(PA-0301-76)
(ASTM D-5-71)
I.Teori
Aspal merupakan bahan pengikat agregat yang mutu dan jumlahnya sangat
menentukan keberhasilan suatu campuran beraspal yang merupakan bahan jalan.
Salah satu pengujian dalam menentukan persyaratan mutu aspal adalah penetrasi aspal
yang merupakan sifat theology aspal yaitu kekerasan aspal. (RSNI 06-2456-1991)
Hasil pengujian ini selanjutnya dapat digunakan dalam hal pengendalian mutu
aspal atau teruntuk keperluan pembangunan, peningkatan atau pemeliharaan jalan.
Pengujian penetrasi ini sangat dipengaruhi oleh faktor berat beban total, ukuran sudut
dan kehalusan permukaan jarum, temperatur dan waktu. Oleh karena itu, perlu
disusun dengan nilai ukuran, persyaratan dan batasan peralatan, waktu dan beban
yang digunakan dalam penentuan penetrasi aspal. (RSNI 06-2456-1991)
Aspal keras atau panas (Asphalt Cement, AC) adalah aspal yang digunakan
dalam keadaan cair dan panas. Aspal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan
(temperature ruang). Di Indonesia, aspal semen biasanya dibedakan berdasarkan nilai
penetrasinya, yaitu:
190404005
II. Tujuan Praktikum
Pengujian penetrasi aspal adalah suatu pengujian yang digunakan untuk
menentukan nilai penetrasi pada aspal sehingga dapat diketahui mutunya. Pengujian
penetrasi aspal ini menggunakan alat yang bernama penetration test, alat inilah yang
akan membantu kita untuk menentukan seberapa besar penetrasi aspal yang diuji.
Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Sumatera Utara.
III. Peralatan
a. Cawan
Cawan merupakan alat yang digunakan sebagai tempat bahan pengujian.
Cawan terbuat dari logam atau gelas yang berbentuk silinder dengan dasar yang rata.
b. Termometer
Termometer digunakan sebagai alat pengukur suhu. Termometer harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Termometer harus dikalibrasi dengan maksimum kesalahan skala tidak
melebihi 0 +/- ° C atau dapat juga digunakan pembagian skala thermometer
lain yang sama ketelitian dan kepekaannya.
- Termometer harus sesuai dengan SNI 1906421-2000 spesifikasi standar
thermometer.
c. Penetrometer
Penetrometer berfungsi sebagai alat pengukur suhutrasi aspal. Penetrometer
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
- Alat penetrometer yang dapat melepas penegang jarum untuk bergerak secara
vertical tanpa gesekan dan dapat menunjukkan kedalaman masuknya jarum ke
dalam benda uji sampai : o,1 mm terdekat
- Berat pemegang jarum 47,5 gram +/- 0,005 gram. Berat total pemegang jarum
beserta jarum 50 gram +/- 0,05 gram. Pemegang jarum harus mudah dilepas
penetrometer untuk keperluan pengecekan berat.
- Berat beban 50 gram +/- 0,05 gram dan 100 gram +/- 0,05 gram sehingga
dapat digunakan untuk mengukur penetrasi dengan berat total 100 gram atau
200 gram sesuai dengan kondisi pengujian yang diinginkan.
d. Jarum Penetrasi
Jarum penetrasi merupakan bagian dari penetrometer yang berfungsi sebagai
alat untuk menentukan nilai penetrasi pada aspal. *Jarum penetrasi harus memenuhi
kriteria.
e. Stopwatch
Stopwatch digunakan sebagai alat untuk mengatur waktu.
f. Bak perendam
190404005
Benda Uji
Benda uji adalah aspal yang bersih dan bebas dari air serta minyak ringan
yang dipersiapkan sebagai berikut :
a. Apabila aspal tidak cair maka dipanaskan dengan hati-hati dan sambil diaduk.
Lakukan pemanasan hingga cukup cair untuk dituangkan.
b. Tuangkan benda uji aspal kedalam cawan benda uji sampai batas ketinggian
cawan benda uji.
c. Rendam benda uji dengan tinggi air tidak kurang dari 120% untuk
mendinginkan benda uji hingga mencapai suhu 25° C dengan menggunakan
termometer.
V. Perhitungan
ANNISA LAWAHIZH DMK
ASPHALT PENETRATION TEST 01
190404005
Hasil pembacaan rata-rata adalah bilangan bulat masing-masing nilai penetrasi
sekurang-kurangnya 3 pembacaan dengan dua diantaranya tidak melebihi batas
toleransi yang telah ditentukan.adalah :
Benda Uji 1
∑ Toleransi penetrasi
Jumlah pengambilan
190404005
Benda Uji 2
∑ Toleransi penetrasi
Jumlah pengambilan
66+64+ 67
=x
3
Toleransi rata-rata benda uji :
66+64+ 67
=x
3
190404005
VII. Gambar Alat
190404005
ASTM NO.
Daerah pengukuran 19° C - 27 ° C
Pemeriksaan pada suhu 21.1 ° C- 25 ° C
Skala terkecil 0.1° C
Skala terbesar 0.5° C
Kesalahan karena perubahan skala (max) 0.1° C
Panjang seluruhnya B 275 mm
Diameter batang C 6.0 mm - 7.0 mm
Diameter bagian ujung E Tidak < 5.0 mm; Tidak >
diameter batang
Panjang bagian tempat cairan D 25 mm - 35 mm
Jarak ujung bawah tempat cairan ke garis F 19° C
Skala jarak G 136 mm – 151 mm
Jarak ujung bawah tempat cairan ke skala jarak J 60 mm
Jarak ujung tempat cairan sampai bagian atas 60 mm
Ruang penampang cairan Aturan gelas
Tanda ASTM
IX. Aplikasi
1. Hasil penetrasi digunakan untuk pengendalian mutu aspal atau test untuk
keperluan pembangunan, peningkatan atau pemeliharaan jalan
2. Penetrasi dapat digunakan untuk menentukan persyaratan mutu aspal
3. Dijadikan sebagai acuan penanggung jawab dan teknisi laboratorium aspal
untuk menentukan persyaratan aspal
4. Dihunakan untuk menyeragamkan cara pengujian pengendalian mutu di
masyarakat
190404005
X. Kesimpulan:
Nilai Penetrasi yang diizinkan untuk AC pen 60/70 adalah minimum 60 dan
maksimum 79. Dari hasil percobaan diperoleh nilai penetrasi x. Dari percobaan ini
dapat dinyatakan bahwa aspal memenuhi syarat
XI. Referensi
190404005
ANNISA LAWAHIZH DMK
ASPHALT PENETRATION TEST 01
190404005