Anda di halaman 1dari 2

A.

Statistika Inferensial
Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas)
adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi (Jakni, 2016:123). Statistika Inferensial membahas cara
menganalisis data serta mengambil kesimpulan (Nuryadi, et al. 2017). Statistik ini akan
cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel
dari populasi itu dilakukan secara random.
Statistik Inferensial berkaitan dengan pengambilan keputusan (estimasi parameter dan
pengujian hipotesis). Statistika inferensial sering disebut sebagai Statsitik Induktif. Metode
Statistika inferensial adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data sampai ke
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Sebagian data suatu
variabel dikenal sebagai sampel, sedangkan keseluruhan datanya adalah populasi. Setelah
data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode Statistik untuk menganalisis data, dan
kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan. Statistika Inferensia akan
menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif). Jadi Statistika Inferensial adalah
statistik yang mempelajari tentang bagaimana pengambilan keputusan dilakukan.
Statistika inferensial terbagi menjadi dua, yaitu statistika parametrik dan non
parametrik. Dalam penelitian eksperimen penggunaan kedua statistik tersebut harus terlebih
dahulu dilakukan pengujian homogenitas sampel dan uji normalitas data.(Arikunto,
2006:210)
Statistika Inferensial / induktif merupakan statistik yang bertujuan menaksir secara
umum suatu populasi dengan memakai hasil sampel, termasuk didalamnya teori penaksiran
dan pengujian teori. Statistika Inferensial digunakan untuk melakukan generalisasi dari
sampel ke populasi maupun uji hipotesis.
Contoh statistika inferensial : Data tentang penjualan laptop merek „ABC‟ perbulan
di suatu toko di Tangerang selama tahun 2017. Dari data tersebut pertama akan dilakukan
deskripsi terhadap data seperti menghitung rata-rata penjualan dan standar deviasinya.
Kemudian baru dilakukan berbagai inferensi terhadap hasil deskripsi seperti : perkiraan
penjualan laptop tersebut bulan Januari tahun berikut, perkiraan rata-rata penjualan laptop
tersebut di seluruh Indonesia

1. Parametrik
Statistika parametrik merupakan bagian dari statistika inferensial yang
mempertimbangkan nilai dari satu atau lebih parameter populasi. Sehubungan dengan
kebutuhan inferensialnya, pada umumnya statistika parametrik membutuhkan data yang
berskala pengukuran minimal interval. Selain itu, penurunan prosedur dan penetapan teorinya
berpijak pada asumsi spesifik mengenai bentuk distribusi populasi yang biasanya
diasumsikan normal. Menurut David dan Djamaris (2018) statistika parametrik adalah
statistika yang menggunakan data interval atau selang dan rasio berdasarkan fakta yang
bersifat pasti dan berdasarkan sampel. Data diambil dengan memberi peluang yang sama atau
independen, serta tidak bias. Data Parametrik juga dicirikan oleh suatu populasi yang
berdisribusi normal dan mempuyai varians yang sama
Keuntungan penggunaan pengolahan data statistik parametrik adalah tidak perlu
dilakukan pengujian terhadap parameter populasi karena sudah dianggap memenuhi syarat.
Kemudian, data observasi dianggap saling bebas dan diambil dari populasi yang memiliki
distribusi normal dengan varian yang homogen. Asumsi-asumsi yang rumit tersebut membuat
pengujian menggunakan metode parametrik dapat diandalkan akurasinya. Sedangkan,
kerugian statistik parametrik adalah populasi harus memiliki varian yang sama. Tentu hal ini
merupakan hal yang sulit karena kenyataannya semua varian dari populasi tidak diketahui.
Variabel-variabel yang diteliti terbatas hanya untuk jenis data dengan skala minimal adalah
interval dan rasio. Distribusi populasi harus diketahui berdistribusi normal. Jika belum
diketahui tentu harus dicari terlebih dahulu menggunakan uji normalitas.

Syarat penerapan statistik parametrik:


a. Distribusi sampel diambil dari dari distribusi populasi yang terdistribusi secara normal
b. Sampel diperoleh secara random (mewakili populasi)
c. Skala pengukuran harus kontinyu (rasio/interval) atau skala nominal yang diubah
menjadi proporsi

Anda mungkin juga menyukai