-1
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA , FMIPA,UB
III.A.-2
Capaian pembelajaran matakuliah:
1. Menjelaskan struktur air dalam bahan pangan
dan menghubungkan dengan kerusakan bahan
pangan
2. Menjelaskan struktur karbohidrat, protein, lipid
sebagai bahan pangan dan menghubungkan sifat
dan fungsinya sebagai bahan tambahan pangan
3. Menjelaskan toksikologi dan keamanan pangan
4. Menjelaskan jenis-jenis pengemas bahan pangan
dan menghubungkan dengan kerusakan bahan
pangan
Materi
1. Pendahuluan, Air
2. Karbohidrat pada bahan pangan
3. Lipid pada bahan pangan
4. Protein pada bahan pangan
5. Minuman
6. Kacang – kacangan
7. Mineral
8. BTM
9. Pengemas makanan
10. Toksikologi bahan Pangan
III.A.-4
Pustaka:
• S. Damodaran, K.L. Parkin, and O. R. Fennema, 2008,
Fennema’s Food Chemistry, fourth edition, CRC Press,
Florida: USA
• Mohammad Shafiur Rahman , 2007, Glass Transition and
State Diagram of Foods in handbook in food Preservation ,
second Edition,Taylor & Francis Group, LLC
• DeMan, J. M., 2013, Principles of Food Chemistry, 3rd Ed.,
Springer, New York: USA
• Belitz, H. -D, Grosch, W, and Schieberle, P., 2009, Food
Chemistry, 3rd revised Ed, Springer, New York: USA.
• Richard Coles , Derek McDowell, MJ Kirwan 2007.Food
Packaging Technology ,Blackwell publishing, CRC press.
• BPOM, 2012, Bahan tambahan Pangan .
Mengapa anda belajar kimia bahan
pangan?
5
AIR
(Komponen penting dalam bahan pangan)
beans
Kontribusi Air terhadap Bahan Pangan
• Mempengaruhi tekstur
• Interaksi solute-solute
– moistness, “softness”
• Pelarut flavor hidrofilik Bergantung
• Kerusakan pada bahan pangan pada
interaksi air -
- Fasilitasi pertumbuhan mikroorganisma
solute
– Reaktan dalam reaksi hidrolisis
– Pelarut untuk reaktan , produk, katalis
→Meningkatkan aktivitas enzim
→Meningkatkan kecepatan difusi
Momen Dipol
-
• Molekul air mempunyai momen dipol
yang besar O
– Ikatan hidrogen antara molekul air
+
H H -
→Molekul hidrofobik akan memecah +
network air
– Air berikatan hidrogen dengan molekul
polar lainnya
→Gula, polisakarida, protein
– Air berikatan kuat dengan molekul
bermuatan
→Garam, , protein
Fungsi dan Peranan Air Dalam Bahan Pangan
Air dalam bahan pangan dapat dibedakan atas:
• Air bebas, air ini terdapat dalam ruang-ruang antar sel
dan inter-granular dan pori- pori yang terdapat pada
bahan.Sifat-sifat fisik dan termodinamika air ini adalah
seperti air murni.
• Air yang terikat secara lemah, air ini teradsorbsi pada
pemukaan kolloid makromolekuler seperti protein,
pektin pati, sellulosa. Selain itu air juga terdispersi
diantara kolloid tersebut dan merupakan pelarut zat-zat
yang ada dalam sel. Air yang ada dalam bentuk ini
masih tetap mempunyai sifat air bebas dan dapat
dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan antara air
bebas dengan kolloid tersebut merupakan ikatan
hidrogen.
• Air dalam keadaan terikat kuat, air ini membentuk
hidrat. Ikatannya bersifat ionik sehingga relatif sukar
dihilangkan atau diuapkan. Air ini tidak membeku
meskipun pada 0ºF.
III.A.-12
Ketersedian Air
• Menentukan kandungan air dalam bahan pangan
– Berguna, tetapi ...
– Air yang terikat ( hindered water) tidak terukur
• Mengukur ketersedian air yang menguap
→Aktivitas air
Sulit
menentukan
air dalam Ukur uap air pada saat
bahan kesetimbangan dengan
pangan air dalam bahan pangan
Aktivitas air : Definisi
• Pada saat kesetimbangan
– Energi uap air = energi air dalam bahan pangan
mbp = m uap
p
mbp RT ln aw = RT ln p
o
aw = p/po
aw: aktivitas air
p: tekanan uap air dalam bahan pangan
po: tekanan uap air murni
R: konstanta gas ; T: temperature
Moisture (wt%) aw
Margarine 20% 0.9
Dried fruit 20% 0.6
– margarine mainly hydrophobic lipids
– fruits contain hydrophilic sugars
For same aw
→ higher
aw
moisture
Aktivitas air dan kerusakan bahan pangan
• Proses kerusakan bahan pangan merupakan fungsi kuat
dari aw
1
Rate (relative to aw = 1)
Maillard Reaksi
oksidasi enzimatis
0.1 lipid
mikrobia
lipolisis
0.01
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
aw , kerusakan aw
Aktivitas air dan kerusakan bahan pangan
• Bila aw , kerusakan
– Reaktan lebih mobil
– Air tersedia sebagai reaktan (misal : hidrolisis )
– Air tersedia dalam jumlah yang banyak untuk
pertumbuhan mikroorganisma
Konsentrasi
larutan
T < Tg → metastable
• T < Ts:
liquid solution
– Zat terlarut tidak Ts
terlarut sempurna Tm
– Membentuk fase ice + solution
yang terpisah
→(e.g. kristal ice + glass
Tg
padatan atau
endapan ) glass
– Ts fungsi
konsentrasi
→Membatasi
kelarutan (adapted from Roos and Karel, 1991)
Phase Transitions
• Dibawah glass transition temperatures (Tg)
– Bahan pangan memasuki keadaan gelas, air dan zat
terlarut kurang mobil
– Ketersedian air dan solute kurang
→Kerusakan lambat di bawah Tg
• Alat untuk meningkatkan kestabilan bahan pangan
– Faktor meningkatkan Tg memperbaiki kestabilan
– Tambahkan polimer hidrofilik, Tg
– Meningkatkan konsentrasi zat terlarut, Tg
• Pengendalian pendinginan untuk mengikat keadaan
gelas (e.g. freeze drying)
Contoh : Wheat gluten
Glass transition
solution
• Bahan pangan stabil di
atas temperatur kamar
glass
→Misal . pasta
Increasing [protein]
Butterscotch Candy: Corn Syrup, Sugar, Salt, Butter*, Artificial and
Natural Flavors, Yellow 5, Yellow 6, Red 3, Blue 1, Freshness
preserved by TBHQ and Citric Acid.
*Adds a dietarily insignificant amount of fat