Tingkat Simbolik
Pada tiga bulan pertama, tim B-Lab akan melakukan Action (pelaksanaan),
yang berfokus pada pembangunan internal team untuk membuat versi closed-
beta dari B-Lab. Tim mengumpulkan data analisis permasalahan lewat survei
dan tanya jawab dengan target pengguna. Selain itu, dalam langkah ini internal
team melakukan rekruitmen anggota dari lintas disiplin ilmu yang mendukung
pengembangan B-Lab.
Langkah selanjutnya adalah Socialisation (sosialisasi), yang akan dilakukan
oleh tim B-Lab yang akan mengedukasi versi closed-beta dari B-Lab kepada
beberapa mahasiswa. Langkah terakhir adalah Trial (eksperimen), yang akan
lakukan pada beberapa mahasiswa, bertujuan untuk memahami perilaku user,
mengvalidasi mobile-app B-Lab, dan mendapatkan database sebagai kebutuhan
pokok untuk membuat versi open-beta dari B-Lab.
Pada bulan keempat hingga keduabelas, B-Lab akan berkonsentrasi pada
Evaluation (evaluasi), merupakan aktifitas mentoring yang melibatkan beberapa
mahasiswa melalui penyusunan sosialisasi penggunaan terkait bagaimana
mengoperasikan B-Lab dengan maksimal. Pengembangan B-Lab juga didukung
dengan proses pembuatan legalitas sebagai bukti kepemilikan aplikasi berupa
pembuatan hak cipta. Selain itu, luaran lain yang diharapkan berupa artikel/jurnal
ilmiah. Manfaat B-Lab akan dapat dirasakan oleh mahasiswa di kampus lain
melalui langkah Replication (replikasi), yang dijadikan sebagai tindak lanjut dan
pengembangan B-Lab di masa depan saat aplikasi sudah tervalidasi oleh ahli dan
sudah terdapat hak cipta, sehingga B-Lab juga dapat digunakan oleh user yang
ada di luar kampus Universitas Negeri Malang. Replikasi ini juga sejalan dengan
rencana B-Lab ini dapat diunduh secara bebas di google playstore nantinya agar
dapat diperbarui sistemnya secara berkala. Langkah terakhir yang dilakukan untuk
mencapai keberlanjutan adalah Advocation (advokasi), yang menunjukkan
dampak atau impact assesment dari B-Lab kepada pemerintah terkait yaitu
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, meminta untuk membuat kebijakan
yang menginstruksikan kampus yang membutuhkan praktikum Biokimia yang ada
di Indonesia untuk menggunakan mobile-app B-Lab sebagai pengembangan
sektor pendidikan. Melalui strategi ASTERA ini, akhirnya kita dapat melihat
output untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang
pendidikan, menjadi terobosan alternatif media virtual laboratory untuk
menunjang materi praktikum pada perguruan tinggi di tengah dan pasca pandemi
yang berkelanjutan sebagai upaya dalam meningkatkan kecerdasan bangsa lewat
program kampus merdeka belajar.