No. Bp : 2011132014
System adalah seperangkat komponen yang saling terkait yang berkerja Bersama menuju
beberapa tujuan Bersama. Multiplisitas dari bagian-bagian yang saling berinteraksi yang secra
kolektif melakukan fungsi yang signifikan. Fungsi system engineering adalah untuk memandu
rekayasa sisten yang komleks. System engineering difokuskan pada system secara keseluruhan
termasuk identifikasi kebutuhan pelanggan, lingkungan operasional system, system antarmuka,
peryaratan dukungan logistic, kemampuan personel operasi, dan faktor-faktor lain yang harus
tercermin dengan benar dalam dokumenperyaratan system dan diakomodasi dalam system
desain.
System engineering adalah munculnya system yang kompleks dan kondisi yang berlaku
dan kemajuan teknologi, tekanan kompetitif, dan spesialisasi disiplin ilmu Teknik dan organisasi
membutuhkan pengembangan profesi baru.
a. Needs analysis: kebutuhan baru pada system yang valid untuk system dan pendekatan
praktis unutk memuaskan kebutuhan. Kebeutuhan tersebut memerlukan pemeriksaan
kritis sejauh mana kebuthan saat ini dn kebutuhan masa depan yang dirasakan tidak dapat
dipenuhi oleh modifikasi fisik/operasional sarana yang trsedia serta ada atau tidaknya
teknologi yang tersedia yang akan mendukung peningkatan kapabilitas yang diinginkan.
Kehidupan system akan berkembang dari analysis berkelanjutan kebutuhan operasional
atau pengembangan produk yang inovatif, tanpa identifkasi yang tajam di awal. Needs
analisis yaitu menentukan kemampuan dan efektivitas system.
b. Concept exploration: mengkaji konsep system potensial dalam menjawab kinerja yang
dibutuhkan system baru untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan pendekatan yang
layakbuntuk mencapai hal tersebut. Sehingga menetapkan valid dan tujuan yang dapat
dicapai untuk proyek system baru sebelumnya mengeluarkan upaya besar unutk
perkembangan tersebut. Concept exploration adalah mengidentifikasi, menejlajahi, dan
sintesis konsep pada system dan menentukan defenisi peryaratan dan memastikan
kelayakannya.
c. Concept definition: kontribusi paling penting dan rekayasa system adalah pemilihan
defenisis desain konseptual system yang disukai. Pada titik ini pengembanga konsep yang
jelas tentenag implementasi system dalam perangkat keras dan perangkat lunak yang
diperlukan untuk mengembangkan perkiraan yang kredibel dan manufaktur dan
kehidupan biaya siklus. Upaya khusus untuk mendefinisikan karakteristik fungsional dan
fisik dari system baru atau peningkatan besar dari system yang ada untuk memenuhi
kebutuhan operasional dalam fase konseptual sebelumnya.
d. Decision analysis dan support: penerapan metode rekaya system dan penetapan siklus
hidup system menjadi serangkaian fase yang ditentukan. Pengambilan kemputusan dating
dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai konteks. Selain itu, setiap orang terlibat dalam
mengambil keputusanhampir terus menerus sejak saat itu mereka bangun artinya tidak
setiap keputusan itu sama. Pengambilan keputusan biasanya membutuhkan tidak lebih
dari beberapa informasi dasar intuisi. Keputusan yang kompleks membutuhkan lebih
banyak input, lebih banyak output dan lebih banyak input, lebih banyak perencanaan.
Informasi yang dikumpulkan diatur, trintegrasi (menyatu) dan diwajibkan kepada
pengambilan keputusan sedimikian rupa untuk memberikan dukungan yang memadai
untuk membuat keputusan yang baik.
a. IDEF0
Definisi nol terintegrasi (IDEF0) adalah teknik utama untuk mewakili fungsionalitas
sistem. Konstruksi dasarnya adalah entitas fungsional, diwakili oleh persegi Panjang. DEF0
adalah standar representasi model aktivitas sistem, mirip dengan DFD perangkat lunak yang
menggambarkan aturan untuk menggambarkan suatu aktivitas. IDEF0 secara luas digunakan
dalam pemodelan sistem informasi yang kompleks. Seperti pada FFBD dan F2 D 2 diagram,
blok fungsional berbentuk persegi panjang dan sisi kotak aktivitas memiliki keunikan fungsi.
Pemrosesan input selalu masuk dari kiri, kontrol dari atas, dan mekanisme atau sumber daya dari
bawah; output keluar di sebelah kanan. Nama masing-masing blok dimulai dengan vokal dan
membawa label yang mengidentifikasi lokasi hierarkisnya. IDEF0 merupakan metode yang
digunakan untuk merincikan model-model fungsional atau berkaitan dengan “WHAT I DO?”
(Hyunbo, n.d). IDEF0 memungkinkan user untuk menggambarkan sebuah sudut pandang proses
meliputi (mengacu ICOM):
Input, yaitu sumber daya yg dikonsumsikan/ ditransformasikan (refine) oleh proses
Output, yaitu hal-hal yg dihasilkan selama konsumsi/ transformasi input oleh proses
Control, yaitu hal-hal yg memandu proses: kebijakan, panduan, standar, hukum
Mechanism, yaitu perantara yg menyelesaikan aksi (aktivitas) yang membatasi proses
b. IDEF1
IDEF1 adalah suatu metode untuk menangkap informasi yang ada tentang objek dalam
sebuah enterprise (Noran, n.d.), dan merupakan tindak lanjut dari apa yang dihasilkan oleh
IDEF0 (WHAT MUST I KNOW TO DO WHAT I DO ?, Hynbo, n.d.). IDEF1 digunakan untuk
menghasilkan model informasi yang memberikan struktur informasi yang dibutuhkan untuk
mendukung fungsi-fungsi sebuah fabrikasi atau lingkungan (Mayer, 1992). Tujuan dari metode
ini meliputi (Noran, n.d.) adalah mengidentifikasikan informasi apa yang tersedia dalam
organisasi, mengidentifikasikan permasalahanpermasalahan yang disebabkan oleh tidak adanya
manajemen informasi yang sesuai, dan merincikan informasi yang harus dikelola dalam
implementasi CIM “to-be”. Dalam model informasi IDEF1, terdapat 2 komponen dasar yaitu
diagram, dimana karakteristik-karakteristik struktural dari model informasi ditampilkan
mengikuti sekumpulan aturan dan prosedur yang membangun suatu representasi informasi yang
berarti; dan kamus, yang merefleksikan arti dari masingmasing elemen model hingga ringkasan
teks dan indeks yang secara jelas menyatakan informasi yang direfleksikan dalam model (Mayer,
1992).
Konsep IDEF1 berkaitan dengan entity (entitas) yaitu informasi yang tersedia dalam sebuah
organisasi tentang objek fisik atau konseptual (orang, ide, dll); relation (hubungan) yaitu
hubungan antara entitas; dan entity & relation classes (kelompok entitas dan hubungan) yaitu
template untuk entity dan relation, dimana metode ini dapat dibuat mengikuti langkah-langkah
yaitu:
Tetapkan kelompokkelompok entitas (entity classes);
Tetapkan kelompok-kelompok hubungan (relation classes);
Tetapkan kelompok-kelompok kunci atau utama (key classes); dan
Isi dengan kelompok-kelompok atribut (attribute classes) (Noran, n.d.)
c. IDEF2
d. IDEF3
IDEF3 mendeskripsikan proses sebagai urutan event atau aktivitas. Karena itu, IDEF3
merupakan sebuah teknik aliran proses scenario driven, berdasarkan capture langsung relasi
precedence dan kausalitas antara situasi dan events (Mayer et al 1995). Tujuan sebuah model.
IDEF3 adalah untuk menyediakan sebuah metoda terstruktur untuk menyatakan domain experts’
knowledge tentang bagaimana sebuah sistem tertentu atau organisasi berkerja dibandingkan
IDEF0, yang utama berkenaan dengan aktivitas apa yang dilakukan oorganisasi). IDEF3
merupakan mekanisme pengumpulan, dokumentasi dan analisa proses atau aktivitas dalam
sistem. IDEF3 menggambarkan aspek perilaku sistem terdahulu (as-is model) atau yang
diusulkan (to-be model), yaitu informasi sementara yang juga mencakup hubungan presedensi
dan kausal yang terkait dengan proses dalam organisasi. IDEF3 memadukan akuisisi knowledge
dengan pendekatan proses dan pendekatan object. IDEF3 menghasilkan deskripsi terstruktur
berbasis knowledge untuk membangun model analitis dan desain. IDEF3 memberikan gambaran
dan deskripsi struktur dari sistem melalui berbagai sudut pandang.
Komponen pada IDEF3 yaitu menggunakan Pengembangan deskripsi aliran proses
mempergunakan IDEF3 mempergunakan lima simbol deskripsi dasar
Activity Link Disimbolkan dengan arcs
Logic Disimbolkan dengan junction boxes
Unit of Behavior (Process) Disimbolkan dengan boxes
Object State Disimbolkan dengan circles
State Transition Disimbolkan dengan arcs Process Description Diagram Object State
Transition Network
b. Elemen Control
• Data yang menjadi panduan yang diperlukan untuk menghasilkan output yang benar.
• Control dapat diolah Function untuk menghasilkan Output.
• Disimbolkan panah dengan mata panah yang mengarah sisi atas kotak function.
• Dilabeli nama dengan kata benda atau frasa benda.
• Diberi identitas inisial “C” diikuti urutan.
c. Elemen Output
• Informasi yang dihasilkan function berdasarkan control dan/atau mengolah input.
• Disimbolkan panah dengan pangkal panah yang keluar dari sisi kanan kotak function.
• Dilabeli nama dengan kata benda atau frasa benda.
• Diberi identitas inisial “O” diikuti urutan.
d. Elemen Mechanism
• Informasi yang diperlukan untuk membantu pengolahan function menghasilkan output.
Mechanism dapat juga resource atau method
• Disimbolkan panah dengan mata panah yang mengarah sisi bawah kotak function.
• Dilabeli nama dengan kata benda atau frasa benda.
• Diberi identitas inisial “M” diikuti urutan.
c. Mendekomposisi Hingga Dapat memperoleh gambaran detail yang jelas pada model untuk
menjawab pengembangan sistem