Proposal Sripsi
Proposal Sripsi
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
IMAN TAUFIK DARAJAT
14.420.420.0928/TP
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
IMAN TAUFIK DARAJAT
14.420.420.0928/TP
Oleh :
Iman Taufik Darajat
14.420.420.0928/TP
Mengetahui,
(Wirawan Widya Mandala, ST., MT) (Aisyah Indah Irmaya, ST., MT)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Proposal Skripsi ini dengan judul Analisa Pressure Build Up Test Untuk
Mengidentifikasi Rekah Alami Pada Sumur “X” Lapangan “Y”.
Adapun maksud dan tujuan dari proposal skripsi ini untuk memenuhi
persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan,
Fakultas Teknik, Universitas Poklamasi 45 Yogyakarta.
Pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Bambang Irjanto, MBA, selaku Rektor Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta.
2. Syamsul Ma’arif ST.M.Eng, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta.
3. Aisyah Indah Irmaya, ST., MT, selaku Kepala Jurusan Teknik perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
4. Wirawan Widya Mandala, MT., selaku Dosen Koordinator Skripsi.
5. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah banyak memberikan bantuan hingga
terselesaikannya proposal ini khususnya rekan – rekan mahasiswa dari
Unipa.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran serta kritikan sangat Penyusun
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penyusun dan semua pihak.
Penulis
I. JUDUL
ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST UNTUK
MENGIDENTIFIKASI REKAH ALAMI PADA SUMUR “X” LAPANGAN
“Y”
Analisis uji pressure buildup didasarkan pada prinsip superposisi dan telah
dikembangkan oleh Horner (plot semilog konvensional). Adapun anggapan yang
digunakan dalam mengembangkan metodenya, dinyatakan bahwa sistem reservoir
berbentuk tidak terbatas (infinite acting), batuan bersifat homogen dan isotropik
(konvensional), kompresibilitas fluida berharga kecil dan konstan, serta hanya ada
satu fluida yang mengalir dalam sistem reservoir. Di samping itu, pengaruh
wellbore storage diabaikan. Dengan sejumlah anggapan tersebut di atas, kasus
tersebut merupakan kasus ideal uji pressure build up. Padahal pada kenyataanya
di lapangan, data hasil pelaksanaan Uji Tekanan Bentuk jarang menghasilkan
kurva garis lurus plot Horner yang ideal, karena dipengaruhi oleh efek wellbore
storage, efek skin dan heterogenity reservoir pada reservoir rekah alami yang
diuji. Untuk dapat merepresentasikan kondisi sesungguhnya di dalam reservoir,
maka perlu dilakukan modifikasi dari kondisi ideal, sehingga dapat menjelaskan
akan adanya reservoir rekah alami.
V. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu :
1. Studi Literatur
Studi literatur difokuskan pada pencarian informasi dari buku-buku
penunjang yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data mengenai Sumur “X” dilakukan di PT. Pertamina EP
Asset 5 Papua Field, kemudian dilakukan tanya jawab langsung kepada pihak
yang bersangkutan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.
3. Perhitungan dan Analisa
Setelah memperoleh data serta materi yang menunjang penelitian ini, maka
selanjutnya dilakukan perhitungan dan analisa dari data tersebut.
Adapun tempat penelitian mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh PT.
Pertamina EP Asset 5 Papua Field baik akan ditempatkan di kantor maupun di
lapangan. Demikian juga dengan waktu pelaksanaan mengikuti ketentuan yang di
tetapkan oleh pihak PT. Pertamina EP Asset 5 Papua Field.
t p + Δt
[ ]Δt = Horner Time, Hours
Gambar 3 Laju Alir Ideal dan Sejarah Produksi untuk PBU Test2)
t +Δt
selama penutupan sumur, apabila diplot terhadap log Δt merupakan garis
lurus dengan kemiringan :
162 .6 qμB
m=
kh ,psi/cycle...................................................................(2)
dimana :
m = Slope/Kemiringan Psia/cycle
q = Laju Alir Fluida, Bbl/D
μ = Viskositas Fluida, cp
B = Faktor Volume Formasi, RB/STB
k = Permeabilitas, mD
h = Tebal Lapisan Produktif, ft
Contoh yang ideal dari pengujian ini dapat dilihat dari Gambar 3 Jelas
bahwa permeabilitas (k), dapat ditentukan dari slope “m”, sedangkan apabila garis
ini diekstrapolasikan ke harga “Horner Time” sama dengan satu (equivalent
dengan penutupan yang tidak terhingga lamanya), maka tekanan pada saat ini
teoritis sama dengan tekanan awal reservoir tersebut.
Sesaat sumur ditutup akan berlaku hubungan :
1688 φμ ct r
Ρwf =
[ (
Ρi+m log
k.t p
w
2
) −0. 869 s
] ..................................(3)
Jika Persamaan (2-73) dan (2-74) dikombinasikan, maka dapat dihitung harga
skin (s), sehingga :
Ρ ws−Ρ wf 1688 φμ c t r 2 t + Δt
s=1 .151 (m )
+1. 151 log
kΔt ( w
+1 . 151 log p
tp ) ( ) ..........(5)
t p +Δt
garis ekstrapolasinya. Kemudian faktor
( ) Δt dapat diabaikan sehingga :
Ρ1 jam−Ρwf
s=1 .151
[( m ) (
−log
k
φμ c t r
w
2 ) +3 . 23
] ...................................(6)
dimana :
s = faktor skin
P1jam = tekanan pada waktu 1 jam, Psia
Pwf = tekanan Alir Dasar Sumur, Psia
ϕ = Porositas, fraksi
μ = Viskositas Fluida, cp
Ct = Kompressibilitas Total Batuan, 1/Psia
rw = Jari-jari Sumur, ft
Dan,
P¿ −Pwf − ΔPs
FE=
[ ¿
P −P wf ] x 100 %
............................................................(9)
dimana :
FE = flow efficiency, %
P* = tekanan statik fluida, psi
Pwf = tekanan alir dasar sumur, psi
∆Ps = kehilangan tekanan akibat adanya Skin, psi
Keterangan :
√ 948 φμ c t
,ft
..............................................................................(10)
k = permeabilitas, mD
t = waktu produksi, jam
Φ = porositas, fraksi
μ = viskositas fluida, cp
ct = kompresibilitas batuan, 1/Psia
Untuk reservoir yang bersifat infinite acting, tekanan rata-rata reservoir ini
adalah P* = Pi = Pave.
merupakan garis lurus. Ini merupakan hal yang ideal tanpa adanya pengaruh
awal dari wellbore storage. Grafik Pressure Build-Up yang Ideal dapat
dilihat pada Gambar 4.
Efek dari wellbore storage akan mendominasi data awal dari suatu
pengujian sumur, dimana lama pengaruh wellbore storage sangat tergantung
kepada ukuran maupun konfigurasi lubang bornya. Plot antara Pws vs log
t p + Δt
Δt tidak membentuk garis lurus, melainkan melengkung sesuai dengan
lamanya pengaruh wellbore storage. Pressure Build Up yang dipengaruhi
Wellbore storage dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Grafik Pressure Build-Up Untuk Reservoir Ideal8)
P = f ( ln H ) ..................................................................................(11)
Keterangan :
P = Tekanan pada saat sumur ditutup
f ( ln H ) = Anti ln Horner Time
− n ∑ (ln H i Pi ) + ∑ (Pi ) ∑ ( ln H i )
m=
( ∑ ln H i )2 − n ∑ (ln H i )2 .............................................(14)
Keterangan :
Pi : tekanan penutupan dari data ke i, psi.
Δt + t p
Hi :
( Δt ) waktu horner untuk data ke i.
m : slope kurva
a : tekanan initial, psi
n : jumlah data
6.1.4.1 Inisialisasi
Pada tampilan layar Main option, input data yang dilakukan adalah Jenis Uji
Sumur, Jari-jari Lubang Sumur (rw), Ketebalan Lapisan Produktif (h),
Porositas, Reference Time dan Reference Phase yang diperoleh dari
welltesting data sheet.
Gambar 8 Layar Main Options 2)
2. Information
Berisi keterangan tentang uji sumur yang akan dianalisis, Nama Perusahaan
yang melaksanakan, Nama Reservoir, Nama Sumur, Waktu Pelaksanaan
PBU, Jenis Pressure Gauge yang digunakan, Kedalaman Pengukuran dan
Informasi-informasi yang perlu untuk dilengkapi.
3. Units
Comment digunakan untuk memberi catatan atau note di print out hasil
interpretasi. Pada tahap inisialisai ini di-input data PVT, seperti : Faktor
Volume Formasi (Bo), Viskositas (μo) dan Kompresibilitas total (Ct).
Gambar 11 Layar Input data PVT 2)
6.1.4.2 Interprestasi
2. Ekstrak DeltaP
3. Pemilihan Model
Plot derivative yang dihasilkan dari Ekstrak delta P merupakan kurva
yang menggambarkan kondisi reservoir tersebut. Oleh karena itu, model yang
dipilih harus sesuai (match). Pemilihan model dilakukan dengan
mernbandingkan plot derivative data lapangan dan hasil ekstraksi, dengan
katalog Model Kurva Pressure Derivative yang tersedia. Kemudian input data
yang berhubungan dengan model tersebut, diantaranya :
a. Model sumur (well models)
- Storage and Skin
- Fracture Uniform flux
- Fracture Infinite Conductivity
- fracture finite Conductivity
- Sumur Horizontal
- Limited Entry
- Changing Weilbore Storage. dapat diterapkan untuk seluruh model.
- Rate Dependent Skin, dapat diterapkan untuk semua jenis fluida.
b. Model reservoir (reservoir models)
- Homogen
- Double Porosity Pseudosteady State
- Double Porosity Transient
- Two Layers With Cross Flow
- Radial Composite
- Linear composite
c. Model Batas Reservoir (boundary models)
- Infinite
- Circle
- One Fault
- Intersecting Faults
- Parallel Faults
- Rectangle
- Leaky Fault
Bila plot data derivative dan data lapangan belum selaras dengan
model kurva derivative, maka dapat digunakan fasilitas KIWI (Kappa
Intelligent Well Test Interpretation) yang berfungsi untuk mempercepat
proses penyelarasan.
4. Improvement
Improvement dilakukan untuk memperbaiki hasil match antara derivative dan
data lapangan dengan model derivative yang kita pilih, dengan metode regresi
non-linier. Prinsip metode ini adalah memperbaiki match point dan/atau
parameter lainnya yang bertujuan untuk meminimalkan standar deviasi.
6.2 Reservoir Rekah Alami
Reservoir rekah alami adalah reservoir yang memiliki karakterisitik sistem
batuan matriks dan rekahan yang ada di dalamnya. Matriks dan rekahan tersebut
mempunyai sifat batuan yang berbeda, sehingga reservoir rekah alami sering
disebut dengan reservoir dual porosity. Hal inilah yang membedakan reservoir
rekah alami dengan reservoir biasa pada umumnya (reservoir single porosity).
Perbedaan tersebut memberikan perbedaan pula dalam kelakuan produksi fluida
reservoirnya.
60 k m
λ= 2 ( )
r 2
lm k f w ................................................................................(16)
12 k m
λ= 2 ( )
r 2
h f k f w ................................................................................(18)
d. Vertical cylinder matrix blocks
8 km
λ= 2 ( )
r 2
r m k f w ................................................................................(19)
Dari persamaan diatas, dapat dianalisa bahwa semakin kecil nilai ω, maka
semakin kecil kapasitas penyimpanan fluida (minyak dan gas) dalam fracture,
namun di dalam matriks, kapasitas penyimpanan fluidanya tergolong baik.
Sebaliknya semakin besar ω maka penyimpanan fluida reservoir rekah alam
terdapat lebih banyak di dalam rekahan.
3 tipe reservoir rekah alami berdasarkan nilai storativity ratio dapat kita
kelompokan dalam tiga tipe2, yaitu:
a. Tipe A : Storage capacity pada matriks yang tinggi jika di bandingkan
dengan storage capacity pada rekahan
b. Tipe B : Storage capacity pada matriks dan rekahan hampir sama besarnya
c. Tipe C : Storage capacity lebih banyak terdapat pada rekahan.
PDf =
1
2 [
ln t D +0 . 80909+ Ei
−λt D
(
ω(1−ω )
−
−λt D
ω(1−ω) )( )] .......................(25)
4
(2 .64×10 )kt
tD=
(φf C f + φm Cm )μr
w2 ....................................................................(26)
Saat harga t kecil, maka harga Ei pada persamaan (15) dapat ditiadakan.
Dimana harga Ei kedua berharga konstan, sehingga plot antara Pws terhadap log
(tp+Δt)/Δt menghasilkan garis lurus yang mempunyai kemiringhan (slope, m).
Sedangkan parameter ω dapat dihitung dengan mengukur beda tekanan secara
vertikal dari segmen garis lurus pertama dengan segmen garis lurus terakhir (δP),
dan memasuki ke persamaan :
ω=anti log(−δP /m) ..........................................................................(27)
Dimana :
δP = jarak vertikal antara slope awal dengan slope akhir
λ = interflow porosity coefficient dihitung dengan melakukan coba –
coba dengan memasukkan harga Pws dan Δt ke persamaan (25).
t w2 )
+3 . 23
] ...............................(29)
f. Hitung besarnya harga storativity ratio (ω)
g. Tentukan harga koefisien aliran antar porositas (λ) dimana (αrw2 km) / kf
Jika suatu sumur berproduksi dari reservoir rekah alami pada laju
produksi yang konstan, maka hasil plot antara Pws vs log (tp+Δt)/Δt pada kertas
semilog akan membentuk garis lurus segmen awal dengan kemiringan (slop, m),
yaitu :
162 .6 qμB
m=
kh ,psi/cycle.................................................................(32)
Langkah – langkah pengerjaan untuk melakukan analisa menggunakan
pendekatan streltsova ini adalah sebagai berikut :
a. Buat Horner plot antara Pws vs log (tp+Δt)/Δt pada kertas semilog.
b. Tentukan kemiringannya (slope, m) dari segmen awal atau lanjut dan slope
segmen transisi.
c. Tentukan titik potong antara garis lurus segmen awal dan akhir dengan garis
lurus segmen transisi, sehingga dapat ditentukan besarnya Δtx yang
merupakan waktu perpotongan antara garis lurus segmen transisi dengan
garis lurus segmen akhir.
d. Tentukan titik potong dengan garis mendatar atau dengan harga Pws yang
sama dengan garis lurus segmen awal dan garis lurus segmen akhir, yaitu :
Y1 = (tp+Δt)/Δt, titik potong dengan garis lurus segmen awal.
Y1 = (tp+Δt)/Δt, titik potong dengan garis lurus segmen awal.
e. Tentukan besarnya harga ω, yaitu :
1 Y1 Y
= ω= 2
ω Y 2 , sehingga harga Y1 ...............................................(33)
f. Tentukan besarnya harga (C)m, yaitu :
1
(φC )m=(φC 1 ) ( )
ω
−1
....................................................................(34)
g. Tentukan besarnya permeabilitas rekahan (kf) dengan persamaan :
162. 2 qμB
kf=
mh ...............................................................................(35)
h. Tentukan harga skin faktor (s) dengan persamaan :
Ρ1 jam−Ρ ws t +1
s=1 .151
[ m
+log p −log
tp
k
(φC )m μr w
+3 . 23
] ................(36)
i. Tentukan harga ηm yaitu dengan persamaan :
2 .64×10−4
ηm =
(φC )m μ ............................................................................(37)
Sebagai hasil match, maka dapat ditentukan hubungan antara (Δt e, tD/CD)
dan (ΔP, PD), sehingga permeabilitas formasi dapat ditentukan dari matching
tekanan dengan persamaan :
141. 2 qμB P D
k=
h ΔP [ ] MP ......................................................................(42)
Sedangkan dari match waktu, maka koefisien wellbore storage dapat
ditentukan dengan persamaan :
0 . 0002637 Δt e
C D=
φμ c t r 2 tD
w
CD [ ] MP .............................................................(43)
Langkah – langkah pengerjaan untuk melakukan analisa menggunakan
pendekatan Bourdet ini adalah sebagai berikut :
a. Buat plot pada kertas log – log hubungan antara Δt ΔP’ (tp+Δt)/Δt vs Δt dan
plot antara ΔP vs Δt.
b. Lakukan penyesuaian atau matching terhadap kurva derivatif Bourdet untuk
plot pada langkah (a) tersebut.
c. Cata harga – harga match point yang didapat dari matching tersebut, yaitu :
ΔP, Δt, PD, tD/CD, (CD e2a)f=m, (CD e2s)f dari plot ΔP vs Δt
Λ(CD)f-m / (1-ω) dari plot Δt ΔP’(tp+Δt)/Δt vs Δt
d. Tentukan harga – harga :
(PD)MP / (ΔP)MP
(tD/CD)MP / (Δt)MP
(CD e2s)f-m / (CD e2s)f
e. Tentukan permeabilitas rekahan (kf) menggunakan persamaan :
162. 2 qμB
kf=
mh ................................................................................(44)
f. Tentukan koeffisien wellbore storage (Cs) menggunakan persamaan :
2 . 95×10−4 k f h( Δt ) MP
C s=
tD
g. Tentukan koeffisien
μ [ ] CD
Δt MP .............................................................(45)
wellbore storage dimensionless (CD)f-m dengan
persamaan :
0 .8936
( C D ) f −m= φμ c hr
t w2
........................................................................(46)
h. Tentukan besarnya skin faktor (s) dengan persamaan :
( C D e 2 s )f =m
s=0 . 5 ln
[ (C D e2 s )f ] ......................................................................(47)
i. Tentukan besarnnya interporosity flow coefficient (λ), yaitu :
(1−ω )
λ=
(C D ) f +m .....................................................................................(48)
VII. RENCANA KEGIATAN
Waktu
No Mingg
Kegiatan Minggu Minggu Minggu
. u
1 3 4
2
1. Orientasi Lapangan / Perusahaan
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
1.4 Metodologi Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN UMUM LAPANGAN
2.1 Profil Perusahaan PT Pertamina EP Asset 5 Papua field
2.2 Letak Geografis Lapangan
2.3 Geologi Lapangan
1.3.1 Tatanan Geologi
1.3.2 Stratigrafi dan Lithologi
2.4 Kondisi Reservoir
2.5 Kondisi dan Sejarah Produksi
BAB III DASAR TEORI
3.1 Karakteristik Reservoir
3.1.1 Sifat Fisik Batuan Reservoir
3.1.2 Sifat Fisik Fluida Reservoir
2.1.2.1 Sifat Fisik Gas
2.1.2.2 Sifat Fisik Minyak
2.1.2.3 Sifat Fisik Air Formasi
3.1.3 Kondisi Reservoir
3.1.3.1 Tekanan
3.1.3.2 Temperatur
3.2 Produktivitas Formasi
3.2.1 Aliran Dalam Media Berpori
3.2.2 Productivity Index
3.2.3 Inflow Performance Relationship (IPR)
3.2.4 Skin Factor
3.2.5 Flow Efficiency
3.3 Uji Sumur (well test)
3.3.1.1 Pressure Build-Up (PBU)
3.3.1.1 Prinsip Super Posisi
3.3.1.2 Teori Pressure Build-Up
3.3.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kurva Tekanan
3.3.1.4 Pressure Derivative
3.3.1.2 Pressure Draw-Down Test
3.3.1.3 Analisa Pressure Build Up
3.3.3.1 Software Simulator Saphir 3.20
3.3.3.2 Metode Horner
3.4 Reservoir Rekah Alami
3.4.1 Asal Muasal Suatu Reservoir Rekah Alami
3.4.2 Karakteristik Reservoir Rekah Alami
3.4.3 Parameter Reservoir Rekah alami
3.4.3.1 Interporosity Flow Coefficient
3.4.3.2 Storativity Ratio
3.4.4 Welltest Pada Reservoir Rekah Alami
3.4.4.1 Metode Warren-Root
3.4.4.2 Metode Streltsova
3.4.4.3 Metode Bourdet
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
4.1 Data
4.1.1 Data Reservoir
4.1.2 Data PVT
4.1.3 Data Produksi
4.1.4 Data PBU
4.2 Analisa Menggunakan Saphir 3.20
4.2.1 Input Data
4.2.2 Ekstrak Delta P
4.2.3 Pemilihan Model
4.2.4 Improve
4.2.5 Output
4.2.6 Penentuan PI dan FE
4.3 Analisa Menggunakan Metode Bourdet
4.4 Identifikasi Adanya Rekah Alami
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
IX. RENCANA DAFTAR PUSTAKA