0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan sorpsi isotermik air sebagai indikator untuk memprediksi umur simpan produk pertanian. Sorpsi isotermik merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara kadar air dengan aktivitas air pada suhu yang sama. Kurva ini dapat digunakan untuk memprediksi penurunan atau peningkatan aktivitas air produk, menentukan stabilitas, dan mengestimasi umur simpan produk berdasarkan fraksi air
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan sorpsi isotermik air sebagai indikator untuk memprediksi umur simpan produk pertanian. Sorpsi isotermik merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara kadar air dengan aktivitas air pada suhu yang sama. Kurva ini dapat digunakan untuk memprediksi penurunan atau peningkatan aktivitas air produk, menentukan stabilitas, dan mengestimasi umur simpan produk berdasarkan fraksi air
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan sorpsi isotermik air sebagai indikator untuk memprediksi umur simpan produk pertanian. Sorpsi isotermik merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara kadar air dengan aktivitas air pada suhu yang sama. Kurva ini dapat digunakan untuk memprediksi penurunan atau peningkatan aktivitas air produk, menentukan stabilitas, dan mengestimasi umur simpan produk berdasarkan fraksi air
besar tergantung dari stabilitas fisik, kimia dan mikrobiologi • Stabilitas fisik produk pangan terutama berhubungan dengan kadar air kesetimbangan pada suhu tertentu. • Air merupakan komponen kimiawi yang terbesar pada bahan pangan dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan Karakteristik Hidratasi
Karakteristik hidratasi : Karakteristik fisik yang meliputi interaksi antara
bahan pangan dengan molekul air yang terkandung di dalamnya (kadar air dan aktivitas air) dan molekul air di udara sekitar (kelembapan relatif dan Kelembapan Mulak) Sifat Hidratasi : Kemampuan bahan pangan secara alami dapat menyerap air dan udara dikeliling dan sebaliknya dapat melepaskan sebagaian iar yang terkandung di dalamnya ke udara Kurva klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Sorpsi Isotermik
Sorpsi Isotermik : Kurva yang menunjukan hubungan anatara
kadar air dengan aktivitas air suatu bahan pada suhu yang sama. Fungsi : 1). Memprediksi efek satu atau lebih komponen terhadap penurunan atau peningkatan aktivitas air (aw) produk pangan. 2). Menentukan stabilitas pangan selama penyimpanan 3). Menentukan umur simpan pangan 4). Acuan rancangan pengemasan produk Tipe Air Tipe air Berdasarkan Isotermis Sorpsi Air
Menyerap air pada sisi spesifik dengan energi pengikatan
yang tinggi dan mampu menahan iar dengan jumlah yang Tipe I cukup besar pada Aw rendah
Banyak dijumpai pada produk kering
Tipe II Bahan pangan yang kaya karbohidrat
Banyak dijumpai pada produk kering
Banyak dijumpai pada bahan kristal
Tipe III seperti sukrosa
03 Kurva Sorpsi Isotermik
Kurva sorpsi isotermik air menggambarkan sifat
hidratasi bahan pangan Hubungan Sorpsi Isotermik dengan Karakteristik Hidratasi
Karakteristik Hidrasi dapat digambarkan dalam
kurva sorpsi Isotermik yang dapat memberikan gambaran hubungan antara kadar air bahan dan kelembaban relatif seimbang (ERH/Equilibrium Relative Humidity) ruang tempat penyimpanan atau aktivitas air (aw) pada suhu tertentu Pembagian Fraksi Air Kurva isotermik air dibagi menjadi 3 fraksi bagian
1. Fraksi air terikat primer
• Molekul air terikat langsung oleh gugus makanan • Molekul air berikatan dengan molekul lain yang mengandung atom O dan N seperti Karbohidrat dan protein • Tidak dapat membeku pada proses pembekuan, dapat dihilangkan dengan pengeringan biasa • Ditentukan menggunakan persamaan BET • Diterapkan pada bahan kisaran Aw 0.05-0.45 2. Fraksi Air Terikat Sekunder
• Disebut dengan lapisan multilayer
• Molekul air membentuk ikatan hidrogen • Terdapat dalam mikrokapiler • Sifatnya berbeda dengan air murni • Diterapkan pada bahan dengan kisaran Aw 0.22-0.9 • Air terikat kurang kuar dibandingkan dengan air terikat primer 3. Fraksi Air Terikat Tersier
• Fraksi air terikat lemah
• Diterapkan pada bahan kisaran Aw 0.6-1.00 • Penentukan kadar air terseir dapat digunakan dengan persamaan polinminal ordo 2 • Pada fraksi ini kerusakan mikrobiologi, kimiawi maupun enzimatik akan berlangsung lebih cepat karena mengandung air bebas yang cukup banyak. Pentingnya Menghitung Fraksi Air
Jika suatu bahan pangan kadar air di bawah fraksi terikat
tersier maka kerusakan bahan pangan kecil dan dapat diabaikan Jika kadar air bahan pangannya mencapai/ mendekati kadar air primer maka untuk mencapai kadar air tersier dibutuhkan waktu yang lama sehingga umur simpannya lebih lama Permodelan Menghitung Fraksi Air
1. Persamaan BET (braurnerr, emmetdan teller)
• Untuk menghitung fraksi air primer • Tidak dapat digunakan untuk sorpsi isotermis gula • Cocok digunakan untuk kisaran Aw sempit Asumsi : • Permukaan padatan seragam • Adsorbat tidak berpenetrasi pada solid • Tidak ada interaksi antara molekul yang terserap • Laju adsorpsi sama dengan laju desorpsi • Persamaan BET merupakan persamaan linear data Aw dengan (Aw/(1-Aw)M) yang diplotkan dalam bentuk grafik Permodelan Menghitung Fraksi Air
1. Persamaan BET (braurnerr, emmetdan teller)
• Untuk menghitung fraksi air primer • Tidak dapat digunakan untuk sorpsi isotermis gula • Cocok digunakan untuk kisaran Aw sempit Asumsi : • Permukaan padatan seragam • Adsorbat tidak berpenetrasi pada solid • Tidak ada interaksi antara molekul yang terserap • Laju adsorpsi sama dengan laju desorpsi • Persamaan BET merupakan persamaan linear data Aw dengan (Aw/(1-Aw)M) yang diplotkan dalam bentuk grafik M: Kadar air basis kering (%) Mm : Kadar air monolayer (%) A : Aktivitas air C : Tetapan energi adsorpsi pada lapisan monolayer / energi pengikat air Contoh Soal Kurva Isorpsi Isotermis Pendugaan umur simpan menggunakan persamaan sorpsi isotermis (Pendekatan kadar air kritiS)
Pendekataan yang dapat digunakan :
1. Model Labuza 2. Model Oswin 3. Chen Clayton 4. Hasley Pendekatan Kadar Air Kritis Menggunakan Perhitungan Model Labuza Tabel tekanan uap jenuh pada suhu 0-35ᴼC Tabel tekanan uap jenuh pada suhu 0-35ᴼC Permeabilitas Kemasan dapat dihitung dengan menggunakan metode desikasi