Anda di halaman 1dari 39

KLASIFIKASI SENYAWA KIMIA ORGANIK

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi tugas Kelompok Mata Kuliah


“Kimia”

Kelompok 4 :
1. Audi Ananda Nofitri ( 09.2020.1.00685 )
2. Faizal Abdillah Baharudin ( 09.2020.1.00673 )
3. Gaza Aryo Pramudya ( 09.2020.1.00690 )
4. M. Naufal Ath Thoriq ( 09.2020.1.00679 )

Dosen Pembimbing :
Ro'du Dhuha Afrianisa, ST.MT.

TEKNIK LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
(ITATS)
2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan yang
Maha esa karena dengan karunia dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas Kimia.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini , w

alaupun kami yakin bahwa makalah ini banyak memiliki kekurangan dan kesalahan , Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca terhadap semua bentuk
kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini agar di masa yang akan datang kami mampu
membuat makalah yang lebih baik dari makalah ini.

Namun yang paling utama, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dalam mempelajarinya.

Surabaya, 24 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...……ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………….....3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………....3
C. Tujuan penulisan ..................……………………………………………………...3

BAB II PEMBAHASAN

A. Senyawa Aromatik………………………………………………………………...4
B. Karbohidrat……………………...………………………………………………...12
C. Protein………………………………………………………………………..……19
D. Lipida………………………………………………………………………………24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………..36
B. Saran……………………………………………………………………………....36

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….37

ii
iii
Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis
senyawa organik. Senyawa organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung
unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, dan belerang. Senyawa organik adalah
senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida
karbon. Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-
hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak
termasuk senyawa organik. Pada tahun 1828, Friedrich Wohler mendapatkan bahwa senyawa
organik urea (suatu komponen urin) dapat dibuat dengan menguapkan larutan yang berisi
senyawa anorganik amonium sianat.

Kimia organik merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Karena
penyusun utama makhluk hidup merupakan senyawa organik yaitu protein, asam nukleat, lemak,
karbohidrat, hormon, dan enzim. Prinsip kimia organik dipakai dalam berbagai bidang
diantaranya adalah dalam bidang farmasi, kedokteran, biokimia, mikrobiologi, pertanian dan
banyak ilmu pengetahuan yang lain

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Senyawa Aromatik ?
2. Apa yang dimaksud dengan Karbohidrat ?
3. Apa yang dimaksud dengan Protein ?
4. Apa yang dimaksud dengan Lipida ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Senyawa Aromatik
2. Untuk mengetahui Karbohidrat
3. Untuk mengetahui Protein
4. Untuk mengetahui Lipida

4
Bab 2

Pembahasan

A. Senyawa Aromatik

Senyawa aromatik merupakan hidrokarbon yang memiliki cincin karbon tak Jenuh di mana
elektron valesi ikatan pi (π) terdelokalisasi atau terkonjugasi. Senyawa ini bersifat stabil dan
melimpah baik dalam bentuk alami maupun Sintetisnya. Salah satu contoh senyawa aromatik
yang paling sederhana adalah Benzene.

Benzena mempunyai rumus (C6H6) dan merupakan hidrokarbon tidak jenuh. Rumus molekul
ini memperlihatkan ketidakjeuhan karena tidak memnuhi rumus C nH2n+2.Bila dibandingkan
dengan senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6 Buah atom karbon missalnya heksana
(C6H14) dan sikloheksana (C6H12) maka dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat
ketidakjenuhan yang tinggi. Dengan dasar dugaan tersebut maka dapat diperkirakan bahwa
benzena memiliki ciri-ciri khas seperti yang dimiliki oleh alkena. Perkiraan tersebut ternyata
jauh berbeda dengan kenyataannya, karena benzena tidak dapat bereaksi seperti alkena
(adisi,oksidasi, dan reduksi). Lebih khusus lagi benzena tidak dapat bereaksi dengan HBr,dan
pereaksi-pereaksi lain yang lazimnya dapat bereaksi dengan alkena. Sifat-sifat kimia yang
diperlihatkan oleh benzena memberi petunjuk bahwa senyawa tersebut memang tidak
segolongan dengan alkena ataupun sikloalkena.

Senyawa benzena dan sejumlah turunannya digolongkan dalam senyawa aromatik,


Penggolongan ini dahulu semata-mata dilandasi oleh aroma yang dimiliki sebagian dari
senyawa-senyawa tersebut. Perkembangan kimia pada tahap berikutnya menyadarkan para
kimiawan bahwa klasifikasi senyawa kimia haruslah berdasarkan struktur dan kereaktifannya,
dan bukan atas dasar sifat fisikanya. Saat ini istilah aromatik masih dipertahankan, tetapi
mengacu pada fakta bahwa semua senyawa aromatik derajat ketidakjenuhannya tinggi dan stabil
bila berhadapan dengan pereaksi yang menyerang ikatan pi (π).

5
B.Tata Nama Senyawa Aromatik

1. Senyawa aromatik diberi nama dengan nama non-sistematik. Nama nonsistematik


tidak dianjurkan tetapi diizinkan oleh IUPAC. Berikutcontoh senyawa aromatik yang
diberikan nama dengan non-sistematik :

6
2.Benzena monosubstitusi

Benzena monosubstitusi nama sistematiknya sama caranya dengan hidrokarbon lainnya,


yaitu benzena digunakan sebagai nama induk.

A. C6H5Br adalah bromobenzena.


B. C6H5NO2 adalah nitrobenzena.
C. C6H5CH2CH3 adalah propilbenzena.

3. Benzena di substitusi

Penamaan benzena di-substitusi mengunakan salah satu awalan berikut:

a.Ortho- (o-), Benzena ortho-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,2

b. Meta- (m-), Benzena meta-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,3

c. Para- (p-), Benzena para-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,4

7
4.Benzena dengan lebih dari dua substituen

Benzena dengan lebih dari dua substutuen dinamai dengan nomor posisidisetiapnya dan
digunakan nomor serendah mungkin. Substituen diurut menurutabjad dalam penulisan namanya

Beberapa senyawa aromatik monosubsitusi dapat dijadikan sebagai nama induk,dengan


substituent

Utama (-OH pada fenol atau –cH3 pada toluene) terikat ke c1 pada cincin.

5. Arena

Arena merupakan benzene tersubstitusi alkil yang mana penamaanya tergantung pada ukuran

gugus alkil . substituent alkil yang lebih kecil dari cincin (6 karbon atau kurang) dinamai sebagai

benzena tersubstitusi alkil. Adapun substituen alkil yang lebih besar dari cincin (7 karbon atau
lebih),

dinamakan alkane tersubstitusifenil

6. Fenil

Diturunkan dari bahasa Latin “phenol” (“ I bear light = saya memancarkan cahaya” . Fenil
digunakan untuk penamaan satuan –C6H5, bila cincin benzene dianggap sebagai substituent.

8
7. Benzil Digunakan untuk gugus C6H5CH2-

D.Kearomatikan dan kaidah Hückel 4n + 2

Di samping benzena dan turunannya, ada beberapa jenis senyawa lain yang
menunjukkan sifat aromatik, yaitu mempunyai ketidakjenuhan tinggi dan tidak
menunjukkan reaksi-reaksi seperti alkena. Senyawa benzena termasuk dalam
golongan senyawa homosiklik, yaitu senyawa yang memiliki h iliki hanya satu jenis
atom anya satu jenis atom dalam sistem cincinnya. Terdapat senyawa heterosiklik,
yaitu senyawa yang
memiliki lebih dari satu jenis atom dalam sistem cincinnya, yaitu cincin yang
tersusun dari satu atau lebih atom yang bukan atom karbon. Sebagai contoh, piridina
dan pirimidina adalah senyawa aromatik seperti benzena. Dalam piridina satu unit
CH dari benzena digantikan oleh atom nitrogen yang terhibridisasi sp2, dan dalam
pirimidina dua unit  pirimidina dua unit CH digantikan oleh atom-atom CH
digantikan oleh atom-atom nitrogen yang terhibri nitrogen yang terhibridisasi sp2.
disasi sp2.

Senyawa-senyawa heterosiklik beranggota lima seperti furan, tiofena, pirol, dan


imidazol juga termasuk senyawa aromatik.
1. Syarat Senyawa Aromatik
Menurut Erich Huckel, suatu senyawa yang mengandung cincin beranggota lima atau
enam bersifat aromatik jika:
a. Semua atom penyusunnya terletak dalam bidang datar (planar).
b. Setiap atom yang membentuk cincin memiliki satu orbital 2p.
c. Memiliki elektron π dalam susunan siklik dari orbital-orbital 2p sebanyak 4n+2 (n=
0, 1, 2,3, …).
9
2.Aturan Huckel

Dalam tahun 1931 seorang ahli kimia Jerman Erich Huckel,mengusulkan  bahwa
untuk menjadi menjadi aromatik aromatik suatu senyawa senyawa datar,monosiklik
datar,monosiklik (satu cincin) cincin) harus memilki elektron π  sebanyak 4n + 2, dengan
n adalah sebuah bilangan

 bulat. Menurut Menurut aturan Huckel, Huckel, suatu cincin dengan elektron elektron
π sebanyak 2,6,10 atau 14 dapat bersifat aromatik, tetapi cincin dengan 8 atau 12 elektron
π, tidak dapat. Siklooktatetraena (dengan 8 elektron π) tidak memenuhi aturan Huckel
untuk aromatisitas.

Mengapa dengan 6 atau 10 elektron π  bersifat aromatik, sedangkan 8 elektron π tidak?


Agar bersifat aromatik, semua elektron π harus berpasangan, sehingga memungkinkan
terjadinya overlapping (tumpang tindih) yang optimal dan terjadi delokalisasi elektron
secara sempurna.

Seandainya siklooktatetraena datar dan memiliki sistem π yang serupa


dengan sistem π benzene, maka orbital p1,p2, dan p3 akan terisi dengan enam
elektron π. Dua elektron π sisanya masing-masing akan menempati orbital
berdegenerasi p4 dan p5 (aturan Hund). Maka tidak semua elektron π akan
berpasangan dan tumpang tindih tidak akan maksimal. Jadi siklooktatetraena
tidak akan bersifat aromatik.

Senyawa aromatik harus memenuhi kriteria:

a. Siklik.
b. Mengandung awan elektron π yang terdelokalisasi di bawah dan di atas
bidang molekul.
c. Ikatan rangkap berseling dengan ikatan tunggal
d. Mempunyai total elektron π sejumlah 4n+2, dimana n harus bilangan bulat,

10
sebagai contoh : bila suatu senyawa siklik memiliki ju mlah elektron π = 12,
melalui kaidah 4n + 2 = jumlah elektron, didapat n = 2,5 maka senyawa
tersebut bukan senyawa aromatik.

3.Ion Siklopentadiena

Siklopentadiena adalah suatu diena konjugasi dan tidak aromatik. Alasan


utama mengapa tidak aromatik adalah bahwa satu atom karbonnya adalah
sp3,tidak sp2. Karbon sp3 ini tidak mempunyai orbital p untuk ikut berikatan π,
tetapi apabila diambil satu ion hidrogen dari dalam siklopentadiena maka
hidrodisasi karbon tersebut akan berubah menjadi sp2 dan akan memiliki orbital
p yang berisi sepasang elektron.

Semua atom karbon dari kation siklopentadiena juga akan bersifat sp2.
Apakah salah satu atau kedua ion ini bersifat aromatik? Masing-masing ion
memiliki lima orbital molekul p (terbentuk dari lima orbital p, satu per karbon).
Anion siklopentadiena dengan enam elektron π (4n + 2), mengisi tiga orbitalnya dan semua
elektron π ini berpasangan. Maka anion itu bersifat aromatik.Tetapi kation itu hanya mempunyai
empat elektron (4n) yang harus mengisi tiga orbital.
Maka elektron π ini tak akan semuanya berpasangan. Jadi kation itu tidak bersifat aromatik.
D. Reaksi-reaksi Senyawa Aromatik

1. Reaksi Nitrasi

Campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume sama
dikenal sebagai campuran nitrasi. Jika campuran ini ditambahkan ke dalam
benzena, akan terjadi reaksi eksotermal. Jika suhu dikendalikan pada 55°C maka hasil reaksi
utama adalah nitrobenzena, suatu cairan berwarna kuning pucat.

2.Reaksi Sulfonasi

Sulfonasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus

11
sulfonat. Reaksi ini terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat sebagai
pereaksi.

3.Alkilasi Benzena

Penambahan katalis AlCl3 anhidrat dalam reaksi benzena dan haloalkanaatau asam klorida
akan terjadi reaksi sangat eksotermis. Jenis reaksi ini dinamakan reaksi Friedel-crafts.

4.Reaksi halogenasi

Sebagai elektrofil adalah X+, dihasilkan dari reaksi antara X2 + FeX3.


Senyawa FeX3 (misalnya FeCl3) adalah suatu asam Lewis yang berfungsi sebagai katalis.
Katalis asam Lewis lain yang dapat digunakan adalah AlCl3, AlBr.

5.Reaksi Friedel-Crafts

Reaksi Friedel-Crafts meliputi reaksi alkilasi dan reaksi asilasi. Sebagai


elektrofil dalam reaksi alkilasi Friedel-Crafts adalah ion karbonium (R +). Karena melibatkan
ion karbonium, maka seringkali terjadi reaksi penyusunan ulang (rearrangement) membentuk
karbonium yang lebih stabil.

Sebagai elektrofil dalam reaksi asilasi Friedel-Crafts adalah ion asilium.


Pada reaksi asilasi Friedel-Crafts tidak terjadi reaksi penataan ulang. Dalam
reaksi alkilasi dan asilasi Friedel-Crafts juga digunakan katalis asam Lewis,
misalnya FeCl3, FeBr3 , AlCl3, AlBr3

12
B. Karbohidrat
Karbohidrat berupa molekul alami yang terbentuk dari atom karbon (C) , hidrogen (H),
dan oksigen (O) dengan rumus empiris Cn(H2O)m .

a. Struktur, penggolongan, dan sifat karbohidrat


Senyawa karbohidrat mengandung gugus fungsi hidroksil –OH, aldehid, atau keton.
Berdasarkan hasil hidrolisisnya, karbohidrat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida,
dan polisakarida.
1. Monosakarida ( gula sakarida )
Monosakarida adalah satuan unit terkecil dari karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis lagi menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Suatu monosakarida
memiliki dua gugus fungsi, yaitu gugus karbonil (C=O) dan gugus hidroksil (−¿OH).

Berdasarkan letak gugus karbonilnya, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:


1) Golongan Aldosa (mengandung gugus aldehid)
Jika letak gugus karbonil di ujung, berarti monosakaridanya digolongkan
kedalam golongan aldosa. Disebut aldosa karena gugus karbonil berada diujung
membentuk gugus aldehid. Jenis monosakarida yang tergolong aldosa adalah
glukosa dan galaktosa.
2) Golongan ketosa (mengandung gugus keton)
Jika gugus karbonil terletak diantara alkil, berarti gugus fungsional digolongkan
sebagai golongan ketosa. Disebut ketosa karena gugus karbonilnya membentuk
gugus keton. Monosakarida yang termasuk ketosa adalah fruktosa.

Berikut adalah struktur monosakarida dalam proyeksi Fischer:

13
Struktur monosakarida dengan rantai terbuka di atas hanya dijumpai dalam bentuk
larutan. Dalam bentuk padat monosakarida memiliki struktur siklis (siklohemiasetal dan
siklohemiketal). Bila struktur monosakarida tersebut dilipat melingkar atom karbon 6
dari glukosa mendekati gugus aldehid kemudian gugus aldehid dan hidroksil bereaksi
sehingga terbentuk struktur siklis sebagaimana dikemukakan oleh Tollens.

Diatas telah digambarkan struktur monosakarida dengan rantai terbuka. Pada


umumnya didalam larutan monosakarida akan membentuk struktur siklis. Berikut ini
bentuk siklis dari glukosa, galaktosa dan fruktosa.

Cincin segi enam pada glukosa dan galaktosa disebut cincin piran dan cincin segi
enam pada fruktosa disebut cincin furan. Jumlah isomer monosakarida dinyatakan
dengan 2n dimana n adalah banyaknya atom C asimetris (atom C kiral). Sebagai
contoh: glukosa memiliki 4 atom C asimetris ( C nomor 2,3,4, dan 5), sehingga jumlah
isomer glukosa C4 = 16.

a) Glukosa (gula anggur)


Glukosa disebut juga destrosa, karena bersifat dekstro. Glukosa mempunyai
putaran optik ke kanan (dekstro), ditulis D(+) glukosa (memutar bidang polarisasi ke
kanan 52°). Mengenai arah rotasinya tidak dapat ditetapkan dari konfigurasinya,
tetapi dari eksperimen. Glukosa terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, maltosa, dan
dapat diragikan menjadi etanol dan gas CO2.

14
Sifat-sifat glukosa adalah sebagai berikut.
 Glukosa berupa zat padat berwarna putih yang mudah larut dalam air. Adanya
gugus –OH dalam molekul glukosa menyebabkan glukosa bersifat polar dan
terjadi ikatan hidrogen baik antar molekul glukosa maupun dengan air.
 Glukosa bersifat optis aktif putar kanan sehingga disebut dekstrosa. Larutan
glukosa yang baru memiliki daya putar 113° kemudian menjadi 52°. Peristiwa
perubahan besarnya daya putar bidang polirisasi disebut mutarotasi. Hal ini
menunjukkan adanya dua bentuk glukosa, yaitu α −¿glukosa dan β−¿glukosa.
Glukosa alam adalah α −¿glukosa sedang β−¿glukosa diperoleh dari sintesis.
Bila β−¿glukosa dilarutkan dalam air menunjukkan daya putar 19°, kemudian
berputar menjadi 52°.
 Dapat dioksidasi ( dapat mereduksi) menjadi asam glukonat. Dalam reaksi ini
adanya glukosa dapat diidentifikasi dengan pereaksi Fehling dan Tollens.
 Dapat mengalami fermentasi (peragian) menjadi alkohol dan gas CO 2 dengan
enzim zimasa.

b) Fruktosa/Levulosa/Gula buah
Fruktosa merupakan ketoheksosa yang terbentuk dari hidrolisis sukrosa. Insulin
(pati dari dahlia). Fruktosa terdapat bersama dalam madu dan buah-buahan, rasa
manis melebihi glukosa dan sukrosa. Fruktosa memutar bidang polarisasi ke kiri
dengan sudut 92° sehingga ditulis D(-) fruktosa.

Sifat-sifat fruktosa adalah sebgai berikut


 Fruktosa berupa zat padat berwarna putih mudah larut dalam air.
 Bersifat optis putar kiri,sehingga disebut levulosa.
 Dapat mereduksi larutan Fehling danTollens.
 Dapat mengalami fermentai menjadi alkohol dan karbon dioksida.

2. Disakarida
Disakarida terbentuk dari dua buah monosakarida yang bergabung melalui ikatan
glikosida ( C−¿O−¿C ). Rumus molekul disakarida adalah C12H22O11. Disakarida dapat
diuraikan menjadi monosakarida penyusunnya melalui reaksi hidrolisis. Contoh
disakarida adalah maltosa, sukrosa, dan laktosa.

15
Disakarida Monosakarida Sifat Sumber
penyusun
Maltosa ( gula pati ) Glukosa dan  Larut dalam air. Pati.
glukosa  Bersifat optid sktif
putar kanan.
 Dapat dihidrolisis
dengan bantuan
enzim maltase.
 Dengan
difermentasi
membentuk etanol.
 Dapat mereduksi
Fehling,
Benedict,dan
Tollens.
Sukrosa ( gula tebu ) Glukosa dan  Larut dalam air. Tanaman
fruktosa  Bersifat optis aktif tebu dan
putar kanan. bit.
 Dapat dihidrolisis
dengan bantuan
enzim invertase.
 Tidak dapat di
fermentasi.
 Tidak dapat
mereduksi Fehling,
Benedict, dan
Tollens.

Laktosa ( gula susu ) Glukosa dan  Sedikit larut dalam Susu.


galaktosa air.
 Bersifat optis aktif
putar kanan.
 Dapat dihidrolisis
dengan bantuan
enzim laktase.
 Tidak dapat di
fermentasi.
 Dapat mereduksi
Fehling, Benedict,
dan Tollens.

3. Polisakarida
16
Polisakarida adalah makromolekul alam yang tersusun dari banyak monosakarida
atau disakarida. Polisakarida yang umum dijumpai adalah selulosa, amilum (zat pati),
dan glikogen.
a) Selulosa
Selulosa membentuk dinding sel tumbuhan. Para ilmuwan memperkirakan lebih
dari satu triliun ton selulosa disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selulosa
merupakan polimer dari 1,4-β-D-glukosa dengan rantai panjang yang tidak
bercabang.

.Sifat-sifat selulosa:
 Selulosa tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pereaksi Scheitzer, yaitu larutan
tetramino tembaga (II) hidroksida.
 Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia tetapi dapat dicerna oleh sapi dan
hewan lain dengan bantuan bakteri. Dengan asam encer dapat terhidrolisis
menjadi glukosa.
 Dengan HNO3 pekat dan H2SO4 pekat terjadi selulosa nitrat yang digunakan untuk
pembuatan film dan cat semprot. Kegunaan selulosa yang penting adalah untuk
rayon dan kertas. Polisakarida yang lain adalah inulin pada pati dahlia dan kitin
pada invertebrata.

Struktur selulosa

b) Amilum (pati)
Amilum didapat dari tumbuhan melalui proses fotosintesis. Molekul pati tersusun
dari satuan-satuan glukosa dengan ikatan glikosida sebagai berikut.

17
Struktur amilum

Amilum terdiri atas dua bagian yaitu amilosa (bagian yang lurus) dan amilopektin
(bagian yang bercabang). Amilosa merupakan polimer linier α-D-glukosa yang
dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan
glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan
iodium. Indikator warna ini digunakan untuk mengidentifikasi adanya pati pada
suatu sampel makanan.
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai
utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4’-α. Tiap
molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6’-α.

Sifat-sifat amilum (pati) :


 Pati tidak larut dalam air dan memberi warna biru dengan larutan iodium.
 Pati terdiri atas dua bagian, bagian yang lurus disebut amilosa dan bagian yang
bercabang disebut amilopektin.
 Tidak dapat mereduksi pereaksi fehling.
 Hidrolisis pati dengan asam encer menghasilkan glukosa. Pada hidrolisis pati
terjadi zat antara yaitu dekstrin. Dekstrin masih merupakan polisakarida dan
digunakan untuk perekat. Dekstrin dengan iodium memberikan warna merah.

c) Glikogen
Glikogen terdiri atas satuan-satuan D-glukosa, kurang lebih 1000 unit, merupakan
makanan cadangan yang tersimpan dalam hati, jaringan hewan menyusul dan
manusia.

Sifat-sifat glikogen adalah sebagai berikut.

18
 Glikogen disebut juga pati hewan yang tidak larut dalam air dengan iodium
memberi warna merah.
 Pada hidrolisis dengan enzim amilosa (dari pankreas) terurai menjadi maltosa dan
kemudian menjadi glukosa.
 Tidak dapat mereduksi pereaksi fehling.

b. Uji karbohidrat
1. Uji Fehling
Glukosa, galaktosa, maltosa mengandung gugus aldehid, sehingga dengan perekasi
Fehling memberikan uji yang positif yang ditandai dengan terbentuknya endapan
merah. Fruktosa meskipun tidak mengandung gugus aldehid juga menimbulkan
endapan merah dengan pereaksi fehling karena banyak mengandung gugus hidroksil.
Sehingga gula-gula tersebut disebut gula pereduksi (mereduksi pereaksi fehling).
Sukrosa dan polisakarida tidak menimbulkan endapan merah dengan larutan fehling,
karena gugus aldehidnya sudah hilang.
2. Uji Tollens
Uji positif terhadap pereduksi (glukosa, galaktosa, dan maltosa) yang ditandai
dengan terbentuknya cermin perak pada dinding tabung.
3. Uji lodium
Polisakarida penting, seperti amilum, glikogen, dan selulosa dapat ditunjukkan
dengan cara ditetesi larutan iodin sehingga terbentuk warna biru ungu untuk amilum,
cokelat merah untuk glikogen, dan cokelat untuk selulosa.
Amilum + I2 = biru
Glikogen + I2 = merah cokelat
Selulosa + I2 = negatif
4. Uji Molisch
Dengan cara meneteskan larutan alfanaftol pada larutan atau suspensi karbohidrat,
kemudian asam sulfat pekat secukupnya. sehingga terbentuk dua lapisan cairan
dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu.

c. Kegunaaan karbohidrat
 Sumber energi utama bagi tubuh.
 Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.

19
 Membantu penyerapan kalsium.
 Membantu metabolisme lemak.
C. Protein

Protein memiliki fungsi selular penting dalam tubuh karena berpartisipasi dalam biosintesis
porfirin, purin, pirimidin dan urea. Rantai protein merupakan jenis polipeptida yang terdiri atas
L-α-asam amino. Polimer asam amino yang memiliki rantai lebih pendek dinamakan dengan
peptida yang berperan penting sebagai hormon. Protein merupakan makromolekul yang terdiri
dari 1 (satu) rantai polipeptida dan terkadang dua atau lebih polipeptida. Protein juga dapat
ditemukan dalam setiap sel dan molekulnya terdiri dari unsur C, H, N, O, S dan terkadang P, Fe,
Zn dan Co. Berdasarkan jumlah asam amino yang menyusun polipeptida, peptida merupakan
polipeptida yang tersusun atas kurang dari 50 asam amino sedangkan protein tersusun atas lebih
dari 50 asam amino. Ada lebih dari 300 jenis asam amino yang dapat ditemukan di alam, tetapi
hanya 20 jenis asam amino yang menyusun protein. Manusia dan hewan tingkat tinggi hanya
bisa mensintesis 10 dari 20 jenis asam amino tersebut sehingga membutuhkan tambahan nutrisi
yang mengandung asam amino dari sumber makanannya. Sel dapat memproduksi protein
dengan susunan dan fungsi yang berbeda menggunakan kombinasi dari 20 jenis asam amino.
Oleh karena building blocks yang berbeda, organisme dapat menghasilkan protein dengan
banyak fungsi seperti enzim, hormon, antibodi, transport, jaringan otot, protein pembentuk lensa
mata, bulu, jaring laba-laba, tanduk badak, antibiotik, protein susu, bisa ular dan aktivitas biologi
lainnya.

Asam Amino

Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah suatu senyawa yang
mempunyai dua gugus fungsi, yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Pada asam amino, gugus
amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat
dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom
karbon yang sama. Struktur asam amino dapat ditunjukkan pada gambar berikut:

20
Asam amino diketahui sebagai penyusun protein. Ada 20 macam asam amino
yang membentuk protein, yaitu:

Berdasarkan sintesisnya, ke-20 asam amino ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu
asam amino essensial dan asam amino non-essensial. Asam amino essensial
adalah asam amino yang diperoleh hanya dari makanan yang kita konsumsi sehari-
hari, karena tidak dapat disintesis oleh tubuh. Adapun sepuluh macam asam amino
yang merupakan asam amino essensial, diantaranya yaitu arginin, histidin, iso-
leusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin, treonin, triptofan, dan valin. Sedangkan

21
asam amino non-essensial adalah asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh
melalui perombakan senyawa lain. Adapun sepuluh macam asam amino yang
merupakan asam amino non-essensial, yaitu alanin, aspartat, asparagin, glutamat,
glisin, glutamin, prolin, serin, sistein, dan tirosin.
Penggolongan protein dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:

1. Klasifikasi Protein

A. Berdasarkan fungsi biologisnya

1) Protein Enzim

Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada umumnya


mempunyai bentuk globular. Protein enzim ini memiliki sifat yang khas
karena hanya bekerja pada substrat tertentu.
Yang termasuk golongan ini antara lain:

a) Peroksidase yang mengkatalase penguraian hidrogen peroksida

b) Pepsin yang mengkatalisa pemutusan ikatan peptida

c) Polinukleotidase yang mengkatalisa hidrolisa polinukleotida

2) Protein Pengangkut

Protein pengangkut mempunyai kemampuan membawa ion atau molekul


tertentu dari suatu organ ke organ lain melalui aliran darah.
Yang termasuk golongan ini antara lain:

a) Hemoglobin pengangkut oksigen

22
b) Lipo protein pengangkut lipid

3) Protein Struktural

Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural sel jaringan


dan memberi kekuatan pada jaringan. Yang termasuk golongan ini adalah
elastin, fibrin, dan keratin.
4) Protein Hormon

Adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin membantu


mengatur aktivitas metabolisme di dalam tubuh.
5) Protein Pelindung

Protein ini pada umumnya terdapat dalam darah, melindungi organisme


dengan cara melawan serangan zat asing yang masuk dalam tubuh.
6) Protein Kontraktil

Golongan ini berperan dalam proses gerak, memberi kemampuan pada sel
untuk berkontraksi atau mengubah bentuk.
7) Protein Cadangan

Protein cadangan atau protein simpanan adalah protein yang disimpan dan
dicadangkan untuk beberapa proses metabolisme.

B. Berdasarkan bentuk molekulnya

1) Protein Globuler

Protein ini bentuknya bulat atau hampir bulat, karena rantai polipeptida
melingkar. Protein golongan ini mudah larut dalam garam, asam, basa, dan
alkohol. Yang termasuk golongan ini, yaitu albumin, globulin, dan
beberapa protein yang menunjukkan aktivitas fisiologisnya yang spesifik
seperti proteohormon dan proteoenzim.
2) Protein Fibrosa

Protein golongan ini bentuknya memanjang karena rantai polipeptidanya


memanjang. Pada umumnya, protein golongan ini tidak larut dalam pelarut
yang umum. Yang termasuk golongan ini adalah kolagen, miosin, karotin,
dan fibrin.

23
C. Berdasarkan komponen penyusunnya

1) Protein Sederhana

24
Protein sederhana tersusun oleh asam amino saja. Oleh karena itu, pada
hidrolisisnya hanya diperoleh asam-asam penyusunnya saja. Yang
termasuk golongan ini adalah albumin, globulin, histon, dan prolamin.
2) Protein Majemuk

Protein ini tersusun oleh protein sederhana dan zat lain yang bukan
protein. Zat lain yang bukan protein disebut radikal prostetik. Yang
termasuk golongan ini antara lain:
a) Phosporotein dengan radikal prostetik asam phostat

b) Nukleoprotein dengan radikal prostetik asam nukleat

c) Mukoprotein dengan radikal prostetik karbohidrat

D. Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi:

1) Protein Hewani

Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti
protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.
2) Protein Nabati

Ialah protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein jagung (zein), dari
terigu, dan sebagainya

D.Lipida

1. Pengertian Lipida

Lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalam air, namun
dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar. Pelarut non polar seperti
kloroform, eter, aseton, ethanol. Oleh karena itu lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti
air atau alkohol.

Istilah lipida kadang-kadang diartikan sama dengan lemak, itu merupakan sebuah
kesalahan. Lipida adalah kelas utama biomolekul. Lemak (trigliserida) milik gliserida
kelompok, yang merupakan sub kelas lipida.

24
2. Fungsi Lipida

Berikut ini merupakan fungsi dari lipida :

1.      Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.

2.      Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural pada membran sel yang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion, dan molekul air,
keluar dan masuk sel.

3.      Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada


prostaglandin dan steroid hormon serta kelenjar empedu.

4.      Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E, K yang berguna untuk proses biologis.

5.      Sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari
suhu luar yang kurang bersahabat.

Fungsi lipida secara yang lain :

1.      Komponen membran sel.

2.      Pelindung dinding sel.

3.      Penyekat panas / insulator

4.      Sumber simpanan energi

5.      Pelarut vitamin ADEK

6.      Komponen hormon

3.    Sifat Lipida

Berikut ini merupakan sifat – sifat yang dimiliki oleh lipida :

1.      Tidak larut didalm air

2.      Larut didalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan
karbontetraklorida.

3.      Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga


mengandung nitrogen dan fosfor.

4.      Bila terhidrolisis akan menghasilkan asam lemak.

25
5.      Berperan dalm metabolisme tumbuhan dan hewan.

4.     Penggolongan Lipida

Senyawa – Senyawa yang termasuk lipida terbagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa
penggolongan lipida atara lain sebagai berikut :

1.      Klasifikasi lipida menurut Bloor

©      Lipida sederhana

Lipida sederhana adalah suatu bentuk ester yang mengandung C, H, dan O. Jika dihirolis
menghasilkan Asam lemak dan Alkohol. Lipida sederhana diantaranya :

*        Lemak (Fat)

Lemak (fat) adalah ester dari gliserol dan asam lemak. Secara biokimia Lemak adalah
senyawa triasilgliserol atau trigliserida.

Gambar Rumus bangun lemak

*        Lilin (Wax)

Lilin atau Wax merupakan senyawa ester yang dibentuk oleh alkohol berantai panjang
dan karboksilat berantai panjang. Lilin digolongkan atas beeswax, carnauba wax, dan jojoba
wax. Beeswax atau Lilin lebah adalah lilin yang diproduksi dari sarang lebah. Carnauba wax
atau lilin karnauba adalah lilin yang diproduksi dari tumbuhan karnauba (sejenis pohon
palm). Jojoba wax adalah ilin yang diproduksi dari tanaman jojoba (Simmondsia Chinensis).

26
Gambar Rumus bangun lilin

©      Lipida majemuk

Lipida majemuk adalah ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, yaitu :

*        Fosfolipida

Fosfolipida adalah adalah senyawa lipida yang berisi lipida dan dan asam phosporik

Gambar Rumus bangun fosfolipida

*        Glikolipida

Glikolipida adalah senyawa lipida yang berisi lipida dan karbohidrat.

*        Sphingolipida

Sphingolipida adalah kelompok lipida yang struktur utamanya adalah rantai panjang amino
alkohol sphingosin.

Gambar Rumus bangun spingolipida


27
*        Lipoprotein

Lipoprotein adalah senyawa lipida yang berisi Lipida dan Protein.

©      Lipida turunan / Derivat lipida

Lipida turunan adalah ester asam lemak yang gugus tambahan dan merupakan kelompok
lipida terdahulu, yaitu :

*        Asam Lemak

Asam lemak adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Asam lemak terbagi atas dua
golongan, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Gambar Rumus bangun asam lemak

a.       Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)

Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya
berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.

Gambar Rumus bangun asam lemak jenuh

1.      Asam larutan (C11H23COOH)

Sumber utama asam lemak ini adalah minyak kelapa

28
Gambar Rumus bangun asam larutan

2.      Asam palmitat (C16H32O2)

Sumber utama asam lemak ini  adalah tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae,


seperti kelapa (Cocos nucifera) dan kelapa sawit (Elaeis guineensis).

Gambar Rumus bangun asam palmitat

3.      Asam stearat (C18H36O2)

Gambar Rumus bangun asam stearat

b.      Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)

Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

Gambar Rumus bangun asam lemak tak jenuh

1.      Asam oleat (C18H34O2)

29
Gambar Rumus bangun asam oleat

2.      Asam linoleat (C18H32O2)

Gambar Rumus bangun asam linoleat

3.      Asam linolenat (C18H30O2)

Gambar Rumus bangun asam linolenat

*        Gliserol

Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana. Gliserida adalah ester yang


terbentuk dari gliserol dan asam lemak.

Gambar Rumus bangun gliserol

*        Steroid

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi
penurunan dari terpena atau skualena.

30
Gambar Rumus bangun steroid

*        Lemak aldehid dan senyawa – senyawa keton :

a.       Lemak aldehid

Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi
ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap
dengan atom oksigen.

Gambar Rumus bangun aldehid

b.      Keton

Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus karbonil yang terikat
oleh 2 atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus karbonil dinamakan karbon α. Atom
hidrogen yang diikat karbon α dinamakan hidrogen α.

31
Gambar Rumus bangun keton

2.      Lipida berdasarkan gugus polar dan non polar:

Lipida non polar ( lipida netral ) adalah lipida yang mengandung gugus non polar, contoh:
kelompok lemak (fat)

Berfungsi: berperan dalm metabolisme sebagi cadangan energi.

b.      Lipd yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipida

Berfungsi : berperan dalm membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan organel sel
untuk melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan luar sel.

3.      Lipida berdasarkan struktur dan karakteristik non polar :

Lemak (fat)

Lilin

Fosfolipida

Lipoprotein

Glikolipida

Spingolipida

Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme setiap organisme. Vitamin yang larut dalam lipida adalah A, D, E,
dan K.

Eikosanoat

Eikosanoid merupakan senyawa yang disintesis dari arakidonat dan beberapa asam lemak-tak
jenuh.

Steroid

4.      Lipida berdasarkan struktur kimianya:

Triasilgliserol

32
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida,
yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak
nabati dan lemak hewani.

Gambar Rumus bangun Trigliserida

Fosfogliserol atau Fosfolipida

ª  Fosfatidiletanoalamin

ª  Fosfatidilserin

ª  Fosfatidilinositol

ª  Kardiolipin

c.       Spingolipida

C Spingomielin

C Serebrosida

C Gangliosida

d.      Sterol dan ester asam lemaknya

Sterol, dikenal juga sebagai steroid alkohol, adalah sub kelompok steroid dan merupakan
kelompok penting molekul organik.

33
Gambar Rumus Bangun Sterol

Ester lemak sterol sebagai berikut :

ð  Kolesterol

ð  Kolesteril ester

ð  Fitosterol

ð  Marina sterol

ð  Fungi sterol

ð  Steroid

o    C18 steroid (estrogens)  

o    C19 steroid (androgens)  

o    C21 steroid (gluco/mineralocorticoids, progestogins)  

ð  Sekosteroid

o    Vitamin D2  

o    Vitamin D3  

ð  Asam empedu

o    C24 Asam empedu, alkohol.  

o    C26 Asam empedu, alkohol.  

o    C27 Asam empedu, alkohol.  

o    C28 Asam empedu, alkohol.  

ð  Konjugasi Steroid

o    Glucuronida

o    Sulfat

o    Glycine conjugates

o    Taurine conjugates

34
ð  Hopanoid

E.     Sumber Lipida

Lipida di dapatkan dari 2 sumber, yaitu sumber nabati dan sumber hewani. Sumber nabati
adalah sumberdari tumbuhan. Sumber hewani berasal dari hewan.

1.      Nabati

ª      Buah alpukat

ª      Jenis Kacang-kacangan

ª      Tumbuhan Laut

ª      Mentega

ª      Minyak Kelapa

ª      Dan sebagainya

2.      Hewani

ª      Minyak Ikan

ª      Ikan Laut

ª      Susu

ª      Daging

ª      Telur

ª      Dan sebagainya

F.     Manfaat Lipida Bagi Kehidupan Sehari

Manfaat lipida antara lain sebagai berikut :

1.      Makanan

2.      Obat – Obatan

3.      Kecantikan

4.      Edukasi

5.      Dan keperluan lainnya.

35
Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan

Kimia organik merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Karena penyusun utama makhluk hidup merupakan senyawa organik yaitu protein, asam
nukleat, lemak, karbohidrat, hormon, dan enzim. Prinsip kimia organik dipakai dalam
berbagai bidang diantaranya adalah dalam bidang farmasi, kedokteran, biokimia,
mikrobiologi, pertanian dan banyak ilmu pengetahuan yang lain

Senyawa benzena yang mempunyai enam atom karbon (C) dan mempunyai derajat
ketidakjenuhan yang tinggi. Senyawa benzena memiliki tiga buah ikatan tunggal dan rangkap
dan membentuk cincin yang ikatannya berselang-seling. Senyawa benzena dan turunannya
termasuk senyawa aromatik yang dulu dikarenakan aromanya dan sekarang dapat ditentukan
oleh struktur dan sifat fisika kimianya. Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat
dibutuhkan oleh manusia, karena senyawa ini adalah penentu kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu: Aldosa (berupa
aldehid) dan Ketosa (berupa keton). Protein adalah senyawa organik komplek berbobot
molekul besar yang terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Fungsi Protein yaitu Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (Zat
pembangun),Protein sebagai pengatur, Sebagai bahan bakar/tenaga Lipida adalah senyawa
organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalam air, namun dapat diekstrak dari sel
dan jaringan oleh pelarut non polar.

B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini kita dapat mendalami materi tentang senyawa kimia
organic ini. Serta kami membutuhkan kritik kalian demi kebaikan kami kedepannya dalam
membuat makalah ini

36
Daftar Pustaka

http://taufiqabd.blogspot.com/2016/11/makalah-lipida_30.html

https://www.myrightspot.com/2017/07/macam-macam-karbohidrat-beserta-sifat-
sifatnya.html

https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=89491299&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22archive
%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3Afalse%2C%22logged_in
%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D

37

Anda mungkin juga menyukai