harus menerapkan protokol kesehatan,


meliputi pengaturan ruangan, pengaturan waktu layanan dengan
mempertimbangkan jumlah sasaran maksimal per sesi serta ketersediaan
tenaga. Pemerintah Daerah dapat membentuk tim pengawas pelaksanaan
layanan vaksinasi COVID-19 ini agar tetap berjalan sesuai dengan aturan
protokol kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas dalam
memberikan pelayanan Klinis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Naibonat Nomor : 440/ P5303140202/
UKP / 1 /2021.
4. Referensi 1. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin
dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 227);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1559);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12757/2020 Tentang Penetapan Sasaran
Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12758/2020 TENTANG Penetapan Jenis Vaksin
Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019(COVID19);
5. Prosedur 1. Ketentuan Ruangan
Ketentuan ruang pelayanan vaksinasi COVID-19 meliputi:
a) Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan sirkulasi
udara yang baik (dapat juga mendirikan tenda di lapangan
terbuka);
b) Memastikan ruang/tempat pelayanan vaksinasi bersih dengan
membersihkan sebelum dan sesudah pelayanan dengan cairan

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


disinfektan;
c) Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir
atau hand sanitizer;
d) Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman 1 – 2
meter.
e) Ruang tempat pelayanan vaksinasi hanya untuk melayani orang
sehat, apabila tidak memungkinkan ruangan terpisah maka harus
dilakukan dengan waktu/jadwal yang terpisah;
f) Sediakan tempat duduk bagi sasaran untuk menunggu sebelum
vaksinasi dan 30 menit sesudah vaksinasi dengan jarak aman antar
tempat duduk 1 – 2 meter.
g) Atur agar tempat/ruang tunggu sasaran yang sudah dan sebelum
Vaksinasi terpisah. Jika memungkinkan tempat untuk menunggu
30 menit sesudah vaksinasi di tempat terbuka.

2. Prinsip Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19


Prinsip dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yaitu:
a) Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter,
perawat atau bidan yang memiliki kompetensi.(sertifikat
vaksinasi).
b) Pelaksanaan pelayanan vaksinasi COVID-19
tidak menganggu pelayanan imunisasi rutin dan pelayanan
kesehatan lainnya;
c) Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan
sasaran sebelum dilakukan pemberian vaksinasi;
d) Menerapkan protokol kesehatan; serta

e) Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19


terutama dalam mendeteksi kasus dan analisa dampak.

6. Langkah-langkah 1. Petugas mengarahkan Sasaran menuju ke Meja 1 meja pendaftaran


untuk melakukan pendaftaran melalui aplikasi Pcare Vaksin
2. Selanjutnya petugas mengarahkan sasaran ke Meja 2 meja skreening
untuk dilakukan skreening Kesehatan dengan pengukuran tekanan
darah ,pengukuran suhu badan dan mengajukan beberapa item
pertanyaan yang ada pada aplikasi pcare,apabila sasaran tidak lolos di
Meja 2 karena alasan Kesehatan beberapa hal maka selanjutnya akan
dilakukan TUNDA sementara atau sasaran diperbolehkan pulang dan
akses Kembali ke faskes apabila kondisi Kesehatan sudah membaik
selanjutnya apabila sasaran lolos skreening DAPAT DIBERIKAN
pada Meja 2 maka petugas mengarahkan ke Meja 3
3. Petugas mengarahkan sasaran menuju ke Meja 3 meja Vaksinasi
untuk selanjutnya sasaran diberikan vaksinasi Covid -19,petugas

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


memberikan memo kepada sasaran yang selesai di vaksin dengan
menerangkan nama vaksin ,kode batch vaksin dan jam pemberian
vaksinasi.
4. Petugas mengarahkan sasaran ke Meja 4 Meja Observasi dan
dilakukan penginputan sesuai keterangan yang ada pada memo meja
ke 3,sasaran diminta menunggu 30 menit di meja 4 untuk dilakukan
observasi apakah terdapat KIPI atau tidak sambil diberikan
penyuluhan Kesehatan berrkaitan vaksinasi Covid -19 selanjutnya
setelah 30 menit sasaran diberikan kartu Vaksin tarikan dari
penginputan Pcare vaksinasi saat itu (Rillltime) dan sasaran
diberitahukan tanggal vaksinasi ke 2 sesuai dengan interval
pemberian 14-28 hari sebelum akhirnya sasaran diperbolehkan
pulang.
7. Diagram Alir

Meja 1 pendaftran dan


verifikasi data sasaran

Meja 2 Skrining Kesehatan


Anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana

Meja 4. Observasi 30
menit (sasaran diberikan
edukasi dan kartu vaksin

Pengaturan ruang/tempat pelayanan Vaksinasi dapat disesuaikan dengan


8.Hal - Hal yang perlu
situasi di fasilitas pelayanan kesehatan masing-masing dengan
diperhatikan
menerapkan prinsip PPI dan menjaga jarak aman 1 – 2 meter. Sekurang-
kurangnya terdapat 1 vaksinator, 2 nakes lainnya yang menjadi tim
pelaksana Vaksinasi.
9. Unit Terkait Puskesmas , Dinkes , GFK,BPJS,Kel/Desa.,TNI-POLRI
10. Dokumen Terkait 1. Laptop,Aplikasi Pcare vaksin.
2. Memo

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


PEMBERIAN IMUNISASI COVID -19
VAKSINASI SINOVAC
No dokumen :

S
No Revisi :-
O
Tanggal Terbit : 20 Januari 2021
P
Halaman : 1/4

PUSKESMAS
Adriana T. Bety,A.Md.Keb
NAIBONAT
NIP.197304201992122001

1. Pengertian Adalah Pemberian imunisasi pada sasaran usia 12- 70 tahun keatas pada
dosis pertama selanjutnya pemberian dosis kedua (booster) dengan
interval minimal 28hari dengan dosis 0,5 cc di bagian lengan tangan kiri
secara intra muscular (dibawah otot) yang bertujuan untuk mengurangi
transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat COVID-19
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas dalam
memberikan pelayanan Klinis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Naibonat Nomor : 440/ P5303140202/
UKP / 1 /2021.
4. Referensi 1. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin
dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 227);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1559);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12757/2020 Tentang Penetapan Sasaran
Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12758/2020 TENTANG Penetapan Jenis Vaksin
Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019(COVID19);
5. Prosedur Persiapan alat dan bahan:
1. Vaksin carrier/termos vaksin berisi cold pack
2. Thermometer vaksin
3. Vaksin Sinovac VVM A atau B
4. Ads 0,5 ml
5. Alkohol Swab

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


6. Safety box
7. Sarung tangan/handscoen
8. Tempat sampah/kotak untuk vial kosong
9. Kipi KIT
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan (7 langkah)
2. Petugas memakai memakai APD Level 3 ( masker ,handscoen,nurse
cap,Gown)
3. Petugas menghitung jumlah sasaran yang siap untuk divaksin ( dengan
perhitungan 1 vial 10-11 orang sasaran)
4. Petugas mempersilahkan sasaran vaksinasi untuk duduk
5. Petugas mengamati dengan baik VVM dari vaksin apakah A atau B.
Sebelum vaksin digunakan diharapkan menuliskan Tanggal dan Jam
masa berlaku vaksin selama 6 jam setelah vial vaksin dibuka.
6. Petugas mengambil vaksin dengan dosis menggunakan Ads 0,5 cc.
petugas tidak diperkenankan untuk Prefilling (menyedot vaksin ke
ADS sebelum ada sasaran).
7. Petugas membersihkan lengan tangan kiri sasaran vaksinasi dengan
menggunakan alkohol swab
8. Petugas selalu memberitahukan kepada sasaran jika petugas akan
memberikan suntikan agar sasaran vaksinasi bisa lebih tenang dan
rileks pada saat penyuntikan.
9. Petugas menyuntikkan vaksin tersebut dengan cara penyuntikan Intra
muscular dengan sudut 90 ⸰ tepatnya di daerah lengan tangan bagian
kiri secara perlahan-lahan untuk mengurangi rasa sakit.
10. Petugas membuang spuit / Ads yang telah digunkan langsung ke
safety box tanpa Recapping (menutup ulang Spuit).
11. Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan setelah
pemberian imunisasi selesai.
12. Petugas menuliskan memo kepada sasaran yang telah diberikan
vaksinasi ( Jenis vaksin,kode batch vaksin,tanggal pemberian
vaksinasi,serta jam pemberian vaksinasi (RiilTime).

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


7. Diagram Alir
Menghitung sasaran Mencuci tangan
vaksinasi

Memakai APD level 3

mengamati dengan baik VVM dari vaksin


apakah A atau B.Sebelum vaksin digunakan
diharapkan menuliskan Tanggal dan Jam vaksin
dibuka.( harap digunakan 6 jam setelah vaksin di
buka)

Mengambil vaksin dengan dosis 0,5 ml.


Tidak di perkenankan prefilling (menyedot
vaksin ke spuit sebelum ada sasaran)

Bersihkan lengan tangan kiri


sasaran dengan menggunakan swab
alkohol

mengatur posisi sasaran


vaksinasi.selalu memberitahukan
kepada ibu jika petugas akan
memberikan suntikan

Suntikkan vaksin tersebut dengan


cara penyuntikan Intra muscular
dengan sudut 90⸰ tepatnya di
daerah lengan tangan kiri secara
perlahan-lahan untuk mengurangi
rasa sakit

Membuang ADS bekas


penyuntikan pada kotak safety
box tanpa RECAPPING (Menutup
kembali spuit/ADS)

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


Memberikan memo kepada Membuka handscoen
sasaran yang telah divaksin dan mencuci tangan

8. Hal-hal yang perlu 1. Langkah-langkah penyuntikan ( amati vvm A atau B pada


diperhatikan vaksin,Cara melarutkan vaksin,tehnik penyuntikan,prefilling
(tidak menyedot vaksin sebelum ada sasaran), recapping (tdk
menutup kembali jarum suntik setelah penyutikan)
2. Penginputan dengan benar pada aplikasi Pcare vaksin.
9. Unit Terkait Puskesmas,Dinkes,GFK,BPJS ,Kel/Desa,TNI-POLRI
10. Dokumen Terkait 1. Laptop (Aplikasi Pcare vaksin) terkait.
2. Lembaran / memo
11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4
PEMBERIAN IMUNISASI COVID -19
VAKSINASI ASTRA ZENECA
No dokumen :

S
No Revisi :-
O
Tanggal Terbit : 20 Januari 2021
P
Halaman : 1/4

PUSKESMAS
Adriana T. Bety,A.Md.Keb
NAIBONAT
NIP.197304201992122001

1. Pengertian Adalah Pemberian imunisasi pada sasaran usia 12- 70 tahun keatas pada
dosis pertama selanjutnya pemberian dosis kedua (booster) dengan
interval minimal 28hari dengan dosis 0,5 cc di bagian lengan tangan kiri
secara intra muscular (dibawah otot) yang bertujuan untuk mengurangi
transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat COVID-19
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas dalam
memberikan pelayanan Klinis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Naibonat Nomor : 440/ P5303140202/
UKP / 1 /2021.
4. Referensi 1. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin
dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 227);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1559);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12757/2020 Tentang Penetapan Sasaran
Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12758/2020 TENTANG Penetapan Jenis Vaksin
Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019(COVID19);
5. Prosedur Persiapan alat dan bahan:
1. Vaksin carrier/termos vaksin berisi cold pack
2. Thermometer vaksin
3. Vaksin Sinovac VVM A atau B
4. Ads 0,5 ml
5. Alkohol Swab
6. Safety box

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


7. Sarung tangan/handscoen
8. Tempat sampah/kotak untuk vial kosong
9. Kipi KIT
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan (7 langkah)
2. Petugas memakai memakai APD Level 3 ( masker ,handscoen,nurse
cap,Gown)
3. Petugas menghitung jumlah sasaran yang siap untuk divaksin ( dengan
perhitungan 1 vial 11-12 orang sasaran)
4. Petugas mempersilahkan sasaran vaksinasi untuk duduk
5. Petugas mengamati dengan baik VVM dari vaksin apakah A atau B.
Sebelum vaksin digunakan diharapkan menuliskan Tanggal dan Jam
masa berlaku vaksin selama 6 jam setelah vial vaksin dibuka.
6. Petugas mengambil vaksin dengan dosis menggunakan Ads 0,5 cc.
petugas tidak diperkenankan untuk Prefilling (menyedot vaksin ke
ADS sebelum ada sasaran).
7. Petugas membersihkan lengan tangan kiri sasaran vaksinasi dengan
menggunakan alkohol swab
8. Petugas selalu memberitahukan kepada sasaran jika petugas akan
memberikan suntikan agar sasaran vaksinasi bisa lebih tenang dan
rileks pada saat penyuntikan.
9. Petugas menyuntikkan vaksin tersebut dengan cara penyuntikan Intra
muscular dengan sudut 90 ⸰ tepatnya di daerah lengan tangan bagian
kiri secara perlahan-lahan untuk mengurangi rasa sakit.
10. Petugas membuang spuit / Ads yang telah digunkan langsung ke
safety box tanpa Recapping (menutup ulang Spuit).
11. Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan setelah
pemberian imunisasi selesai.
12. Petugas menuliskan memo kepada sasaran yang telah diberikan
vaksinasi ( Jenis vaksin,kode batch vaksin,tanggal pemberian
vaksinasi,serta jam pemberian vaksinasi (RiilTime).

7. Diagram Alir
Menghitung sasaran Mencuci tangan
vaksinasi

Memakai APD level 3

mengamati dengan baik VVM dari vaksin


apakah A atau B.Sebelum vaksin digunakan
diharapkan menuliskan Tanggal dan Jam vaksin
dibuka.( harap digunakan 6 jam setelah vaksin di
buka)

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


Mengambil vaksin dengan dosis 0,5 ml.
Tidak di perkenankan prefilling (menyedot
vaksin ke spuit sebelum ada sasaran)

Bersihkan lengan tangan kiri


sasaran dengan menggunakan swab
alkohol

mengatur posisi sasaran


vaksinasi.selalu memberitahukan
kepada ibu jika petugas akan
memberikan suntikan

Suntikkan vaksin tersebut dengan


cara penyuntikan Intra muscular
dengan sudut 90⸰ tepatnya di
daerah lengan tangan kiri secara
perlahan-lahan untuk mengurangi
rasa sakit

Membuang ADS bekas


penyuntikan pada kotak safety
box tanpa RECAPPING (Menutup
kembali spuit/ADS)

Memberikan memo kepada Membuka handscoen


sasaran yang telah divaksin dan mencuci tangan

8. Hal-hal yang perlu 3. Langkah-langkah penyuntikan ( amati vvm A atau B pada


diperhatikan vaksin,Cara melarutkan vaksin,tehnik penyuntikan,prefilling
(tidak menyedot vaksin sebelum ada sasaran), recapping (tdk
menutup kembali jarum suntik setelah penyutikan)
4. Penginputan dengan benar pada aplikasi Pcare vaksin.
Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4
9. Unit Terkait Puskesmas,Dinkes,GFK,BPJS ,Kel/Desa,TNI-POLRI
10. Dokumen Terkait 3. Laptop (Aplikasi Pcare vaksin) terkait.
4. Lembaran / memo
11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


PEMANTAUAN DAN PENANGANAN
KIPI
(KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI )
COVID -19
No dokumen :
UKM/4/SOP/317/4/2018
S
No Revisi :-
O
P Tanggal Terbit : 20 Januari 2021

Halaman : 1/3

PUSKESMAS
Adriana T. Bety,A.Md.Keb
NAIBONAT
NIP.197304201992122001

1. Pengertian Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi atau biasa disebut KIPI merupakan
kejadian medik yang diduga berhubungan dengan vaksinasi. Kejadian ini
dapat berupa reaksi vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi
kecemasan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.
KIPI diklasifikasikan serius apabila kejadian medik akibat setiap dosis
vaksinasi yang diberikan menimbulkan kematian, kebutuhan untuk rawat
inap, dan gejala sisa yang menetap serta mengancam jiwa. Klasifikasi serius
KIPI tidak berhubungan dengan tingkat keparahan (berat atau ringan) dari
reaksi KIPI yang terjadi.
Vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 ini masih
termasuk vaksin baru sehingga untuk menilai keamanannnya perlu dilakukan
surveilans pasif Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan surveilans aktif
Kejadian Ikutan dengan Perhatian Khusus (KIPK). Mekanisme surveilans
aktif KIPK dituangkan dalam Petunjuk Teknis tersendiri, terpisah dari
Petunjuk Teknis ini..
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas dalam
memberikan pelayanan Klinis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Naibonat Nomor : / /
P5303140202 / UKP / 1 /2021 Tentang Program Imunisasi dan
Penyelenggaraan Imunisasi COVID 19 di Puskesmas Naibonat

4. Referensi 1. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin


dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 227);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1559);

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12757/2020 Tentang Penetapan Sasaran
Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12758/2020 TENTANG Penetapan Jenis Vaksin
Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019(COVID19);

5. Prosedur Persiapan alat dan bahan:


1. Tensimeter
2. Saturasi O2
3. Epineprin injeksi
4. Oksigen (masker)
5. Dispo 1cc
6. Infus set
7. Cairan infus Nacl
8. Jam tangan
9. Form kipi
10. Data sasaran ( tandai sasaran yang mengalami KIPI)
11. Laptop /aplikasi Pcare vaksin
6. Langkah-Langkah 1. Nilai sirkulasi pasien, jalan nafas, pernafasan, status mental, kulit, dan
berat badan (massa).
2. Berikan epinefrin (adrenalin) intramuskular pada regio mid-
anterolateral paha, 0,01 mg/kg larutan 1:1000 (1mg/ml), maksimum 0,5
mg (dewasa): catat waktu pemberian dosis dan ulangi 5-15 menit jika
diperlukan. Kebanyakan pasien respon terhadap 1-2 dosis.
3. Letakkan pasien telentang atau pada posisi paling nyaman jika terdapat
distres pernafasan atau muntah; elevasi ekstremitas bawah; kejadian
fatal dapat terjadi dalam beberapa detik jika pasien berdiri atau duduk
tiba-tiba.
4. Jika diperlukan, berikan oksigen aliran tinggi (6-8L/menit) dengan
masker atau oropharyngeal airway.
5. Berikan akses intravena menggunakan jarum atau kateter dengan
kanula diameter besar(14-16 G), Jika diperlukan, berikan 1-2 liter
cairan NaCl 0,9% (isotonik) salin dengan cepat (mis: 5-10 ml/kg pada
5-10 menit awal pada orang dewasa).
6. Jika diperlukan, lakukan resusitasi kardiopulmoner dengan kompresi
dada secara kontinyu dan amankan pernafasan.
7. Monitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi jantung, status
pernafasan dan oksigenasi pasien sesering mungkin dalam interval
regular.
8. Monitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi jantung, status
pernafasan dan oksigenasi pasien sesering mungkin dalam interval
regular.

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


9. Catat tanda-tanda vital (kesadaran, frekuensi denyut jantung, frekuensi
pernafasan, denyut nadi) setiap waktu dan catat dosis setiap pengobatan
yang diberikan. Yakinkan catatan detail tersebut juga dibawa bersama
pasien ketika dirujuk.
10. Tandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas, sehingga pasien tersebut
tidak boleh lagi mendapatkan jenis vaksin tersebut.

1. Diagram Alir Miliki protokol gawat darurat yang tertulis untuk mengenal
anafilaksis beserta tatalaksananya dan latih secara rutin

Nilai sirkulasi pasien, jalan nafas, pernafasan,


status mental, kulit, dan berat badan (massa)
Lakukan langkah 4,5,6
segera secara bersamaan
Panggil bantuan tim resusitasi (jika pasien di
puskesmas /fasyankes
atau tim medis gawat darurat (jika pasien di
luar RS/komunitas)
Injeksi epinefrin (adrenalin) intramuskular
pada regio mid- anterolateral paha, 0,01
mg/kg larutan 1:1000 (1mg/ml), maksimum
0,5 mg (dewasa) atau 0,3 mg (anak): catat
waktu pemberian dosis dan ulangi 5-15 menit
jika diperlukan. Kebanyakanasien respon
terhadap 1-2 dosis.
Letakkan pasien telentang atau pada posisi
paling nyaman jika terdapat distres
pernafasan atau muntah; elevasi ekstremitas
bawah; kejadian fatal dapat terjadi dalam
beberapa detik jika pasien berdiri atau duduk
tiba-tiba.
Jika diperlukan, berikan oksigen aliran tinggi
(6-8L/menit) dengan masker atau
oropharyngeal airway

Berikan akses intravena menggunakan jarum


atau kateter dengan kanula diameter
besar(14-16 G), Jika diperlukan, berikan 1-2
liter cairan NaCl 0,9% (isotonik) salin dengan
cepat (mis: 5-10 ml/kg pada 5-10 menit awal
pada orang dewasa; 10 ml/kg pada anak-
anak)
Jika diperlukan, lakukan resusitasi
kardiopulmoner dengan kompresi dada
secara kontinyu dan amankan pernafasan

Sebagai
tambahan
Monitor tekanan darah pasien, denyut dan
fungsi jantung, status pernafasan dan
oksigenasi pasien sesering mungkin dalam
interval regular

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4
9. Unit Terkait UGD RS/ DINKES/KOMDA KIPI
10. Dokumen Terkait 1 DATA Sasaran
2.form KIPI

11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


Perubahan diberlakukan

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


PENDISTRIBUSIAN VAKSIN
No dokumen :
S UKM/4/SOP/318/4/2018
O No Revisi :-
Tanggal Terbit : 20 Januari 2021
P
Halaman : 1/3

PUSKESMAS
Adriana T. Bety,A.Md.Keb
NAIBONAT
NIP.197304201992122001

1. Pengertian Seluruh proses distribusi vaksin program dari pusat sampai ketingkat
pelayanan harus mempertahankan kualitas vaksin tetap tinggi agar
mampu memberikan kekebalan yang optimal kepada sasaran.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas dalam memberikan
pelayanan Klinis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Naibonat Nomor : / /
P5303140202 / UKP / 1 /2021 Tentang program imunisasi dan
penyelenggaraan imunisasi Covid-19 di puskesmas Naibonat
4. Referensi 1. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin
dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 227);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1559);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12757/2020 Tentang Penetapan Sasaran
Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12758/2020 TENTANG Penetapan Jenis Vaksin
Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019(COVID19);
5. Prosedur Persiapan alat dan bahan:
1.Vaksin carrier/termos vaksin berisi cold pack
2.form permintaan dengan persetujuan Kepala Puskesmas
3.form SPMB dari Dinas Kesehatan
4.Form SPMB diberikan ke petugas Gudang Dinas Kabupaten
selanjutnya petugas GFK mengeluarkan SBBK untuk petugas
puskesmas

6. Langkah-langkah A. Kabupaten Ke Puskesmas :


1. Dilakukan pengambilan vaksin kegudang Dinkes oleh pemegang
program imunisasi

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


2. Dilakukan atas dasar permintaan resmi dari puskesmas dengan
mempertimbangkan stok maksimum dan daya tampung
penyimpanan vaksin
3. Menggunakan vaccine carier di sertai denga cool pack
4. Disertai dengan dokumen SBBK atau dokumen berupa surat bukti
barang keluar
B. Puskesmas ke tempat pelayanan
1. Vaksin dibawa dengan menggunakan vaccine carier yang diisi
coolpack dengan jumlah sesuai dengan
2. Dilakukan dengan cara diantar oleh Puskesmas atau diambil oleh
nakes atas dasar permintaan resmi.

7. Diagram Alir Pengambilan


Vaksin kegudang Dinas kab
Kupang

Permintaan resmi dari puskesmas


dengan mempertimbangakan stok
maksimum permintaan

Menggunakan vaccine carier berisi


coldpack dan thermometer vaksin

Disertai dengan SPMB dari dinas Kesehatan dan


SBBK dari GFK untuk petugas puskesmas

8. Hal-hal yang perlu 1. Tahap pendistribusian Vaksin .


diperhatikan
9. Unit Terkait Dinas kesehatan kabupaten,gudang dinas kesehatan,posyandu
10. Dokumen Terkait 1. Form permintaan vaksin
2. SPMB
3. SBBK

11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


Perubahan diberlakukan

Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4


Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4
Kami siap melayani kesehatan anda dengan “RAPI” page 1/4

Anda mungkin juga menyukai