Anda di halaman 1dari 8

NAMA : KARMELIA UJUKNG

NIM : 2005116124
NO ABSEN : 30
KELAS : PGSD D 2020
MATA KULIAH : SENI TARI MUSIK & DRAMA

Lolos SNMPTN dan SBMPTN


Di sebuah sekolah ada 10 orang yang telah berteman sudah sangat lama, mereka semua
tengah berkumpul sekarang di kelas saat sekolah sedang memberikan jam istirahat, mereka
membahas apa yang akan mereka lakukan setelah lulus SMA.
Lei : Sekarang sudah mau lulus aja ya? Ngomong-ngomong nanti kalian lanjut
kuliah atau lanjut kerja? Aku kayanya kerja dulu.
Keylan : Eh, iya baru sadar juga. Kalo aku milih lanjut kuliah, biar sekalian aja.
Kezia : Aku juga, selagi otak masih panas tentang pelajaran.
Wendy : Bener, aku setuju. Aku takut jika nunda dan masuk tahun depan, daya
ingatku tentang pelajaran jadi menurun.
Rangga : Setuju sih itu, tapi aku milih kerja juga karena terkendala biaya, soalnya
kalian tahu saja UKT kuliah tidak sedikit.
Keylan : Jadi lanjut tahun depan?
Rangga : (Mengangguk) Iya jika sudah ada biaya
Marisa : Tidak masalah itu, daripada di paksa bakal tidak baik, ujung-ujung nya
berhenti di tengah jalan.
Gio : Benar, oleh karena alasan itu juga aku memilih kerja.
Galang : Tiap jalan hidup tidak orang kan berbeda beda, syukur sudah dapat kerja dan
menghasilkan uang sendiri dan syukur juga karena bisa lanjutkan pendidikan.
Caylin : Nah itu, nanti ambil jurusan apa kalian yang kuliah?
Wendy : Aku dari dulu sudah memantapkan diri untuk memilih Psikolog, itu jurusan
idamanku dari dulu.
Marisa : Sangat keren, untuk aku karena suka mengajar dan ipa, mungkin aku akan
memilih pendidikan biologi.
Kezia : Sama kita tapi aku memilih jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
mengajar itu menyenangkan.
Caylin : Pendidikan Guru itu salah satu jurusan yang mulia, tapi aku tidak tahan untuk
mengajar jadi sepertinya aku akan memilih hukum.
Keylan : Jurusan kalian sangat luar biasa semua. Kenapa mengambil jurusan itu?
Marisa : Aku memilih biologi karena dengan prospek kerja yang luas, kamu dapat
menerapkan hasil belajar di bangku kuliah dalam bidang lingkungan,
kedokteran, perikanan, kehutanan, dan lainnya. Perkembangan teknologi
juga terus meningkat. Sehingga, kebutuhan untuk ahli bioteknologi semakin
besar.
Levi : Wah itu benar-benar sangat luar biasa.
Gio : Aku setuju.
Arya : Aku awalnya ingin memilih Biologi juga namun jurusan ku di SMA adalah
IPS, itu juga buat aku memutuskan untuk jadikan Biologi pilihan ke dua, yang
pertama Sastra Inggris.
Galang : Lagipula bahasa inggris mu tidak buruk bahkan termasuk sangat bagus.
Arya : (Kekeh) Itu kenapa aku milih Sastra Inggris karena aku kurang suka
mengajar.
Keylan : Untuk bahasa Inggris aku angkat tangan, itu terlalu susah untuk ku.
Kezia : Untuk aku, aku pilih jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar karena ingin
membagikan ilmu-ilmu yang aku miliki kepada generasi muda di luar sana
terutama untuk anak Sekolah Dasar.
Levi : Luar biasa (Tepuk Tangan)
Rangga : Itu salah satu cita-cita yang luar biasa, semoga sukses.
Arya : (tepuk tangan, terpukau) benar, sangat luar biasa. Untuk yang lain? Apa
alasan kalian?
Wendy : Simpel aja sih, ya karena lapangan kerja nya juga luas dan tentu karena aku
ingin jadi psikolog.
Gio : Benar, setahu aku baik di sekolah maupun perusahaan atau kantor bakal
membutuhkan itu juga.
Galang : Aku setuju, di perusahaan biasanya HRD
Marisa : Aku juga sangat tertarik di jurusan itu, oleh karena itu aku menempatkan
Psikologi di pilihan kedua, yang pertama tetap Biologi. Karena sangat penting
dalam kehidupan kita sehari-hari dan memiliki banyak sekali manfaat seperti
untuk mengetahui susunan dan fungsi organ tubuh, mempelajari penyebab dan
cara mengatasipenyakit, mempelajari berbagai jenis makhluk hidup yang ada.
Caylin : Itu benar-benar jurusan yang sangat menarik, aku juga sangat hobi
mempelajari tentang itu namun karena aku IPS, aku memutuskan untuk
memilih hukum sebagai prodi pertama.
Kezia : Hukum juga termasuk jurusan yang sangat bagus dan menarik, aku juga
menyukainya namun tidak sanggup mempelajarinya terlalu dalam.
Keylan : Aku juga menyerah jika mesti di minta untuk menghapal Undang-Undang
tiap pasalnya.
Levi : Bukankah Biologi juga seperti itu? Menghapal nama-nama latin dari
banyaknya hal, itu sangat berat untukku. Apa lagi Sastra Inggris (meringis)
Arya : Tentu, apalagi Tenses, Grammar dan lainnya, tapi menurutku itu kesenangan
jadi mau sesulit apapun juga bakal terasa menyenangkan.
Rangga : Aku angkat tangan, menghapal yang bahasa Indonesia saja sering gagal
apalagi bahasa Indonesia.
Wendy : Apalagi aku, sepertinya di jurusan Psikologi juga ada bahasa Inggris.
Galang : Pasti ada karena itu mata kuliah wajib sepertinya.
Gio : Dan juga perhitungan seperti statistika.
Marisa : Di Biologi ada dua-duanya, ada bahasa Inggris dan perhitungan. Aku ingin
menghindari tapi itu tidak mungkin.
Caylin : Hukum juga, penjelasan beberapa pengertian pasti menggunakan bahasa
Inggris.
Levi : Hampir semua jurusan ada matematika dan bahasa Inggris sepertinya.
Keylan : Di Pendidikan Guru Sekolah Dasar juga pasti ada kan?
Kezia : Iya karena jurusan ku masih umum, seperti matematika dan bahasa Inggris
tentu pasti ada walaupun mungkin tidak setiap semester.
Wendy : Aku awalnya berpikir bahwa jurusan PGSD akan mudah karena itu hanya
mengajar anak SD namun setelah melihat secara dalam, oh tentu tidak.
Rangga : Karena itu pemikiran umum orang awam tidak untuk mahasiswa yang benar
benar di dalamnya, sebenarnya semuanya membuat pening.
Arya : Untuk bahasa Inggris kalian bisa tanyakan padaku, aku mungkin bisa bantu
beberapa, aku dengan senang hati akan membantu.
Marisa : Terima kasih banyak, beruntung bisa kenal kalian (terkekeh)
Gio : Aku ikut terharu
Galang : Untuk jurusan Hukum, apa biasanya prospek kerjanya?
Caylin : Cukup banyak, seperti pengacara, jaksa, hakim, notaris, staf legal, dan
lainnya. Aku sangat tertarik di bagian pengacara.
Keylan : (terkagum) Itu juga sangat luar biasa, menurutku itu salah satu pekerjaan
yang paling umum untuk jurusan hukum.
Kezia : Benar sekali, karena tentu kebanyakan yang masuk ke jurusan tersebut tentu
dari awal berniat untuk menjadi seorang pengacara.
Levi : Aku melihatnya di TV bagaimana pengacara memukakan pendapatnya dan
membela klien nya benar-benar sangat keren.
Rangga : Benar, tentu sekeren itu, aku terkadang tidak bisa berkata-kata melihatnya.
Namunbiasanya sebelum sidang begitu, tersangka atau pelaku kejahatan di
periksa Psikiater atau Psikolog?
Wendy : Iya benar, biasanya disebut pemeriksaan medis kejiwaan, jadi itu adalah
seperti rangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah seseorang menderita
permasalahan pada kejiwaannya atau tidak, apakah dia sanggup untuk
mengikuti sidang atau tidak. Jadi tes itu juga meliputi wawancara,
pemeriksaan fisik, dan tes tertulis melalui kuesioner.
Arya : Benar sekali karena jika seseorang itu mempunyai masalah mental maka itu
tentu bisa mengganggu proses sidang.
Gio : Aku setuju.
Galang : Aku juga sangat setuju. Untuk Biologi, apa prospek kerjanya?
Marisa : Cukup banyak juga, seperti bisa menjadi Ilmuwan di perusahaan, medis, guru
juga bisa, dosen, wirausaha dan analisis laboratorim. Tapi aku memilih untuk
menjadi pengajar saja.
Caylin : Itu juga sangat luar biasa. Untuk jurusan PGSD, apa ada perkerjaan lain selain
guru?
Kezia : Ada tentu, namun karena jurusan ini menurutku sedikit spesifik, jadi selain
jadi guru SD bisa jadi Penyiar Radio, karena disana cocok untuk yang suka
berbicara dan bercerita tentang dunia pendidikan namun tidak nyaman untuk
bertemu dengan banyak orang. Selain itu, juga bisa mendirikan yayasan dan
menjadi guru les privat, konselor, bahkan pegawai bank.
Keylan : Wah, aku baru mengetahuinya. Itu cukup menarik.

Keesokkan harinya adalah pengumuman SNMPTN untuk seluruh kampus yang ada, maka
kesepuluh teman itu pun ikut berkumpul bersama untuk mengecek hasil SNMPTN mereka.
Levi : Selamat pagi, apa yang sedang kalian lakukan?
Arya : Oh, selamat pagi. Aku ingin mengecek hasil SNMPTN ku namun aku masih
takut dengan hasilnya.
Rangga : Apapun hasilnya, kita mesti terima dan tetap semangat.
Wendy : Aku setuju, tapi tetap saja rasa gugup pasti masih ada, aku tidak berekspetasi
tinggi juga untuk SNMPTN.
Galang : Kami akan berada disini kalian yang tes apapun hasilnya.
Gio : Benar sekali.
Marisa : (terharu) Makasih banyak ya, aku sangat bersyukur bisa bertemu kalian.
Caylin : Aku dengar prodi pilihanku memiliki kuota yang cukup sedikit.
Levi : Jika kau diperkenankan maka itu akan menjadi jalanmu.

Setelah perbincangan lama untuk memantapkan diri, kelima dari mereka akhirnya
memutuskan untuk mengecek hasil nya secara online.
Keylan : Kami akan membantu kalian untuk membukanya.

Keylan pun membuka akun milik Kezia bersama-sama


Kezia : (tersenyum melihat hasil) lulus.
Keylan : Selamat, aku ikut senang.
Wendy : (kecewa) aku tidak, tapi aku ikut senang dengan mu Kezia.
Rangga : Tidak apa-apa, masih ada kesempatan SBMPTN, kami disini bersama mu.
Wendy : Terima kasih banyak (terisak).
Arya : Yang lain bagaimana?
Marisa : (menggelengkan kepala sambil tersenyum) aku juga tidak lulus.
Gio : Tidak apa-apa, kamu sudah usaha yang terbaik, tapi belum jadi jalanmu saja.
Galang : Caylin, apa kau sudah buka?
Caylin : (melihat hasil) tidak lulus (menghela nafas).
Keylan : (menepuk bahu Caylin) tidak apa-apa, itu pasti menyakitkan. Tapi selamat
untuk Kezia dan Arya karena lulus.
Kezia : Terima kasih banyak ya, kalian tetap kuat.
Levi : Selamat ya yang lolos, yang tidak lolos tidak masalah masih ada SMBPTN.
Rangga : Benar, walaupun lebih susah tapi tidak masalah itu lah perjuangan.
Wendy : Walaupun tidak lolos, itu juga punya sisi positif nya, kita bisa memilih 2
prodi yang kita inginkan.
Arya : Itu benar, semua punya sisi positif yang negatifnya masing-masing.
Gio : Ngomong-ngomong, tes SBMPTN kita harus ke kampus dan tes disana, itu
info dari orang yang aku dengar.
Galang : Benarkah? (terkagum) itu kesempatan yang bagus juga, kita bisa melihat
kampus secara nyata.
Marisa : Iya benar, tes tersebut bernama UTBK, ujian tertulis berbasis komputer.
Caylin : Tidak heran jika mesti harus ke kampus.

Setelah berbulan-bulan dilewati, akhirnya waktu untuk tes UTBK pun dilaksanakan. Seluruh
siswa mengikuti tes itu dengan serius, mengerjakan dan mengumpulkan hasil dengan baik
hingga tiba saatnya hasil dari tes nya diumumkan membuat Wendy, Marisa dan Caylin cukup
gugup menunggu hasilnya.
Kezia : Hai, apa kalian sudah melihat hasilnya?
Caylin : Hai, (menggelengkan kepala).
Keylan : Sepertinya mereka masih takut (terkekeh)
Levi : Apa hasilnya sudah bisa di lihat?
Arya : (mengangguk) bisa, namun sepertinya harus memantapkan hati untuk
melihatnya.
Rangga : (tersenyum) semakin lama akan membuat kalian semakin gugup.
Wendy : Baik, aku akan mencoba pertama, (mengecek hasil) LULUS! (bersorak)
Galang : BENARKAH?! WAH SELAMAT (ikut bersorak)
Gio : Selamat Wendy, kerja bagus. Marisa dan Caylin ayo cek.
Marisa : Aku akan mencoba (mengecek hasil) LULUS JUGA! (memekik girang).
Caylin : LULUS!!! (bersorak bahagia)
Levi : Wah selamat, aku ikut terharu.
Keylan : Selamat untuk kalian bertiga, ini moment yang sangat mengharukan.
Kezia : Selamat kawan-kawan, lulus di prodi apa kalian?
Wendy : Aku Psikologi, aku sangat bermimpi di jurusan itu dari lama. Akhirnya
(tertawa kecil)
Rangga : Apa kalian lega? (terkekeh)
Arya : Pasti sangat lega itu (ikut terkekeh)
Marisa : Sangat lega, bersyukur juga mendapatkan hasil yang bagus, di prodi Biologi
juga, aku sangat bahagia.
Gio : Apapun hasilnya tetaplah bersyukur, tapi selamat untuk kalian.
Galang : Itu benar.
Kezia : Caylin, di prodi mana kamu lulus?
Caylin : Tetap Hukum, aku lulus disitu.
Keylan : Wah, calon-calon pengacara (terkekeh)
Caylin : (tertawa kecil) doakan saja semoga lancar jadi pengacara.
Kezia : Semangat terus kalian yang sudah lulus dikampus, jangan pernah menyesal
dengan apa yang telah di pilih.
Levi : Itu benar, karena itu keputusan besar yang telah kalian ambil.
Rangga : Beberapa tahun depan mari kita liat kita semua menjadi orang yang sukses.
Wendy : Amin untuk kita semua.
Arya : Aamiin.
Gio : Amin.
Galang : Aamiin, ngomong-ngomong, apa kita perlu merayakan ini?
Marisa : Boleh saja, itu ide yang menarik. Bagaimana dengan yang lain?
Caylin : Menarik, ayo.
Kezia : Aku setuju.
Keylan : Setuju.
Levi : Aku juga setuju, merayakan hari bahagia kalian.

Semua orang menyetujui hal tersebut secara kompak.


Galang : Karena semuanya setuju, bagaimana jika kita merayakannya di rumahku saja.
Rumah ku sedang kosong hari ini.
Gio : Apa itu tidak merepotkanmu?
Galang : (menggelengkan kepala) tidak sama sekali.
Arya : Dimana orang tuamu?
Galang : Mereka menginap di rumah nenek dan kakekku, jadi secara tidak langsung
kalian menemani ku juga.
Rangga : Oke, baiklah jika seperti itu.
Wendy : Jadi kita akan ke rumah Galang sore ini?
Galang : Benar sekali, kalian bisa membawa beberapa makanan di rumah jika ingin.
Gio : (terkekeh) tentu saja
Wendy : Baiklah, aku datang bersama Gio.
Marisa : Kalian sangat baik, aku sangat terharu.
Caylin : Bukankah itu gunanya menjadi sahabat? Saling membantu dan melengkapi.
Levi : Itu sangat puitis tapi setuju dengan kata-kata itu.
Keylan : Aku ikut tertawa mendengarnya.
Kezia : Jam berapa kalian akan datang ke rumah Galang?
Gio : Bagaimana jika pukul setengah 1 sepertinya bagus.
Rangga : Bukankah itu terlalu cepat? Aku tidak bisa jika jam setengah 1
Arya : Bagaimana jika pukul 1?
Gio : Jam 3?
Wendy : Jam 2 saja, jam 3 terlalu sore.
Rangga : Baiklah jam 10.
Marisa : Aku ikut bersama mu Caylin.
Caylin : Baiklah, aku menjemputmu jam?
Marisa : Sebelum jam 2, tapi jangan terlalu cepat dan jangan lambat.
Caylin : Laksanakan.
Levi : Kalian sangat lucu, Arya dan Kezia apa ingin sekalian ku jemput sekaligus?
Arya : Aku akan mengunggu.
Kezia : Boleh, terima kasih Levi.
Levi : Tidak masalah.
Setelah itu, jam pulang sekolh pun tiba, mereka semua akhirnya pulang kerumahnya masing-
masing untuk bersiap dan beristirahat sejenak karena akan merayakan keberhasilan taman-
teman yang lolos SNPTN dan SBPTN sebagian dari mereka.
Selesai

Anda mungkin juga menyukai