Anda di halaman 1dari 5

Beberapa perkembangan teknologi digital di tahun 2020, terdapat teknologi yang

berkembang antar lain media sosial instagram, whatassap, youtube yang seringkali digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, google, dan lain-lain. Sekarang kita berada di abad 21, dimana
kondisinya harus paham tentang teknologi. Siswa diharapkan terampil atau melek teknologi di
abad 21. Creativity, critical thingking, collaboration, dan communication harus benar-benar
dikuasi oleh peserta didik maupun pengajar. Literasi terkait dengan teknologi yang baru memuat
beberapa literasi teknologi.

Literasi digital merupakan salah satu kompetensi yang ada di framework 21 century skills.
Definisi literasi digital sendiri adalah kemampuan menggunakan TIK untuk mencari,
mengevaluasi, membuat dan mengkomunikasikan (American Library Association). Untuk
melakukan empat hal tersebut membutuhkan tool yang tersedia di internet baik yang free atau
berbayar. Dari keempat hal tersebut terdapat objek. Objeknya merupakan teks, gambar, suara,
animasi, dan video. Konten digital yang digunakan untuk pembelajaran adalah segala sesuatu
dalam format digital baik berupa teks, gambar, suara, animasi, video, dan lain-lain yang berisi
pesan informasi materi pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar.
Media dengan kombinasi lebih dari dua media disebut multimedia.

Saat membuat konten digital, sebelum di tampilkan atau dikomunikasikan ke siswa ada dua
hal yang harus diperhatikan. Pertama dalam hal kualitas, konten digital atau multimedia
dipastikan bahwa konten tersebut dapat mempermudah proses belajar mengajar. Akurasi dari
pesan atau informasi atau materi. Akurat artinya tidak salah dalam penyajian materi. Kedua
dalam hal sarana media yang akan menstransfer pesan adalah efektifitas media. Contoh, ketika
guru membuat media dengan rumus yang benar tapi dalam penulisan menggunakan tulisan font
dengan ukuran kecil atau model font yang sulit dibaca oleh siapa pun maka hal tersebut dapat
dikatakan bahwa media tidak efektif. Sehingga konten yang benar tidak akan tersampaikan
kepada siswa.

Asumsi multimedia dalam konten digital, ada tiga asumsi. Pertama dual channel dimana
media tersebut hanya dapat ditangkap oleh dua indera yaitu mata dan telinga. Kedua asumsi
limited capacity, siswa sebagai manusia memiliki memori yang terbatas. Sehingga dalam
menyajikan materi jangan terlalu banyak. Asumsi yang ketiga adalah active processing dimana
saat menyajikan media siswa diajak untuk aktif belajar.
Saya mengomentari multimedia yang bernama CAI 3D Stereoscopy yang dipresentasikan
oleh Amalia Husna. Menurut saya media yang dipresentasikan ini bagus. Dari awal masuk sudah
terdapat identitas media, lalu pada halaman pertama berisi KD yang merupakan dasar adanya
materi tersebut. Teks yang ada pada media sudah jelas, sehingga materi atau informasi dapat
tersampaikan dengan jelas. Objek yang ada pada media tidak terlalu mengganggu konsentrasi
pembaca untuk memahami informasinya. Warna background juga sudah kontras sehingga teks
bacaan terlihat dengan jelas. Warna dan objeknya menarik perhatian siswa untuk mempelajari
materi tersebut. Namun, pada kuis apabila menjawab kuis dengan salah tidak ada penjelasan
alasan jawaban yang benar yang mana. Backsound pada media juga menarik dan tidak terlalu
mengganggu konsentrasi siswa.
Rangkuman Marei MPI

MPI adalah sebuah perangkat multimedia pembelajaran yang berisi kombinasi teks, gambar,
grafik, suara, video, animasi, simulasi, yang dibuat dengan bantuan aplikasi komputer.
Penggunam MPI dapat menggunakan media secara dinamis. MPI sendiri memiliki kepanjangan
Multimnedia Pembelajaran Interaktif yang masing-masing kata memiliki kata kunci. Multimedia
berisi penyampuran teks, gambar grafik, suara, video, animasi, yang disimulasikan secara
terpadu dan sinergis pada saat proses belajar mengajar. Pembelajaran sendiri berisi materi
pembelajaran dengan cakupan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Interaktif
memiliki fitur yan dapat menghubungkan pengguna media terlibat secara aktif untuk berinteraksi
dengan penerima atau penyimak media.

Interaksi dalam multimedia pembelajaran interaksi dapat menggunakan video, pesan dalam
navigasi halaman, kontrol game dan lain-lain. Untuk penyimpanan dapat disimpan di dalam
DVD, internet dalam bentuk website dan aplikasi yang disimpan di HP. Aplikasi untuk membuat
media pembelajaran interaktif adalah macromedia atau adobe flash, adobe authorware,
macromedia director, Microsoft power poin dan lain-lain. Prinsip multimedia pembelajaran
didasarkan berdasarkan 3 asumsi yaitu dual chanel, limited capacity, dan active processing.

Komponen MPI terdiri dari pendahuluan, isi materi, dan penutup. Dalam pendahuluan
sendiri terdapat halaman judul, menu, tujuan pembelajaran, dan petunjuk. Sedangkan isi materi
terdiri dari kontrol, interaksi, navigasi dan teks, suara, gambar, video, animasi, simulasi. Penutup
berisi ringkasan materi yang telah ditayangkan di halaman pembukaan dan latihan yang berupa
kuis atau pertanyaan. Adapaun cara menulis title page yaitu ditulis dengan jelas, singkat, dan
terdapat identitas pembuat. Dapat juga dilengkapi ilustrasi yang menarik perhatian siswa agar
siswa termotivasi untuk menggunakan media. Diberikan ikon exit atau next agar pengguna tidak
bingung untuk lanjut atau keluar.

Hal yang paling penting dalam membuat MPI adalah halaman petunjuk agar pengguna dapat
menggunakan media secara lancar. Halaman pengguna sendiri berisi cara penggunaan program
bukan cara pengoperasian computer. Untuk teks dalam halaman pengguna dibuat sederhana,
ringkas dan mudah dimengerti oleh pengguna. Halaman menu sebisa mungkin dibuat halaman
yang menarik dan berisi materi-materi yang akan disampaikan. Dalam materi juga dapat
diberikan gambar yang menarik dan relevan agar fokus siswa tidak teralihkan ke gambar. Bisa
ditambahkan animasi yang relevan. Gunakan teks penjelasan dan efek suara yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai